FINAL

Lovely Day
Please Subscribe to read the full chapter

Takk..

Takk..

Takk..

Bunyi high-heel menggema di Kwon Corp. yang sunyi, membuat konsentrasi para karyawan di perusahaan tersebut langsung menoleh ke sumber suara itu. Namun sang pemilik High-heel tetap lurus melenggangkan kaki jenjangnya yang putih mulus, bahkan dia tidak peduli orang-orang tersebut berbisik dan bergumam memuji keindahan yang menurut mereka seperti sang dewi.

Takk..

Takk..

“Siapa gadis itu? Dia seperti dewi turun dari kayangan yang mampir ke kantor kita.” Kata salah satu karyawan pria yang tengah menatap gadis tersebut dari ujung kaki hingga ujung rambutnya indah.

Takk..

Takk..

“Aku juga tidak tahu. Dia memang seperti dewi, sangat cantik, dan sangat seksi.” Sahut pria di sebelahnya yang tidak bisa melepas pandangannya dari sang dewi.

Takk..

Takk..

“Uh! Sial! Dia memang sangat seksi, hingga aku ingin memakannya di ranjang kamarku” tambah pria lain mulai mesum hanya karena melihat penampilan sang dewi tersebut.

Bagaimana tidak seksi, bagian bawahnya berbalut hotpants hitam yang tidak cukup menutupi kaki jenjangnya indah, sedangkan off-shoulder blouse putihnya memamerkan kedua bahunya yang bercahaya memberikan feminism dan seksi. Oh! Jangan lupa, rambut cokelatnya digelung hingga memperlihatkan leher sang dewi yang indah. Tak heran para karyawan pria menatapnya dengan mulut menganga bahkan ada beberapa sudah memegang celana bagian tengahnya. Sedangkan para karyawan wanita banyak yang iri karena kecantikan sang dewi.

Takk..

Tak..

“Apa Jangan-jangan dia seorang model untuk perusahaan kita?” celetuk salah satu karyawan wanita terus menatap sang dewi berjalan dengan indah.

Takk..

Takk..

“Mana mungkin! kau kira perusahaan kita ini Agensi Artis?!’ temannya mendengus kesal.

Takk..

Takk..

“Lalu mengapa dia datang ke sini memakai pakaian seksi seperti itu? Ah tunggu!!! Mengapa dia berjalan menuju ke ruang direktur?”

Takk..

Takk..

Takk..

“ Nona Hwang..” Langkah sang dewi terhenti ketika seorang sekretaris menginterupsinya dan sang dewi melirik dengan dingin kepada sekretaris tersebut, suasana hatinya tidak bagus, sang dewi sedang kesal. Paham akan lirikan sang empu, dia melanjutkan ucapannya.

“Maaf, nona Hwang… Direktur Kwon sedang ada tamu, beliau berpesan untuk tidak di ganggu.” Lanjut sekretaris tersebut dengan hati-hati. Dia tahu bahwa sang dewi mempunyai sifat yang dingin dan pedas kalau berbicara.

“ I don’t care.” Balas sang dewi dengan nada dingin. Lalu melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti ke arah pintu Direktur itu.

“Tapi nona Hwang…” sekretaris itu mengganggil sang dewi dengan melangkah terburu-buru, mencoba menghentikannya, tapi sayangnya sang dewi sudah mendorong pintu tersebut dengan tidak sopan.

Orang-orang di dalam ruangan itu segera menghentikan pembicaraan mereka dan menatap kedatangan gadis tersebut, di susul sang sekretaris. Membuat salah satu pria yang jauh lebih tua menatap datar akan kehadirannya yang tidak diundang. Sedangkan gadis tersebut tidak memperdulikannya, dia hanya menatap pria yang usianya paling muda yang duduk memunggunginya tanpa sidikitpun berbalik menatap dia, membuatnya tambah sangat kesal.

“Maafkan saya, Direktur Kwon…” kata Sekretaris dengan lirih, dia takut atasannya marah, walaupun dia tahu bahwa direkturnya tidak pernah memarahinya.

Atasannya hanya mengangguk tanpa menoleh. Namun pria paruh baya lainnya berkata dan tersenyum ramah, “Gwenchana sekretaris Kim, kau boleh keluar…”.

“Baik Tuan besar Kwon..” sekretaris tersebut membungkuk lalu pergi dari ruangan direkturnya.

“Maafkan saya tuan Yamaka, pembicarakan kita ditunda dahulu, mungkin kita mengatur waktu kembali pertemuan kita bersama para orang tua saya. Anda pasti sudah tahu, saya tidak bisa mengabaikan tamu special ini, bukan?” ucap direktur Kwon sambil tersenyum manis pada rekan bisnisnya, membuat sang dewi mendengus kesal.

“Ah, tenang saja , anak muda.” Balas tuan Yamaka dengan senyum di bibirnya.

“ Aku harap tidak membuat kerjasama kita menjadi buruk gara-gara anak perempuanku yang manja itu.” Tambah pria paruh baya yang dari tadi menatap datar kepada sang dewi.

“Hahaha… tidak ada masalah untukku , Tiffan. Anakmu sangat cantik, dan mirip sekali dengan Jessica.” balas tuan Yamaka kepada pria paruh baya itu yang ternyata ayah kandung dari sang dewi, Hwang Tiffan.

“Ya, aku juga sangat bersyukur anakku bertunangan dengan Krystal, dia memang menantu idaman kami.” Sahut pria paruh baya lainnya yang merupakan ayah dari Sang direktur, Kwon Yuri. Pria itu tersenyum kepada calon menantunya dan tentu saja di balas senyum manis juga oleh sang dewi yang bernama Hwang Krystal.

“Baiklah, kalau begitu aku pamit, Yul, Tiff, Sica, Yu-jin. Dan Yoong, aku tunggu undangan pernikahanmu dengan Krystal.”

Direktur yang bernama lengkap Kwon Yoong itu langsung membalas anggukan kepala dengan senyuman manisnya dan mengantarkannya di luar pintu ruangannya, sedangkan krystal membungkukkan badannya sedikit disertai kata maaf.

.

.

.

“Yak! Anak nakal!”, ucap Tiffan kepada krystal. Sedangkan anaknya langsung duduk di sofa, sepertinya dia masa bodoh dengan sang ayah yang sedang kesal kepadanya.

“ Di mana sopan santunmu eoh?” kata Tiffan lagi semakin kesal.

“ Daddy.” Krystal tidak berani melawan ayahnya, namun masih kesal dengan tunangannya.

“ Wae?!” Sang ayah menaikkan nada suaranya.

Please Subscribe to read the full chapter

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet