The Beginning

Ain't Nobody

“Yeoboseyo Oppa? Aku sudah mendarat kembali di Incheon , jemput aku ya?”

“Mianhae Ju Yeon-ah , aku ada meeting mendadak dengan Manager Kang pagi ini. Aku akan menyuruh supirku untuk menjemputmu. Maaf ya...Aku mencintaimu~”

“Ah...Benarkah?Baiklah Oppa...Aku akan mampir ke kantor Editor Cha sebentar”

 

Kamu selalu sibuk dengan duniamu.

Masih adakah tempat untukku?

Harimu selalu penuh dengan meeting demi meeting.

Masih tersisakah waktumu untuk bersua denganku?

Kamu selalu minum bersama temanmu

Tidak bisakah menyisakan sedikit waktumu itu untukku?

...

“Nona Ju Yeon...Editor Cha sudah bisa menemui anda.Silakan masuk”

“Terima kasih Sekretaris Jang”

Dengan langkah ringan aku masuk ke kantor Editor Cha untuk kesekian kalinya.Kali ini untuk menyerahkan revisi novel terbaruku yang dirilis tahun depan.Heels 5 cmku bergema nyaring sepanjang lorong yang sepi.Namaku Lee Ju Yeon,seorang penulis lepas di Seoul.Menghabiskan masa kecilku di pinggiran Kota Busan,aku telah menempuh kehidupan di Seoul selama 2 tahun.Menulis adalah hidupku sejak dulu.Berkat novel pertamaku “All Or Nothing”,namaku akhirnya dapat dikenal khalayak luas.Penggarapan novel terbaruku setelah “All Or Nothing” sudah memakan waktu dua tahun.Aku berharap ini merupakan revisi terakhir sehingga novel keduaku benar-benar terbit tahun depan.

Sudah 30 menit Editor Cha membaca naskah 24 halaman hasil revisiku.Ini aneh,tidak biasanya dia menghabiskan waktu selama itu.Dia terpaku pada halaman terakhir naskahku.

“Ju Yeon-ssi...Apa kamu tahu mengapa aku memintamu untuk merevisi naskah tanpa cela ini?”

Sesaat aku tercenung.Naskah tanpa cela?Kenapa harus merevisi kalau memang tidak ada cela?Aku memilih untuk diam.

“Ju Yeon-ssi...Ending cerita ini sangat biasa.Memang masih menarik untuk dibaca,akan tetapi...Tidakkah kau berniat untuk keluar dari zona amanmu?”

“Maaf...Tapi aku tidak mengerti Editor Cha...”

“Aku yakin kamu mengerti Ju Yeon-ssi”

“Tapi Editor Cha...”

“Kamu memiliki kemampuan lebih daripada ini Ju Yeon-ssi”

“Editor Cha,tolong pertimbangkan lagi... Tidak ada yang salah dengan ending cerita ini”

“Menjadi lebih percaya dirilah Ju Yeon-ssi... Terkadang keluar dari zona aman adalah hal yang harus dilakukan.Aku yakin novel ini akan menjadi luar biasa karenanya”

 

Aku meninggalkan kantor Editor Cha dalam diam.

 

...

Aku melangkah gontai ke dalam apartemenku yang kosong.Sekembalinya dari kantor Editor Cha,satu-satunya hal yang ingin aku lakukan adalah menghempaskan diri ke tempat tidur.Ini sangat melelahkan! Aku benar-benar tidak mengerti dengan jalan pikiran Editor Cha.Bagaimana pun novelku harus selesai secepatnya!

Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam.Kim Jong Woon belum juga mengunjungiku. Tunanganku memang sibuk sekali akhir-akhir ini.Saking sibuk dia bahkan tidak bisa menjemput kekasihnya yang baru pulang dari Shanghai.Setelah selama seminggu menghadiri seminar internasional tentang sastra di Shanghai aku teramat merindukan Jong Woon.Akan tetapi,promosi jabatan Jong Woon menjadi manager membuat Jong Woon sibuk bukan kepalang.

Andai saja dia tidak mendapat promosi jabatan itu........

Ah sudahlah Ju Yeon! Harusnya kamu bahagia karena peningkatan karir tunanganmu!

Aku tidak tahu tepat pukul berapa namun akhirnya aku tertidur malam itu.

...

Hari baru pun dimulai kembali.Sebuah pesan singkat sampai di handphoneku.

Ju Yeon-ah~ Ayo kita sarapan bersama... Aku akan menjemputmu pukul 07:15 arraseo?

Mengawali hari dengan sarapan bersama Jong Woon tidak ada salahnya bukan?

Ne Oppa ^^  Aku menunggumu! 사랑해요 ~

Kami akhirnya menyantap waffle untuk sarapan di Dodo Cafe,daerah Samcheong-Dong.Awal baik untuk menyonsong hari yang indah.Jong Woon tidak terlalu banyak bicara seperti biasa.Kantong hitam mengantung di matanya.Raut kelelahan karena bekerja begitu kentara di wajah.Namun senyum itu tidak pernah pudar.Kim Jong Woon adalah pria yang tidak suka makan terlalu banyak,jadi waffle di pagi hari adalah menu yang tepat untuknya.Padahal sebenarnya aku masih belum terlalu kenyang....

Jong Woon yang sudah menghabiskan wafflenya dengan lembut menggenggam tanganku di atas meja.Sirna sudah semua kekesalanku padanya.

“Maafkan aku Ju Yeon-ah,aku memang sangat sibuk.Aku akan menebusnya padamu di akhir pekan nanti ya?”

“Oppa... Apa benar sesibuk itu? Bahkan menjemputku saja kamu tidak bisa...”

“Jeongmal mianhae Yeobo~ Akhir-akhir ini adalah waktu tersibuk di perusahaanku.Bagaimana kalau weekend ini kita pergi ke Jeju?Kita bisa menghabiskan waktu dengan tenang disana”

“Apa kau yakin Oppa? Saking sibuknya seperti kamu bahkan tidak punya waktu senggang diakhir pekan...”

“Ju Yeon-ah...Aku bersungguh-sungguh,minggu ini pasti bisa...”

“Baiklah Oppa.Aku percaya padamu”

“Aku tidak akan menyia-nyiakan kepercayaan itu Ju Yeon-ah”

...

Suara merdu seorang pria terdengar dari seberang telepon.

“Yeon-nie~ jadi sekarang kamu sudah melupakan teman baikmu ini ya?”

Aku dapat merasakan senyuman dalam suaranya.

“Haha Mianhae Jongie~ Aku belum sempat berkunjung.Editor Cha memintaku untuk merevisi ulang naskah lagi”

“Apa?? Revisi lagi? Bukankah kau sudah melakukan empat kali revisi naskah?”

“Aku juga tidak mengerti Jong Suk-ah... Jalan pikiran Editor Cha sangat tidak bisa ditebak.Oh ya,selamat untuk drama terbarumu.Kau dan Park Shin Hye adalah pasangan serasi”

“Hahaha Kau juga ya..Tetap semangat Yeon-nie!Andai saja kamu menjadi penulis naskah pasti tidak akan serumit ini”

“Hmmmm...Mungkin nanti Jongie...Aku akan menjadi penulis naskah dan kau menjadi pemeran pria utamanya hahaha”

“’Aku yakin itu akan menjadi drama yang sangat bagus Yeon-nie~ Fighting! Ah,giliran pengambilan gambarku sudah datang.Sampai jumpa Lee Ju Yeon ..”

“Fighting Lee Jong Suk!Kamu memang sahabat terbaikku ^^ Sampai jumpa!”

Aku pun menutup telepon tanpa tahu perasaan seseorang telah tersakiti saat itu.

...

Pada usia 5 tahun aku mengenal Lee Jong Suk untuk pertama kalinya.Aku masih ingat benar hari itu.Hari yang indah di musim semi itu adalah hari kepindahanku ke Distrik Gangnam.Tampak deretan rumah-rumah mewah di sepanjang jalan yang tertata apik.Sebuah lingkungan yang nyaman untuk ditinggali.Sayangnya aku tidak menemukan teman sebaya.Jadilah aku bermain ayunan sendiri di taman ujung jalan.Tamannya teramat kosong dan sunyi.Bukan awal yang terlalu hebat untuk memulai kehidupan di tempat baru.Kedua orang tuaku sangat sibuk dalam bekerja.Kemudian anak laki-laki itu datang dan membuat semua lebih berwarna.Aku akhirnya mengenal dia sebagai Jongie,juga baru pindah ke sini dan berasal dari Busan.Rasanya menyenangkan mengenal dia.Jongie sudah seperti saudaraku sendiri.

...

Jong Suk mengetahui minatku dalam menulis saat kami berusia 13 tahun.Ketika itu dia tidak sengaja menemukan coretan isengku di sebuah buku.

“Ya! Aku tidak tahu kamu suka menulis Yeon-nie~”

Dengan cepat,aku menyambar dan langsung menyembunyikan buku itu.

“Yaaaaa! Jangan sembarangan membaca bukuku Jongie.Ini rahasia!”

“Kamu penulis yang cukup berbakat Lee Ju Yeon! Suatu saat buku yang kamu tulis harus diterbitkan!”

“Heyyy... Sudahlah! Jangan berkata yang aneh-aneh Jongie”

Aku akhirnya melempari laki-laki itu dengan gumpalan kertas.

Namun candaan Jong Suk waktu itu memang menjadi kenyataan.Coretan isengku itu akhirnya menjelma menjadi novel pertamaku.Novel yang benar-benar mengubah hidupku.Secara tidak langsung dialah yang memulai semuanya.Lee Jong Suk lah yang telah membuatku menjadi Lee Ju Yeon yang sekarang.

...

“Tapi Direktur Kim...Pasti ada jalan lain yang bisa kita lakukan bukan?”

“Aku tidak bisa melakukan ini...Ini tidak benar direktur...”

“Aku mohon Jong Woon-ssi...Tolong pikirkan lagi”

“Ini akan bagus untuk perkembangan karirmu”

“Memenangkan proyek dengan mendekati Jia-ssi bukan cara yang benar Direktur Kim”

“Kau tahu hanya itu cara yang bisa kita lakukan Jong Woon-ssi”

“Dekati wanita itu...Dan menangkan tender ini”

...

 

to be continued

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
shnshn09 #1
Chapter 1: Kalau jadi Yu-Jeon nyesek pasti:3 next