Oneshoot

Smile

            Lagi-lagi ia gagal. Sudah kesekian kalinya Kim Hanbin berusaha untuk membuat gadis itu tertawa. Setiap kali Hanbin melakukan hal bodoh—untuk membuatnya tersenyum tentu saja, tetap saja reaksi gadis itu sangat berbeda dengan yang diharapkannya. Gadis itu—Lee Hayi, seharian ini hanya melamun, termenung, dan hal lain yang menandakan ia sedang tidak mood untuk bersenang-senang.

            “Aish, Hayi-ya!”

            Hayi hanya menengok sebentar ke Hanbin dan langsung mengalihkan pandangannya lagi ke luar kafe yang sedang mereka singgahi.

            Hanbin yang melihatnya hanya mendengus dan meminum cappuccino miliknya yang tinggal setengahnya. “Ayolah, Hayi. Kau ada masalah? Ada yang mengganggumu? Atau kau ingin sesuatu? Kau bisa cerita padaku.”

            Hayi tidak bergeming. Masih diam dengan semua pikiran di kepalanya.

            Hanbin menunggu reaksi lain yang akan Hayi perlihatkan. ‘Jika ia tidak juga bicara aku akan pergi...' Ia mulai menghitung. “..1..”

            “2..”

            “3-..”

            “Ayo kita pergi piknik hari Minggu.”

            Bersamaan. Bedanya, Hanbin mengucapkan angka 3 di dalam hati.

            “Ha? Kau bilang apa barusan?” Hanbin kurang yakin dengan perkataan Hayi.

            “Hft..” Hayi meminum milkshake vanillanya. “Ayo kita piknik, hari Minggu.”

            Ternyata Hanbin tidak salah dengar. Hayi memang mengatakan itu. Tapi Mengapa? Tidak biasanya Hayi mengajak pergi piknik seperti itu. Banyak pertanyaan yang berkeliaran dalam pikirannya.

            “Aku tahu, kau pasti bertanya-tanya mengapa aku mengajakmu piknik.” Hayi mengatakannya seakan ia dapat membaca pikiran Hanbin.

            Hanbin hanya menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

            “Ya em..Jadi begini..”

 

[Flashback On]

 

            Suhyun datang menghampiri Hayi yang sedang mengerjakan tugas di kelasnya. “Eonnie! Kau tahu tidak?”

            “Hm.. Tidak tahu, kau belum memberitahuku” Hayi mengatakannya sambil tetap fokus pada bukunya.

            Suhyun mengambil pulpen yang dipegang Hayi dan menutup buku yang sedang Hayi lihat.

            “Hei, apa yang k—“

            “Dengarkan aku cerita! Agar kau tahu, hihi” Suhyun hanya nyengir dan duduk di kursi depan meja Hayi.

            “Cepat cerita, aku masih banyak tugas” Hayi menggerutu pelan.

            “Hari Minggu kemarin aku pergi piknik dengan Jinhwan oppa! Hanya berdua!” Suhyun mengatakannya dengan semangat.

             Hayi membelalakan matanya tak percaya. “Benarkah? Kau tidak bohong kan?”

            “Aish, tidak mungkin aku berbohong padamu eonnie! Aku tidak bercanda.”

            “Kau piknik kemana? Memangnya orang tuamu mengijinkan?” Hayi masih tak percaya pada apa yang baru didengarnya.

            “Rahasia kkk. Mereka mengijinkan karena Jinhwan oppa langsung yang mengatakannya pada mereka.” Wajah Suhyun berseri-seri saat membicarakan pacarnya.

            Hayi mempoutkan bibirnya. “Ugh, kau beruntung sekali. Hanbin mana mau melakukan hal seperti itu.”

            “Coba saja kau ajak Hanbin oppa eonnie.” Saran Suhyun.

            “Tapi aku malas, aku sudah menduga reaksinya jika aku mengatakan itu.” Hayi menggerutu.

            “Hm.. Aku dapat membayangkannya. Tidak apa eon, kau coba saja.”

            Hayi berpikir keras. Tidak mungkin Hanbin akan mengiyakan ajakannya. Tapi, ia bisa mencobanya kan? Siapa tahu reaksi Hanbin akan berbeda dengan perkiraannya.

            “Bagaimana eon?”

            “Oke, akan aku coba.”

 

[Flashback Off]

 

            Satu detik. Dua detik. Tiga detik. Dan terdengar suara tawa yang sangat kencang dari Hanbin.

            Hayi yang melihatnya hanya mempoutkan mulutnya. Sudah ia duga, pasti reaksi ini yang akan ia dapatkan. Hayi memakan red velvet miliknya dengan sedikit kesal.

            “Hahaha.. Kau serius? Tidak bercanda?” Hanbin mengatakannya dengan sedikit menahan tawa.

            Hayi memandang Hanbin tajam. Secara tiba-tiba, tawa Hanbin mereda dan mulai digantikan keheningan di antara mereka berdua.

            “Kau tidak mau? Ya sudah, aku bisa mengajak Bobby oppa untuk piknik.” Hayi mengatakannya dengan sedikit penekanan.

            “Memangnya aku bilang tidak mau? Dan jangan dengan Bobby hyung! Cukup denganku saja!” Hanbin serius dengan perkataannya kali ini.

            Hayi tidak salah dengar? Itu berarti Hanbin mau kan? Ya, walaupun awalnya Hanbin tertawa dengan sangat kencang.

            “Kau..serius? Piknik denganku hari Minggu?” Hayi meminta kepastian pada Hanbin.

            “Ya. Hari Minggu Kim Hanbin dan Lee Hayi akan pergi piknik!”

            Hayi tersedak. Hanbin mengatakannya dengan kencang sekali. Orang-orang di dalam kafe jadi melihat ke mereka berdua.

            “Hei tidak usah teriak seperti itu Hanbin-ah! Semua orang jadi melihat ke arah kita.” Ucap Hayi sedikit kesal.

            “Tidak apa. Agar kau percaya dengan yang kukatakan.” Hanbin meminum cappuccinonya.

            Hayi memandang Hanbin dengan sedikit tak percaya.

            “Dan sekarang...” Hanbin tersenyum lebar ke arah Hayi, “Tersenyumlah, Lee Hayi!”

            Perlahan kedua ujung mulutnya tertarik ke atas membentuk sebuah senyuman yang indah dari seorang Lee Hayi.

            “Nah, kau lebih cantik seperti itu. Jangan bersikap seperti tadi, kau membuatku khawatir tahu!” Hanbin mengacak pelan rambut Hayi.

            Hayi hanya tersenyum kecil, “Mianhae. Aku janji tidak akan mengulanginya.”

            “Oke, kupegang kata-katamu dan..” Hanbin menggantungkan kalimatnya, “.. Apa aku harus meminta izin juga dari orang tuamu?”

            “Yak! Kim Hanbin!”

 

 

End

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Milleny #1
Chapter 1: Ah kyeopta~ :D mereka sweet banget ya xD keren
jalex_barakarth
#2
Chapter 1: Lucu banget! Aww seneng banyak juga yang ship HanbinxHayi! Kebayang Hanbin oon-oon pinter gimana gitu xD
fafajung #3
Chapter 1: Wow! Aku bingung mau komen apa. Yang jelas fic ini manis sekali, bayangin ekspresi hanbin pasti lucu