Final

Pianist dalam Hati Violinist
Please Subscribe to read the full chapter

Ryn Pov

Layar terbuka,ku buka mata  dan memperlihatkan senyuman yang bisa ku berikan,indah namun terluka. Ku letakkan biola itu dipundak ,ku gesek mengikuti irama hati. Aku buta nada tapi aku tak buta nada hatiku. Ku mainkan dengan mengikuti perasaan,semakin lama aku memainkannya,aku semakin gelisah. Lagu ini adalah lagu kesukaanku,menceritakan tentang perasaan yang hampir sampai namun kandas ditengah jalan ,tercabik-cabik namun merdu untuk didengar..  menit terakhir aku semakin membabi buta,menggesek biola dengan penuh penghayatan,masih terlintas dibenakku wajahnya..

 

Zzekk..bulir air mata membasahi pipiku.. ku buka mataku…layar tertutup ,dan suara penonton bergemuruh .

 

Malam ini aku menggunakan dress hitam bertabur manik manik,kalau kena pantulan cahaya akan bersinar..rambut ku biarkan terurai tapi ku gunakan penjepit di belakan untuk mengikat sedikit rambutku.. akulah sang violinist.. namaku Park Ryn Yeon.. cukup panggil aku ryn..

 

“ryn good job ! “ junho

 

Aku hanya tersenyum,memperlihatkan senyumku yang biasa. Jika dilihat lebih lama didalam senyum ini ada sedikit goresan yang panjang.

 

“Aku keruanganku dulu oppa” ryn

Ku langkahkan kakiku ,aku telah sampai dan segera duduk di depan cermin rias. Mataku mulai terpejam kenangan itu kembali muncul .

 

10 tahun yg lalu

“Ryn,perkenalkan ini Nichkhun” umma memanggilku

 

Nickhun dan ryn berjabat tangan,dan saling memperkenalkan diri. Setelah itu mereka pergi ke belakang rumah ryn , khun memulai pembicaraan

“ryn,apa kau suka music?” khunnie

“ya,aku sangat suka ,apalagi music klasik”ryn

“kau pasti bisa memainkan biola kan?”

“ya.. dari mana kau tahu?” Ryn heran

“karena jari-jarimu itu adalah jari seorang violinist”

 “ada-ada saja,tak mungkin kau tahu begitu saja kan??” Ryn tersipu malu

“aku tahu..tahu dari ibumu(tertawa)”

“nichkhun-si!!!!!!!!!! (berdiri)

“jangan teriak2 ryn..kau mau membangunkan tetanggamu ya..ini sudah malam..”

 

Ryn cemberut, tangannya terjuntai kebawah..khun menarik tangan kanan ryn

 “duduklah,tak enak kan tamu duduk tuan rumah berdiri”

Ryn luluh juga dan duduk disamping khun

”kau suka lagu apa? Aku akan memainkannya untukmu”

“memangnya kau bisa main biola? Aku suka the last love”

“kau punya piano?? aku akan memainkan lagu itu dengan piano,aku juga sangat suka lagu itu.. makna lagunya sangat dalam..cinta yang hampir sampai tapi kandas ditengah jalan,akan lebih bagus jika hari ini turun hujan”

 

Tidak lama setelah itu hujan turun.. ryn dan khun masuk kedalam rumah,mereka menuju piano yang terletak di ruang tengah..

 

Khun “duduklah,aku akan memainkannya untukmu.” (senyum angelnya muncul)

 

Ryn bagaikan tersihir malam itu, khun terlihat seperti malaikat ,hujan diluar menambah suasana malam itu. Ryn menatap khun yang asyik memainkan piano,sesekali khun menolehkan pandangannya pada ryn sambil tersenyum. Ryn menangis,ya itu lah kebiasaan yeoja yang satu ini jika sudah mendengar lagu ini.

 

“ aku akan menjadi the last love untukmu” , Khun menghapus air mata ryn dan menggengam tangannya sambil bicara.

 

Flashback berakhir

 

“Ryn.bangun! ada apa? kau selalu seperti ini setelah memainkan lagu itu” , Junho

“anio oppa ,aku hanya lelah. “

“apa masih tak bisa? Tak bisakah kau buka hatimu untukku?”

“bukan begitu oppa,jangan salah paham.aku belum memikirkan tentang hal itu lagi”

“baiklah,aku tak akan membicarakan ini lagi,mianhe”

“ini bukan salahmu..aku yang salah selalu menggantung jawaban..maafkan aku”

“tak apa-apa..ayo pulang aku akan mengantarmu..kau terlihat sangat capek..besok kuliah siang kan?

“iya..tenang saja..aku masih punya waktu istirahat kok”

 

Keesokan harinya di kampus

 

“ryn !!!!!!!!!!!!!!!!!!” Jaejin

Ryn sedang membaca buku di dekat taman ,menutup bukunya dan melihat ke sumber suara” ada apa? Kenapa teriak-teriak”

 “huhhuhuhuh mianhe kemarin aku tak datang,maafkan manager mu ini ya..aku ada keperluan mendadak”

 “tidak apa-apa pabo” Ryn menarik pipi chaby sahabat sekaligus managernya itu

 “ jangan tarik-tarik dong ! sakit tahu! Nanti cantikknya hilang..”

 “habis pipimu itu kayak bakpao sih!”

 

Tiba-tiba seorang namja lewat didepan mereka di ikuti yeoja-yeoja yang histeris,ryn kembali membaca bukunya, sebaliknya dengan jaejin yang terus memperhatikan peristiwa yang sedang berlangsung.

 

“ sepertinya aku kenal orang itu..siapa ya? Oh iya..khunnie oppa!!!!!!!”

Ryn terpaku mendengar nama itu..nama yang sekian lama terpendam  jauh di lubuk hatinya..tapi tak mungkin dia nichkhun yang itu..mungkin dia adalah nichkhun yang lain..karena tak mungkin nichkhun masih ada di dunia ini.. kejadian beberapa tahun yang silam kembali menggerayangi otak ryn

”khunnie..aku disini” (melambai-lambaikan tangan)

 

Khun mendekati ryn dan mereka berjalan bersama menuju tempat les musik.

“khunnie oppa sebentar lagi kan ada acara penampilan bakat, tapi yang bisa tampil itu hanya orang yang benar-benar pandai”

”kau tak percaya kemampuanmu ryn?kau sangat hebat… kau tahu itu”

“dan kau juga hebat..permainanmu membuat orang tak bisa mengalihkan pandangannya walau sedetikpun”

 “ne ,benar.. maka dari itu kita harus mendapatkannya..ok?”

 “ oke” Ryn (tersenyum)

 

Hari ini pengumuman siapa yang berhak tampil untuk mewakili masing-masing kategori alat musik,semua anak telah berkumpul di aula.. (bayangkan saja tempat les ini sangat terkenal,anak-anak yang terpilih akan mendapatkan beasiswa kuliah musik ke luar negeri dan dijamin terkenal dalam dan luar negeri) . Dari tadi ryn sangat gelisah takut tidak terpilih, beda dengan khun yang santai saja. Sekarang mereka sedang duduk di kursi paling pojok, letaknya diatas.. ryn gak sengaja menggenggam tangan khun saking gelisahnya..yang tangannya sedang dipegang tidak menolak..dia memaklumi seorang yeoja yang sedang gelisah.. karena dia..dia….

Nama nichkhun terpanggil, nichkhun beranjak dari tempat duduknya menuju panggung, khun melepaskan tangan ryn dengan lembut dan tersenyum pada ryn. Bisa disimpulkan bahwa arti senyum itu adalah aku menunggumu di panggung. Ryn yang mengerti hanya mengangguk ,lalu dia hanya bisa memandangi punggung nickhun yang berjalan ke arah panggung.

 

“ untuk piano diwakilkan oleh Nickhun Buck Horvejkul dan untuk biola diwakilkan oleh Han hyun rin”

Ryn tertunduk lesu,wajah putih nan mulus itu berubah merah ,karena tak kuasa menahan tangis. Khun yang memandangi ryn jadi khawatir. Saat khun hendak meninggalkan panggung untuk menuju ke arah ryn,ada seseorang yang memegang tanggannya

 

”maaf,ada kesalah pahaman yang mewakili grup biola adalah Park Rin Yeon  “

 

Ryn langsung menghapus air matanya dan berlari kea rah panggung dan tanpa ada aba-aba ryn memeluk khun. Semua yang melihat tersenyum,tidak ada yang melarang

 

 “kau senang?” (masih berpelukan)

 “ sangat,,hiks,,,hiks”

 “jangan menangis lagi rynku” (khun mengelus rambut ryn)

 

Ryn semakin menangis dan mengeratkan pelukannya,padahal mereka belum pacaran. Ryn melepaskan pelukannya karena tak bisa bernapas. Mereka saling bertatapan,menukar senyum.

 

”satu lagi,ada acara perdana yaitu perpaduan harmonisasi music antara piano dan biola.. khun ryn kalian akan saya bombing untuk ini,, applause untuk mereka berdua!” Tepuk tangan membahana di aula.

 

Setiap hari mereka terus latihan untuk menampilkan yang terbaik,

 

Di ruang latihan

 “istirahatlah sebentar,minum ini,jangan terlalu dipaksakan,aku tak ingin kamu sakit”

 “kamu juga,aku baik-baik aja kok.. tenang saja.,aku ke toilet dulu” Ryn mengambil botol minuman dari tangan khun

Baru nyampai pintu ryn merasa pusing ,hampir jatuh. Khun dengan sigap berlari kearah ryn

”apa yang aku bilang?kamu kurang istirahat!”

Khun menggendong ryn dan terus ngomel-ngomel.ryn yang diomeli malah senyum-senyum gaje.

“Jika terus seperti ini aku bisa menganggap hubungan ini lebih,sebenarnya kau menyimpan perasaan yang sama atau tidak? Kau tahu khun ,aku mencintaimu dari saat itu.saat pertama kali aku melihatmu.kau adalah malaikatku” Ryn (dalam hati)

Khun heran melihat yang diomeli malah senyum-senyum gaje,sekarang khun sudah mendudukkan ryn diatas sebuah kursi.

 

“kenapa tertawa?”

“tak ada,senang melihatmu khawatir, khu

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet