I'm Amber's Sweetheart
There will be A Day Without YouAmber POV
Siang ini cafe cukup ramai. Aku, Min, Ailee, dan yang lainnya cukup sibuk kesana kemari mencatat dan membuat pesanan. Jonghyun oppa belum kembali dari Amerika, menyusahkan juga memang. Tapi aku nikmati sajalah~ By the way, kemana dia ya... Aku sudah menunggunya dari tadi, katanya ia mau mampir kesini. Sudah tiga kali bolak-balik aku melihat kearah luar jendela. "Masih ada tidak sih sebenarnya harapan untukku ?" pertanyaan itu terus saja menggelayut di benakku. Please Amber, calm down! Seperti tidak ada yang lebih baik darinya saja. Tapi...memang sampai saat ini belum ada yang lebih baik darinya..
Sudah bertahun-tahun aku menunggu "lirikan" nya. Kapan kira-kira ia bisa peka, bahwa aku benar-benar menunggunya. Aku mencintai dia..walaupun sempat ada gadis lain yang sempat mencuri hatiku, tapi ia tetap sulit untuk dilupakan. Saat-saat aku harus mengantarnya kemanapun, melakukan apapun untuk dia. Aku tak habis pikir, ia malah memilih orang yang baru saja ia temui di Korea. Memang orang yang ia pilih bukan orang biasa, ia jauh lebih kaya dariku. Walau begitu, setidaknya hidupku lebih tidak bermasalah. Hahaha... Pft~ Mungkin ini saatnya aku menerima kenyataan. Untung aku memiliki pekerjaan yang cukup menyibukkan.
“Silahkan...” segelas latte art terbaik untuk seorang gadis yang duduk sendiri di pinggir jendela, hihi. Aku lalu kembali ke dapur dan siap mengambil pesanan selanjutnya.
Sebentar, orang ini... aneh sekali, seperti sedang dalam persembunyian. Mengenakan topi dan mantel dengan sangat rapat, orang ini seperti buronan saja. Kurasa ia menyembunyikan identitas, karena wajahnya saja tak bisa seorangpun mengenalinya.
“Permisi, mau pesan apa ?” aku tidak lagi memedulikan penampilannya, ku buka percakapan sebagai sebuah waitress.
Dia diam. Ku detail-kan pandanganku kembali pada pakaian dan gerak-geriknya, sepertinya ia kenal dengan orang ini.
“Permisi ?” sekali lagi aku mencoba bertanya, “Kalau begitu saya tinggalkan menu nya disini, jika sudah siap bisa panggil saya.”
“Tunggu,” tangannya menarik lenganku. “Am, temani aku” jantungku seperti terhenti detaknya. Aku tak percaya dengan suara ini
"K...k..k.." sulit bagiku untuk kembali membuka mulut. Kaku!! Antara aku harus senang dan tak percaya.
"Ya, ini aku. Jangan tinggalkan aku sendiri..aku kesini, membutuhkanmu"
Aku duduk disampingnya. Belum ia mempersilahkanku, tapi kakiku lemas. Ini terlalu sulit untuk dipercaya.
"Min, tolong buatkan 2 milktea hangat dan satu kentang goreng ukuran kecil. Aku dapat tamu," Aku meneriaki Min agar membuatkan pesananku dan "tamu spesial" ku. "Hmm, kau benar-benar kemari ?"
"Seperti apa yang kau lihat," Oh God, her smile...God please, teach me how to breath..... "Aku ingin kau menemaniku"
"Aku kira kau tak akan kemari, kau sibuk dengan kekasihmu si artis kan ? Haha." aku tertawa pahit
"Stop denying, Am. I know it clearly"
"Know what ?"
"I know you love me" ku rasakan sesuatu menghentikan detak jantungku, dengan sempurna.
Please Subscribe to read the full chapter
Comments