Part 2

from me to you
Please Subscribe to read the full chapter

" kau darimana saja huh ?! astaga ! pakaianmu sangat kotor sekali ! " 

bibi Eun terus saja mengomeliku tanpa henti. mau tidak mau aku harus mendengar ocehannya yang memekakkan telinga itu.

" maaf. " 

" aigoo ! anak ini. pesanannya sudah kau antar belum ? "  tanya bibi Eun

dengan wajah innocent aku menunjukkan 2 kantong plastik yang berisikan kotak makanan tadi. 

" jadi kau belum mengantarkannya ?! habislah aku ! " bibi Eun terduduk lemas di salah satu kursi. wajahnya tampak frustasi. 

perlahan aku mendekatinya, dan mencoba menjelaskan padanya.

" maaf, tadi aku tidak sengaja bertabrakan dengan seorang pria di jalan. dan 3 kotak makanan sushi itu jatuh ke tanah, hanya 1 kotak yang selamat. pria itu sudah berjanji akan mengganti semuanya. "

mendengar kata ganti, bibi Eun langsung menoleh kepadaku.

" benarkah ? " tanya bibi Eun tidak percaya.

" nee, aku bahkan sudah membawa dompetnya sebagai jaminan. " 

aku menunjukkan dompet Amber. bibi Eun pun segera membuka dompet tersebut, yang di dalamnya terdapat id card, dan beberapa lembar uang yang jumlahnya tidak seberapa. 

" kau yakin dia akan bisa mengganti ini semua ? " ucap bibi Eun dengan nada setengah mengejek. 

aku mengangguk cepat.

" hah .. yah semoga aja dia sanggup menggantinya. kalau tidak karirmu disini yang akan aku jadikan jaminan. " ancam bibi Eun, sambil meletakkan dompet amber begitu saja dan berlalu pergi.

sejujurnya, aku juga tidak tahu Amber akan sanggup menggantinya atau tidak. mengingat kedai sushi tempat aku bekerja ini, untuk golongan menengah keatas minimal untuk kelas menengah. aku terus melamun, sambil melihat foto Amber disitu. hingga omelan bibi Eun membuyarkan lamunanku. 

" Krystal ! kembalilah bekerja. pelangganku sudah berteriak kelaparan sejak tadi !"

" baik ..  " aku segera memasukan dompet Amber ke dalam tasku. tidak lupa aku mengganti pakaian, lalu membantu bibi Eun di dapur menyiapkan pesanan pelanggan.

bibi Eun bukanlah pemilik kedai ini, dia hanya orang kepercayaan dari pemilik kedai ini. meskipun dia sangat kejam, tapi sebenarnya bibi Eun adalah orang yang sangat baik. contohnya aku, dulu ketika aku mulai bekerja, aku sama sekali tidak memiliki skill sebagai seorang yang bisa membuat sushi, rasa masakanku pun sangat payah. tapi karena kegigihanku dalam bekerja dia mau menerimaku dan beruntungnya lagi bibi Eun mau mengajariku dari nol. hingga aku bisa seperti sekarang ini. ya, meskipun bukan seorang sushi expert, setidaknya aku tidak sebodoh dulu.

" aigoo .. bisa tidak lebih cepat ? pesanan kita masih banyak ! " 

" nee !! " jawabku dengan penuh semangat. 

-----------------------------------------------------------

aku segera membuka pintu belakang caffe, dan langsung berlari kearah ruang ganti karyawan. selama perjalan kesini, aku tidak berpapasan dengan Onew hyung dan yang lainnya. entahlah, mungkin karena sedang sibuk melayani pelanggan. karena tadi aku melihat antrean panjang sampai ke pintu masuk caffe, kursi disini pun sudah penuh dengan para pelanggan yang sibuk dengan aktivitas masing-masing.

" astaga ! aku lupa membawa kunci loker ! " teriakku frustasi. 

karena aku lupa membawa kunci loker, aku tidak bisa mengambil seragamku. akhirnya aku memutuskan berjalan kearah dapur, dan kebetulan aku bertemu dengan Key hyung disana.

" yoo, Amber ! baru sampai ? hyung mencarimu. dia kewalahan melayani pelanggan yang membludak diluar. segeralah berganti pakaian. " katanya sambil menata topping pada kue yang sedang dibuatnya. 

" anu, hyung .. aku lupa membawa kunci loker. " sahutku seraya menggaruk kepalaku yang tidak gatal.

Key hyung, hanya menolehku sebentar. lalu dia kembali fokus dengan pekerjaannya. aku pun menunggu jawaban darinya, tapi keliatannya dia masih sibuk. ketika aku hendak keluar, dia pun memanggilku, lantas melemparkan kunci lokernya padaku.

" pakailah seragamku, cuci kembali kalau sudah selesai. " 

aku mengangguk dan segera pe

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet