Prologue – Enduring

EXODUS

 

Author’s POV-


 

Seorang gadis dengan rambut di ikat tinggi dan kacamata berbingkai hitam yang menghiasi wajahnya melangkahkan kaki di koridor sekolahnya yang mewah. Ia memeluk bukunya dan terus saja menunduk tanpa melihat jalan di depannya. Sampai akhirnya,

 

BRAKK!

 

Seketika, semua orang yang berada di koridor melihat ke arah mereka.
“Yak ! Kalau jalan itu liat-liat ! dasar ! kau liat kan, sekarang bajuku kotor !” gadis yang berbadan tinggi bak model itu meneriakki dirinya yang sekarang terduduk di lantai. Dengan bergetar ia memetik satu persatu buku-buku tebalnya di lantai dan berdiri dengan penuh rasa takut.

“M-M-Ma-Maafkan a-aku, sun-sunbaenim.. jeo-jeongmal.. jwesonghamnida.. jwesonghamnida..” ucapnya sambil membungkuk berkali-kali. Gadis di depannya menertawainya sinis. Tangannya terangkat dan jari telunjuknya dengan santai mendorong kepalanya. Ia terus melakukannya selama beberapa kali sampai akhirnya pada dorongan terakhir, ia melakukannya sangat keras sampai gadis itu terjatuh lagi di lantai. Ia hanya menunduk pasrah sedangkan sekumpulan gadis di depannya menendang buku-bukunya yang berserakan di lantai dan pergi meninggalkannya.

Sangat perlahan, gadis itu–Park Jangmi, menangis kecil. Ia kembali mengumpulkan bukunya di lantai dan memeluknya di pelukannya. Ia berjalan sedikit berlari ke arah perpustakaan. Ingin segera menangis di sudut paling pojok ruangan itu dan menangisi nasibnya, tanpa seorang-pun melihatnya.

 

Di Tempat Lain–

“aku tidak tahan melihat semua ini !” kata seorang lelaki, merasa frustasi.

“kita akan segera membantunya, Baek. Segera.” Sahut lelaki satu-nya. Ia terlihat lebih dewasa dan bijaksana dari 11 orang lelaki lainnya di ruangan besar dan megah itu.

“tapi ini sudah keterlaluan hyung. Kita harus segera menemuinya.” Jawab lelaki bernama Baekhyun.

"kau kira kau saja yang merasa kesal dengan pembully itu ? aku juga ! kita juga !" sanggah lelaki berbadan tinggi.

“aku dapat merasakan aboeji akan segera memperintahkan kita untuk bertemu dengannya. Tunggu saja.” kata lelaki yang mempunyai wajah imut.

“lagipula kita memang di takdirkan untuk menjaganya, melindunginya. Aku yakin cepat atau lambat kita juga akan menemuinya.” Sahut lelaki yang lainnya.

Mereka terdiam. Walaupun mereka benar-benar sudah tidak tahan dengan kelakukan orang lain terhadap ‘gadis’ itu, mereka tetap tidak bisa melakukan apa-apa sampai mereka diberikan perintah. Mereka ingin sekali pergi menemuinya dan meninju semua orang yang berani mengganggu ‘gadis’ mereka, tapi mereka tidak berkuasa apa-apa. Diam-diam mereka berjanji masing-masing untuk akan benar-benar menjaga gadis itu saat mereka sudah mendapat izin dari sang raja, abeoji mereka. Walaupun mereka terus saja mengeluh karena sampai beberapa lama ini tidak mendapatkan peintah, tapi mereka tau kalau cepat atau lambat aboeji mereka pasti akan memperintahkan mereka untuk bertemu dengan sang gadis. Karena mereka tau kalau aboeji mereka tau apa yang terbaik. Karena mereka tau kalau abeoji mereka pasti mengerti.

Mengerti kalau gadis itu adalah takdir mereka dan sudah semestinya mereka EXO, menjaga dan melindunginya. Tidak peduli apa konsekuensinya. Tidak peduli kalau sebenarnya gadis itu sangat berbahaya. Dan akan membawa mereka ke dalam bahaya yang besar.

 

 

 

 

-TBC


 

Dictionary–
Sunbaenim - Kakak Kelas 
Jeongmal - Sangat
Jwesonghamnida - Maaf
Hyung - Kakak Laki-Laki (untuk seorang lelaki yang memanggil kakak laki-laki)
Aboeji - Ayah

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
vHope_killer
#1
Mantap eh o.o