Ending~
Contract Girl [in indonesian]
Keesokan harinya Dongwoon mendapati Irin yang masih saja duduk di kersi meja makan sembari memandangi bunga krisan yang sudah ada beberapa kuncup yang mekar.
“Irin, kesehatanmu akan memburuk kalau kau begini terus.” Sapa Dongwoon dari balik kursi Irin.
“eomma…” Irin bergumam sendiri tanpa memperdulikan Dongwoon, Dongwoon terdiam mendengarkannya.
“aku tau eomma pasti sangat lelah. Maafkan aku eomma tidak bisa menyembuhkanmu. Aku harap eomma bisa beristirahat dengan tenang diatas sana.” Pagi itu Dongwoon melihat senyum Irin setelah dia menangis tiada henti.
“Irin-ah, apa yang belum bisa kau penuhi kepada ibumu?” Tanya Dongwoon.
“aku belum bisa membelikannya rumah, eomma juga belum melihatku menikah dan mempunyai anak. Aku berjanji pada eomma kalau kelak aku mempunyai anak perempuan akan aku beri nama Ahra, seperti nama eomma.” Irin tersenyum sembari mengingat momen ketika dia mengatakannya pada eomma di rumah sakit, ketika eommanya masih hidup.
Dongwoon memeluk irin dari belakang. Irin menggenggam tangan Dongwoon yang hangat itu.
“menikahlah denganku Song Irin. Aku berjanji aku akan membahagiakanmu seumur hidupmu. Beradalah disisiku selamanya.” Irin kaget mendengar kalimat Dongwoon.
Dengan badan yang ringan, Dongwoon pun memutar kursi Irin 90 derajat sehingga sekarang mereka berhadapan. Dongwoon berjongkok untuk mensejajarkan jarak pandangnya dengan Irin.
“Menikahlah denganku.” Dongwoon menggenggam kedua telapak tangan Irin dengan yakin.
Irin bisa melihat kesungguhan pada mata Dongwoon. Kesungguhan itu sangat besar dan membuat Irin yakin akan keputusannya. Dia tersenyum menyambut pinangan Dongwoon dan diapun mengangguk perlahan.
Dongwoon sangat bahagia akhirnya apa yang dia inginkan terkabul. Mulai sekarang dia bisa melindungi Irin sepenuhnya. Surat kontrak itu sudah tidak berlaku lagi. Dongwoonpun memeluk Irin penuh dengan perasaan bahagia.
Mereka saling menatap dengan bahagia. Dongwoonpun mendekatkan wajahnya dan meraih bibir manis Irin dengan miliknya. Ciuman kali ini penuh dengan perasaan cinta, kasih, dan sayang yang tidak terhitung. Merekapun melepaskan ciuman dan saling menempelkan dahi sembari saling menatap dengan tersenyum.
“aku mencintaimu Song Irin. Sepenuh hatiku.” Dongwoon meraih wajah cantik Irin dengan kedua tangannya dan mengusap lembut dengan ibu jarinya.
“nado oppa. Aku juga mencintaimu sepenuh hatiku, sampai akhir hayatku.” Balas Irin.
Dongwoon menyapu bibir Irin dengan ibu jarinya dan kembali menciumnya. Perasaan mereka melebur menjadi satu dengan ciuman mereka.
“bisa tidak sekarang aku mendapatkan ronde kedua??”
“yah! Son Dongwoon!” Irinpun melepaskan ciumannya seketika.
“lariiiiiiiiiii~!!!!” Dongwoon segera kabur dari amukan Irin.
_________________________________________________________________________________________________________________________
Comment and subscribe is welcome :D
thank you for reading :))
Comments