Chapter 1

First Boyfriend

Jung Soojung menaiki lalu menghidupkan motornya bersiap untuk berangkat ke kampus. Tas, jaket kulit, celana jean, sneaker, tak lupa helm dan jangan lupakan motor CBR kesayangannya. Dari kepala sampai kaki, semua serba hitam. Bukankah terlihat seperti laki-laki? Ya! Itulah dia, Jung Soojung.

Paras cantiknya memang sedikit menipu. Tidak seperti kebanyakan perempuan diluar sana yang suka berbelanja, memasak dan …. Pergi kencan? Jangankan pergi kencan. Berpenampilan tomboy saja mungkin tidak ada laki-laki yang berpikir untuk menjadikannya sebagai kekasih. Gadis berambut panjang ini malah menyukai balapan. Ya! B-a-l-a-p-a-n. Tak heran kebanyakan dari teman-temannya adalah kaum laki-laki.

Tapi selama bumi masih berputar, Soojung tetaplah seorang perempuan yang mempunyai hati. Dia hanya ingin menyimpan hatinya untuk laki-laki yang tepat! Catat! Laki-laki yang tepat! Ouch! Betapa luar biasanya kau, Jung Soo Jung!

Soojung keluar dari rumah dan bak seorang pembalap, dengan lincahnya dia melaju kencang hingga suara motornya terdengar dari dalam rumah para tetangganya. Sudah menjadi kebiasaan suara motor Soojung terdengar oleh para tetangganya. Dan akan terasa aneh jika suara motornya tidak terdengar.

“YA!! Tidak bisakah kau pelan-pelan?! Aish jinjja!!” Kang Minhyuk dibuat sebal dan berteriak setelah Soojung lewat di hadapannya.

Dengan penuh rasa kesal Minhyuk melempar plastik berisi sampah ke dalam tong di depannya.

Lee Donghae membuka pagar berjalan ke arah Minhyuk setelah mendengar teriakan. “Wae? Baru 3 hari kita tinggal di sini dan kau marah-marah seperti itu?!”

Minhyuk berkacak pinggang dan memandang ke arah Soojung yang sudah mulai tidak terlihat.“Hyung! Sepertinya aku tidak akan tahan tinggal di sini kalau setiap hari mendengar suara motor berisik itu!” Minhyuk menghela nafas panjang.

Donghae tersenyum kemudian menepuk pundak Minhyuk. “Lalu bagaimana dengan tetangga yang sudah lama tinggal di sini, Minhyuk-ah?”

“Aish. Mereka pasti frustasi mempunyai tetangga seperti dia. Aku yakin sekali itu, hyung!”

“Hahaha. Berhentilah mengomel dan berangkatlah ke kampus!”

Mata Minhyuk membesar setelah teringat dia ada kelas pagi “Aigo! Aku baru ingat! Aku berangkat, hyung!”

Sesegera mungkin Minhyuk mengambil tasnya di dalam rumah kemudian tancap gas dengan motor skuternya.

“Ya! Berhati-hatilah!” Donghae hanya bisa tertawa melihat kelakuan Minhyuk yang sudah dia anggap seperti adik sendiri.

 

Pim. Pim.

Tak lama setelah Minhyuk pergi, sebuah mobil meyapa Donghae saat ia hendak berbalik badan untuk masuk ke dalam rumah.

“Annyeonghaseyo. Aku tidak pernah melihatmu sebelumnya. Apakah kau adalah penghuni baru rumah ini?” Seorang laki-laki membuka kaca mobil sembari tersenyum ramah kepada Donghae.

“Nde. Benar. Aku penghuni baru rumah ini. Lee Donghae imnida” Donghae membalas dengan senyumnya.

“Jung Jihoon imnida. Kalau kau tidak keberatan, nanti malam datanglah ke rumahku. Hanya sekedar makan malam biasa. Rumahku di sebelahmu. Bagaimana?”

“Nde? Ah, nde. Dengan senang hati aku akan datang” Donghae menganggukkan kepala.

“Ah, baguslah kalau begitu. Senang berkenalan denganmu, Donghae-ssi. Sampai bertemu nanti malam!” Jihoon menutup kaca mobilnya dan melaju meninggalkan Donghae.

Jihoon selalu mengundang makan malam setiap ada tetangga baru di lingkungan rumahnya. Bukan tanpa alasan. Ini semua karena Soojung. Jihoon selalu merasa tak enak hati setiap hari suara motor adik perempuannya itu mengganggu telinga para tetangganya. Bahkan pernah ada tetangga baru yang sampai marah-marah di depan rumahnya hanya untuk bertemu Soojung dan memintanya untuk tidak sembarangan mengendarai motor. Kemudian Jihoon meminta maaf atas kelakuan adiknya yang sulit untuk dihentikan itu. Terdengar lucu sebenarnya. Tapi itulah Jihoon yang sangat menyayangi adiknya. Oh Tuhan, Oppa yang baik!

Bagaimana dengan Soojung?? Dia hanya mendengarkan melalui telinga kiri kemudian keluar melalui telinga kanan. Oh, Soojung! Jebal!  

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet