Attention, Please!

The Bridesmaid
Please Subscribe to read the full chapter

 

 

 

 

 

Disclaimer       : on true story by Irena Tjiunata novels!

 

 

 

 

KRRIING... Krriingg...!

“ Haahh?! ” Pyo Hyemi, pemilik suara serak tadi, belum sadar sepenuhnya. Jiwanya masih sibuk berkelana di dunia mimpi.

“ Hyemi, ini Chorong! Kamu udah bangun belum?! ”

Tentu saja Hyemi sudah bangun. Memangnya siapa yang mengangkat telepon, kalau bukan Hyemi? Lagi pula, diteriaki dengan suara kencang seperti itu, Hyemi jadi sadar seratus persen dari tidur panjangnya.

“ Iya iya, Chorong~ah. Aku udah bangun. Ngapain sih pagi-pagi begini telepon? Aku masih capek nih! ” protes Hyemi, masih dengan suara serak. Dia baru tidur jam dua pagi karena harus menyelesaikan pesanan perhiasan dari seorang pelanggan.

“ Hyemi~ya, temani aku sarapan ya! Sekalian ada pengumuman penting yang mau aku kasih tau!” Park Chorong, sahabat Hyemi sejak TK, tidak mempedulikan protes Hyemi. Dahi Hyemi mengernyit bingung. Tumben Chorong semangat amat. Dia sendiri masih ingin meringkuk di dalam selimutnya. Hyemi menghela napas. “ Iya, tapi aku mandi dulu ya...”

“ Oke! Tapi nggak pake lama. Lima menit lagi aku akan jemput kamu! “

“ Iya ”

Hyemi meletakkan teleponnya. Dia bangun dari ranjang, menggeliat sebentar, lalu melepas baju tidur. Dia berjelana ke kamar mandi yang juga terletak di dalam kamarnya. Setelah semuanya selesai, dia duduk di depan meja rias. Bersiap untuk mempercantik wajahnya.

Kriingg...

Hyemi menghela napas. Pasti si Chorong lagi. Heran juga sama gadis yang satu ini. Hyemi sudah menjadi sahabat Chorong sejak mereka sama-sama duduk di bangku TK, tapi sampai sekarang, ketika mereka sama-sama telah menginjak usia 23 tahun, sifat nggak sabaran Chorong bukannya sembuh malah betah bermukim di pribadi gadis itu. Hyemi mengangkat telepon dan langsung menyambar, “ Iya, Rongie~ya. Aku udah siap-siap kok...”

***

“ Ehm, hhaa... lhooo... Hyemi...”

Jantung Hyemi berdetak dua kali lebih cepat daripada sebelumnya saat ia mendengar suara yang sama sekali berbeda dengan suara Chorong yang meledak-ledak. Suara ini terdengar gugup, suara gugup yang disukai Hyemi.

“ Ehm... Woonho... tumben telepon pagi-pagi. Ada apa? ”

“ Oohh... ehm... nggak apa-apa sih. Cuma... cuma pengen denger suara kamu...,”

sahut laki-laki gugup yang dipanggil Woonho itu. Walau cuma begitu, Hyemi sudah senang banget.

“ Kamu... kamu lagi ngapain? ” Woonho bertanya.

“ Lagi siap-siap. Chorong minta ditemenin sarapan ”

“ Ooh gitu...” Hyemi terdiam. Kehabisan bahan pembicaraan.

“Oh ya... foto kamu sudah jadi. Kapan kamu mau ambil? ”

Hyemi tersenyum. Woonho seorang fotografer. Fotografer pribadi Hyemi, tepatnya.

Hehehe... Entah mengapa, kalau Woonho yang mengabadikan gambar Hyemi, pasti

jadinya akan bagus sekali. “Oh... yang waktu itu ya? Gimana? Bagus?”

“Ya... ya pasti bagus lah. Kamu... Kamu kan cantik...” Suara Woonho terdengar

berdeguk. Seperti suara seorang yang sedang menelan ludah. Hyemi tersenyum kecil. Diam-diam menikmati kegugupan Woonho.

“ Oke deh. Nanti kalau keburu, pulang dari ketemu Chorong, aku ambil deh ”

“Oke kalau... kalau begitu. Udahan dulu deh... Sampai... sampai nanti ya...”

Ting tong...

Masih sambil tersenyum kecil, Hyemi membuka pintu.

“Morning, Hyemi...” Chorong langsung memeluk Hyemi dengan hangat. Hyemi tersenyum lebih lebar lagi. Chorong selalu begitu. “ Kamu sudah siap, kan?” tukas Chorong, tanpa memperhatikan senyum Hyemi yang masih lebar banget. Tampaknya Chorong benar-benar punya pengumuman penting pagi ini. Hyemi mengangguk. Dia mengambil tasnya kemudian keluar mengikuti Chorong. Jalanan Minggu pagi masih lenggang. Sudah jelas! Siapa sih yang mau bangun pagi-pagi di hari Minggu? Setelah satu minggu bekerja gila-gilaan, hari Minggu adalah hari “balas dendam” untuk tidur sampai puas!

***

Hyemi duduk di samping Chorong. Sebenarnya dia masih ngantuk banget. Kemarin malam dia terpaksa menyelesaikan rancangan kalung dari seorang anak konglomerat. Pesanan itu bisa dibilang dadakan juga, tapi bayarannya lumayan. Makanya Hyemi mati-matian menyelesaikan rancangan kalung itu sampai larut malam. Mereka sarapan di kafe dekat apartemen Hyemi. Seporsi nasi goreng dan secangkir kopi latté cukup menyegarkan mata Hyemi. Chorong hanya memesan semangkuk bubur ginseng. Hyemi melirik mangkuk bubur ginseng Chorong, lalu matanya beralih ke tubuh langsing Chorong. Hyemi menggeleng, dirinya tidak mungkin akan kenyang kalau cuma makan bubur ginseng seperti itu.

“So? Pengumuman penting apa? Kamu dapat promosi di kantor? Kamu menang undian satu miliar? Kamu dapat hadiah undian jalan-jalan keliling dunia? Atau malah jalan-jalan keliling Planet Mars?” tanya Hyemi sambil menyuap nasi gorengnya. Rambutnya terlepas dari selipan telinganya. Jatuh terjuntai lemas menutupi pipinya. Hyemi kembali menyelipkan rambutnya ke balik telinga. Chorong tersenyum. Tangannya juga ikut terangkat dan menyibak rambut lurusnya. Mata Hyemi menyipit. Apa itu di jari manis Chorong? Cincin? Cincin berlian?! Hyemi melotot. Napasnya tertahan, matanya berbinar-binar, menangkap kebahagiaan di wajah Chorong . “ Chorong...”

Chorong mengangguk penuh semangat. Tawanya lebar sekali. Hyemi sampai silau melihat cerahnya senyum itu.

“ Iya! Aku dilamar Suho kemarin!!! ” ujarnya penuh semangat.

Mata Hyemi berkedip-kedip haru. Akhirnya! Akhirnya!!! Setelah sepuluh tahun pacaran. Setelah sepuluh tahun yang penuh badai topan (mengingat Chorong adalah drama queen yang sangat emosional). Setelah sepuluh tahun putus-sambung. Akhirnya mereka akan menikah juga!

“ Chukkae! ” Hyemi merangkul Chorong. “ Aku senang sekali! Gimana ceritanya? ”

Chorong masih tersenyum lebar. “ Aku udah cerita kan, kemarin kami ikut tur keliling istana korea...”

***

Hyemi mengangguk. Hari Sabtu kemarin, Kim Joon Myun, biasa dipanggil Suho—yang karena kesibukannya mengurus

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
icha912 #1
@LuRong_ship : iya chorong... 2-2 nya sama pentingnya baik Chorong maupun Hyemi
LuRong_ship #2
Chapter 1: Yang jadi tokoh utamanya, Chorong kan author ? Bukan Hyemi kan ?.
Update soon.