Cross love

Just amber

Maaf tema pasaran,, kritik dan saran yaaah 😘

 

Amber dan gongchan memang belum pernah kenal sebelumnya. Tetapi setelah gongchan menggantikan sungjae menjadi mc di a song 4 u. Mereka menjadi terlihat akrab satu sama lain. Bahkan tak jarang mereka terlihat menghabiskan malam bersama untuk bermain skateboard di pinggir sungai han. Seperti yang sedang mereka lakukan sekarang.
"Amber noona" lirih gongchan saat sakteboardnya masih melaju.
"Hmm" amber yang ada di depannya menyahut dan berhenti mendadak. Gongchan yang ternyata sudah lelah pun tidak memperhatikan amber di depannya yang sudah berhenti. Alhasil,
"Yaaa!" Gongchan berhasil menabrak amber dan mereka jatuh bersama beserta teriakan dari amber.
"Aduuuuh, kenapa kau berhenti mendadak noona" gongchan mengaduh. Seperti tak sadar, gongchan yang masih memejamkan matanya menindih amber.
"Hei gongchan! Kau berat" amber berusaha mendorong dada gongchan agar ia berdiri. Seketika gongchan membuka mata dan mendapati wajah amber begitu dekat. Bahkan ia bisa merasakan hembusan nafas amber menyapu wajah halusnya. Entah disengaja atau tidak, gongchan memajukan wajahnya. Amber memalingkan wajahnya ke kanan. Entah perasaan apa ini tapi yang jelas amber tidak menolak dan tidak menerima, detak jantungnya dan gongchan bercampur menjadi satu.
Dengan lembut, gongchan memalingkan wajah amber tepat ke depan wajahnya. Dua-duanya sama-sama menutup mata, hingga siapa yang tau bibir mereka telah bertemu. Tidak penuh nafsu, bahkan lembut dan santai. Gongchan masih memagut bibir bawah amber, amber menikmati walaupun dia tidak membalas ciuman itu. Sampai amber sadar dan memukul pelan lengan gongchan, gongchan membuka mata dan melepas bibirnya dari bibir amber dengan dahi berkerut tanda bertanya.
"Aku digigit semut" amber mendorong gongchan dari atas tubuhnya dan membersihkan badannya dari debu.
"Maaf noona" lirih gongchan tak berani menatap amber.
Amber membalikkan badannya , tersenyum dan meraba bibirnya.
 
Hari ini ulang tahun amber. Sengaja gongchan berangkat awal agar bisa menyiapkan surprise untuk noonanya. Dengan setelan hitam dan kue di tangannya. Gongchan berjalan ke depan ruang rias. Entah amber sedang apa, yang jelas penata riasnya memberi info bahwa sejak datang amber langsung masuk ruang rias. Perlahan gongchan mendorong pintu itu.
"Saengilchukkae hamnidaaaaa" gongchan bernyanyi lagu ulang tahun, amber dengan kaos warna hitam dan topi terbaliknya terkejut. Tersenyum lebar dan segera berdiri di depan gongchan.
"Ya Tuhan" amber menutup mulutnya tak percaya sambil menatap wajah gongchan yang tersenyum gembira.
"Selamat ulang tahun noona" gongchan memeluk amber dan memberikan kue yang dibawanya, amber tersenyum bahagia.
Mereka duduk berbincang di dalam ruang rias.
"Selamat ulang tahun noona. Semoga tahun ini menjadi tahun keberuntunganmu"
"Terimakasih gongchan, kau tidak memberi hadiah?" Tawa mereka pecah.
"Ekheeem" dehaman dari arah pintu membuat amber dan gongchan menengok.
"Sepertinya aku melewatkan sesuatu" kangin datang dan duduk di tengah-tengah mereka.
"Ya! Hari ini ulang tahunku oppa! Kau lupa? Sungguh keterlaluan!" Amber terus memukuli kangin.
"Ya ya ya!! Berhenti memukuli orang tua!!" Kangin menggelitik pinggang amber dan tertawa bersama. Entah kenapa gongchan kurang suka jika amber dekat dengan pria lain.
 
"Noona!" Gongchan berlari menghampiri amber yang sedang menunggu jemputan managernya.
"Hai, kau belum pulang?" Amber membetulkan letak topinya.
"Belum, ayo pulang bersama saja. Hari sudah mulai sore" amber tampak berfikir sambil memandang ponselnya. Setelah itu hanya anggukan yang ia berikan.
"Tunggu! Ini bukan apartemenku" amber memandang apartemen lain itu.
"Hehe, memang. Ini apartemenku. Ada sesuatu untuk noona. Ayo kita turun" gongchan membukakan pintu untuk amber. Gongchan beriringan dengan amber masuk melalui koridor apartemen. Sampailah mereka di depan salah satu pintu di lantai 2.
"Tunggu sebentar" gongchan mengambil selembar kain hitam dan memakaikannya untuk menutupi mata amber. Setelah itu gongchan menuntun amber masuk ke apartemennya dan mendudukkan di sebuah kursi. Amber tersenyum sekaligus bingung dengan sikap gongchan.
"Are you ready noona?" Hembusan napas gongchan di telinganya membuat amber merinding dan mengangguk. Dengan pelan gongchan membuka ikatan pada mata amber. Amber mengerjapkan pelan matanya untuk beradaptasi dengan cahaya lampu.
Setelahnya, amber hanya mampu tersenyum dan menatap gongchan tak percaya.
Balkon apartemen gongchan yang cukup lebar berubah menjadi tempat makan yang indah dan romantis. Kursi dan meja dilapisi dengan kain warna pink. Lengkap dengan candle light dan hidangan spaghetti. Gongchan tersenyum.
"Kau yang membuat semua ini?" Gongchan mengangguk.
"Ayo dimakan. Aku membuatnya sendiri tadi pagi" amber dan gongchan memulai candle light dinner mereka di sore itu.
 
"Gongchan!!" Kini amber sedang menonton televisi.
"Ya. Sebentar!" Gongchan menyahut dari dapur setelah membersihkan piring makan mereka tadi. Tak lama, gongchan datang dengan membawa bungkusan plastik hitam di kedua tangannya.
"Aku buang sampah dulu ya noona" tanpa curiga, amber mengiyakan dan hanya berpesan agar jangan terlalu lama. Hampir 20 menit berlalu, dan gongchan belum kembali.
"Kemana sih anak itu, lama sekali!" Amber berdecak. Tak lama ponselnya berbunyi. Amber mengernyitkan dahi setelah tau siapa yang menelponnya.
"Ya! Kenapa kau lama sekali!" Amber mulai merengek pada gongchan yang meneleponnya.
"Lihatlah kebawah" gaya berbicara gongchan yang tadinya biasa berubah menjadi manly dan tegas. Amber bingung, perlahan dia berjalan ke balkon. Setelah sampai, amber melihat ke bawah. Ingin rasanya amber menangis terharu diperlakukan romantis dan penuh cinta. Bagaimana tidak, tepat di bawah balkon kamar itu adalah kolam renang. Entah bagaimana gongchan membuatnya. Air di kolam itu sudah berhias dengan bunga dan lilin warna pink bertuliskan "I LOVE U". Gongchan sudah berdiri di samping kolam itu menggunakan setelah jas hitam yang ia sembunyikan di kantong plastik sampah tadi. Sambil masih dengan ponsel di telinganya.
"Turunlah" gongchan berkata pelan dan menutup teleponnya. Amber menghapus air mata harunya dan segera turun ke bawah.
Sampai juga amber di depan gongchan yang langsung menghampirinya dan berlutut di depannya.
"A-apa yang kau lakukan?" Tepis amber saat gongchan menggenggam jari jemari amber. Tapi diambilnya lagi.
"Would you be mine amber?" Tanpa embel-embel noona lagi gongchan menyatakan perasaannya selama ini pada amber. Amber bingung dan hanya memandang kalung yang ada di tangan gongchan saat ini. Dengan pelan amber mengangguk malu. Gongchan sangat bersemangat dan segera memakaikan kalung itu pada leher amber.
"Waaaah, kau sangat cantik memakai kalung itu noona!" Seru gongchan, gaya bahasanya sudah berubah lagi seperti semula. Amber memukul kepala gongchan.
"Aw,, sakit, kenapa memukulku? Aku kan sekarang pacar noona" gongchan mengelus kepalanya yang sakit.
"Kenapa masih memanggilku noona?" Amber memajukan bibirnya sebal. Gongchan menyeringai.
"Jadi kau mau ku panggil chagiya?? Baby?? Atau yeobo" gongchan menggoda amber.
"Ya!!!!! Gongchanidaaaaa!" Amber berlari mengejar gongchan yang sudah lari karena tau amber akan marah dan menyiksanya.
 
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
JamesBerShipper
#1
Chapter 1: Aww sweet....
dewipur
#2
Chapter 2: nyesek bacanya .. emang paling sensitif kalo ngomongin ayah sama ibu meraka yg utama ..

tapi untung happy endiing ..
ratih_ps #3
Chapter 1: So sweet banget...klo bs ada lanjutan ya author soalnya kurang puas
vashti87
#4
Chapter 1: Akhirnya ada yang bikin gongber.. Ceritanya sweet bangett #peluk author
Klo agak sedikit dikasih space per paragrafnya pasti tambah baguss..
Fighting author!! ;)
Jejyp_ #5
Chapter 1: Kerennn... Tpi alurnya trlalu cepet /? Kkkk nextt figtinggg