Ketia Hujan Datang

Ketika Hujan Datang

Guyuran air hujan itu membasahi bumi dan juga seorang anak manusia berusia 13 tahun. Gadis itu tak berusaha melindungi dirinya dari hujan. Raut muka sedih dan perasaan kalut membuatnya tak peduli jika dia akan sakit karena terkena hujan. Dari arah belakang datanglah seorang laki-laki dengan memakai payung menghampirinya. Laki-laki itu menepuk pundak gadis itu sehingga mau tak mau perempuan 13 tahun itu menolehkan pandangannya kebelakang.

“siapa?”Tanya gadis itu dengan takut.

“Aku bukan orang jahat. namaku Kim Myungsoo. Siapa namamu?”Tanya laki-laki bernama Myungsoo.

“aku Kim Yerim,”kata Yerim.

“kau tidak boleh hujan-hujanan. Nanti kau akan sakit,”kata Myungsoo sambil menggeser tubuh Yerim agar terlindungi oleh payung yang dia pegang.

 

Kim Yerim. Gadis itu kini sedang berada di kamarnya sambil menatap kaca yang ada di depannya.

“aku banyak berubah, pasti dia juga.”lirih Yerim.

Yerim membuka sebuah laci yang ada di meja riasnya. Ia mengeluarkan sebuah foto dari laci itu dan menatap foto itu penuh seksama. Senyumnya sedikit mengembang saat melihat dirinya di umur 15 tahun ini sedang bersama dengan seorang laki-laki bermata sipit nan tajam yang tak lain adalah Kim Myungsoo.

“Oppa aku merindukanmu…”lirihnya.

 

“Oppa ayo kita foto bersama! cepat!”teriak seorang perempuan.

“tunggu aku harus merapikan rambutku!”teriak balik laki-laki itu.

Perempuan yang tak lain adalah Yerim itu sedikit geram karena terlalu lama menunggu Myungsoo maka dari itu dia pun berinisiatif menyusul laki-laki itu yang sibuk dengan sisir yang dia pegang. Saat sudah sampai di dekat Myungsoo, Yerim langsung menarik tangan Myungsoo dan berjalan ke arah eomma-nya yang sudah menunggu dengan kamera sejak tadi.

“ibu cepat ambil fotonya sebelum Myungsoo Oppa kabur lagi!”kata Yerim.

“baiklah.. ayo ambil posisi!”kata eomma Yerim.

Myungsoo dan Yerim kini sudah duduk di bawah pohon. Mereka tersenyum ke arah kamera dan cisss! Gambar pun sudah di abadikan di kamera milik ibu Yerim.

“Oppa nanti aku akan mencetak foto itu dan membagikannya padamu. bagaimana?”kata Yerim.

“Hmmmm tidak. Tidak perlu,”jawab Myungsoo.

“kenapa? Besok kau mau menemaniku lagi bermain bukan? Kalau hujan kita mandi hujan, ya?”

“Aku tidak tahu Yerim-ah,”

Yerim menundukan kepalanya dan sedikit memanyunkan bibirnya. Myungsoo yang sudah paham bahwa gadis itu sedang marah pun langsung meletakan tangannya di bahu Yerim.

“jangan marah pada Oppa-mu. Aku berjanji akan menemui lagi,”ucap Myungsoo.

“janji?”tanya Yerim.

"ya aku berjanji!"

Kedua insan itu pun saling menautkan kelingkingnya dan tersenyum Myungsoo pun langsung membawa Yerim ke dalam pelukannya, pelukan hangat...

 

“Kau bilang akan menemuiku lagi. Ini sudah 10 tahun kenapa kau belum kembali..”lirih Yerim.

Seketika bunyi guntur mengagetkan Yerim. Ia langsung memasukan foto itu ke dalam laci lalu berlari ke jendela kamarnya. Rintik-rintik air kini membasahi bumi, yerim tersenyum melihatnya. Dia suka hujan. Di cinta hujan.

 

            Kini gadis itu sudah berada di luar rumahnya sambil memakai payungnya. Hujan tak membuatnya untuk berdiam diri di rumah melainkan hujan mengharuskannya untuk berlari di luar dan berjalan-jalan. Gadis itu melangkahkan kakinya menuruni beberapa anak tangga. Setelah menuruni semua tangga gadis itu berjalan dengan tenang sambil melihat ke lingkungan sekitarnnya. Disaat sedang jalan santai tiba-tiba saja dia mendengar suara seseorang memanggil namanya, suara laki-laki yang dia rindukan.

“Kim Yerim!”

Bukannya berhenti melangkah gadis itu malah tersenyum karena dapat mendengar suara laki-laki yang dia rindukan.

“pasti aku sedang berhalusinasi,”gumamnya

“kenapa dari dulu kau menyukai hujan eoh. Apa enaknya berhujan ria?”Tanya seseorang.

Yerim membulatkan matanya ternyata suara itu nyata bukan sekedar halusinasinya. Dia pun dengan perlahan memalingkan wajahnya ke belakang. Tepat di belakangnya ada seorang laki-laki sedang tersenyum melihatnya. Laki-laki berwajah tampan, bibir tipis yang dia punya, mata elang nan tajamnya sangat mirip dengan seseorang. Mata yerim membulat saat laki-laki itu datang menghampirinya lebih dekat.

“hai Lim-ah. Kau masih ingat aku bukan?”tanya laki-laki itu yang tak lain adalah Myungsoo.

“Myungsoo.. Oppa?”tanya Yerim.

"ya ini aku. Kenapa di awal pertemuan kita selalu berhubungan dengan hujan. Apa kau tahu kenapa?”

“karena hujan.. takdir kita..”lirih Yerim.

Myungsoo menutup payung hitam yang dia pakai. Setelah itu dia pun meletakan payung di itu sembarang tempat dan langsung datang memeluk Kim Yerim. Sontah Yerim yang kaget pun langsung melepaskan payungnya juga dan berusaha menenangkan detak jantungnya tak beraturan. Seorang Myungsoo yang notabene adalah cinta pertamanya kini memeluknya dengan hangat. Persis hangatnya seperti pelukan perpisahan 10 tahun yang lalu.

“Aku menepani janjiku bertemu denganmu lagi bukan. maaf aku baru datang sekarang,”sesal Myungsoo.

“Kau.. menepati janjimu Oppa. terimakasih..”lirih Yerim.

Kini kedua insan yang terpisahkan oleh jarah pun sudah bersatu kembali. Hujan mempersatukan mereka dulu dan sekarang.

 

 

 

 

 

END

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet