Chapter 3

NAISELEE

Semua orang mengintip dari jendela ruang guru. Dan mereka sudah mempersiapkan kamera di ponsel mereka. Dan ketika Chang Ye memulai aksinya, mata semua orang berkaca kaca. Mereka sekarang berada diantara kagum dan tidak percaya. “Oh~ Daebak! Lihatlah dia. Apakah itu benar benar dia? Yang tadi menari di belakang sekolah?” tanya seorang siswi yang berdiri disamping Seul Min. “Tentu saja itu dia” jawab Seul Min. Sedangkan Hong Ki saat itu sedang berjalan sambil membaca komiknya, lalu ia menabrak seorang siswa dan Hong Ki pun binggung kenapa ada keramaian di ruang guru lalu bertanya pada siswa yang tadi ia tabrak “Ige Mwojwoyo?”. Lalu siswa tadi menjawab “Ada siswi baru yang sedang melakukan test disana. Apakah kau ingin melihatnya?” tanya siswa tadi. “Ye, aku ingin melihatnya. Bisa minggir sedikit? Aku juga ingin melihatnya” ucap Hong Ki lalu memasuki kerumunan itu lalu ia berada di samping Seul Min. “Jamsimanyo. Geunyeoneun nuguyo(dia siapa)?” tanya Hong Ki. “Oh Chang Ye, dia sedang melakukan test” jawab Seul Min.

“Geu yeoja(wanita itu)? *flashback* yang meminta lagu? Tadi?!” ucap Hong Ki lalu ia terkejut dan berteriak. “Bagaimana bisa? Padahal wajahnya terlihat seperti orang bodoh, tetapi apakah itu benar benar dia?” tanya Hong Ki. “Apa yang kau baru saja kau katakan? Iya, itu adalah dia. Oh Chang Ye, arayo(kau tau)? Dasar pria pelit” ucap Seul Min. “Ya(hei)! Apa yang barusan kau ucapkan? Aku pelit?” tanya Hong Ki. “Ye(ya)! Kau tadi tidak membantunya. Apakah kau tak memiliki satupun lagu di ponselmu? Sungguh, aku pikir kau adalah orang yang baik hati. Ternyata aku salah” ucap Seul Min. “Dari mana kau tau hal itu?” tanya Hong Ki lagi. “Aku kebetulan ada dibelakangmu dan aku mendengar semua percakapanmu dengannya lalu aku pergi setelah kau memarahinya” jawab Seul Min. “Sudahlah. Kau terlalu banyak bicara” ucap Hong Ki lalu pergi keluar dan menjauh dari kerumunan itu.

Setelah selesai Chang Ye beraksi, mereka bertepuk tangan dan Chang Ye pun memberi hormat lalu keluar dari ruang guru. “Park seonsaengnim. Kau hebat!” puji guru Min *guru olahraga ‘Min Jung On’*. “Ya, dia benar. Kau sangat hebat Park Ryeo Jun-ssi! Lalu dimana kau menemukannya?” tanya guru Han *guru bahasa(inggris dan korea) ‘Han Tae Min’*. “Aku menemukannya di jalan” jawab Ryeo Jun. “Kalau begitu kau sangat beruntung Park Ryeo Jun-ssi” ucap guru Yoo *guru ipa(biologi,fisika&kimia) ‘Yoo Eun Jeong’*. “Ah~ Ye, kamsahamida” jawab Ryeo Jun. Chang Ye sedang duduk di taman sekolah dan Hong Ki duduk di bangku sebelahnya. Saat Seul Min lewat di depan taman, ia melihat Chang Ye dan langsung mengampirinya. “Oh Chang Ye~ sejak kapan kau berada disini? Aku dari tadi mencarimu dan ternyata kau berada disini” ucap Seul Min. “Ah~ Aku kelelahan lalu aku beristirahat disini” jawab Chang Ye. Seul Min melirik kearah Hong Ki yang duduk di bangku sebelah dan bertanya “Chang Ye-ya, apa kau tau? Pria pelit yang bernama Lee Hong Ki itu? Apakah kau ingat wajah merahnya itu? Dan apakah kau tau dia tadi melihatmu?”. “Eoh? Dia? Aku ingat. Jinjjayo?” tanya Chang Ye binggung. “Ne, geunde? Kenapa kau tidak bertanya kenapa aku mengetahuinya?” tanya Seul Min.

“Arayo, aku melihatmu pergi. Saat itu kita berlawanan arah” jawab Chang Ye. “Oh~ apakah kau tau? Apa ekspresinya saat melihatmu menari dan bernyanyi?” tanya Seul Min. “Arayo” jawab Chang Ye singkat. Mendengar percakapan Chang Ye dan Seul Min, tiba tiba Hong Ki berdiri dan menghampiri mereka berdua. “Ya?! Mengapa sikapmu begitu? Kau bahkan lebih dingin dari yang aku pikirkan. Apakah kau berkepribadian ganda?” tanya Hong Ki. “Bukankah aku yang harus bertanya itu kepadamu? Bahkan kau berpura pura bersikap dingin lalu marah padaku, tapi itu bukanlah kepribadianmu yang sesungguhnya. Apakah kau berkepribadian ganda?” tanya Chang Ye. “Eoh? Hahaha... kau sungguh membuatku kesal!! Lihatlah, ya Seul Min? Apakah menurutmu aku begitu?” tanya Hong Ki pada Seul Min. “Ye, kau kan murid laki laki yang paling banyak bicara dikelas” jawab Seul Min. “Ternyata kalian sekelas, apakah kau nyaman punya teman sekelas seperti dia?” tanya Chang Ye. “Tentu saja tidak. Ayo kita pergi Chang Ye. Sungguh dia orang yang sangat membosankan dan berisik” ucap Seul Min lalu mengajak Chang Ye pergi.

“Chang Ye, bukankah kita berhasil membuatnya kesal?” tanya Seul Min. “Ne” jawab Chang Ye singkat. “Geundeyo, apakah Chang Ye yang sebenarnya memang dingin seperti ini?” tanya Seul Min. “Aniyo, aku hanya lelah. Sesungguhnya aku juga banyak bicara seperti dia” jawab Chang Ye. “Kau mau makan? Ayo kita ke kantin” ajak Seul Min. “Ye, Gaja~” jawab Chang Ye. Lalu merekapun pergi ke kantin sekolahnya. Setibanya disana, Chang Ye bertemu Seol Ra lalu menyapanya “Eoh? Kau yang tadi, aku sangat berterima kasih padamu. Namamu siapa?” tanya  Chang Ye. “Ne, jeoneun Jo Seol Ra imnida. Aku sudah melihatmu di internet. Kau sangat keren?! Apakah kau sudah menari sejak kecil?” tanya Seol Ra. “Aniyo, aku hanya melakukan hal sudah seseorang katakan padaku” jawab Chang Ye. “Chang Ye-ya! Aku pesan makanan dulu ya?! Apa yang ingin kau makan?” tanya Seul Min. “Pesan apa saja, yang pasti aku akan memakannya. Gomawoyo!” jawab Chang Ye. Lalu melanjutkan pembicaraannya. “Apakah kau sudah makan? Ayo kita makan bersama dan mengobrol lebih banyak lagi?!” lanjut Chang Ye. “Ne. Aku juga lapar” jawab Seol Ra.

Lalu merekapun duduk bersama dengan makan siang yang membuat mereka merasa tambah lapar. Dan saat mereka ingin menyuap makanan mereka kemulut. Tiba tiba sang Playboy datang menghampiri mereka. “Hai cantik” sapa Jong Hun lalu duduk di samping Seul Min. “Ah~ pergilah! Kau hanya menganggu kami” ucap Seul Min. “Ya! Kita bertemu lagi~” ucap Hong Ki yang tiba tiba saja duduk di samping Chang Ye. “Dia siapa? Lalu kenapa kau duduk disini Hong Ki-ssi?” tanya Chang Ye sembari menunjuk Jong Hun. Lalu Jong Hun menjawab sambil meraih tangan dan mengelus ngelusnya “Jeo? Choi Jong Hun imnida”. “Keumanhaeyo! Ah kau sangat tidak sopan sekali?!” ucap Chang Ye. “Apakah aku tidak boleh duduk disini? Ini kan tempat umum. Kau anak baru! Beraninya kau seperti itu kepadaku?” tanya Hong Ki. “Apakah kau bodoh? Bukankah aku yang harusnya bertanya padamu tentang hal itu?! Pergilah, sebelum aku menyeretmu!” jawab Chang Ye. “Mwo?! Kau mau menyeretku?! Apakah kau mampu menyeret tubuhku? Aku tak akan pergi” ucap Hong Ki. “Ah~ kau tak mau pergi? Baiklah jika itu maumu?!” ucap Chang Ye lalu berdiri dan menarik pakaian Hong Ki. “Lepaskan!! Ya?! . . .” ucapan Hong Ki terpotong karna sang gangster yang berada dimeja sebelah memukul mejanya.

“Ya! Apakah kalian tidak bisa diam? Kalian sangat berisik. Eoh? Hong Ki hyung? Kenapa dia menarik bajumu? Siapa kau?! Lepaskan tanganmu dari baju hyungku!” ucap Jae Jin sang gangster sekolah. Kantin sekolah tiba tiba menjadi sunyi. Mendengar perkataan Jae Jin, Chang Ye segera melepaskan tangannya dari baju Hong Ki. “Siapa kau?!” tanya Jae Jin pada Chang Ye. “Oh Chang Ye imnida. Waeyo? Kau punya hyung seperti dia?” tanya Chang Ye. “Tutup mulutmu. Sebelumnya aku belum pernah memukul perempuan. Haruskah aku memukulnya sekarang?” tanya Jae Jin pada anak buahnya. “Chang Ye-ya~ Keumanhaeyo. Dia adalah gangster sekolah ini. Jangan dilanjutkan lagi, dia bisa saja memukukulmu” ucap Seul Min. “Gwaenchana, ayo kita pergi saja. Jong Hun, kau mau ikut?” tanya Hong Ki lalu berdiri. “Oh(baiklah)” ucap Jong Hun lalu berdiri dan berjalan mengikuti Hong Ki. Begitu juga dengan Jae Jin dan anak buahnya. “Kenapa mereka semua menurut pada dia?” tanya Chang Ye bingung. “Hongki, Jae Jin, Jong Hun, Min Hwan dan Seung Hyun mereka berkelompok dan karna Hong Ki yang paling tua disana. Mereka sangat menghargai Hong Ki” ucap Seol Ra.

“Jinjjayo? Apakah semuanya memperlakukannya seperti itu? Apakah dia adalah anak orang kaya?” tanya Chang Ye. “Tentu saja, dia sangat baik. Tapi aku tak tau dari mana keluarganya berasal. Bahkan teman temannya itu pun tidak mengetahuinya. Mereka sangat menghargainya. Apakah kau tak melihat teman temannya itu? Jong Hun yang playboy, Jae Jin si gangster, Min Hwan yang pendiam dan penuh misteri, dan Seung Hyun yang culun tapi terbilang kasar. Tapi Hong Ki lah yang banyak bicara dan sangat baik pada kami” jelas Seol Ra. “Aku belum  bertemu dengan mereka berdua” ucap Chang Ye. “Jika kau ingin bertemu dengan Min Hwan, kau pergilah kebelakang sekolah. Biasanya dia sering menyendiri disana. Dan jika kau ingin bertemu dengan Seung Hyun pergilah ke perpustakaan” jawab Seol Ra. “Jika begitu? Seharusnya aku bertemu dengan Min Hwan tadi dibelakang sekolah. Tapi aku tak melihatnya” ucap Chang Ye. “Mungkin dia pergi karna melihat keramaian” jawab Seol Ra. “Ah, arasseo” jawab Chang Ye mengerti. “Aku kenyang sekali” ucap Seul Min sambil mengelus elus perutnya. “Nanti setelah selesai makan, maukah kalian menemaniku berkeliling di sekolah ini?” tanya Chang Ye. “Tentu saja” ucap Seol Ra dan Seul Min serentak.

Setelah selesai makan, merekapun keluar dari kantin dan berjalan di koridor sekolah. Tiba tiba Seul Min berteriak “Ah! Aku mau ke toilet! I wanna be pee” sambil berlari kearah depan karna toilet lumayan jauh dari tempat Chang Ye dan Seol Ra berada. “Chang Ye, kita pergi duluan saja. Ayo kita ke perpustakaan!” ucap Seol Ra. “Oh, Gaja” jawab Chang Ye sambil berjalan. Sesampainya di perpustakaan, Chang Ye dan Seol Ra melihat lihat buku yang ada di sana. Tiba tiba Seung Hyun berdiri dan menghampiri mereka. “Aku dengar kau menarik baju Hongki hyung. Berhentilah, sebelum kami menendangmu keluar dari sekolah ini” ucap Seung Hyun lalu pergi keluar dari perpustakaan. “Ada apa dengannya?” tanya Chang Ye bingung. “Abaikan saja, dia memang kasar seperti biasanya” jawab Seol Ra. “Apakah dia yang kau bilang Song Seung Hyun itu?” tanya Chang Ye lagi. “Oh” jawab Seol Ra singkat. “Ayo bawa aku ketempat lain, aku ingin jalan jalan” ucap Chang Ye. “Ah, arasseo. Gaja!” jawab Seol Ra. Lalu merekapun berjalan keluar dari perpustakaan. Mereka akhirnya pergi ke taman, dimana sebelumnya Chang Ye dan Seul Min membuat Hongki kesal.

“Hari ini sangat menyenangkan. Senang sekali aku bisa akrab dengan kalian” ucap Chang Ye sambil duduk di kursi taman itu. “Ya, aku juga senang bisa akrab denganmu. Aku ini adalah gadis populer loh disekolah ini. Tapi karna kau datang posisiku tergantikan olehmu” jawab Seol Ra. “Benarkah? Apakah itu sangat mengganggumu? Mianhaeyo” jawab Chang Ye dengan wajah penuh rasa bersalah. “Ah, aniyo. Aku tidak sepopuler yang kau kira. Aku hanya populer saat pelajaran bahasa Inggris” ucap Seol Ra sambil tertawa kecil.

BERSAMBUNG

......

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet