[OneShoot] .... Aku Rindu [!]

Description

Chanwoo masih menunggu-

 

Entah sampai kapan, ia tak tahu. Mungkin hingga eskrim dan apel hilang dari daftar menu favoritnya, bisa juga hingga tingginya sama dengan partner tertuanya yang selisih 20 cm, atau hingga pipinya mengempes kehilangan volume. ia tak tahu. tapi ia masih mencoba, ya, sebisa yang ia mampu. setidaknya, sampai sekarang ia masih mampu.

Malam hari ini mendung. tak terlihat setitik pun cahaya. ia bimbang, hatinya resah. Semilir angin malam semakin kencang. Semakin kencang menusuk kulit dan tulangnya. Menusuk jantung. Jantung yang hingga kini masih berdetak untuk menanti seorang gadis lugu pendiam. gadis yang sama dengan gadis yang meninggalkannya. ya, sekitar empat atau tiga tahun lalu.

Angin berhembus lagi, menusuk hati. Hati yang masih teguh. Tak tergoncang apapun, yang masih setia merindu dan menanti gadis lugu itu. Ya, benar, gadis itu lagi. "Im Ah Yeon." Chanwoo menyebut, sedikit mengobati rindunya. setidaknya ia mendengar nama gadis itu, meskipun dari mulutnya sendiri. Ia sendiri, di balkon paling atas rumahnya. Duduk memeluk rapat kaki yang ia tekuk. 

Di bawah terdengar ramai. Ya, Chanwoo tahu itu hanyalah keramaian akibat ulah adiknya, Jung Jiyo. Chanwoo masih menatap lurus ke depan, menatap malam yang semakin tak berujung. ia tak mampu menangis. Ia tahu hal itu akan semakin melemahkan hatinya. Chanwoo tak bisa mengelak, ia masih berharap bahwa gadis itu datang dan suara bising di bawah akibat menyambut gadis itu datang. Ia tak kuat, ia tak kuat lagi menopang rindunya.

Pandangannya semakin gelap. Malam semakn tak terlihat ujungnya. Dua buah tangan menggenggam matanya. Tangan itu menggenggam dari belakang. rasanya semakin dingin. Chanwoo membeku. Chanwoo tak bisa berharap banyak, ia tahu bahwa itu hanya Jung Jiyo.

"Jung Jiyo, sudahlah. Aku sudah tahu"

"HYUNG! Kenapa kau begitu mudah mengenaliku?"

"Sudahlah Jiyo. Lihat hyungmu, kasihan dia. Pasti matanya akan memburam akibat genggaman tanganmu"

Chanwoo tersentak, suaranya lembut. Chanwoo kenal. Bukan, itu bukan ibunya. Ah Yeon kah? Sudahlah, ia tak berharap banyak.Tangan Jiyo mengarahkan Chanwoo untuk berbalik. Tak selang lama, Jiyo melepaskan tangannya. Matanya memburam. Ia hanya melihat siluet gadis memakai dress merak pekat bergaris hitam. 

"Hai, Chanwoo ya! Aku rindu"

Pandangan Chanwoo kembali jernih. ia melihat sosok Ah yeon di depannya begitu jelas. Postur tubuhnya. Wajahnya. Senyumnya. Semua masih sama. Ah yeon kembali, dan penantiannya berbuah hasil.

"Aku tahu. Aku tahu kau merindukanku. Dan kau kembali untuk menjawab penantianku, kau kembali untuk menjadi milikku"

Gadis itu tertunduk. Senyumnya tersimpul tipis. Chanwoo mendekat. Ia menatap sedekat yang ia bisa. Malam ini mendung, sampai saat ini masih mendung. Satu persatu air langit menetes. Jahat? Tidak, langit malam tidak jahat. Hanya saja lagit malam terharu melihat jawaban penantian Chanwoo.

 

End~

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet