“Ne, gwenchanseumnida,” Kyungsoo memamerkan bibirnya yang berbentuk hati, “josimhaseyo.”

Sojin yang memperhatikan kejadian tersebut dari samping panggung, jadi geram. Padahal ia sengaja memindahkan jadwal rehearsal setelah EXO, supaya bisa berpapasan dengan Kyungsoo. Malah jadi Nurul yang dapat untung. Tidak mau kalah, Sojin memasang senyum sumringah begitu melihat rombongan EXO turun dari panggung.

“Annyeonghaseyo sunbaenim~,” EXO serempak membungkuk 90 derajat menyapa Girl’s Day.

“Eo, annyeonghaseyoong~,” suara sengau Sojin terdengar dibuat-buat.

“Girl’s Day-nim, silakan naik ke panggung untuk rehearsal,” Nurul berlari memanggil Girl’s Day.

“Hmm. Geurae~~,” suara Sojin yang tiba-tiba jadi lembut, membuat Nurul bergidik.

Dasar caper!

***

Untung saja setelah tampil, Girl’s Day langsung pergi ke bandara karena ada jadwal di luar negeri. Nurul  bisa bernafas lega setelah mengantarkan Girl’s Day sampai mobil. Sebenarnya sih Nurul senang karena bisa bebas menjalankan rencananya mendekati Kyungsoo. Where there is a will, there’s a way.

Nurul memaksa menyumbangkan tenaganya untuk membantu Dinny mengurus keperluan EXO. Kalau Dinny sedang pergi mengurus hal lain, Nurul yang stand by berjaga di dekat ruang tunggu EXO. Kalau Dinny sedang berjaga di dekat EXO, maka Nurul juga akan berjaga di dekat EXO. Intinya Nurul hanya ingin dekat-dekat dengan EXO (baca: Kyungsoo).

“Chul, lu enak banget kerjaannya cuma duduk manis aja kayanya,” sesal Nurul karena melihat Dinny yang jarang sekali disuruh-suruh EXO.

“Ah, yang lain juga gitu. Lu aja apes dapet ring ma bell. Hahahaha,” Dinny beralasan.

Sebagai puncak acara, EXO tampil membawakan beberapa lagu. Para member EXO bergantian turun naik panggung, mengikuti formasi aksi panggung mereka. Staf EXO sibuk mengipasi dan me-retouch penampilan artisnya tersebut. Nurul memanfaatkan kesempatan ini. Bermodalkan botol air minum, koran bekas, dan tissue, Nurul ikut mengipasi dan membersihkan keringat Kyungsoo di sela-sela penampilannya. Sebenarnya sih Nurul hanya mengikuti jejak Dinny yang mengurusi Suho.

Begitupun selesai penampilan, Nurul tidak melepaskan Kyungsoo. Ia terus membuntutinya dengan alih-alih memberikan air minum lah, tissue lah, kipas lah. Kyungsoo sih bukannya tidak curiga. Sebagai idol yang sudah lumayan lama terjun di dunia entertainment, Kyungsoo bisa membedakan mana orang yang tulus dan mana yang tidak. Tidak sedikit orang yang sengaja mendekatinya untuk memanfaatkan statusnya sebagai artis. Apalagi EXO sedang berada di puncak popularitas, dan Kyungsoo sendiri banyak mendapat tawaran bermain film atau drama.

Tapi bukan berarti juga Kyungsoo harus bersikap dingin dan menjauhi setiap orang asing yang mendekatinya, kan. Dia hanya perlu hati-hati dalam memilih teman, prinsipnya. Lagipula Nurul terlihat seperti orang baik, walaupun Kyungsoo bahkan tidak mengetahui namanya saat itu.

***

Beberapa hari setelah acara ulang tahun SNU, geng Terselubung sedang menikmati makan siang di kantin. Kemudian terdengar suara para mahasiswi menyebut-nyebut EXO, pertanda EXO berada dalam radius 10m. Nurul menegakkan badan, memanjangkan leher, dan menajamkan pandangan. Nurul mencari Kyungsoo. Ia segera mengeluarkan buku dari dalam tasnya dan menghampiri Kyungsoo.

“Sillyehageseumnida, D.O-nim,” Nurul memberanikan diri mencolek pundak Kyungsoo. “Waktu acara ulang tahun SNU kemarin, buku ini ketinggalan di ruang tunggu. Maaf ya, jadi aku bawa pulang, karena ngga tahu mesti hubungin siapa,” Nurul menyodorkan sebuah buku bertuliskan순정Pure Love, berbubuh tanda tangan Kyungsoo.

Geng Terselebung yang mengamati dari jauh, saling bertanya.

“Itu si tante ngapain ke tempat D.O segala?” Novi membuka diskusi.

“Mana?” Lily tertarik, “Wah gila si tante. Modus banget deket-deket EXO.”

“Kakrul udah punya Minhyuk masih jelalatan aja sih. Sebel deh,” sahut Manda yang iri dengan kedekatan Nurul dan Minhyuk.

“Eh, kemaren itu mah si tante ada nanya