Stitches

Aftertaste
Please Subscribe to read the full chapter

Yixing tahu Yifan itu pria brengsek. Ia juga tahu banyak yang mengatainya pria bodoh karena mau-maunya menjadi kekasih Yifan. Apa ia masih di samping Yifan karena ia sudah cinta mati pada Yifan? CIH! YANG BENAR SAJA!!

 

"Bagaimana liburanmu?" Tanya Yixing yang baru saja sampai di apartemen Yifan. 

 

"Biasa saja," jawab Yifan dengan kalem. 

 

Yixing hanya mengangkat bahunya dengan ringan. Yifan sedang serius mengerjakan pekerjaannya. Tangan kanan memegang cangkir kopi, tangan kiri memegang berlembar-lembar kertas dan dipangkuannya terdapat tab yang terus menyala. Dan.. seperti biasa, Yifan lebih suka mengerjakan kerjaan kantor di sofa rumahnya dibandingkan di meja kerja.  

 

"Kau yang mengisi kulkasku selama aku pergi ke Korea?" Tanya Yifan yang langsung diberi jawaban sebuah anggukan. "Aku sudah bilang kau tidak perlu melakukannya."

 

"Tapi aku bosan melihat kulkasmu yang kosong, lagi pula itu akan mempermudah aku untuk memasak masakan kesukaanmu." Jawab Yixing yang kini duduk disamping Yifan yang beralih memeriksa tabnya dengan serius. 

 

"Jangan buatkan aku bekal lagi!" Kecam Yifan.

 

"Oh! Aku tidak akan membuatnya."

 

Ucapan Yixing yang kalem membuat Yifan yang tadinya sibuk memeriksa tabnya langsung menatap Yixing dengan tajam. 

 

"Apa?!" Tanya Yixing dengan nada galak.

 

"Bohong.. taruhan, besok kau akan menaruh bekal buatanmu di mobilku lagi." 

 

Padahal Yifan mengatakannya dengan wajah mengancam. Tapi Yixing malah langsung memeluk tubuh Yifan, yang jelas-jelas tengah memegang tab. 

 

"Karena aku mencintaimu~." Ucap Yixing sambil tersenyum lebar. 

 

Yifan sontak mengecup bibir Yixing dengan singkat. "Aku juga mencintaimu."

 

Perkataan Yifan tentu membuat Yixing semakin mengerat pelukannya meski dari samping. Kata siapa setiap orang pasti kesulitan mengatakan kata cinta pada orang yang tidak kita cintai? Bisa kok, mudah malah. Yifan saja bisa. 

 

.

.

.

 

Yixing tahu, Yifan mungkin liburan ke Korea untuk bertemu dengan mainannya. Ck, Yixing lupa, bisa jadi ia sendiri merupakan mainan Yifan. Luhan sepupu Yifan selalu mengingatkan Yixing. Tapi mungkin, Yixingnya saja yang bandel.

 

"Bangun cinta~" bisik Yixin karena ia mengatakannya tepat di telinga kanan Yifan. Masih belum bangun, akhirnya Yixing menusuk-nusuk jarinya di pipi Yifan. "Cin.. Hmpth!! Jorok!!" Seru Yixing dengan murka. Dan teriakan Yixing malah membuat Yifan tertawa terbahak-bahak.

 

Jelas Yixing murka karena Yifan dengan seenaknya mencium bibirya. Please, rasanya menjijikan berciuman dengan orang yang belum sikat gigi. 

 

"Cepat siap-siap, sarapannya nanti keburu dingin!" 

 

Yixing pergi begitu saja saat Yifan menyingkap selimutnya. Mungkin Yixing ngambek atau apalah, biasa Yixing kan cinta kebersihan untung saja tidak sampai taraf freak. Dan berkat Yixing juga, akhir-akhir ini Yifan sudah tidak perlu alarm lagi. Karena ada Yixing yang akan membangunkannya. Jika Yixing tidak di rumahnya, Yixing akan menghubunginya lewat handphone. 

 

Yifan kaget saat menemukan kopernya yang sudah terbuka. Baju kotornya sudah pindah ke sebuah kantung pelastik besar, mempermudah Yifan untuk mengirim cuciannya ke binatu. Barangnya yang lain ditata sedemikian rupa hingga Yifan hanya bisa tertegun. Bahkan Yifan menemukan secarik kertas bertuliskan nomer handphone diatas dompetnya yang tergeletak diatas meja kerja. 

 

“Yixing!” seru Yifan dengan keras. “Kau merapihkan koperku?”

 

“Iya!” seru Yixing dengan keras. Yixing tampak berlari kecil menghampiri Yifan yang malah diam di dekat meja kerjanya. “Kenapa? Ada yang hilang?” tanya Yixing sambil mengenakan dasi diatas kemeja berwarna biru langitnya. 

 

“Tidak.” ucap Yifan pelan. 

 

“Cepat mandi! Nanti kau terlambat!!” seru Yixing sambil mendorong tubuh Yifan. 

 

Yifan sontak menatap jam dinding dan langsung melesat begitu saja dengan membanting pintu. Yifan tidak marah, pria itu hanya terkejut, ternyata ia hanya punya beberapa menit untuk bersiap-siap sebelum berangkat kerja. 

“Baek..hyun..” eja Yixing dengan pelan. Tidak ada yang mengira jika Yixing bisa membaca tulisan Korea, termasuk Yifan. Tanpa sadar Yixing tertawa pelan sambil meremas kertas yang sendari tadi ingin ia bakar habis.

Luhan bilang Yifan pergi ke Korea untuk bertemu dengan mainannya disana. Ada banyak mainan yang jauh lebih cantik dan tampan darinya. Semisal, Sehun.. Jongin.. Chanyeol.. Yuri.. Jessica.. Luna.. dan sekarang ditambah Baekhyun rupanya. Yixing jadi penasaran, bagaimana rupa si Baekhyun ini.

.

.

.

Yixing terlonjak kaget karena handphonenya yang berdering lumayan kencang. Mungkin efek kantor yang sudah sepi. Yixing harus lembur kawan-kawan. Rupanya Yifan yang menelfon. Tumben, biasanya Yifan sibuk dengan pekerjaannya hingga lupa waktu. Kalau diingat-ingat karena pekerjaan juga mereka bisa saling bertemu. Yixing bekerja sebagai konsultan keuangan sedangkan Yifan bekerja di sebuah bank swasta. Mereka bertemu karena bank tempat Yifan bekerja meminta jasa konsultasi keuangan. Kebetulan.. ah, tidak.. memang takdinya Yixing yang diberikan tugas untung menangani kasus bank yang hampir bangkrut. 

 

“Ada apa?” tanya Yixing sambil memijat pelan punggungnya yang ternyata baru terasa pegal.  Yifan tak kunjung bicara, jadi Yixing duluan yang berbicara. “Tumben kau tidak protes karena aku memasakkanmu bekal,” ucap Yixing untuk memancing Yifan. Awalnya terdengar tarikan nafas keras seperti ingin marah tapi Yifan tak kunjung juga bicara. “Apa kau menjaga makananmu? Jangan sampai hipertensi akutmu itu kambuh.”

 

“Kita harus bertemu.” ucap Yifan dengan intonasi cepat dan dingin.

 

Yixing sontak menatap layar handphonennya dengan terkejut. Yixing tahu ini suara Yifan. Tapi ia jarang sekali menemukan suara Yifan yang terkesan sebegitu dinginnya. Yixing tanpa sadar menghela nafas diiringi senyuman tipis. Yixing tak menyangka akan secepat ini. 

 

“Baiklah.”

 

Yixing langsung mematikan komputer kerjanya. Tapi tak juga beranjak pergi. Yixing malah menyalakan rokoknya. Tepat dihadapan sebuah poster bertuliskan dilarang merokok. Siapa yang peduli? Tidak ada yang melihatnya melanggar aturan. Ketua divisinya juga kadang melanggar. 

 

“Kira-kira berapa lama dia bisa bertahan ya?” gumam Yixing sambil memainkan rokoknya ke dalam asbak. “Seminggu.. dua minggu.. atau.. tck!” Yixing langsung meremukkan rokoknya yang masih menyala hingga membuat telapak tangannya perih. 

Rupanya rasa perih ditangannya tidak seperih  hatinya saat Yifan berkata.

 

“Aku memiliki hubungan cukup serius dengan gadis ini.”

 

Mungkin benar, Yixing sudah terlanjur cinta pada Yifan. Hingga saat Yilin pergi begitu saja. Yixing sempat mengecup bibir Yifan dengan pelan. Terasa lengket dan menyengat. Tapi hanya ini yang bisa Yixing lakukan sebelum mengatakan kata terakhir untuk Yifan.

 

“Kau tidak bisa menghapusku.”

 

.

.

.

 

I'll help you remember me

(Aku akan membantumu mengingatku)

One more kiss is all it takes

(Hanya butuh satu ciuman)

I'll leave you with the memory

(Aku akan meninggalkanmu bersama kenangan)

And the aftertaste

(dan rasa yang tertinggal)

.

.

.

 

Awalnya Yifan tak terlalu memikirkan kata-kata yang diucapkan Yixing padanya. Yifan lebih heran lagi saat Yixing tertawa dengan nada terbahak-bahak saat ia memperkenalkan gadis bernama Yilin pada Yixing. Yifan kira Yixing akan marah dan menghajarnya habis-habisan. 

 

Mau bagimana lagi? Yifan hanya tidak bisa menutup sebelah mata, bahwa negaranya itu merupakan Negara yang cukup keras. Dengan hukuman sosial yang jauh terasa begitu menyesakkan. Punya dua anak saja sudah diejek mati-matian apa lagi memiliki anak yang memiliki kelainan seksual. Setidaknya Yifan merasa harus menutupi aib ini dari siapa pun meski itu kehilangan Yixing. 

 

“Kau tidak bisa menghapusku,” ucap Yixing setelah menghentikan tawanya dan mengecupnya tiba-tiba. Tentu saja Yixing melakukannya saat Yilin pergi begitu saja ke dalam kamar Yifan. Gadis itu tersinggung dengan cara Yixing tertawa, ia merasa Yixing seolah mengejeknya. “Mulai sekarang kau akan sendirian.”

 

Yixing hanya mengatakan hal itu. Lalu pergi begitu saja. Tentu saja Yifan tidak terpengaruh sama sekali. Ia mungkin kehilangan Yixing. Tapi ia memiliki banyak pria maupun wanita yang rela menghiburnya jika ada masalah. Yixing hanya sebagian kecil dari penghiburnya yang ia berikan keleluasaan yang lebih besar. Misalnya, Yixing boleh dengan senang hati keluar masuk rumahnya.

 

Baru beberapa jam ia tidak bersama Yixing. Semuanya menjadi begitu sangat kacau. Ia biasa terbangun dengan suara dan sentuhan Yixing. Dan suara alarmnya kini terasa begitu menyakitkan kepalanya, mungkin suara manusia dan suara mesin memiliki frekuensi berbeda. Belum lagi ia terbiasa sarapan tapi sekarang tak ada yang menyiapkannya. 

 

“Kau kenapa?” tanya Luhan sepupunya yang kebetulan satu kantor dengan Yifan. “Tumben kesiangan.”

 

Yifan hanya tertawa seolah tak terjadi apa-apa atau bersikap sesekali terlambat bukan sesuatu yang mengejutkan. Tenang saja, Yifan termasuk orang yang terbiasa untuk menyesuaikan diri. Sekarang ia bangun lebih pagi, pergi ke café untuk sarapan dan membeli makan siang sendiri. Meski tergopoh-gopoh ia bisa menyesuaikan aktivitas barunya tanpa hambatan. 

 

“SIAL!!” teriak Yifan dengan murka. 

 

Baju kotonya ada dimana-mana, kulkasnya kosong, cucian piringnya menumpuk, kertas dimana-mana. Ini hari libur dan ia harus menyelesaikan acara bersih-bersih sambil memikirkan bahan rapat yang harus ia presentasikan hari senin. Tapi yang paling terburuk adalah tertidur saat menyiapkan presentasi karena kelelahan. 

 

Itu masih belum seberapa.. percayalah..

 

Sesekali Yifan juga harus menghadapi rasa kelaparan ditengah malam karena kulkasnya kosong. Atau harus rela panas-panasan keluar gedung saat ia sudah bosan dengan makanan kantin kantornya yang begitu-begitu saja. 

 

“Mayat hidup!” celetuk Luhan yang membuat Yifan menggeram pelan. Ah! Akhir-akhir ini pun emosi Yifan benar-benar tidak stabil. Naik turun tak tentu arah. 

 

Yifan tidak menyangka hal kecil yang selalu dilakukan Yixing padanya berdampak begitu besar. Tapi untung saja, ia tidak pingsan dihadapan semua orang. Kelelahan yang terlalu berlebihan selalu membuat tubuhnya terkejut. Belum lagi perubahan yang melelahkan ini membuat tubuhnya harus bekerja lebih keras lagi. 

 

“Jangan bilang kau akan pingsan,” ucap Luhan waswas saat melihat Yifan yang tampak memijat pelipisnya dengan pelan. Baru saja mereka keluar dari lift, sebuah tubuh sudah menubruk tubuh Luhan hingga terjungkal dalam posisi tengkurap. “Oh! Sial! Hipertensimu kambuh??” tanya Luhan dengan panik. Sepanik teman kerja dan ketua divisinya karena rapat dengan beberapa klien akan segera berlangsung. “Dia berdarah!!” 

Yifan tahu, keadaannya benar-benar gawat. Hipertensi atau tekanan darah tinggi bisa dikarenakan stress dan selama lebih dari seminggu ia melakukan rutinitas yang tidak biasa ia lakukan sebelumnya. Pola makannya hancur total. Sehari ia bisa menghabiskan bergelas-gelas kopi agar tetap terjaga. Dan puncaknya, mimisan. Sebuah alarm dari tubuhnya jika kadar gula ditubuhnya sudah benar-benar melampaui batas maksimal. 

 

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
RiskaAzmi31 #1
Chapter 1: Golok.. mana golog.. pengen bunuh yifan!
lay9095 #2
Chapter 1: Gregetan pengen nyantet yifan rasanya. Etapi ga jadi Wkwkwk.
xingiefan #3
Chapter 1: Yipan bener",,ahh keren banget,,suka suka
uthie_cutiee #4
Chapter 1: Yifan minta di sianida
KikyKikuk #5
Chapter 1: Gue bacanya nyesek, eneg..
Mo nampol org bawaannya..
echajasin #6
Chapter 1: Keren deh feelnya dapat gitu. Suka banget beneran thor
MaiXingYeol1027 #7
Chapter 1: Hola mba ber kak neto, masih ingat saya kan?. Sya seseorang fans berat kalian di website sebelah. as usual kalian berdua selalu bisa bikin gregetan. Si yifan brengsek tp kasian, sok2 pacaran ama cewek lagi. Dan simpanannya banyak banget gilakkk ><. tp happy end, huhhh keep writing yass kakak berdua; )
alphabetkyu #8
Chapter 1: Feelnya dapet suka banget pokoknya ❤❤ makanya yifan jgn sok sokan pacaran sama cewe ga ada yg care nya macam yixing kan haha
WuZhangFamily
#9
Chapter 1: TAU GA SIH THOR INI SAMA SEKALI GAK GREGET!!

TAPIIII..

LUWAR BIASA GREGETNYA!!!

disamping fanxing otp kesayangan tapih mah ff bikinan mba ber sm neto mau cast siapa aja jg pasti aku sllu nge feel bacanya..

Thanks kakak2 buat fic nya keep write yah sllu ditinggu next fic nya yg kece2..^^
LunaXing
#10
Chapter 1: Hohoho akhirnya punya akun aff juga thor.
Akun ffn masih idup kan?

Mau bagaimana lagi? Kalian itu yaa... aahh sudahlah sama2 candu yg gk baik buat psikis terutama delusi~
Yixing itu sama kaya rokok ternyata, kkkk
Fanxing <3 ^^