Henber Love Story
CINTA“Penampilanmu tadi sungguh mengagumkan, boleh aku berkenalan denganmu?”
“Aku Xian Hua, terima kasih atas pujiannya..” xian hua yang kini sudah beranjak dewasa baru saja selesai menghibur para pengunjung di sebuah taman wisata yang dipadati pengunjung, sudah merupakan kebiasaan xian hua setiap hari datang ke taman wisata itu awalnya bertujuan untuk menunggu gadis kecil yang pernah berjanji akan menemuinya lagi namun setelah bertahun tahun tepatnya sembilan tahun Sembilan bulan Sembilan hari semenjak hari pertama pertemuan mereka gadis kecil itu tidak pernah kembali untuk menepati janjinya.
“kamu memiliki bakat dalam bernyanyi dan sangat trampil memainkan alat music, lagu yang barusan kamu nyanyikan juga sangat indah.. siapa yang menciptakannya? Aku belum pernah mendengar lagu itu sebelumnya..” pria paruh baya dengan setelan jas berwarna hitam dan senyuman yang hangat terlihat begitu mengagumi bakat xian hua yang memang memiliki kemampuan bernyanyi yang memikat.
“sekali lagi terima kasih tuan, lagu tadi adalah lagu ciptaan saya dan tentu saja anda belum pernah mendengarkannya kecuali anda sering datang ke tempat wisata ini” jawab xian hua sambil tersenyum
“wooaahh.. sungguh? Xian hua, perkenalkan namaku kim hyun joon, kamu boleh memanggilku tuan kim, ini kartu namaku jika kamu berminat untuk menjadi bintang hubungi aku dan sebenarnya aku sangat berharap kamu mau menerima tawaran ini, karna kamu memiliki bakat yang luar biasa.” Sambil menyodorkan kartu nama dan disambut uluran tangan xian hua dengan wajah yang seakan tak percaya dengan apa yang didengarkannya.
Sepeninggal tuan kim, xian hua seakan sulit percaya dengan apa yang didengarkannya tadi ditambah tidak yakin apakah tawaran tadi nyata ataukah Cuma tipuan semata.
“xian hua.. kamu sungguh beruntung, kalau aku jadi kamu aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang sudah ada didepan mata seperti ini” ucap salah satu teman xian hua saat mereka sedang berkumpul untuk istirahat disebuah warung kecil disekitar taman wisata.
“bukan begitu… hanya saja, aku khawatir tidak akan sempat datang ketempat wisata ini setiap hari seperti biasanya”
“xian hua.. apa kamu masih berharap akan bertemu dengan gadis itu setelah sekian lama dia bahkan mungkin sudah melupakanmu, dan mungkin saja kalian tidak akan saling kenal jika bertemu kembali”
“tapi… bagaimana jika disaat aku tidak berada disini justru disaat itu dia datang???”
“huh… tapi bagaimana jika dengan menjadi orang terkenal justru kamu akan lebih mudah menemukannya?” xian hua Nampak menimbang-nimbang ucapan temannya yang memang ada benarnya.
“sepertinya masuk akal.. jika dia tidak menepati janjinya untuk menemuiku disini, kenapa tidak aku yang berjanji untuk menemukannya kembali!!!” senyuman dibibir xian hua mulai mengembang dengan kepercayaan diri yang kuat dan semangat tinggi untuk mewujudkan apa yang sudah dijanjikannya untuk dirinya sendiri.
Tuan kim sangat senang saat mendengar bahwa xian hua setuju untuk bergabung dengan management artisnya, dengan bakat alami yang xian hua miliki tidak susah untuk mengasahnya agar lebih mantap untuk diorbitkan menjadi bintang muda berbakat, tidak cukup lama xian hua menjalani masa trainee dan akhirnya siap untuk debut solo perdana nya, sambutan positif dan banyaknya fans yang mengagumi karya yang dihasilkannya yang murni dari hasil kerja kerasnya sendiri dengan bantuan dukungan dari management. Tidak heran jika hanya dalam waktu beberapa bulan namanya sudah dikenal di seluruh asia bahkan eropa… xian hua debut dengan nama henry lau.
“krystal.. seharusnya kamu bisa sedikit membantu kakakmu.. lihatlah, pelanggan semakin banyak dan kamu hanya duduk manis disini sambil menonton TV, sementara kakakmu sibuk melayani pelanggan” bibi jung terlihat jengah melihat sikap putrinya yang hanya bermalas-malasan.
“yaah.. dia bukan kakakku bu, lagipula aku bertugas sebagai kasir jadi tugasku menunggu pelanggan selesai makan dan membayar, iya khan?” ketus krystal sambil memanyunkan bibirnya.
“kamu ini..”
“sudahlah bi.. lagipula aku masih bisa mengatasi pelanggan kita jadi tidak perlu memarahi krystal”
“tapi amber sayang… kamu jangan terlalu memanja krystal, justru seharusnya dia yang lebih membantu melayani pelanggan” amber hanya bisa tersenyum dan menggenggam jemari tangan bibi jung yang sudah dia anggap seperti orangtuanya sendiri.
“aku justru sangat senang bisa membantu bibi dan krystal karena hanya ini yang bisa aku lakukan untuk membalas kebaikan bibi selama i
Comments