Its Okay, that's Love
Oneshoot Kryber Tepistalll"Pernahkah kau berfikir untuk berhenti hidup demi orang lain? Ada saatnya kau dan aku hidup dengan caranya sendiri.. berbahagia dengan cara kita, tanpa mempedulikan perasaan orang lain..."
- Tepistall, Shadow, Chapter 10.
***
Amber meletakkan dagunya di atas pundakku. Kami berdua terdiam. Jam dinding menunjukkan pukul dua dini hari. Tidak akan lama.. setelah ini kami harus berpisah.
"Jadwal syutingmu terlalu banyak."
Aku hela-kan nafasku sepanjang mungkin. Sampai mereka benar-benar keluar, sampai aku merasa lega.
"Haruskah aku berhenti jadi aktris?"
Ku jawab sambil sedikit tertawa. Meski terdengar getir, Amber tetap bertahan di pundakku.
"Heem...." Amber menenggelamkan jemarinya di kedua sisi pinggangku. Seperti biasa kami berpelukan.
Aneh memang.
Haruskah kami bercerita dari awal? Siapakah kami, kenapa dia bersikap seperti ini, kenapa helaan nafasku selalu sesak, apakah kita bahagia..atau semacamnya?
Rumit.
Tidak akan ada yang percaya dengan jalan hidup yg kami jalani.
Orang akan berfikir kami satu partner dalam bekerja. Percaya atau tidak, di sela-sela kamu menyembunyikan identitas kamis bg sepasang kekasih. Masih ada segelintir orang yang menyatakan dirinya sebagai kryber-shipper, sekumpulan manusia berjiwa kuat *iyalah coeg* yang mengatasnamakan dirinya sebagai pendukung aku dan Amber berpacaran.
Lucu.
Amber, kekasihku atau --entahlah, jika kalian tidak percaya dengan hal ini tidak apa, selalu memberi tahu banyak hal tentang mereka (krybershipper).
Beberapa foto editan dan fanart pernah ia dapatkan dari mereka, menakjubkan, kami tak pernah menyangka dapat dukungan sebesar ini .. tapi...
"Ide buruk."
Itu yang Amber ucapkan ketika aku bertanya, haruskah public tahu kita dating?
Aku harus berjuang semampuku demi terlihat I am okay, I am single, Just Friend, atau semacamnya.
Aku penakut. Media, public, haters, fans, semua menakutkan.
Comments