tema: sampah

"Semua kata yang keluar dari bibirmu itu sampah."

“Terus? Aku harus bagaimana? Itu khilaf! Aku mabuk dan kau tahu itu!” Aku melihatmu dengan tatapan tidak mengerti. “Kamu mau itu, aku kabulkan. Kamu mau kita break, aku bilang iya. Aku bingung kalau kamu terus bersikap seperti ini!”

Kamu mendengus, matamu menyiratkan amarahmu. Tapi kau tidak bisa menyembunyikan kesedihan yang bercampur di situ.

“Bisa kita lupakan semua dan kembali lagi seperti… Dulu?”

Tanpa kata, kau berbalik memunggungiku.

“Aku lelah,” kataku.

Cukup dua kata untuk mendapatkan perhatianmu kembali.

Cukup dua kata untuk membuatmu menatapku lagi.

Aku kira aku bisa tersenyum ketika kamu memutuskan untuk mendekat kepadaku. Tapi apa yang aku dapatkan?

“Sampah. Semua kata manismu itu sampah, Hyung,” katamu sebelum sebuah tamparan keras mendarat di pipiku. “Buang semua kata maafmu ke tempat sampah!” kau berteriak padaku. Bulir air mata itu jatuh perlahan. Aku hanya menyengir sambil mengelus bekas tamparanmu. Ada rasa aneh dalam mulutku. Darah. “Sama. Aku juga lelah,” katamu lagi.

Kamu berbalik lagi, namun kali ini hanya untuk pergi dan tak kembali.

a.n: 1st update