Ten

PUNISHMENT
Please Subscribe to read the full chapter

Hyoyeon POV


"Hhaaahh.. Leganya. Bekal ini benar-benar enak. Ibu memang pintar kalau memasak."
Aku tersenyum sedikit senang karena bekal dari ibuku perasaanku jadi sedikit membaik sekarang. Kututup bekalku dan kuletakkan disamping aku duduk. Karena jam pelajaran belum mulai aku berniat untuk lebih menenangkan hatiku dengan duduk-duduk santai diatap sekolah.


"Apa kau sebegitu senangnya saat ini?" didekat telingaku suara yang sudah familiar terdengar, muncul membuat hatiku jadi kembali tak baik. Suara milik Luhan.
Kutoleh wajahku kearah dimana suara itu berasal.

 

Deg!

 

Wajah kami begitu dekat saat ini. Luhan sedang berjongkok menghadapku. Matanya melihat tepat kearah kedua mataku. Bukan tatapan yang menyebalkan dan mengejek seperti biasa. Maaf, tapi aku tak bisa menggambarkannya lebih jelas. Anehnya, hatiku berdesir menerima pandangan dari kedua matanya.


'Apa kau sudah gila Hyoyeon?' batinku mencoba untuk menyadarkanku dari hal aneh ini.


"Kenapa kau melihatku seperti itu?" Luhan bertanya padaku. Syukurlah karena pertanyaannya aku jadi tersadar dari lamunanku tadi.


Kualihkan pandanganku kembali kearah depan. Luhan merubah posisinya menjadi duduk disampingku. Astaga.. tanganku saat ini jadi terasa dingin. Aahh.. apa yang terjadi padaku?

 

 

Author POV


"Ada apa denganmu hari ini? Kenapa kau senyum-senyum sendiri tadi sedangkan masalah foto-foto tentangmu masih jadi topik pembicaraan saat ini? Apa kau dengan mudah melupakan dan menghiraukannya begitu saja?" tanya Luhan serta mengikuti kemana arah pandang Hyoyeon. Dari pertanyaan Luhan, Hyoyeon menyadari sesuatu yang aneh. Tidak biasanya Luhan bertanya pada situasi seperti ini. Situasi dimana Hyoyeon tidak sedang bertengkar dengan Luhan. 


Luhan tak akan bicara dengan Hyoyeon jika bukan disaat ia dan Hyoyeon dalam keadaan berseteru atau Luhan yang sedang membuat Hyoyeon menderita.


"Ini hidupku, aku dalam keadaan senang atau marah saat ini, tak ada urusannya denganmu." jawab Hyoyeon acuh lalu mengemasi bekalnya hendak pergi tetapi Luhan menarik tangan Hyoyeon mencegahnya untuk pergi.


Kembali keposisi duduk disamping Luhan, Hyoyeon melihat tangannya yang masih digenggam oleh Luhan sedangkan pandangan Luhan tetap lurus kedepan.


"Tetaplah disini." pinta Luhan tanpa melihat kearah orang yang diajak bicara. Pada awalnya Hyoyeon enggan untuk menuruti perkataan Luhan, tetapi karena ia sedang tak ingin membuat masalah, Hyoyeon akhirnya menuruti dan kembali duduk tenang disamping Luhan sementara genggaman Luhan pada tangan Hyoyeon telah dilepasnya.


Luhan dan Hyoyeon duduk dalam diam. Awalnya Hyoyeon merasa sedikit canggung disituasi seperti ini, entah kenapa perasaan canggung itu muncul tiba-tiba padahal sudah beberapa tahun Hyoyeon telah mengenal Luhan dan ia tak pernah merasakan apapun selain perasaan marah pada Luhan tapi ini perasaan canggung saat disamping Luhan. Tak salah?


Beruntung perasaan canggung itu lama-lama berangsung menghilang hingga tanpa mereka sadari suasana nyaman tercipta diantara keduanya tanpa diinginkan oleh mereka. Meski hanya diam tetapi mereka tak merasakan jenuh sedikitpun, anehnya Hyoyeon yang selama ini sudah dijadikan samsak oleh sang iblis bernama Luhan, tak merasa untuk cepat-cepat pergi dari samping Luhan. Sepertinya Tuhan sedikit memberikan sentuhan dari tangan-NYA pada lubuk hati masing-masing dari anak adam dan hawa itu hingga mereka jadi terlihat akur bagai saudara. Aku tak berberlebihan kan?

 

 

Lama mereka terdiam, Luhan akhirnya bicara terlebih dahulu, lebih tepatnya bertanya pada Hyoyeon.


"Kau~" ucap Luhan masih melihat kearah depan. Hyoyeon sedikit mengarahkan pandangannya kearah pria disebelahnya pertanda ia merespon.


"~ pernahkah kau dan aku bertemu sebelumnya?" lanjut Luhan sambil memandang Hyoyeon. Dalam mata Luhan terkesan ia mengharapkan sesuatu. Tatapan mata seorang pria yang merindukan kekasihnya. Hyoyeon sedikit salah tingkah dipandang seperti itu oleh Luhan.


"Apa.. yang sedang kau tanyakan?" tanya Hyoyeon bingung tetapi Luhan hanya diam memandang mata Hyoyeon.


Tanpa menjawab apapun Luhan langsung pergi meninggalkan Hyoyeon yang masih bingung. Melihat kepergian Luhan, Hyoyeon sedikit merasa menyesal dengan pertanyaan yang ia lontarkan. Kembali menatap kedepan, Hyoyeon merasakan kesunyian muncul karena kepergian Luhan. Mungkin ia terlalu menikmati suasana nyaman saat berdua tadi meski hanya beberapa menit jadi Hyoyeon sedikit kesepian sekarang.

 

 

Luhan POV


Kutinggal Hyoyeon sendiri diatap sekolah setelah ia balik bertanya padaku. Pertanyaan yang kutanyakan pada Hyoyeon memang sengaja aku melakukannya. Ada alasan sendiri kenapa aku bertanya seperti itu.


Hyoyeon mengingatkanku pada Yuan.
Aku benar-benar penasaran dengan kemiripan yang dimiliki Hyoyeon dengan Yuan. Pandangan mata yang sama. Hidung dan bibir merahnya yang sama. Senyum mereka juga begitu sama. Karena itulah aku bertanya seperti tadi pada Hyoyeon karena selama ini aku selalu terbayang oleh sosok Yuan yang lama tak pernah bertemu kembali.
Awalnya aku selalu mengelak apa yang kupikirkan bahwa Hyoyeon itu mungkin saja Yuan, tapi didalam lubuk hatiku yang paling dalam ada secuil harapan muncul yang tak sengaja aku menginginkannya agar Hyoyeon benar-benar seorang Yuan.


Kalaupun Hyoyeon memang sosok Yuan yang kutunggu, maka aku akan merasakan dua perasaan yang berlawanan di waktu yang sama.


Aku akan sangat bahagia karena selama ini yang selalu ada dihadapanku adalah wanita yang sudah kutunggu selama bertahun-tahun.


Dan aku akan sangat merasa bersalah karena meski wanita yang kurindukan selama ini sudah ada disampingku, aku sudah membuatnya menderita selama bersama denganku.


Jika itu benar adanya, Hyoyeon adalah

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
niel_hyo #1
Chapter 6: Love it...
Semangat author nulisnya :)
khyoyeon262 #2
Chapter 4: Ditunggu next chapter nya thor
khyoyeon262 #3
Chapter 1: Keren bangeeet TT
hedayuredzuan #4
Chapter 4: Thanks for update..waiting for next chapter...?
HyobabeHyo
#5
Chapter 2: Lanjuttt ???
HyobabeHyo
#6
Chapter 2: Lanjuttt ???
hedayuredzuan #7
Chapter 2: Waiting for next chapter..?
Faridaa #8
Chapter 1: lanjut ?