Benang Kusut

Wild Rose
WILD ROSE




Cast: Do Kyungsoo!main
All Member Exo
Min Dae Shin/Shinji (OC)
Yang lain menyusul

Disclaimer: I didn't own anything but the story and OC is mine!










• ~Lyla Angelica's present~ •







Warning! BoyxBoy!







Dont like dont read!







I WARNED YOU









Seoul sudah tidak aman lagi. Dalam sebulan terakhir sudah terjadi lebih dari sepuluh kasus pembunuhan. Kasus mayat yang ditemukan di sungai Han, kini bertambah menjadi enam orang. Kepolisian kesulitan untuk memecahkan kasus ini. Karena semakin jauh kasus ini ditelaah semakin rumit untuk menemukan benang merahnya.

"Potongannya sangat rapi, aku yakin yang membunuh korban sangat ahli menggunakan katana. Sepertinya pembunuhnya bukan orang biasa." Suho melirik sapu tangan bergambar bunga mawar hitam, hanya itu yang bisa ditemukan di mayat tanpa kepala maupun busana itu. 'Sepertinya aku pernah melihat gambar bunga mawar yang seperti itu, tapi dimana?'

"Kau menemukan sesuatu hyung?" Suho mendongak melihat Chanyeol yang berdiri di sebelahnya. Suho menggeleng, dia kembali memperhatikan sosok mayat tanpa kepala yang ditemukan sore ini. Dikulit mayat pria itu sudah terdapat lebam, kemungkinan dia sudah meninggal sejak semalam. Chanyeol berjongkok di hadapannya, tangannya mengangkat jari mayat itu dengan hati-hati.

"Hyung, sepertinya dia anggota politik Cina." Kata Chanyeol yang melihat adanya cincin di jari tengah korban. Suho mengangkat satu alisnya.

"Darimana kau tahu?"

"Aku pernah melihat cincin seperti ini saat masih sekolah di Cina. Cincin ini dibuat khusus untuk para anggota salah satu partai politik yang ada di Cina. Hanya para anggota yang bisa memiliki cincin seperti ini. Karena mereka biasanya membuat cincin ini saat ada anggota yang bergabung."

"Tapi mungkin saja dia membuat duplikat cincin seperti ini."

"Itu tidak mungkin hyung, ini cincin tempaan khusus. Hanya anggota partai politik itu sendiri yang boleh memilikinya." Suho mengangguk mendengar penjelasan Chanyeol.

"Inspektur Kim, kami menemukan sebuah gudang mencurigakan 600 meter dari lokasi ditemukannya korban di sebelah utara." Salah seorang anak buahnya melapor pada Suho.

"Baiklah, aku akan memeriksanya." Jawab Suho. Polisi itu membungkukkan badannya dan pergi dari hadapan Suho. Suho bangun dan mulai berjalan menyusuri pinggir sungai Han diikuti Chanyeol.

"Enak ya, yang sudah jadi inspektur." Suho hanya tersenyum mendapat ledekan dari Chanyeol. Sepanjang perjalanan mereka meneliti setiap sudut, mencari sebuah petunjuk. Mereka sampai di gudang itu, dari luar gudang itu terlihat seperti rumah hantu. Mereka masuk kedalam gudang, "Iiiuuwwhh, jorok."

Suho memutar kedua matanya, Chanyeol terlalu lebay menurutnya. Ditengah gudang ada sebuah ruangan yang cukup luas, ada sebuah meja, juga bekas darah yang sudah mengering dikelilingi garis polisi. Suho bisa menduga kalau kemungkinan korban tanpa kepala itu dibunuh disini, hanya saja kepalanya entah dimana.

"Darahnya masih terlihat baru, mungkin disini tempat pembunuhan yang sebenarnya terjadi." Suho berjongkok dan menyentuh genangan darah itu, darah itu memang sudah mengering. Petugas forensik sedang memeriksa kesamaan DNA darah itu dengan mayat yang ditemukan.

"Hyung, lihat ini!" Chanyeol berteriak dari ruangan di sebelahnya, Suho berlari kecil menghampiri Chanyeol yang sedang berdiri mengamati peti-peti besar yang bertumpuk di ruangan itu. "Hyung, kotak-kotak yang ini seperti sengaja ditumpuk." Chanyeol menunjuk peti yang berada dibawah ventilasi, Suho memperhatikan peti-peti itu. Peti itu memang terlihat seperti sengaja disusun membentuk tangga. Juga penutup ventilasi terbuka.

Chanyeol menaiki peti besar, diatas peti juga terdapat sebuah peti kecil lagi, dengan menaiki peti itu Chanyeol bisa melihat keluar dengan jelas melalui ventilasi. Chanyeol melirik kebawah, ada semak belukar yang cukup besar, dan sepertinya agak rusak karena tertimpa beban yang cukup berat.

"Apa yang kau lihat Chan?" Tanya Suho dari bawah. Chanyeol turun dari atas peti dengan melompat.

"Ada kotak kecil tepat dibawah ventilasi, dibawah ventilasi itu ada semak belukar dibelakang gudang, tapi terlihat agak rusak karena tertimpa sesuatu." Jelas Chanyeol. Suho mengangguk, "Ayo kita lihat keluar." Ajak Chanyeol.

Diluar mereka memang menemukan semak belukar yang agak rusak karena tertimpa sesuatu. Suho memperhatikan tanah di bawahnya, "Sepertinya ada seseorang yang melarikan diri dari gudang ini." Kata Suho yang masih melihat kebawah. Chanyeol menoleh pada Suho dengan alis terangkat, Suho menunjuk jejak sepatu di bawahnya. Ada tiga ukuran yang tercetak disana, paling besar milik Chanyeol, sedang milik Suho, dan satu lagi jejak sepatu yang kecil.

"Tempat ini jarang dilewati orang, dan karena ini gudang tua anak kecil tidak mau bermain disekitar gudang ini. Aku berani bertaruh kalau yang membunuhnya anggota mafia atau gangster, dan ada satu orang yang melihat saat korban dibunuh. Dia berhasil melarikan diri, kemungkinan dia terlihat dari kamera pengawas yang ada di simpang jalan sana. Ayo kita periksa." Chanyeol menganga mendengar penjelasan Suho.

"Aku... Tidak mengerti maksudmu hyung..." Chanyeol menggaruk kepalanya yang tidak gatal. #author saja tidak mengerti ._.

Suho memutar matanya, Chanyeol juga sama lola' nya dengan Lay. Tanpa banyak bicara lagi Suho langsung menarik tangan Chanyeol.

.

.

.

.

.

.

"Tuhan... Dia begitu manis, apakah kau turunkan dia untukku?"

"Apakah dia putri salju yang sedang tertidur? Apa aku harus menciumnya?"

"Astaga.... Aku melihat malaikat tanpa sayap yang sedang tertidur...."

"Aku melihat calon pendamping di masa depanku sedang tertidur...."

"Dan aku melihat empat orang gila disini."

Baekhyun, Kai, Sehun dan Luhan yang merasa tersindir dengan ucapan Chen langsung mendelik tajam. Chen dengan santainya melanjutkan kegiatannya menatapi wajah Kyungsoo tanpa peduli pada empat orang yang seakan ingin melubangi kepalanya. Kris dan Xiumin sedang membicarakan sesuatu tentang kado mengerikan yang diterima Kyungsoo. Sedangkan lima orang lainnya malah asik menatapi wajah Kyungsoo yang sedang tertidur di sofa.

"Kau tau Baozi, aku panik saat Kris menyuruh kami ke rumah Kyungsoo. Kupikir terjadi sesuatu pada baby tercintaku ini." Luhan mengelus pipi bulat Kyungsoo yang terasa lembut saat disentuh. Dengan cepat tangannya ditepis oleh Baekhyun.

"Kau bisa membuatnya bangun Lu!"

"Suaramu yang cempreng itu bisa membuatnya bangun bodoh!"

"Diam! Kalian bisa membuatnya bangun!"

Suara keras dari Chen sukses membangunkan uri Kyungie tersayang. Matanya mengerjap beberapa kali, menyesuaikan dengan sinar yang masuk ke retina matanya. Pandangannya masih blur, tetapi dipaksakan untuk duduk. Tangannya mengucek matanya pelan dengan bibir mengerucut, membuat ekspresi wajah yang lucu.

'Uwaaaa! Imutnya!' Batin ketujuh orang yang melihatnya, bahkan Kris OOC. Setelah pengelihatan Kyungsoo membaik, wajah tampan tujuh orang yang sedang menatapnya terpampang di hadapannya.

"Eungh? Kenapa kalian disini?" Tanya Kyungsoo bingung, dia masih tidak sadar dengan keadaan sekitarnya.

"Ehm, kami kesini karena Xiumin yang memanggil." Kris berdehem singkat.

"Xiumin?" Kyungsoo masih clueless, hingga akhirnya dia ingat penyebab dia menangis tadi. Seketika wajahnya menjadi ketakutan. "Ko,kotak itu..."

Luhan yang paling dekat dengan Kyungsoo merengkuh tubuh Kyungsoo yang gemetar takut. Kyungsoo melingkarkan tangannya di leher Luhan, menyembunyikan wajahnya di leher jenjang itu. Kyungsoo mulai terisak pelan. "Tenang... Kami ada untukmu Soo-ie." Luhan mengelus surai kelam Kyungsoo.

"Tenang baby Soo, kami ada disini. Chen sudah membuang kado itu." Sehun juga mengelus kepalanya, meski agak kesal karena keduluan Luhan untuk memeluk baby Soo tapi dia paham dengan kondisi Kyungsoo yang ketakutan.

"Soo-ie, apa kau mau menceritakan tentang 'hadiah' yang kau terima itu?" Tanya Luhan dengan lembut, tapi Kyungsoo makin mempererat rengkuhan tangannya di leher Luhan. Luhan yang merasakan hal itu langsung saja mengelus rambut Kyungsoo dengan lembut dan balas memeluk erat. "Tenanglah Soo-ie, kalau kau tidak ingin bercerita tidak masalah."

Mereka hening sesaat, berkelana di pikiran masing-masing.

TING TONG

Suara bel rumah Kyungsoo yang berbunyi memecahkan keheningan di ruangan itu.

"Biar aku saja." Xiumin beranjak dari duduknya dan berlari kecil menuju pintu. Xiumin membuka pintu, seketika dia terdiam melihat dua orang yang berdiri didepannya. Dua orang itu juga terkejut karena melihat Xiumin.

"Minseok..."

Rahang Xiumin mengeras saat dua orang yang dikenalnya itu menyebutkan nama aslinya.

"Suho... Chanyeol..." Ucap Xiumin hampir berbisik, suasana tegang begitu terasa diantara mereka. Kris yang bingung karena melihat Xiumin hanya diam saja di pintu beranjak menghampirinya.

"Ada ap-ohh!" Kris mengerti, begitu melihat ekspresi Xiumin dan dua orang yang berdiri dihadapannya.

.

.

.

.

.

.

Suho dan Chanyeol meneguk saliva kasar, mereka berkeringat dingin merasakan tatapan tajam ketujuh orang yang sangat mengintimidasi. Sedangkan Kyungsoo yang masih terisak berpindah ke pelukan Sehun.

"Ehm, kami kemari hanya ingin meminta keterangan dari Kyungsoo." Ucap Suho, berusaha mencairkan suasana yang sangat penuh dengan ketegangan. Tetapi justru membuat tatapan tajam mereka beralih menatap Suho.

"Keterangan soal apa?" Tanya Kris penuh selidik. Diikuti oleh enam orang yang lain.

"Pasti soal pembunuhan di gudang dekat sungai Han."

Sontak semua yang ada disana menoleh pada sumber suara, Kyungsoo mengusap kedua matanya yang bengkak karena banyak menangis. "Apa maksudmu Kyung?" Tanya Baekhyun.

Kyungsoo menatap wajah mereka satu persatu, "Kado yang kuterima tadi adalah kepala dari korban pembunuhan itu." Mata mereka membulat mendengarnya.

"Apa? Tunggu, jadi kado itu adalah kepala dari korban pembunuhan? Tapi kenapa?" Tanya Baekhyun yang mulai mengerti dengan situasi.

"Karena aku tidak sengaja melihat kejadian tersebut, tetapi aku berhasil melarikan diri. Dan hari ini aku mendapat 'hadiah'." Ujar Kyungsoo lirih, dia menahan airmata agar tidak mengalir karena rasa takutnya.

"Tunggu." Chanyeol menyela. "Aku masih kurang paham. Bisa kau jelaskan lebih detail?" Kyungsoo beralih menatap Chanyeol.

"Kemarin malam, aku sedang berjalan-jalan di tepi sungai Han. Aku melihat ada beberapa orang memasuki sebuah bangunan, karena penasaran aku ikut masuk kedalam. Tapi yang kulihat adalah... Hiks..." Kyungsoo kembali menangis, membuat mereka semua panik. Sehun kembali memeluk Kyungsoo, sambil membisikkan kalimat penenang. Tapi tangisan Kyungsoo malah semakin keras.

"Hiks, ak-aku kenal orang itu,hiks di-dia orang jahat,hiks..." Kyungsoo meremas kemeja Sehun di bagian dada, dia semakin menenggelamkan wajahnya di dada bidang Sehun. Sehun mengelus punggung Kyungsoo.

"Tenanglah Kyung..." Baekhyun mengelus lengan Kyungsoo, "Tenangkan dirimu dahulu..." Bujuk Baekhyun. Hampir lima belas menit mereka dengan sabar menunggu Kyungsoo berhenti menangis. Kyungsoo sudah tenang, dia duduk tegak di sofa tapi masih dengan dipeluk oleh Sehun yang enggan untuk melepaskannya.

"Maaf hyungdeul, aku masih agak trauma." Sesal Kyungsoo, wajahnya sudah ditekuk dua lapis. Suho tersenyum angelic.

"Tidak masalah Kyung, mungkin sebaiknya kau ikut kami ke kantor saja untuk menjelaskannya. Karena dari kamera pengawas kami melihatmu berlari dari arah gudang. Kau adalah saksi utama."

"Kami ikut!"

Kyungsoo mendelik horor melihat ketujuh orang yang posesif padanya.

"Kalau Kyungsoo pergi kami ikut." Ucap Kris yang diangguki enam orang lainnya.

"Kyungsoo akan aman bersama kami, kalau kalian semua ikut akan menarik perhatian." Suho mencoba mencegah mereka untuk mengikuti Kyungsoo ke kantor polisi. 'Nanti aku tidak bisa modusin Kyungsoo dong.' Akal busuk sang Guardian Angel -.-

"Tapi kami akan melindungi Kyungsoo apapun yang terjadi, jadi kami akan mengikuti Kyungsoo kemana pun dia pergi."

"Kalian tidak boleh ikut, kepolisian bisa kacau jika Wolf terlihat."

Seketika mereka terdiam, Suho dan Chanyeol tersenyum kemenangan. "Sebenarnya aku ingin menangkap kalian, tetapi karena tidak adanya bukti yang mendukung kalian bisa lepas. Sweeper kalian hebat juga." Suho menyeringai melihat ekspresi wajah mereka yang mengeras.

"Kalian melakukan tindak kriminal?" Tanya Kyungsoo sangsi pada Sehun. Sehun kelabakan menjawab pertanyaan Kyungsoo.

"Mereka membuat sekelompok orang masuk rumah sakit. Ini jelas penganiayaan." Jelas Chanyeol dengan senyum creepy miliknya. Kyungsoo mendelik tajam kepada tujuh orang itu.

"Kalau begitu kalian harus tinggal disini! Tidak boleh ikut Kyungie pergi ke kantor polisi." Kyungsoo mempoutkan bibir kissablenya, tanpa sadar sifat manjanya keluar. Kyungsoo bisa dengan cepat melupakan masalahnya sementara jika sifatnya ini kambuh.

"Tapi Kyung, kalau terjadi sesuatu padamu bagaimana?" Tanya Kris memelas pada Kyungsoo, sebenarnya dia tidak tahan melihat wajah Kyungsoo yang manisnya bisa bikin diabetes.

"Ada Suho hyung dan Chanyeol hyung yang menemaniku, dan hyungdeul akan Kyungie hukum untuk tinggal disini." Kyungsoo menyilangkan kedua tangannya didepan dada, mencoba merajuk. Tapi terlihat lucu karena dia masih dipelukan Sehun, sehingga terlihat seperti anak kecil yang merajuk minta dibelikan permen.

"Tapi Kyung-"

"Tidak ada tapi-tapian atau Kyungie marah!" Ancaman Kyungsoo sukses membungkam ucapan Kris, padahal selama ini tidak ada yang berani membantah ataupun menyela ucapannya. Tapi sekarang ada pengecualian untuk Kyungsoo. Suho yang melihat Wolf tidak berdaya dihadapan Kyungsoo tersenyum penuh kemenangan.

"Baiklah Kyungsoo, sebaiknya kita pergi sekarang sebelum semakin larut." Suho berdiri diikuti Chanyeol.

"Nanti dulu hyung, aku ingin berganti pakaian." Suho memperhatikan Kyungsoo, Kyungsoo masih menggunakan seragam sekolahnya.

"Baiklah, akan hyung tunggu."

Kyungsoo tersenyum manis dan langsung berdiri, tapi dia menarik tangan Sehun karena Sehun yang paling dekat dengannya. "Temani aku." Dua kalimat itu sukses membuat otak mereka macet seketika, kecuali Sehun yang dengan bahagianya mengikuti Kyungsoo masuk ke dalam kamar Kyungsoo. Mereka mendengus kasar melihat dua orang itu sudah menghilang dibalik pintu. Mereka kesal karena Sehun bisa leluasa melihat tubuh seksi Kyungsoo.

That Lucky Bastard.

Di dalam kamar, Sehun hanya bisa melongo melihat Kyungsoo.

Bagaimana tidak, lihat saja Kyungsoo. Tanpa rasa malu dia membuka kemejanya didepan Sehun yang masih terdiam didekat pintu. Dengan santainya Kyungsoo membuka lemari dan mengambil sehelai T-shirt putih. Sehun bisa melihat dengan jelas kulit mulus Kyungsoo.

'Damn! Look at that chest!' Sehun meneguk saliva kasar, entah kenapa udara terasa panas. Sehun bisa melihatnya dengan jelas dari posisinya yang berada disamping Kyungsoo. Sehun menurunkan pandangannya ke pinggang Kyungsoo. Dahinya mengerenyit melihat bekas luka di pinggang kanan Kyungsoo,seperti bekas tergores. Tapi tetap tidak mengurangi keindahan tubuhnya.

Kyungsoo memakai bajunya, kemudian membuka celananya. Sehun semakin melotot melihat Kyungsoo yang entah sadar atau tidak hanya memakai T-shirt dan celana pendek ketat warna hitam didepan mata sipit Sehun. Memperlihatkan pahanya yang mulus dan seksi. 'Mama! Daku sudah tak tahan!' Batin Sehun miris, ingin rasanya dia mendorong Kyungsoo keatas kasur. Tapi dia masih sadar dan masih ingin hidup.

"Ada apa?" Pertanyaan polos Kyungsoo membuyarkan pikiran Sehun yang menjerumus ke arah 'sana' .

"Ah... Ti-tidak ada, cepatlah pakai celanamu. Mereka pasti menunggu."

Kyungsoo hanya mengangguk mendengar jawaban Sehun. Meski sedikit heran karena wajah Sehun agak memerah. Kyungsoo akhirnya dengan cepat memakai celana jeansnya. Tidak lupa dia menyisir rambutnya supaya kelihatan rapi. Kyungsoo kembali menarik tangan Sehun dan keluar dari kamar.

'Astaga, sepertinya aku hard.' Malangnya nasibmu nak Sehun. Hanya bisa melihat.

.

.

.

.

.

.

"Terima kasih sudah mau menemaniku hyung." Kyungsoo tersenyum manis kepada Suho, dibalas senyuman manis juga oleh Suho. Mereka berdua sedang menuju lift, Kyungsoo sudah menyelesaikan urusannya dengan pihak kepolisian. Dia sudah memberikan keterangan sesuai yang dia ketahui, meskipun setiap dia menjelaskan dia harus menggenggam erat tangan Suho yang setia menungguinya.

"Tidak masalah, kau terlihat sangat ketakutan hanya untuk menjelaskan ciri-ciri pelakunya."

"Ya.... Soalnya itu adalah hal yang menakutkan hyung...." Kyungsoo mempoutkan bibirnya, Suho tertawa kecil dan mengusap kepala Kyungsoo perlahan. Tanpa sadar Kyungsoo bersemu manis.

"Inspektur Kim!" Seseorang berteriak dari kejauhan. Kyungsoo dan Suho menoleh ke belakang, ada seorang polwan muda bertubuh tinggi yang berlari ke arahnya.

"Taeyeon-shi, ada apa?" Tanya Suho saat perempuan itu sampai di hadapannya.

"Ketua Jung mencarimu." Jawab Taeyeon. Suho menaikkan satu alisnya, tidak biasanya kepala kepolisian itu mencarinya.

"Mencariku? Memangnya ada apa?"

"Entahlah, dia bilang ini urusan penting." Taeyeon mengangkat bahunya cuek, kemudian tatapannya beralih pada Kyungsoo yang berdiri diam di sebelah Suho.

"Hai adik manis, siapa namamu? Aku Kim Taeyeon dari Satlantas." Ujar Taeyeon ceria Kyungsoo.

"Ak-aku Kyungsoo, Do Kyungsoo." Jawab Kyungsoo.

"Do Kyungsoo?" Taeyeon membelalakkan matanya, kemudian menatap Suho. Suho yang mengerti arti tatapan itu hanya mengangguk, Kyungsoo menjadi bingung.

"Kenapa noona?" Tanya Kyungsoo kepada Taeyeon, Taeyeon yang awalnya terlihat kaget kemudian tersenyum manis.

"Tidak ada, namamu bagus."

"Terimakasih noona."

Taeyeon tersenyum, setidaknya Kyungsoo tidak curiga. "Aku masih ada urusan, sampai jumpa Suho-shi, Kyungsoo-ie." Taeyeon melambaikan tangannya dan pergi meninggalkan mereka berdua.

"Kyungsoo, aku harus menemui ketua dulu. Kau bisa turun ke lantai dasar, Chanyeol sudah menunggu. Maaf aku tidak bisa mengantarkanmu pulang."

"Tidak masalah hyung, aku akan menemui Chanyeol hyung. Kau kelihatannya sangat sibuk." Suho tersenyum pada Kyungsoo. Tangannya terulur kearah kepalanya, Kyungsoo kira hanya ingin mengusap kepalanya, tapi ternyata Suho menarik kepalanya sampai dia tertarik ke depan.

CHU~

Kyungsoo mematung saat Suho mencium keningnya, kemudian beralih ke pipi kirinya.

"Sampai jumpa manis..." Kyungsoo masih terdiam saat Suho menjauh. Ekspresinya masih O_O

Kyungsoo mengusap pipi kirinya pelan, kemudian melangkahkan kakinya ke arah lift. Wajahnya sudah semerah tomat. Untung saja tidak ada orang lain yang melihatnya.

.

.

.

Perjalanan pulang terasa menyenangkan karena Chanyeol mengatakan lelucon aneh di dalam mobil. Mereka selalu tertawa di sepanjang perjalanan, sehingga tidak terasa mereka sudah sampai dirumah Kyungsoo.

"Terimakasih banyak hyung." Kyungsoo membungkukkan badannya saat sudah berada diluar mobil.

"Sampai jumpa Kyungsoo." Chanyeol melajukan mobilnya menjauh dari rumah Kyungsoo. Kyungsoo memperhatikan mobil Chanyeol sampai menghilang di belokan sana. Kyungsoo berbalik dan memasuki rumahnya, didalam rumah keadaan sangat gelap. Kyungsoo melepas sepatunya dan menghidupkan lampu. Terlihatlah tujuh alien tampan yang 'berserakan' di ruang tamunya. Kris dan Xiumin tidur di atas sofa yang berbeda. Chen duduk bersender di sofa yang ditempati Xiumin. Baekhyun dan Luhan tidur berpelukan di dekat Chen. Kai dan Sehun saling memunggungi di depan televisi. Kyungsoo menggelengkan kepalanya, dia masuk ke kamarnya tak lama keluar dengan beberapa helai selimut. Dia menyelimuti mereka sebisanya, kemudian masuk ke kamarnya sendiri.

.

.

.

.

.

.

"Kau belum tidur Zi?" Tanya Suho saat memasuki rumahnya dia melihat adiknya masih menonton televisi, padahal waktu sudah menunjukkan hampir tengah malam.

"Aku menunggumu hyung." Jawab Tao yang mengusap kedua matanya.

"Tidurlah, besok kau sekolah kan?" Suho mengelus kepala adiknya sayang, Tao menganggukkan kepala dan menguap karena sangat mengantuk.

"Selamat tidur hyung..." Tao berjalan gontai ke kamarnya. Suho tersenyum tipis melihatnya, kemudian dia juga masuk ke kamarnya sendiri. Tapi dia tidak langsung mengganti pakaiannya atau langsung tidur, dia mengambil sebuah berkas lama dari lemarinya. Suho menghidupkan lampu meja kerjanya dan membaca berkas itu.

"Suho, kau masih ingat dengan kasus pembunuhan Keluarga Do enam tahun yang lalu kan?" Suho teringat dengan percakapannya dengan ketua Choi tadi.

"Tentu Siwon-shi, aku akan selalu ingat."

"Sekarang anak kecil itu sudah remaja, dan 'dia' menunjukkan dirinya akhir-akhir ini."

"Ya, aku tidak menyangka kalau ternyata dia juga yang membunuh enam orang itu."

"Aku baru sadar saat Daniel menceritakan tentang pelaku pembunuhan di dalam gudang tua itu."

"Namanya bukan Daniel lagi."

"Ahh iya, aku sudah lupa."

"Lalu sekarang apa yang harus kita lakukan?"

"Kita harus terus mengawasi anak itu, aku tahu dia diincar oleh mereka."

"Baik, aku sudah meminta beberapa orang untuk mengawasinya di rumah dan sekolah."

"Kau tahu Ho? Saat dia kecil dia pernah mengatakan hal yang menakutkan."

"Mengatakan apa Siwon-shi?"

"Dia bilang, 'Dia akan datang mencariku, dan saat itu mungkin aku akan menemui orangtuaku.' Dia mengatakannya dengan wajah tanpa emosi."

Suho menutup matanya, dia memegang kepalanya yang terasa berdenyut sakit karena memikirkan hal ini. Semakin lama ini semakin rumit. Sangat sulit untuk mencari benang merahnya. Yang dia temui masih berupa benang kusut. Suho teringat perkataan terakhir ketua Choi.

"Berhati-hatilah Ho, perkataannya saat itu bisa benar-benar terjadi."

Suho mengalihkan pandangannya ke sebuah figura foto yang terletak di meja kerjanya. Foto sepasang suami istri, serta seorang pemuda sekolah menengah yang menggendong seorang anak kecil yang masih sekolah dasar. Suho tersenyum hanya memandang foto itu.

Dia percaya sekusut-kusutnya benang pasti bisa terurai.

.

.

.

.

.

.

TBC/DELETE?

Haaaiii >o<


Makin absurd ya? Iya saya tahu. #pundung di pojokan

Tapi masih mau baca and review kan? #pasang muka melas

Kalau baca cerita ini jangan sampe dibawa perasaan, takutnya kalo kepikiran terus entar pusing sendiri. Habisnya banyak banget misterinya...

Please, saya butuh saran T.T
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
OWLove #1
Chapter 15: duhh.
lanjut lanjut thor.
seru deh
penasaran akuu TT
ini harus dilanjut author nim tercinta (eaaaakkk) :D
namjoon mau ngapain tuuh hayoooo,.... duh, author jago bikin penasaran hikseuuu TT

buruan updet ya thoorr. jebaall (buing buing ) #SeketikaAuthornyaMuntah

keep writing thor.
semangat yaaa, mumpung liburan jangan banyak males XD
lopyuu thoor #AuthorNggakLopSamaKamuWekk
:*:*:*
LylaAngelica
#2
Tenang, Ada abang2 ganteng yang jagain baby Soo kok ^3^
DOut29 #3
Baru sempat baca, akhirna ngebut XD
Beuh, akhirnya Krisoo muncul! ♥
duh duh jd penasaran, siapa sih yg ngincar ksoo itu >_<
DOut29 #4
Chapter 3: Ini kira2 main pairnya apa ya? Semoga aja kalo ga Krisoo, Kaisoo atau Hunsoo #plak XD
Krisoo momennya dibanyakin donk :D
*nasib Krisoo shipper minim hiburan*XD
Chansoo sama Laysoo blm ketemu nih? aduh makin penasaraaan >_<
Kira2 siapa ya yg bunuh ortunya Babysoo? :/
update ASAP juseyooooo
DOut29 #5
Chapter 2: sebenarnya saya udah baca di ffnet, tp susah ngereview kaga masuk2 -_-
saya review disini aj ya :D
Penasaran sama yg bunuh ortunya ksoo, sadis bener, kasian soo nya jd trauma gitu π_π
Ah, KaiTaoBaek udah muncul, nunggu KriSoo sama HunSoo momen ini XD
itu Baek main bawa kabur anak org aja coba :v
update juseyooo
MilkyPocky #6
Chapter 1: Lanjutkan~
DOut29 #7
menarik! jarang2 ada ff Kyungsooxeveryone bahasa indo di AFF XD
ditunggu lanjutannya authornim :D