The Day I know you

Their Love Story ( Bahasa )

Siang itu, Ia berjalan dengan langkah gontai dan terlalu lelah untuk berpikir, Ia sudah menyusuri lorong itu berulang kali dan GPS pun tak membantu  sama sekali. Vina, Temannya hanya memberikan bantuan dengan menulis belok kiri setalah 200 m lalu belok di gang pertama maka kamu akan menemukan guesthousenya. Ia sudah melakukan semua nya tapi tetap tidak menemukan sama sekali letak guesthouse itu.

“ Apakah kau tersesat ? Ada yang bisa kubantu. Begitu kata lelaki itu dalam logat jepang.

Ia mengangguk, terlalu lelah untuk berprasangka buruk dan benar-benar membutuhkan bantuan dari siapapun. Ia menyodorkan kertas dan memberitahu lelaki itu terbata-bata dalam bahasa jepang yang ia tahu. Lelaki itu mengambil kertas nya dan menunjukkan jalan.

Ia bergumam ketika lelaki itu memberitahunya bahwa petunjuk yang diberikan salah. Vina, sahabatnya memberinya petunjuk jalan yang salah, seharusnya ia belok ke kanan bukan ke kiri. Ia mengeluarkan handphone dari saku nya dan menelepon sahabatnya.

“ Yah, Kau harusnya menyuruhku belok ke kanan bukan ke kiri. Sahutnya emosi. Lelaki itu hanya tersenyum mendengar ocehannya.

“ Seseorang membantuku menemukan alamatnya” jawabnya. Temannya bertanya apakah lelaki itu tampan dan refleks ia menjawab iya dalam bahasa korea, merasa yakin bahwa lelaki itu tak akan mengetahui bahasa tersebut.

“ Seriously, he looks so handsome “ katanya dan anehnya lelaki itu tersenyum . Mereka tiba di penginapan itu dan yang membuatnya shock lelaki itu mengatakan dalam bahasa korea yang lancar.

“ Thank you for saying me handsome “ dengan seulas senyum di bibirnya.

Ia merasa shock tapi lebih ke malu, bahwa lelaki itu mengetahui rahasia kecilnya.

 

Dua Hari berlalu, Ia tak pernah bertemu dengan lelaki itu. Hingga pagi hari itu ketika sinar matahari masuk ke dalam penginapan itu disertai dengan lelaki itu membuka pintu, Ia telah jatuh cinta pada lelaki tanpa nama tersebut. , Lelaki itu tidak terlalu tinggi namun tidak terlalu pendek untuk standar Asia, Ia menerka-nerka bahwa tingginya hanya akan sebatas dagu lelaki itu

Seulas senyum terpampang di wajahnya, dengan langkap tegap layaknya tentara. Ia berjalan kearah wanita itu. Ia tahu bahwa wanita itu memperhatikannya ketika ia membuka pintu. Ia tahu juga bahwa ia menyukai wanita denganikatan  kuncir ekor kuda tersebut.

Dane,  Ia memperkenalkan dirinya. Wanita itu menjabat tangannya dengan ekspresi terkejut yang tertahan.

Ia terkejut ketika lelaki itu mengajaknya berkenalan. Suaranya terdengar manis tapi mengandung sisi nakal. Dane nama lelaki itu. Catharine jawabnya. Membalas ajakan perkenalan lelaki itu dan begitulah awalnya perkenalan mereka.

Mereka menghabiskan beberapa hari terakhir bersama. Lelaki itu mahir dalam mengambil foto-foto yang ada.  Foto-foto kuil yang ia ambil mengandung sisi romantic dan kesedihan, Seakan masa lalu dan masa sekarang dipisahkan oleh takdir. Di satu sisi lain, Ia mengambil foto tentang megahnya infrastruktur yang ada di jepang. Entah mulai kapan Ia mengagumi lelaki itu.

Kadang Ia terlihat serius namun kadang pula ia tersenyum ketika mengambil foto-foto itu. Mereka nyaman satu sama lain. Lelaki itu akan mengoceh sepanjang hari dan ia akan mendengarkan. Terpesona dengan wawasan luas lelaki itu. Ia bisa bercerita tentang sejarah, kadang tanpa tabu menceritakan tentang sisi feminism atau kadang menceritakan sisi konyol teman-teman nya se-grupnya. 

Hari  terakhir perjalanan waktu itu, Lelaki itu memundurkan jadwal perjalanannya agar  jam penerbangannya sama dengan dirinya. Ia terkejut ketika lelaki itu melakukannya namun bahagia. Ia menanyakan kepadanya apakah perusahaan tempatnya bekerja tidak akan memarahinya. Ia hanya menjawab singkat bahwa pimpinannya masih sahabatnya sendiri. Ia bisa pulang kapan pun ia mau dan mereka tak akan meributkannya.

Lelaki itu menceritakan sedikit tentang teman-temannya dan perusahaan yang mereka dirikan bersama. Menceritakan bagaimana sulit perjuangan mereka untuk memenangkan nama perusahaan dan apa yang harus mereka lalui. Ini hanya perusahaan kecil dan kami memiliki banyak competitor tapi kami yakin kami mampu bertahan sesulit apapun karena kami bersama. Ia menangkan kesan optimis dalam perkataan lelaki itu.

Ia menunjukkan foto bersama mereka ketika mereka sedang bermain billiard. Sudut sebelah kiri ini bernama Minwoo, Ia yang mengorganisir semua nya, kalau yang memakai topi beanie ini salah satu anggota termuda kami Chong Jae, di sebelah chong jae yang memakai baju garis-garis hitam adalah hyesung. Dia cukup pemalu yang memalukan katanya sambil tertawa. Di belakang syung itu Bos kami semua selama ini Eric. Ia yang paling tua dari kami semua. Yang bermuka cute itu yang paling muda, Ia Andy. Dan yang terakhir, yang paling tampan adalah aku katanya sambil tertawa. Aku menjawab bahwa minwoo, teman segrup nya yang terlihat paling tampan dan dia cemberut sepanjang hari.

Perjalanan ke bandara termasuk cepat dari guesthouse, kami menggunakan shinkansen untuk perjalanan tersebut dan selama perjalanan tersebut kami berdiam diri. Ia menemaniku hingga ke gate pesawat yang kutumpangi, membantuku untuk menaikkan bagasi dan proses check in. Menambah ketertarikanku kepada lelaki tersebut.

“ Let’s sit in there “ ajaknya sambil tiba-tiba menggandeng tanganku. Jarinya kasar tapi terasa hangat. Tangannya lebih besar dari tangan ayah yang biasa menggandeng tanganku. Pipiku panas ketika ia menggandeng tanganku padahal AC bandara harusnya dingin.

Ia melepas tanganku, membuka tas nya dan menyerahkan kotak kecil kepadaku.

“ Bukalah ketika kau di pesawat” katanya. Wanita itu menerima kotak kecil berwarna biru yang kuberikan dan memainkannya.

Ia menghela nafas panjang dan memulainya “ Aku tahu ini konyol tapi aku menyukaimu bukan sebagai teman, Hidupku dan dirimu terlalu berbeda tetapi aku sedikit serakah ingin bersamamu, pikirkanlah baik-baik. Dan seandainya kau menolakku, aku akan selalu menganggapmu special bagiku”.

Wanita itu sedikit terkejut mendengar perkataanku, namun memikirkannya sungguh-sungguh.

“Setiap orang memiliki kehidupan berbeda, sama seperti aku dan dirimu. Tapi selama kita bersama mungkin kita bisa bertahan dari segala hal” jawabnya sambil melihat mataku.

“ Kau, melihat mataku “ tanyaku dan wanita itu hanya menganggukkan kepala.Ia penasaran mengapa wanita itu melihat mata nya.

“ I can see world from your eyes “ jawabnya… gosh, this girl know how to flirt man.

“ You’re my world” jawabku dan Ia tertawa mendengarnya.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Ocha_amel
Hi....

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet