Sepuluh hari

Sepuluh Hari
Please Subscribe to read the full chapter

Segelintir orang berkata, cinta itu buta. Tak sedikit pendapat mengatakan, jika mereka yang sedang jatuh cinta bisa berubah. Entah menjadi lebih baik atau justru menjadi gila karena salah menyikapinya. Sehun dan Yixing berubah ke arah yang lebih baik sepertinya.

Sehun yang ketus tak lagi nampak. Dia tak lagi kaku dalam berucap. Pemuda bermarga Oh itu berubah menjadi dewasa dalam hitungan cepat. Bulan demi bulan mereka rangkai dengan cukup normal untuk pasangan kekasih.

Tawa, tangis, marah, dan berbaikan kembali dapat mereka bagi dalam porsi seimbang.

Bicara tentang normal, si pemilik lesung pipi itu nampaknya sudah menyadari kembali tentang kodratnya. Membiarkan rambut hitamnya tergerai hingga punggung, tak lagi pendek seperti dulu. Mulai mau mengenakan riasan untuk wajahnya, walau hanya dalam takaran tipis. Tak lagi memakai jeans lutut dan kaos polos. Dress telah memenuhi lemarinya sekarang. Sepatu kets tak lagi dominan, terganti dengan highheels atau wedges sederhana.

Maka iya, berpacaran satu tahun memberi efek signifikan bagi keduanya.

 

*****

 

Kau takkan mengenali nya jika hanya melihat sekilas. Gadis yang tengah berdiri menunggu didepan halaman rumah kecilnya. Lihat lagi lebih jeli, dan kau akan mendapati fakta bahwa si tomboy lah yang kini sedang berdiri. Sesekali melirik jam tangannya, lalu kembali melirik ke arah jalanan. Senyumnya mengembang tatkala sebuah motor besar berhenti dijalan depan rumahnya.

Sang pengendara tertutup helm, tapi Yixing tak bodoh untuk tak mengenali kekasihnya sendiri. Ia pun berjalan dengan langkah langkah cepat, hingga hanya berjarak sedikit dengan pengendara motor itu.

"Sehunnie !"

Yixing tahu Sehun tersenyum juga dibalik helmnya, meski tak ada kalimat apapun yang kekasihnya itu ucapkan untuk membalas, selain menyodorkan sebuah helm yang lain untuk Yixing pakai. Dan gadis itu menurut, mengerti jika satu sama lain dari mereka sudah tak sabar untuk pergi.

Hah~

Ini minggu pertama lagi setelah keduanya tak berkencan sejak sebulan yang lalu.

 

*****

 

"WHOAAAAAH ! BLUE !!! Missing You Missing You !!!!"

 

Gadis itu berseru amat antusias saat sampai ditempat tujuan. Sehun berjalan mengiringi nya terkekeh pelan.

"Segitu senengnya ya kamu sama BLUE ? Reaksi kamu lebih heboh loh dibanding pas ketemu aku tadi..." ujarnya seraya memasukkan kedua tangannya pada saku jaket yang ia kenakan. Yixing menoleh pada sang kekasih setelah daritadi sibuk melihat sekelilingnya.

"Huh ? Masa sih ???"

Sehun mengangguk.

"Kamu lebih kangen BLUE ya daripada aku ?

Okey..." Sehun berlagak kecewa, membuat Yixing memutar bola matanya.

"Apa sih ? Sama aja kok. Aku kangen BLUE , dan lebiiiih kangen lagi sama kamu !" Ujarnya sambil mengaitkan tangannya pada tangan Sehun. Pacarnya itu tersenyum saja jika Yixing sudah lengket begini.

"Oh ? Sehunnie ! Ada permen kapas !!!"

"Ha ?"

Sehun terlonjak kaget saat Yixing menariknya setengah berlari menuju penjual permen kapas tak jauh dari tempat mereka berdiri.

"Ayooooo !!!"

Dan dia menurut saja pada kekasihnya. Hapal betul kebiasaan Yixing. Jika bertemu permen kapas dia tak bisa tak antusias begini.

 

Yeah~

Tak ada yang berubah dari BLUE setahun lalu.

Dia tetap taman hijau ditengah ibu kota.

Dia tetap punya danau berwarna biru yang menarik mata. Oh, tentu. Itu sebab tempat ini dinamakan BLUE.

Hanya saja, kini BLUE sudah dibuka untuk umum dan semakin banyak pengunjung nya. Tak sepi seperti saat Sehun menembak Yixing dulu kala. Ekhm.

 

Setiap hari BLUE ramai, dan akhir pekan seperti sekarang akan lebih ramai lagi. Entah itu keluarga yang ingin piknik, atau sepasang kekasih yang ingin kencan seperti Sehun dan Yixing.

Dia hanya taman. Dia hanya punya satu danau buatan. Tapi keberadaannya benar benar menarik perhatian.

Tempat sejuk dan luas, berada ditengah kota yang panas. Kebersihannya terjaga, karena pengunjungnya dibiasakan untuk tertib. Selain itu, untuk masuk kemari tak dipinta satu peser pun.

Oh tentu saja ini Gratis. Siapa yang tak mau ?

 

Kembali pada sepasang kekasih yang baru selesai membeli permen kapas. Masing masing menggenggam satu dan memakannya selagi berjalan. Tangan yang tak sibuk, masih saling mengait.

Si lesung pipi yang nampak sangat menikmati makanan manis berwarna pink berbahan dasar gula itu. Sedangkan lelaki disampingnya nampak tak begitu tertarik walau sesekali tetap menyuapkan pada mulutnya.

"Kenapa sih hobby banget beli beginian ih ?" Gerutunya pada Yixing. Yang sedang sibuk menikmati pun tak terlalu menanggapi.

"Diem, Sehun. Jangan banyak protes !" Lalu dia kembali menyuap ke mulutnya.

"Cih~ Ga ada manis manisnya !" Dia menggerutu lagi. "...Ini mah sama kamu juga manisan bibir kamu, Xing~"

Yixing lagi-lagi memutar bola mata mendengarnya.

"Berisik, Hun. Kalau gak mau sini buat aku aja lah !!!" Yixing hendak merebut permen itu.

"Ehhh, Enak aja ! Punya kamu aja belum abis !" Sehun menjauhkan permen itu dari jangkauan kekasihnya.

"Tadi mah kamu gak usah beli kalau gak suka, Oh Sehun !" Ucap Yixing kemudian.

Sehun hanya menaikkan bahunya, "Aku kan cuma jaga-jaga, sayang. Sebagai cowok yang baik, aku harus tau apa yang dimakan pacarku. Siapa tahu kan di permen ini ada racunnya--"

"APA ?!! Jadi kamu nyumpahin aku keracunan ini gitu ???"

Sehun terkikik karena pekikan dari Yixing, "Kan ini cuman jaga-jaga sayang.

Antisipasi. Okey ?"

Yixing hanya menghembuskan nafasnya keatas membuat poninya tertiup.

"Lagian ya Xing, kamu ngapain sih makan terus yang kayak gini ? Kamu tuh udah manis, punya pacar yang manis pula. Jadi jangan makan yang manis-manis lagi. Nanti kamu diabetes kan repot..."

Yixing melirik Sehun dengan ujung matanya, "Kayaknya aku ga bakal diabetes gara-gara permen, deh. Tapi gara-gara kamu."

Dan Sehun tertawa setelah nya.

"Ini, buat kamu aja deh. Kalo kamu mau diabetes mah. Aku sih gamau ~"

Yixing merebut permen itu dengan cepat, walau ditangan satunya belum habis. Sebodohlah dengan sang pacar yang mengoceh ini itu tak tentu arah. Ia hanya ingin menikmati jajanan favorit yang sudah sebulan pula tak ia rasakan.

 

*****

 

"Sehunnie ! Berhenti berhenti !!!"

Sehun menghentikan langkahnya saat Yixing tiba-tiba berseru heboh. Tangan mereka masih mengait , jadi Yixing bisa leluasa mengontrol langkah keduanya.

"Apa lagiii ? Permen kapas lagi ?" Tanya Sehun tak tertarik. Yixing menjawab dengan gelengan kepala. Tangan yang sudah tak lagi memegang permen kini dipakai menunjuk salah satu objek yang menarik perhatian nya.

"Liat deh, Hun !"

Sehun menaikkan satu alisnya, lalu menoleh pada arah yang ditunjuk pacarnya itu. Sebuah stand sederhana berdiri tak jauh dari mereka. Tiga orang berjaga disana. Dua laki laki dan satu perempuan. Satu dari laki laki itu sedang berseru mempromosikan stan mereka.

 

"Just For Fun ! Just For Fun ! Cukup Lima ribu untuk satu orang, dan kami akan meramal kalian ! Ayooo !!"

 

Begitulah kiranya seruan orang itu. Oh, peramal rupanya.

 

"Wah ! Peramal Hun !"

Sehun menoleh pada Yixing yang nampak takjub. Sedangkan dia sendiri, seperti biasa hanya memasang tampang tak tertarik.

"Jangan bilang kamu mau kesana," Sehun mewanti wanti. Mampu menebak apa yang diinginkan kekasihnya.

Yixing menatapnya cepat, "Uh ? Kok kamu ta--"

"Gak boleh."

"Huh ?"

Sehun menggelengkan kepalanya tanda tidak setuju "Aku gak suka ya yang kayak gitu. Mending kita cari tempat buat duduk, aku

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
viher46 #1
Chapter 1: sequel dong kak, ceritanya gantung gitu kasian kan mereka digantung2-eh hehe
MaiXingYeol1027 #2
Chapter 1: Scene yg ramal-meramal itu kyk 49 days.yg pas yikyung sma yisoo lgi jlan2 terus ketemu stand nya hankang ama jihyun,yegak?.emmmm awalnya manis bgt,so sweet gitu tp pas akhiran kok malah rada angst yaa?.duuhh,sequel pliss ><
jantih #3
Chapter 1: Ini bagus sih tp gantung gitu.. Tp Minsoek disini kok judes banget sih.. Aku salah satu fans beratnya doi nih n doi kan selalu cute, gak jutek... Jadi gak pas aja kalu karakternya jadi jutek gitu...
citylightsx
#4
astagah authornim
lanjut dong, jadi penasarannn nii
jinkiesa #5
Chapter 1: ha??
kok kayak gini aja?
pinter bener bikin yg gantung2 kayak kereta (?)
lanjuutttttt dooooonggg
HzLicious
#6
Chapter 1: PLF php nih.hehehehe.tapi keren kok
HzLicious
#7
Chapter 1: PLF php nih.hehehehe.tapi keren kok
Xingmifa #8
Gantung banget tp gpp deh drpd tar trjadi apa2 ma ing. skrg bayangin aja mrk happy ending hehehe...makasii dah nulis ing, lagi suka ma ni couple (suka kaixing jg n mdh2an author mu nulis kaixing, ngarep ^^)
Author di tunggu update an 'drama ?' nya, i cant waaaiiiitttt ^^
chamii704 #9
Chapter 1: wlw ini gantung,,,tp gw lbh milih gitu aja deh,,udah..yg asik2'a aja yg bahagia2 aja,,jgn ad sedih2'a u,u
kimzy1212 #10
Ya ampun ini seriusan end bro, gua masih penasaran mereka pisahnya karena apa, apa ada yang mati ye? Kalau sehun yg mati yixing sama siapa yifan ye? atau kalau yixing mati sehun sama kai gitu? #mulaingaco