chapter 1

love that has gone away

Sepasang kekasih yang tampan dan sekaligus cantik berjalan, sesekali bercengkerama di Incheon sambil mendorong barang bawaan mereka. Keduanya baru saja kembali dari Paman Sam setelah menetap lima tahun di sana. Kini mereka akan kembali dan tinggal di Korea Selatan.

“Setelah ini kita langsung ke rumah abeoji atau ke apartementku, sayang?” tanya pria tampan tersebut pada kekasih cantiknya.

Wanita tersebut membuka kacamata hitamnya dan berkata “Aku ingin pergi ke tempat favoritku, Taeng.”

Pria yang dipanggil Taeng mengerutkan keningnya, “Tempat favoritmu?”. Namun wanita itu hanya menganggukkan kepala dan mulai melangkahkan kakinya.

.

.

.

.

.

Satu jam kemudian.

“Sayang, kau yakin tidak ikut denganku?” Tanya Taeyeon kepada kekasihnya.

Wanita itu tersenyum manis sambil mengelus-elus pipi pria itu, “iya, Taengo.” Wanita tersebut mencium kilat bibir pria itu, lalu berkata “ Aku akan menghubungimu nanti, Taeng.”

“Baiklah kalo begitu. Aku pergi ke kantor abeoji dulu, sayang.”

“Ndee... hati-hati sayang.” Wanita itu melambaikan tangannya ketika mobil yang di kendarai pria itu mulai menjauhinya.

“Ah...” wanita itu duduk sambil menikmati pemandangan tempat favoritnya.

“Sudah lima tahun berlalu, namun taman ini tetap tidak berubah, masih tetap indah. Apakah dia sering ke taman ini? Ah, pasti tidak pernah lagi.” Wanita itu bermonolog, sambil melihat bunga yang baru saja ia petik.

“ Ehem.. ahjuma....” Sapa seorang anak kecil. Tapi wanita yang dipanggil ‘ahjuma’ itu tidak menghiraukannya, sibuk dengan pikirannya sendiri.

“Ahjumaaaa....” panggil anak kecil tersebut, sambil menarik-narik celana wanita itu hingga membuat dia langsung menoleh.

“Eemm, maaf ahjuma... ahjuma duduk ditempatku.” Kata anak kecil itu lagi.

“Hey, anak kecil... ini tempat duduk kesayanganku. Kau boleh cari tempat duduk yang lain.” Jawab wanita itu, dia enggan pindah, apalagi tempat duduk yang ia duduki mempunyai kenangan yang manis.

Anak kecil itu cemberut, dia juga ingin duduk di tempat itu, karena tempat itu adalah tempat duduk favoritnya. Namun dia berkata, “Baiklah Ahjuma, aku akan pergi, tapi aku akan ambil buku gambarku dulu, ne?”

“Tidak ada buku gambar, anak kecil. Sebaiknya pergi sana. Kau menggangguku.” Jawab wanita itu, dia kesal sekali dengan anak itu. Dia merasa anak itu mengusik ketenangannya di tambah lagi dia tidak suka dengan anak kecil.

Anak tersebut menghela nafas, “Buku Gambarku ada di tempat duduk ahjuma.”

Wanita itu langsung berdiri dan ternyata benar perkataan anak kecil itu, buku gambar anak kecil tersebut, ia duduki.

“Oh my..... sorry..sorry..” kata wanita itu sambil memperbaiki buku gambar yang agak kusut karena ia duduki.

“Tidak apa-apa ahjuma.” Jawab anak kecil tersebut lalu mengambil buku gambar miliknya dari wanita yang ia panggil ahjuma.

“Aku akan belikan buku gambar yang baru. Kau tunggu di sini, anak kecil... jangan kemana-mana.” Wanita itu hendak pergi, namun sebuah tangan kecil merengkuh jari kelingkingnya.

“tidak usah, ahjuma. Aku tidak mau dibelikan buku gambar yang balu.”

“ Tapi buku itu sudah kusut, anak kecil. Aku akan belikan yang lebih bagus dari itu.”

“Andwee!! Ini buku pembelian daddy-ku, ahjuma.”

Wanita itu mendengus kesal. Dia berniat baik tapi anak kecil itu malah menolaknya.

“Well up to you, child.” Ucapnya sambil duduk kembali.

“Ndee...” anak kecil itu berjalan mulai menjauhi dia. Tapi justru itu membuat wanita tersebut mengamati langkah anak itu dengan rasa bersalah.

“Hem, ada apa denganku? Dia bocah menyebalkan, mengganggu ketenanganku, tapi mengapa aku merasa bersalah? Hah!” wanita itu bermonolog.

“Hei!!”

“Hei!”

“Hei, bocah kecil!” teriaknya untuk kesekian kali

“Ndee?” sahut anak itu. Wanita tersebut melambaikan tangan untuk menghampirinya. Anak kecil itupun menghampirinya.

“Ada apa lagi ahjuma?” tanya anak kecil itu,menengadahkan kepalanya pada si ‘ahjuma’ itu

“ Duduklah disampingku.” Jawab sang wanita singkat.

“Tapi ahjuma...” ucapan anak kecil itu di potong.

“Temani aku, anak kecil. “ kata wanita tersebut sambil menepuk bangku di sebelahnya.

“Eemm, arraso Ahjuma.” Anak kecil itu langsung duduk disampingnya sambil mulai menggambar. Sedangkan wanita di sampingnya tanda sadar tersenyum tipis.

“Hei, anak kecil. Kita belum berkenalan... namaku Jessica Jung.” Ucap wanita itu sambil mengulurkan tangan kanannya.

“Hem? Ohya.. namaku Yoong, Ahjuma.” Balas anak kecil yang bernama Yoong dengan membalas uluran tangan Jessica sambil tersenyum lebar.

“Yoong, panggil aku itu noona, bukan ahjuma.” Kata Jessica

“Ahjuma seumuran dengan daddy-ku.” Balas Yoong.

“What?! No..no...no.. aku tidak setua Daddy-mu, anak kecil. Aku belum menikah, dan belum punya anak. Aku tidak pantas dipanggil ahjuma. “ Jessica tidak terima.

“Daddy-ku juga tidak tua, Ahjuma. Daddy-ku pria yang tampan, banyak wanita yang suka dengan dia.” Balas Yoong, dia juga tidak terima kalau ada yang menghina daddy-nya.

Jessica menghela nafas panjang, dia tidak suka berdebat dengan anak kecil, apalagi hanya masalah sepele.

“Baiklah, kau boleh panggil aku ahjuma. Kau puas sekarang, anak kecil??”

“Ndeeee..” jawab Yoong tersenyum lebar, ahkirnya dia bisa menang dari sang ahjuma.

“Ahjuma sangat cantik.” Puji Yoong dengan polos.

“Ohya? Padahal tunanganku bilang jelek sekali kalau marah.” Sanggah Jessica.

“Aniyaa, Ahjuma sangat cantik. “ Puji Yoong lagi dengan mata berbinar.

Jessica pun menjadi salah tingkah, baru kali ini ada orang memuji dia cantik. Apalagi yang memuji dia adalah seorang anak kecil. Oh... tunggu... jessica baru ingat, ada seorang pria yang pernah memuji dia tiap kali dia marah.

“Ahjumaaaaaa....” panggil Yoong sambil menarik-narik ujung kemeja Jessica.

“Nde?” tanya Jessica

“Ahjuma kenapa diam?”

“Ah itu, aku hanya teringat seseorang yang sama denganmu, bocah kecil.” Jawab Jessica.

“Siapa ahjuma?” tanya Yoong penasaran.

“Rahasia , Yoong.” Jessica menggoda Yoong membuat anak kecil itu mengerucutkan bibir mungil.

“Ahjuma, dia itu wanita atau pria?” tanya Yoong

“Pria... dia pria yang sangat tampan.” Jawab Jessica sambil tersenyum mengingat pria tersebut.

“Aaaaa...Ajushi tampan.. siapa namanya Ahjuma?” tanya Yoong lagi. Dia semakin penasaran.

“Namanya....” ucapan Jessica terpotong ketika seseorang memanggil sebuah nama...

“Yoooongiii...Yooong...” Panggil seorang wanita yang sebaya dengan Jessica.

“Eommaaa...” balas anak kecil itu kepada wanita tersebut yang ternyata adalah ibunya sendiri. Dia berlari menghampiri ibunya.

“Eomma?” kata Jessica lirih.

“Yoongi, maaf... eomma baru menjemput kamu.” Jawab sang eomma sambil mengelus rambut halus Yoong.

“Tidak apa-apa, eomma. Yoongi mengerti, eomma sibuk. Lagipula ada Ahjuma cantik yang menemaniku.” Jawab Yoong sambil mengerlingkan sebelah matanya pada Jessica, membuat sang empu memerah pipinya dalam sekejab.

“Aigooo... Anak eomma sudah pintar sekali merayu. Eomma adukan ke appa, neee?” Yoong langsung cemberut pada eomma-nya membuat sang ibu tertawa kecil melihat anaknya yang bertingkah lucu.

“Nona terima kasih sudah menemani Yoong. Pasti dia sangat merepotkan, nona.” Ucap wanita tersebut lalu membungkukkan sedikit badannya kepada Jessica.

“Yoong sama sekali tidak merepotkan, justru dia yang menemaniku.” Balas Jessica lalu mengerlingkan sebelah matanya untuk Yoong.

“Baiklah kalau begitu, nona. Yoong ayo kita pulang. Daddy menunggu kita di mobil.”

“ Nde, eommaaa...” jawab Yoong.

“Eeem.. Ahjuma cantik, apakah besok datang ke sini lagi?” Tanya Yoong. Sedangkan Jessica menjawab dengan tersenyum dan menganggukkan kepalanya, membuat Yoong tersenyum lebar.

.

.

.

.

.

.

08.00 PM (Apartement)’

“Sayang, kenapa tersenyum sendiri?” tanya Taeyeon pada kekasihnya

“Ohya? Aku tidak sadar kalau tersenyum.” Jawab Jessica langsung melihat kekasihnya.

“Apa hanya karena duduk di taman saja bisa membuatmu tersenyum manis?” tanya Taeyon lagi.

“Iya Taeng.”

“Jika pergi ke taman lagi, aku akan menemanimu, sayang. Supaya kau tidak kesepian.”

“Tidak usah Taeng, aku baik-baik saja, lagi pula ada seseorang yang menemaniku.” Jawab Jessica.

“Seseorang?” tanya kekasihnya. Sedangkan jessica hanya mengangguk dan tersenyum manis.

.

.

.

.

.

.

The other place..

Seorang wanita sedang menyiapkan makanan di ruang makan yang sudah ditunggu oleh dua orang pria yang berbeda umur.

“Apa masih lama, Eomma?” tanya anak kecil yang sudah tidak sabar ingin menyantap masakan ibunya.

“Tidak lama lagi, sayang.” Jawab eommanya. Sedang pria dewasa yang duduk di samping anak kecil itu tertawa kecil sambil mengelus kepala anak kecil.

“Sepertinya, bayi kecil kita sangat lapar, eomma.” Kata pria dewasa itu.

“Daddyyyy...” Rengek anak kecil itu. “Aku bukan bayi lagi, daddy., lagi pula aku sudah sekolah.” Jawab anak kecil itu yang bernama Yoong.

Pria dewasa yang di panggil ‘Daddy’ tertawa dan berkata “Mianhe Yoongi, daddy hanya ingin menggodamu saja. Karena hari ini Yoongi terlihat bahagia sekali.”

“Itu karena tadi Yoongi bersama dengan seorang wanita cantik, daddy.” Sahut sang eomma sambil memasukkan soup ke mangkok. Sedangkan Yoong mengangguk dan tersenyum lebar.

“Wanita cantik?” tanya pria dewasa itu.

“Ndee daddy, ahjuma cantik. Apalagi kalau marah sangat cantik, daddy.” Yoong bersemangat sekali menjawab pertanyaan Daddy.

“Bagaimana Yoongi bisa tahu ahjuma itu marah?” tanya daddy-nya penasaran.

“Karena tadi ahjuma cantik marah tempat duduk kesayangannya aku tempati, daddy. Dan ahjuma cantik itu bilang aku sangat mengganggunya. Tapi ketika aku mulai pergi dari tempat itu ahjuma cantik memanggilku untuk menemaninya, daddy.” Jawab Yoong.

“ Setahu daddy, tempat duduk itu hanya Yoongi yang menempati. Daddy tidak pernah lihat ada ahjuma di samping yoongi sebelumnya.”

“Ndee.. tidak pernah ada, Daddy. Aku selalu duduk sendirian.” Jawab Yoong.

“Yoongi tahu nama ahjuma itu?” tanya daddy-nya penasaran. Yoong diam sejenak untuk mengingat nama ahjuma cantik itu.

“Mianhe daddy, aku lupa nama ahjuma cantik.” Jawab Yoong.

TBC

 

 

 

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet