[1/1]

Photoshoot
Please Subscribe to read the full chapter

Suho, leader boyband kenamaan Korea –EXO, mengernyit heran. Pasalnya rekan satu grupnya –Kai tengah bersiul-siul sambil mengoleskan selai di rotinya. Suho juga dapat melihat aura bahagia yang terpancar dari pemuda yang menjadi visual sekaligus dancing machine-nya EXO.

“Kau sudah siap Kai?” tanya sang manajer yang tiba-tiba saja hadir merusak suasana sarapan mereka yang tenang.

“Memang Kai ada agenda hari ini?” tanya Suho masih tetap dalam posisi yang sedang penasaran.

Sang manajer mengangguk membenarkan. “Pemotretan, dan hanya Kai saja,” jelasnya. “Kalian bisa istirahat dulu sementara ini,” lanjutnya.

“Baiklah aku tunggu di mobil.” Kai hanya mengacungkan jempolnya tanda setuju. Sedang mulutnya sudah penuh dengan roti. Membuat pemuda itu menggumam tidak jelas.

“Kau tidak cerita kalau hari ini ada pemotretan,” celetuk Suho selepas sang manajer keluar dari dorm mereka. “Kali ini untuk apa?”

“W korea,” jawab Kai riang. Suho mengangkat sebelah alisnya. Dia merasa ganjil dengan tingkah Kai saat ini. “Kenapa kau senang sekali?”

Mendengar pertanyaan Suho, membuat Kai tersenyum semakin lebar. Kedua lensa kecokelatannya berbinar terang. Dia sudah tidak tahan lagi mengabarkan kabar yang begitu menggembirakan ini. Setidaknya menurutnya ini kabar yang menggembiarakan. Kalau yang lain merasa tidak, itu sama sekali bukan urusannya.

“Aku akan melakukan pemotretan dengan sunbae kesayanganku,” Kai memulai ceritanya.

“Sunbae?” Kai mengangguk untuk mempertegas jawabannya tadi. Suho semakin mengernyit. Otaknya terangsang untuk berpikir. Dia berusaha menerka siapa yang Kai maksud. Beberapa nama dan wajah sunbaenya terlintas silih berganti dalam otak Suho. Tetapi, dia masih belum menemukan jawabannya.

“Krystal Jung.”

Suho membulatkan mulutnya begitu Kai akhirnya menyebutkan satu nama itu. Ah, Suho benar-benar lupa. Jika Kai sudah menyebut ‘kesayangan’, maka yang dimaksud tentu saja sunbae yang begitu dia kagumi sejak dulu. Siapa lagi kalau bukan maknae f(x), Krystal Jung alias Jung Soojung.

“Lagi?” tanya Suho secara otomatis. Seingatnya dulu Kai dan Krystal juga pernah melakukan proyek pemotretan seperti ini. Proyek album f(x), Pink Tape. Dan sama seperti dulu, Kai juga aneh karena senyum-senyum sendiri. Terlalu bahagia mungkin.

“Kau beruntung sekali. Krystal kan sangat cantik,” komentar Suho. Ada nada iri dalam suaranya.

“Dia memang cantik,” balas Kai mengamini. “Tapi jangan menyukainya, hyung. Dia milikku sejak awal,” Kai memperingatkan dengan sangat tegas.

Suho tertawa mendengar respon pemuda di hadapannya itu. Lucu sekali jika Kim Jongin sedang cemburu. Dan apa katanya tadi? Miliknya?  Ckckck, padahal jadi kekasih saja belum, sudah mengakui kepemilikan. Dasar, Kim Jongin. “Ara, ara.”

“Ahh, sudah ya hyung. Aku pergi dulu. Aku takut tuan putriku menunggu terlalu lama. Sampaikan pamitku pada yang lain,” pamit Kai setelah menegak habis susu cokelatnya.

Suho melambaikan tangannya sebagai respon. Senyumnya masih saja terkembang. Membayangkan seperti apa jadinya nanti jika teman-teman satu grupnya tahu bahwa Kai mendapat proyek dengan maknae f(x) lagi. Kali ini maknae EXO pasti akan merengek karena kehilangan start sekali lagi.

“Hyung, kau tahu di mana Kai hyung berada?”

Suho segera menoleh ke sumber suara. Sehun, si maknae EXO sedang mengusap matanya. Pertanda bahwa dirinya baru bangun tidur. O-oh, haruskah Suho menceritakan hal yang sebenarnya?

 

O0O

 

“Kenapa merengut begitu, Kai?” tanya sang manajer menatap heran ke arah cermin yang memantulkan bayangan visual EXO itu.

“Bukankah tadi kau semangat sekali. Senyum-senyum terus lagi.”

Kai berbalik dan memandang kesal ke arah manajernya yang duduk tak jauh dari tempatnya berada. “Kenapa kau tidak bilang kalau Taemin hyung juga ikut?”

Si manajer mengangkat sebelah alisnya bingung. “Memang kenapa? Kupikir kau akan senang, mengingat kau dekat dengan Taemin.”

Kai menghela napasnya pelan. “Iya sih. Tapi kupikir, aku akan dapat scane romantis berdua saja dengan Krystal,” ungkapnya pelan.

“Kau memang akan melakukan scane seperti itu dengan Krystal Jung.” Kai merasa ada sedikit secercah harapan saat manajer mulai memberitahu konsep pemotretannya.

“Tapi kau akan berbagi dengan Taemin,” lanjutnya. Sekali lagi sukses membuat raut Kai suram.

“Dan lagi, sepertinya kau harus sedikit mengalah. Karena pada pemotretan kali ini kau yang akan jadi orang ketiganya.”

“Mwo?”

 

O0O

 

Kai masih saja menatap kedua insan di depannya dengan kesal. Keduanya tengah bercanda dan tertawa-tawa. Mereka berdua sama sekali tidak serius menjalani pemotretan kali ini. Sehingga jadwal beberapa scane pun terpaksa diundur. Benar-benar ngaret.

“Berhenti membuatku tertawa, oppa,” celetuk Krystal sambil mengulum bibirnya. Mencoba untuk tidak tertawa lagi.

“Aku tidak pernah menyuruhmu tertawa. Kau sendiri yang melakukannya,” tukas Taemin dengan jahilnya. “Apa karena aku terlalu tampan?”

Krystal memutar kedua bola matanya malas. “Apa hubungannya? Kau ini percaya diri sekali,” cibir gadis itu.

“Aku memang tampan, kok. Akui saja Soojungie, jangan malu-malu,” goda Taemin sambil mencolek dagu gadis itu. Dan kelakuannya itu membuat Kai semakin merasa jengah.

“Aiiissh, Kai bahkan lebih tampan darimu.”

Kai membulatkan kedua matanya. Dirinya terperangah tidak percaya. Krystal bilang apa barusan? Dia lebih tampan dari Taemin? Oh, ya ampun, rasanya tubuh Kai melayang saking senangnya.

“Kau mematahkan hatiku, nona Jung,” ujar Taemin sambil berakting terluka.

“Sudahlah, oppa. Lakukan dengan benar sekarang. Aku sudah cukup lelah,” kata gadis itu mengabaikan tingkah Taemin barusan.

Kedua netranya kemudian bertubrukan dengan lensa kecokelatan Kai. Pemuda itu mengulas senyum manis, membuat pipi Krystal nyaris merona. Detik berikutnya gadis itu segera mengalihkan pandangannya. Salah tingkah.

 

O0O

 

“Hah, melelahkan,” kata Krystal sambil menrentangkan kedua lengannya. Gadis itu berupaya merenggangkan otot-ototnya yang mulai kaku karena melakukan beberapa pose tadi.

“Baiklah, bersiap untuk scane berikutnya.”

Krystal menghela napas lega. “Huft, syukurlah scane yang satu ini sudah berakhir. Fotografer itu benar-benar membuatku lelah,” komentar gadis itu sambil mengerucutkan bibirnya.

“Kau juga berpikir begitu kan, Kai?” Kai yang dari tadi mengamati gadis itu intens segera memalingkan wajahnya gugup. “Ya..yah.”

“Hei, kau gugup. Kenapa? Karena pose yang barusan kita lakukan tadi, ya?” goda Krystal. Krystal sendiri tidak tahu kenapa dirinya ingin sekali menggoda pemuda di sebelahnya itu. Wajahnya lucu sekali ketika salah tingkah. Dan membuat Krystal gemas sendiri.

Kai memelototkan kedua bola matanya segera. Lantas pemuda itu menggeleng cepat. “Bu-bukan.” Elaknya. Krystal terkekeh melihat tingkah Kai. Benar bukan? Pemuda itu lucu sekali.

Akhirnya Kai mengikuti tawa Krystal dengan tawanya yang teramat kaku. Untuk situasi seperti sekarang, mengikuti guyonan gadis itu adalah pilihan terbaik untuk menghilangkan rasa canggung yang melingkupinya. Karena sungguh, Kai masih saja terbayang posenya dengan Krystal beberapa saat yang lalu. Mereka berdua, berpose di sebuah sofa, dengan pose yang bagi Kai itu merupakan pose yang sangat berbahaya. Kenapa berbahaya? Karena saking dekat dirinya dengan Krystal, semakin tipis jarak di antara keduanya, membuat imajinasi Kai terbang kamana-mana. Baik, salahkan hormonnya yang tidak bisa diajak kerja sama kali ini.

“Hei, Kai?” lamunan Kai buyar saat tangan Krystal melambai di depan wajahnya. “Ne?”

“Oh, kau tidak mendengarku, ya?” Kai hanya menunjukkan cengiran lebarnya dan mengangguk pelan. Membuat gadis di sebelahnya mendesis pelan.

 

Grep.

 

Kai merasa seseorang baru saja meraih bahunya. Bukan hanya bahunya, ternyata sudah ada tangan lain yang melingkar di bahu Krystal. Lee Taemin, baru saja pemuda itu meraih keduanya dan merangkul mereka berdua dengan akrab. Diam-diam Kai mengutuk Taemin karena mengganggu interaksinya dengan Krystal yang terbilang jarang.

“Sebentar lagi kita akan melakukan scane bertiga. Kita harus membangun chemistry yang bagus agar nitizen terpana dan terpesona nantinya,” kata Taemin dengan nada cerianya.

Krystal segera melepaskan diri dari Taemin dan menatap pemuda itu malas.

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
LidyaSulistiawati #1
Chapter 1: Ceritanya bagus, keren .next chapter ok!
kryshae #2
Chapter 1: Keren Ditunggu nextnya
Lalarian #3
Chapter 1: Keren banget. Pokoknya ditunggu sequelnya
dhedho
#4
Chapter 1: Sequel sequel (ノ^_^)ノ
Ceritanya bagus author... tp baru masih pdkt ini.. ditunggu lanjutannya kalo dibkin ya (^.^)apalagi pengen tau jg reaksi sehun yg "kalah start" dr jongin hahaha
affexions
#5
Chapter 1: great story!!^^
kamleon #6
Chapter 1: Lmao duh taemin sm kai nya xD
ladymelon #7
Chapter 1: Nice one! :)