i'ts your fault, hyuk!

the family is coming!
Please Subscribe to read the full chapter

 

                                                                 

 

Mau makan apa?

Hanya satu pertanyaan, tapi bisa menyebabkan perdebatan yang sangat panjang.

Kalau dalam keluarga kecil, mungkin hal ini bukan masalah. Tapi bagi kami yang bisa dibilang keluarga besar, pertanyaan semacam ini bisa jadi awal dari sebuah adu mulut.

 

Begitu juga dengan hari ini. Beberapa orang pergi bekerja sementara yang lain menghabiskan waktu yang santai di rumah sabtu sore itu.

“Kalian mau makan apa? Aku dan Gary oppa mau pergi ke supermarket untuk beli bahan makanan,” kata Bo Young sambil menatap teman-teman serumahnya yang sedang bersantai di ruang tengah.

Taek Woon, Kim Jong Kook, Hijiki, Hyuk, Victoria, Jong Dae dan Lee Kwang Soo langsung berhenti melakukan aktivitas mereka dan saling menatap satu sama lain.

“Aku mau semur daging!” kata Hijiki sambil mengangkat tangan kanannya.

“Jangan! Ayo kita makan sayuran saja,” usul Kim Jong Kook. Hijiki langsung memandang pria berotot itu dengan sebal.

“Ayolah ahjussi, tadi pagi kita sudah sarapan dengan sayuran kan? masa makan malam juga kita makan benda hijau aneh itu lagi?”

“Kita juga baru kemarin makan daging kan? yang lainnya bagaimana? Kalian mau makan apa?”

“Aku sedang ingin makan sup jamur,” sahut Victoria.

“Aku sih ingin jajangmyun. Apa kita tidak bisa memesan makanan dari restoran saja?” tanya Jong Dae sambil menggaruk belakang kepalanya yang sebenarnya tidak terasa gatal.

“Jajangmyun! Aku juga ingin itu!” tambah Hyuk.

“Tidak, tidak, kita harus makan masakan rumah. Aku sudah bosan makan jajangmyun di tempat kerja,” timpal Kwang Soo.

Taek Woon sedari tadi terus diam sementara yang lainnya berdebat. Manik matanya menatap satu persatu teman-teman serumahnya.

“Hei, hyung, coba katakan apa yang ingin hyung makan sekarang,” kata Hijiki yang menyadari tatapan lelaki itu.

Taek Woon tampak berpikir sesaat sebelum menjawab pertanyaan itu. “Aku ingin kari,” jawabnya pelan.

“Kari? Kari juga sepertinya enak,” kata Hyuk.

Jong Dae menatap Hyuk sambil mengerucutkan bibirnya. “Huh! Kamu menghianatiku! Kukira kamu ada di pihakku.”

“Eh? Maaf, maaf, aku akan mengikuti kalian saja,” kata Hyuk sambil tersenyum canggung.

“Begini saja, kita pilih satu orang untuk menentukan apa yang akan dimakan hari ini. Bagaimana?” usul Bo Young.

 

Mereka semua duduk melingkar dan Bo Young mengocok-ngocok kertas yang berada di dalam kotak. Setelah itu dia mengeluarkan salah satu kertas kecil itu dan membacanya.

“Siapa? Siapa?” Tanya Hijiki dengan tidak sabar.

Bo Young menunjukan nama yang tertulis di kertas pada semuanya. “Hyuk yang akan memutuskan kita akan makan apa malam ini!”

“Eh? Aku?”

Bo Young mengangguk. “Bilang saja kamu ingin makan apa.”

Hyuk tampak berpikir selama beberapa saat. “Aku ingin daging iga sapi panggang.”

“Galbi? Hei, bukankah itu terlalu mahal?” celetuk Kwang Soo.

“Benar, itu terlalu berlebihan,” tambah Victoria.

Bo Young juga tampak keberatan, tapi kemudian gadis itu mengangguk.“Baiklah, aku akan beli itu. ah, Gary oppa ada dimana ya?”

“Dia sudah menunggu di mobil dari tadi,” sahut Jong Kook.

“Begitu? ah, baiklah, aku akan pergi sekarang. Sampai nanti.” Bo Young bangkit dan berlari kecil ke arah pintu.

“Hati-hati di jalan!”

setelah gadis itu pergi, suasana di ruang tengah terasa aneh dan Hyuk memandang mereka semua dengan tatapan bingung.

“Maaf, seharusnya aku tidak bilang aku ingin makan itu…” kata lelaki berumur 17 tahun itu sambil meremas jari-jari tangannya.

“Dasar egois.” Hijiki menatap tajam pada Hyuk dan berjalan naik ke lantai 2. Tak lama kemudian Victoria dan Taek Woon mengikutinya. Mata Hyuk mengikuti langkah ketiga orang itu.

“Me…mereka benar-benar marah ya?” batin Hyuk. Dia samasekali tidak menyangka mereka akan marah karena hal itu. memang sih, biasanya Hijiki dan Jong Kook akan beradu argument kalau sudah menyangkut makanan, tapi tidak pernah sampai benar-benar melahirkan perkelahian. Tidak ada satupun orang yang tinggal di rumah ini pernah marah hanya karena makanan dan ini kali pertama mereka semua bersikap seperti itu.

“Ahh, padahal aku sedang tidak ingin makan daging,” gerutu Jong Kook sambil memasukan handponennya ke dalam saku dan berjalan menuju halaman belakang meninggalkan Hyuk bersama Jong Dae dan Kwang Soo. Tak lama kemudia dua lelaki itu pun berjalan menaiki tangga sambil mengobrol.

Dan begitulah Hyuk ditinggal sendirian di ruang tengah.

Hyuk mendesah. Padahal baru beberapa menit lalu dia dan Hijiki bermain permainan puzzle dan tertawa bersama yang lainnya. Sekarang dia sudah tidak punya keinginan untuk menyelesaikan puzzle yang sudah hampir sempurna itu. Kim Jong Kook berjalan kembali masuk ke dalam rumah dan seperti yang lainnya, pria itu juga menaiki tangga tanpa mengucapkan apapun lagi pada Hyuk.

“Apa mereka semua sedang sensitif?” pikir Hyuk. “Tidak biasanya mereka bersikap seperti ini.”

 

“Ahahah! Lalu di drama itu…” terdengar suara tawa Hijiki dan langkah kaki beberapa orang yang menuruni tangga. Hyuk yang sedang duduk di sofa langsung mendongkak menatap ke arah mereka.

“Kami mau makan di restoran ya!”

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet