One (1)

Hello After Goodbye

  Setelah putus dari seniornya yang dua tahun lebih tua darinya Baekhyun sama sekali tidak berniat untuk memulai hubungan yang baru. Meskipun perempuan itu sudah lulus dari sekolah. Kenapa? Itu semua karena perempuan yang ingin mendekatinya sudah merasa kalah saing lebih dulu dari mantan pacarnya yang terlalu sempurna selama sejarah SMA Daejeon jadi dia tidak punya pilihan lain selain beralasan kalau tidak ada perempuan yang membuatnya tertarik. Namun secara tiba-tiba seorang perempuan muncul di depan matanya.

   “annyeonghaseyo.”

  Baekhyun mengerjap beberapa kali sebelum mengangguk membalas sapaan perempuan tersebut. Wajahnya terlihat seperti anak kecil tapi jika diperhatikan dari ujung rambut sampai ujung kaki, Baekhyun tahu siapapun laki-laki pasti akan cukup melihat hanya sekali ke arah perempuan ini.

  "bisa berikan kucing itu padaku?” tanyanya.

  Melihat kucing yang memang sedang dipangkunya Baekhyun memandang heran ke arah perempuan itu, “kenapa harus?”

  “karena sejak tadi pemiliknya ketakutan untuk memintanya darimu.”

  “maksudnya?”

  Perempuan itu kemudian menunjuk dua orang anak kecil perempuan dan laki-laki yang sepertinya adalah kakak beradik berdiri tidak jauh dari mereka. “mereka yang punya dan mereka mulai takut kalau kamu akan membawa pergi kucing kesayangan mereka.”

  Awalnya Baekhyun sempat merasa heran kalau kucing yang sedang dipangkunya itu memang milik mereka kenapa tidak langsung meminta darinya dan malah menyuruh gadis ini. Masih terus mengelus kucing tersebut Baekhyun masih belum mau melepaskan kucing tersebut. Dia hanya ingin bersikap keras kepala tanpa alasan.

  “apa buktinya kalau kucing ini milik mereka?” tanya Baekhyun. “hanya karena mereka bilang kucing ini milik mereka lalu kamu dengan mudahnya percaya? Mungkin saja mereka malah ingin menyiksa kucing ini dan-”

  “apa kau tidak bicara terlalu kasar?” sela perempuan itu. “ini taman umum dan mereka sedang bermain bersama kucing mereka.”

  “aku mengerti tapi yang aku tanyakan darimana kamu tahu kalau mereka jujur?”

  Terlihat perempuan itu menghembuskan napas panjang sebelum memanggil kedua anak kecil kakak beradik tersebut untuk mendekat. Baekhyun memperhatikan mereka berjalan mendekati perempuan tersebut dan salah satunya berdiri di belakangnya.

  “Jiahn, orang ini tidak percaya kalau kucing ini milikmu dan bertanya apa buktinya. Apa ada tanda pengenal di leher kucing tersebut?” perempuan itu bertanya ramah pada anak laki-laki tersebut.

  “di…lehernya. Namanya, Meong-meong.” Jawabnya takut-takut saat melihat Baekhyun. “ibu yang memasangnya minggu lalu.”

  Baekhyun melihat kalung pengenal yang melingkar di leher kucing lucu tersebut dan benar saja di sana terukir nama meong-meong dan di baliknya ada dua nama pemiliknya, Seok Jiahn dan Seok Yoona. Dia kemudian memberikan kucing tersebut kembali pada bocah laki-laki di depannya. Setelah kucing tersebut berpindah ke tangan adik perempuannya Baekhyun melihat kedua kakak beradik tersebut pergi setelah sebelumnya sempat mengucapkan terima kasih.

  “tunggu.” Baekhyun memanggil perempuan yang juga baru akan pergi. “kau memang suka membantu orang yang tidak dikenal seperti itu atau kau hanya membantu anak kecil?”

  “mereka tetanggaku, tentu saja aku harus membantu mereka. Lagi pula aku sudah sering lihat kucing itu sejak dua tahun yang lalu.” jawabnya sebelum benar-benar pergi meninggalkan Baekhyun.

***

  Sejak pertemuannya dengan perempuan itu Baekhyun jadi lebih sering datang ke taman yang terletak tidak jauh dari apartemen tempatnya tinggal tapi sama sekali tidak pernah bertemu dengan perempuan itu lagi. Sampai…

  “sepertinya aku harus berpikir dua kali kalau harus mengizinkan pacarku yang sudah kuliah untuk mengantarku ke sekolah.”

  Baekhyun yang sedang berjalan bersama teman-temannya langsung melihat ke arah yang sedang diperhatikan oleh Jiyeon. Seorang pemuda yang jelas terlihat sebagai anak kuliahan sedang tersenyum pada murid perempuan sekolah mereka. Awalnya perempuan tersebut berdiri membelakangi mereka tapi sesaat setelah murid tersebut berbalik Baekhyun terkesiap karena murid perempuan itu tidak lain adalah perempuan yang dia jumpai di taman beberapa waktu lalu.

  “kalau aku tidak melihatnya di antar oleh pacarnya pagi-pagi cerah seperti ini mungkin aku akan mulai mendekatinya untuk dijadikan pacar.” Ujar Dongjoon. “sayang sekali. Tapi, tidak apa-apa. Untung saja hatiku cukup kuat untuk patah hati sebelum jatuh cinta.”

  Saat semua teman-temannya menertawai Dongjoon yang bertingkah lucu Baekhyun masih memperhatikan murid perempuan tadi berjalan ke dalam pekarangan sekolah dan terlihat menyapa temannya yang kemudian berjalan bersama ke dalam. Dari pakaiannya jelas kalau mereka adalah murid tingkat satu.

  “ya! apa yang sedang kau pikirkan?” Lee Jonghwan tiba-tiba merangkul pundaknya dan menyeretnya untuk segera berjalan. “kau dilarang memikirkan sesuatu yang jelek atau aku akan memberitahu semua orang kalau kau sering membaca majalah dewasa saat di kelas.”

  “YA!! itu kau yang sering melihatnya. bukan aku.” bantah Baekhyun.

  Sekali lagi dia melirik murid perempuan tadi sebelum pergi bersama teman-temannya yang lain. Siapapun perempuan itu Baekhyun merasa harus mengenalnya.

 

***

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
pabbochomi
#1
Woww,, lagu kebangsaan Bomi :D, nice
convoyer
#2
Chapter 1: oh, pertamanya aku pikir ini oneshot, ternyata bukan, berarti aku ga salah kalo subscribe fanfic ini :D

good job ya :D