"Siwon,"

Kedua mata itu membuka, menampakkan pupil coklat tua yang lelah. Kyuhyun tahu laki-laki itu mengalami hari yang berat di kampus dan baru saja tertidur untuk 20 menit, tapi apa pedulinya Kyuhyun? Teman flat-nya itu tak akan tidur sebelum ia membereskan masalah ini.

"Siwon." Kyuhyun memanggil lagi, kali ini lebih tegas dari yang sebelumnya sebelum mata itu hampir menutup diri lagi. Yang dipanggil mengucek matanya, mencoba untuk bangun dari kursi malas yang sedang ia tempati namun malah berakhir terjatuh di lantai.

Kyuhyun meloncat berdiri dan mendesis, "Siwon!" lalu menendang—yang sepertinya—perut Siwon. Terdengar suara erangan kesakitan tapi Kyuhyun terlalu marah untuk peduli. Satu setengah jam lagi pesawat mereka berangkat dan laki-laki ini malah tertidur dengan pulas di kursi malas?!

Kyuhyun baru mau menendangnya lagi ketika buntalan selimut itu bergerak dan Siwon keluar dari buntalan itu dengan wajah :(.

Kyuhyun menyesal kenapa ia tak menendang lebih cepat.

"Ada apa Kyu?" tanya laki-laki itu pelan, kantuk masih menguasai otaknya dan ia tak mengerti kenapa teman kamarnya itu tiba-tiba ngamuk; menendang dan mendesis.

"Penerbangannya, tolol! Satu seperempat jam lagi!"

Ia mengedipkan matanya bingung. "Penerbangan? Bukannya besok?"

"Bukan! Hari ini!"

Hening seketika.

"Sialan. Kenapa tak bilang dari tadi?"

"Aku udah nyoba bilang dari tadi bego!"