END

SO LONG
Please Subscribe to read the full chapter

“Ini semua karena kau Park Jiyeon, kita jadi terlambat !”

“Hei jangan salah kan aku. Kau mengendarai motormu seperti siput, Byun Baekhyun”

Sepasang anak manusia berlari ditengah koridor kampus yang sudah sepi. Mereka berlari sambil menyalahkan satu sama lain. Hal itu membuat suasana koridor yang sepi menjadi sedikit ramai. Keduanya pun berhenti didepan sebuah ruangan.

“Kau duluan yang masuk” Baekhyun - Namja itu menyiku lengan Jiyeon yang tengah mengatur napas.

“Kenapa aku ? Kau saja duluan” Jiyeon menatap kesal Baekhyun yang menyuruhnya masuk kedalam kelas. Kalau saja guru Yoon belum datang, mungkin dia akan menerima perintah Baekhyun. Tapi, guru galak itu sudah berada didalam kelas dan mereka bahkan sudah terlambat lebih dari 15 menit.

“Kau”

“Tidak. Kau”

“Hei kalian yang diluar !” Mendengar keributan diluar kelas, membuat guru Yoon menghentikan aktivitasnya. Guru Yoon melangkahkan kakinya dan mendapatkan dua orang yang kini tersenyum kaku kearahnya.

“Byun Baekhyun ! Park Jiyeon !”

***

Baekhyun terus mencoba memasukkan bola berwarna orange kedalam ring. Keringat memenuhi wajahnya yang kesal itu.

“Apa kalian sudah mengerjakan hukuman dari Yoon saem ?” Tanya salah satu namja yang juga berada dilapangan basket itu.

“Tentu saja sudah” Jiyeon menyeka keringat yang jatuh dari keningnya.

“Kalian selalu terlambat. Tidak lelah ?” Tanya namja bernam Kai.

“Ini semua karena pemalas itu” Baekhyun menatap tajam Jiyeon.

“Aku ? Kalau kau bisa mengendarai motormu seperti Lorenzo, kita tidak akan terlambat. Payah” Jiyeon yang tiba-tiba dituduh, merasa tidak senang.

“Payah ? Kau yang payah. Tidurmu seperti orang mati, tidak bisa dibangunkan” Alhasil Jiyeon dan Baekhyun saling melempar kejelekan masing-masing. Kai yang melihat pertengkaran kedua sahabat itu hanya bisa menggelengkan kepala.

“Kekanakan sekali” Ucap Kai, lalu pergi meninggalkan Baekhyun dan Jiyeon.

***

“Ajusshi, topokkinya satu ya” Setelah memesan, Jiyeon medudukkan dirinya dibangku depan kedai itu. Pemandangan didepannya membuat Jiyeon tersenyum. Taman yang selalu Jiyeon datangi saat kecil, masih sama seperti dulu bahkan tidak ada yang berubah sedikitpun. Bayangan-bayangan masa kecilnya pun teringat, memenuhi pikiran Jiyeon. Sampai sesuatu membuatnya tersadar.

“Jiyeon !” Jiyeon menoleh pada suara yang memanggilnya. Alisnya terangkat sebelah, menandakan kalau dirinya sedang bingung.

“Kenapa ?” Tanya orang itu lagi. Jiyeon berdiri dan mendekatkan bibirnya ditelinga orang itu.

“Siapa dia, Baek ?” Tanya Jiyeon pada namja yang tidak lain adalah Baekhyun. Bukannya menjawab, Baekhyun malah tersenyum.

“Suzy-ya, kenalkan ini Jiyeon dan Jiyeon ini Suzy” Baekhyun memperkenalkan yeoja yang disampingnya pada Jiyeon.

Cantik, batin Jiyeon saat melihat senyum Suzy.

“Aku Bae Suzy. Senang bertemu denganmu” Suzy mengulurkan tangannya pada Jiyeon yang langsung dibalas oleh Jiyeon.

“Aku Park Jiyeon”

“Kau sedang apa disini ?” Tanya Baekhyun melihat Jiyeon yang duduk didepan kedai yang sering mereka datangi.

“Eomma memintaku membelikan topokki” Baekhyun hanya membulatkan mulutnya.

“Suzy, kau mau topokki juga ? Topokki disini sangat lezat” Tawar Baekhyun.

“Bukan lezat lagi, tapi very very delicious” Tambah Jiyeon dengan mata yang berbinar, merasakan lezatnya topokki dikedai langganannya itu.

“Boleh” Baekhyun memesan topokki untuk Suzy. Selama menunggu Baekhyun memesan, Suzy dan Jiyeon mengobrol.

“Kau sudah lama mengenal Baekhyun, Jiyeon-ssi ?” Tanya Suzy, membuka percakapan.

“Ne. Aku mengenalnya sejak kecil”

“Pantas saja. Dia selalu menceritakan tentangmu” Jiyeon menoleh kearah Suzy. Jujur saja, Jiyeon belum mengenal yeoja itu.

“Suzy-ssi, maaf boleh aku bertanya padamu ?” Tanya Jiyeon ragu.

“Tanya apa ?”

“Kau.... kau siapanya Baekhyun ?” Beberapa detik tidak ada jawaban dari Suzy, membuat Jiyeon merasa bersalah karena bertanya hal seperti itu.

“Ini topokki nya” Belum sempat Suzy menjawab, Baekhyun sudah datang dan memberikan makanan itu pada Suzy.

“Kenapa punya kalian sudah ada, aku belum ?” Omel Jiyeon.

“Ini punyamu” Baekhyun memberikan bungkusan pada Jiyeon.

“Terima kasih. Baiklah aku duluan ya, eomma akan marah jika aku tidak cepat memberikan ini padanya” Jiyeon berlalu dari Baekhyun dan Suzy.

Jiyeon’s POV

Aku masih memikirkan perempuan yang akhir-akhir ini selalu bersama Baekhyun. Aku masih tidak mengenal Suzy. Tapi, kelihatannya mereka pasti memiliki hubungan khusus. Aku belum pernah melihat Baekhyun berteman dengan perempuan lain selain aku.  Tentu saja, aku dan Baekhyun kan sudah berteman sejak kecil.

“Jiyeon” Aku menoleh pada Kai yang kini sudah duduk disebelahku.

“Ada apa, Kai ?” Tanyaku pada namja itu yang terlihat kelelahan.

“Aku haus. Kau punya minum tidak ? Aku lupa membeli minum tadi”

“Ini. Jangan dihabiskan !” Kai tidak mendengar peringatanku, dia malah menghabisi minuman milikku. Melihat itu, kupukul kepalanya.

“Aw, kenapa kau memukulku ?!” Kai mengelus kepalanya yang mendapat pukulan dari ku.

“Sudah kubilang jangan dihabiskan, kenapa kau menghabiskannya ?!”

“Hei kalian !” Aku dan Kai menoleh pada dua orang yang sedang berjalan kearah kami. Siapa lagi kalau bukan, Baekhyun dan Suzy.

“Kenapa berisik sekali ?” Tanya Baekhyun saat melihat pertengkaran kami.

“Jiyeon memukul kepalaku hanya karena minumannya aku habiskan. Jahat sekali wanita ini” Aku hanya mendengus kesal mendengar ocehan Kai.

“Kau baru tau, jika Jiyeon wanita yang jahat” Aku menatap tajam Baekhyun. Dua namja ini selalu berhasil membuat mood ku buruk.

“Kalian seperti anak kecil” Suzy tertawa kecil.

“Oh iya, ada yang ingin kusampaikan pada kalian berdua” Aku dan Kai melihat Baekhyun yang sepertinya ingin membicarakan sesuatu yang penting.

“Ada apa, Baek ?” Tanyaku. Baekhyun ters

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
amlyaqis #1
Chapter 1: So sad ㅠ.ㅠ