Anger, Jealousy

Blood and Flesh
Please log in to read the full chapter

Semuanya berjalan lancar di antaraku dan Jongin atau Kai, mereka orang yang sama --.Semenjak dia memberikanku roti sosis itu, aku tidak bisa berhenti memikirkannya.Dia sungguh anak ajaib, bagaimana bisa dia membuatku jatuh cinta di waktu yang sangat singkat? Setelah Chanyeol, aku kesusahan untuk mencari pria lain.Kalian tahu kata orang "Cinta pertama sulit untuk dilupakan", oh walaupun dia sebenarnya bukan cinta pertamaku.

Hari ini pun aku bertemu dengan Chanyeol, ternyata dia bergabung dengan anak-anak yang cukup tampan pula.Setiap kali bertemu dengannya, dia pasti pura-pura tidak melihatku, kurasa dia masih takut padaku atau Sehun.Padahal aku tidak suka jika dia merasa seperti itu, kasihan kan dia...akibat Sehun, hidupnya menjadi tidak tenang.

"Oy! Seyeon!"aku langsung menoleh pada siapapun yang memanggilku.Jantungku berdegup kencang dan aku langsung merapihkan rambutku yang sebenarnya sangat rapih.Oh...itu Jongin! tentu saja aku harus terlihat cantik.

Aku menghampiri Jongin dengan malu-malu, Taeyeon mengirimkanku kedipan mata dengan imut sebagai tanda "Semoga berhasil!" aku pun mengedipkan mataku lagi pada Taeyeon.

"Terima kasih, berkatmu aku tidak jadi dihukum"ujar Jongin sambil mengembalikan buku catatan bahasa inggrisku.Untung saja dia meminjam buku bahasa inggris, karena hanya pelajaran itu yang aku mengerti.

"Tidak perlu berterima kasih"balasku malu-malu, Jongin pun menggaruk belakang lehernya malu.Di saat kami berbunga-bunga seperti itu, Sehun berjalan dengan...uh...seorang perempuan cantik berambut panjang, bertubuh langsing...

SIAPA DIA?!

"Seyeon, kau kenal Sehun?"

"Hah?"aku mengedip-ngedipkan mataku karena terkejut.Aduh, aku lupa masih ada Jongin di sini.

"Tidak, tidak, aku tidak mengenal Alien itu- maksudku! Hahaha...aku? Kenal dia? Tidak, tidak mungkin, hahaha!"aku bisa melihat Jongin mulai merasa aneh dan curiga.Percayalah...aku sudah berusaha untuk terlihat normal.Aku memutar kepalaku ke arah Sehun lagi ketika aku bisa mendengar tawanya.Tanpa kusadari aku telah memegang dadaku, di mana di situ terasa sangat sakit.

Sehun tertawa pada orang lain selain aku dan Baekhyun? Pada seorang perempuan? Bagaimana bisa...? Aku tidak mengerti dan aku tidak mau mengerti!

"...bagaimana menurutmu?"tanya Jongin, tangannya mendarat di kepalaku.Dia sedikit menundukan kepalanya untuk menatap mataku karena aku jauh lebih pendek darinya.

"Ah, iya, menurutku itu ide yang bagus!"ish! Bodoh! Apa yang baru saja kukatakan?! Aku bahkan tidak tahu apa yang dia tanyakan dan aku langsung menjawabnya begitu saja! Tapi...daripada dia kecewa karena aku tidak memerhatikannya, lebih baik aku berbohong.

Berbohong demi kebaikan.

Ya.Itu dia.

"Terima kasih, kalau begitu aku pergi"Jongin menyingkirkan tangannya sendiri dari kepalaku untuk melambaikannya.Senyum manis plus hidungnya yang sedikit mengerut ketika tersenyum membuatku...Ugh! Aku ingin mati saja! Ahhh! Jangan! Kalau aku mati aku tidak bisa bersama dengannya.Kalau begitu aku ingin hidup selamanya!

Seperti biasa, waktu berjalan terlalu cepat hari ini.Mungkin karena aku sedang senang, maka dari itu waktu terasa berlalu begitu cepat.Sesampainya di rumah, aku tidak langsung masuk.Aku terdiam sejenak untuk mencari tahu milik siapa sepatu indah berwarna jingga yang terletak rapih di samping sepatu Sehun.

HAH! TIDAK! Mungkinkah....PEREMPUAN CANTIK ITU?!

"Sehun! Aku tidak su-!"

.

.

.

.

"Kenapa? Ada masalah?"

Aku menggaruk kepalaku sambil mendecak malu.Di rumah sepi, sama seperti biasa.Kukira dia sedang bersama perempuan cantik yang kulihat tadi di sekolah.Ternyata tidak, Sehun hanya duduk sambil membaca buku di ruang tengah seperti biasa.

"Sepatu jingga itu-"

"Hadiah"potongnya sambil menaruh bukunya.Dia berjalan ke arahku, berdiri di depanku, memangku dagu, menatapku dari atas ke bawah...lalu dia menahan tawanya.

Brengsek! Lagi-lagi dia mengejek tinggi badanku.

Hah -_- aku tidak peduli lagi.

"Kau sungguh jahat, kau tidak mengingat hari ulang tahun kita?"

Ah! 12 April?! Sekarang? Hari ini?!

"Iya, benar, sekarang 12 April, kau masih tidak percaya padaku?"aku menggeleng kepalaku dengan mulut terbuka.Aku lebih tidak percaya karena dia membaca pikiranku.Hebat...waw.

"Maaf, aku akhir-akhir ini...aku tidak tahu...hanya saja aku baru-"Nafasku terhenti begitu saja.Badanku menegang, tidak- bahkan aku tidak menggerakkan tanganku.Wangi parfum lembut masuk ke hidungku dan jantungku berdegup dengan kencang.

Sehun.

Aku tahu ini hanya sebuah pelukan biasa.Namun...akulah yang merasa tidak biasa.Semenjak ciuman itu, semua itu berubah semenjak ciuman itu.Dari caraku menatapnya, dari cara jantungku ber

Please log in to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
_LUCAS
#1
Chapter 8: Aduuh, aduuuh... gak mungkin bales satu2 komenannya, makasih banget udah komen say! *cipok basah lah! :v lope lope deh ^^ <333
anandagca_ #2
Chapter 10: Wah wah wah aku nangis...........
anandagca_ #3
Chapter 9: Ayeyeyyyyyy sama baekhyun lagi wkwk kukira sehunnya bakal ngeliat pas baekhyun seyeon gituan dikamar nyatanya engga ya wahaha
anandagca_ #4
Chapter 8: Yaampun! mereka uda ngutarain perasaan masing masing huhu terus si seyeonnya labil sih menurut aku. Tadinya chanyeol terus sehun terus jongin terus sehun lagi hehehe makmur woy makmur sama cogan cogan
anandagca_ #5
Chapter 7: PINK mesum dasar emang susah. Ngiler sama roti sosisnya
anandagca_ #6
Chapter 6: Aigu aigu btw aku ngebayangin seyeonnya nyender di kaki sehun aw lucu
anandagca_ #7
Chapter 4: Sehun anjirr adenya hampir bunuh orang malah dibanggain dasar!
anandagca_ #8
Chapter 3: SEHUUUNN!!! Oh God. Bagus sekali kelakuanmu nak
anandagca_ #9
Chapter 2: EA sehun cemburu wahaha
anandagca_ #10
Chapter 1: Wadaw sehunnya keyen wkwk bahasanya juga bagus kak hehe. btw salam exo-l :))))))))))