Cold as Night, Dark as Night

Cold as Ice

-------

Di bawah pohon beringin yang cukup membuatnya terhindar dari sinar matahari, seorang gadis berusia sekitar 17 tahun tengah asik membaca seri pertama sebuah komik remaja berjudul Horimiya karangan Hagiwara Daisuke. Seri tersebut bercerita tentang seorang remaja wanita populer yang memiliki rahasia yang tidak diketahui oleh sahabat dan teman-teman di sekolahnya, namun pada suatu hari rahasia itu secara tidak sengaja diketahui oleh teman lelaki sekelasnya yang sangat pendiam dan terkenal sangat suram. Cerita komedi romans yang cukup menarik bagi para remaja yang sedang mengalami masa-masa terbaik untuk merasakan jatuh cinta.

Gadis itu tidak biasanya membaca komik, karena sebenarnya ia lebih suka membaca buku pelajaran atau buku yang dapat membangun pribadi menjadi lebih baik. Ia hanya penasaran pada cerita pada komik tersebut, karena hampir semua anak di sekolahnya membicarakan tentang seri tersebut selama seminggu terkahir ini.

Seo Joohyun adalah nama gadis itu. Gadis yang sejak bel istirahat berbunyi tadi tidak melakukan apa-apa selain membaca komik. Joohyun tertawa kecil saat melihat Hori Kyoko, sang pemeran utama wanita pada komik, bertingkah lucu dan jauh dari aura feminin. Sungguh gadis yang sangat unik, pikirnya.

Walaupun ia tidak sedang bersama dengan teman-temannya, Joohyun tidak sendirian. Sedari tadi Joohyun ditemani oleh beberapa hewan yang terlihat sangat nyaman berada di sekitar gadis itu seperti seekor kucing yang sedang duduk manis di sisi kanannya sambil menikmati hembusan angin yang melewati bulu-bulu lembutnya yang berwarna coklat muda, dua ekor burung kecil berwarna biru emas dan hijau emas yang bertengger manis di pundak kirinya, seekor anak bebek berwarna kuning cerah dan bersih yang tertidur dipangkuannya, dan seekor anjing besar berwarna putih yang juga sedang tidur di dekat kaki gadis itu. Mungkin pemandangan ini akan terlihat sangat aneh jika orang biasa melihatnya. Namun, sekolah menengah keatas SM yang merupakan sekolah dimana Seo Joohyun menimba ilmu ini bukanlah sekolah biasa.

SM Insitution. Sebuah institusi yang merekrut anak usia 7 tahun hingga remaja usia 20 tahun yang terlahir dengan kemampuan unik, Seo Joohyun salah satunya. Ia terlahir dengan kemampuan unik berupa Animal Pheromone. Kemampuan ini membuat Seo Joohyun disenangi oleh para binatang yang melihatnya. Itu sebabnya banyak hewan yang selalu mengikutinya dimanapun ia berada. Sesuai dengan kemampuannya, ia merupakan gadis lembut dan penyayang dan, tentu saja, ia sangat menyukai binatang.

Ia sudah berada di insitusi SM sejak sekolah dasar, karena kemampuannya merupakan kemampuan yang mudah diketahui. SM merupakan institusi dari jenjang pendidikan dasar hingga menengah keatas. Uniknya, khusus untuk jenjang menengah keatas, periode berlangsung selama 5 tahun, bukan 3 tahun seperti pada umumnya. Sudah sekitar 10 tahun Joohyun berada di institusi ini untuk menimba ilmu. Joohyun adalah siswi SMA kelas 2 di institusi SM ini.

Bel masuk berbunyi.

Joohyun menutup buku komiknya sambil menghela napas panjang. Ia bangkit dari duduknya setelah menurunkan si bebek dari pangkuannya untuk berjalan kembali ke kelas.

BRUK!

Joohyun terjatuh setelah tidak sengaja menubruk murid yang menghalangi jalannya. Dengan sigap, ia segera berdiri dan membersihkan kembali baju seragamnya yang sedikit kotor akibat terjatuh.

“Maafkan aku. Apa kau baik-baik saja?”, ucap Joohyun sambil menyodorkan tangannya untuk membantu murid yang ia tubruk tadi yang ternyata juga terjatuh. Murid tersebut adalah laki-laki berkaca mata tebal yang sedikit tertutupi oleh poni rambutnya yang panjang, hitam, dan sedikit bergelombang.

Lelaki itu hanya mengangguk kikuk setelah kembali berdiri dengan bantuan Joohyun. Meskipun lelaki itu lebih tinggi dari Joohyun, ia tak dapat melihat muka lelaki itu dengan jelas karena rambutnya yang tebal menutupi sebagian dari mukanya. Yang jelas, Joohyun tidak pernah melihat murid laki-laki itu selama ia sekolah di institusi SM ini. Mungkin murid baru, pikirnya.

“Apa kau benar baik-baik saja? Tanganmu sangat dingin, sedingin es”, tanya Joohyun khawatir, khawatir karena ialah yang mungkin jadi penyebab tangan dinginnya sang lelaki tersebut.

Baru sadar bahwa tangan Joohyun masih memegang tangannya, murid laki-laki itu langsung menarik tangannya dan meninggalkan Joohyun tanpa sepatah katapun.

Joohyun sedikit bengong dengan perlakuan yang murid laki-laki itu berikan padanya. Tetapi, tanpa berpikir panjang ia segera berjalan cepat menuju kelas sebelum guru datang mendahuluinya.

-------

Sekolah telah usai. Kini waktunya para murid kembali ke asrama masing-masing. Ya, institusi ini memiliki asrama yang wajib bagi semua murid yang bersekolah di institusi SM. Kontak dengan keluarga atau orang lain di luar institusi SM tidak diperbolehkan, kecuali pada saat liburan musim panas. Hal ini untuk menghindari penculikan terhadap anak-anak yang memiliki kemampuan khusus yang kemudian dapat diperjual-belikan. Joohyun sudah terbiasa. Karena walaupun ia sangat jarang bisa bertemu dengan keluarganya, ia memiliki Im Yoona, sahabatnya yang sudah ia kenal sejak bangku sekolah dasar.

Im Yoona merupakan salah satu gadis terpopuler di institusi SM karena kecantikannya dan sifatnya yang periang. Joohyun sebenarnya juga salah satu gadis terpopuler di institusi SM. Namun, tak banyak pria yang bisa mendekati Joohyun karena sifatnya yang pendiam dan terkesan misterius.

Joohyun berjalan sendirian menelusuri koridor menuju perpustakaan untuk melanjutkan keasyikannya yang sempat tertunda saat bel masuk tadi. Hari ini ia tidak sedang bersama Yoona, karena hari ini, tepatnya hari kamis, adalah hari dimana Yoona selalu menghabiskan waktu dengan kekasihnya, Choi Siwon, 1 dari 3 murid laki-laki dari keluarga terpandang yang sangat kaya di institusi.

Joohyun berniat duduk di tempat biasa ia menghabiskan waktu di hari kamis ketika Yoona tidak bersamanya, di bangku paling ujung dari perpustakaan, namun satu-satunya bangku yang terkena sinar matahari dari jendela. Tetapi sayang sekali, bangku itu sudah ada yang menempati. Akhirnya, Joohyun memutuskan untuk duduk di depan orang yang menduduki singgasananya itu agar tetap terkena hangatnya sinar matahari di sore hari.

Setelah 15 menit terlarut dalam komik yang ia baca, Joohyun mendongakkan kepalanya untuk melihat siapa orang yang sedari tadi duduk di depannya. Seorang murid laki-laki dengan rambut hitam tebal yang sedikit bergelombang sedang tertidur pulas di depannya dengan menyandarkan kepalanya pada meja dan menjadikan kedua tangannya sebagai bantal.

Tunggu! Bukankah ini murid laki-laki yang tadi tidak sengaja kutubruk?, pikir Joohyun walaupun ia tak dapat melihat wajahnya.

Apakah ia benar baik-baik saja? Kurasa ia tidak sedang dalam kondisi yang baik. Kenapa ia tidur disini?, pikirnya lagi sambil mengarahkan tangan kananya untuk menyentuh salah satu pergelangan tangan murid laki-laki tersebut untuk mengetahui apakah suhu di tangannya masih terasa dingin.

Dingin. Sangat dingin.

Sesaat setelah ia menyentuh pergelangan tangan murid laki-laki tersebut, sang pemilik tangan terbangun dan Joohyun langsung melepaskan pergelangan tangan milik murid laki-laki itu dari genggamannya.

“Ma—maaf! Aku hanya ingin memastikan apa kau benar baik-baik saja… Cho Kyuhyun-ssi”, ucap Joohyun spontan setelah melihat nama yang tertera pada baju seragam milik murid laki-laki tersebut.

“Kau siapa?”, tanya murid laki-laki yang bernama Cho Kyuhyun itu dengan dingin, sedingin suhu di pergelangan tangannya.

“Ah! Aku Seo—”

“Seohyun?”, tanyanya lagi setelah melihat nama yang tertera pada baju seragam Joohyun yang sedikit tertutupi oleh rambut hitam panjangnya menutupi sebagian namanya.

“Seo JooHyun”, ucap gadis itu sambil tersenyum ramah.

“Dengar, Seohyun-ssi. Jangan pernah mendekati gelap dan dinginnya malam, karena itu bukan tempat untuk wanita cerah sepertimu”, ucap Kyuhyun seraya meninggalkan Joohyun yang kebingungan dengan perkataannya.

------- 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet