Final

Pray

  a/n : hallo .. sorry kalo misal ff ini aneh and ga jelas ..happy reading ^^

 

 

 

  Ditengah sepinya malam dikota Seoul terlihat seorang namja berambut hitam sedang mencoba menenangkan namja yang tengah tertunduk lemas dihadapannya.Jika di perhatikan lebih jelas lagi bisa dilihat jika bahu namja  yang sedari tadi menyembunyikan wajahnya bergetar.

Tidak tahan melihat namja dihadapannya terus menyembunyikan wajahnya Woohyun, ya nama namja berambut hitam itu adalah Nam Woohyun. Namja tampan itu mengulurkan lengan kekarnya  untuk menangkup dagu namja dihadapannya agar ia bisa melihat wajah cantik namja tersebut untuk terakhir kalinya. Malam ini akan menjadi terakhir kalinya untuk Woohyun memandangi wajah cantik Sunggyu karena setelah ini mereka tidak akan mempunyai hubungan lagi atau lebih tepatnya tidak akan bertemu lagi.

Namja tampan itu bisa melihat wajah cantik kekasihnya yang berlinangan air mata dan menatapnya memelas.Tak jarang isakkan keluar dari bibir merah yang kini sudah basah akibat air mata yang terus saja lolos dari mata kecilnya.“Uljima Gyu.” Hanya itu yang Woohyun ucapkan dan membuat namja manis dihadapannya itu kembali menundukkan wajahnya dan kembali menangis tersedu-sedu.

 

 

1 hour ago

Woohyun menatap Sunggyu yang sedang menyantap ddeokbokki dan odeng yang tadi sengaja mereka beli sebelum mereka menuju taman di Sungai Han. Sesekali namja tampan itu tersenyum ketika ia melihat pipi namja manis disampingnya itu menggembung akibat makanan yang masih tersimpan didalamnya.

“Woohyun-ah apa kau tidak mau makan juga ?.” Tanya Sunggyu yang masih asik melahap kue beras satu persatu kedalam mulutnya tanpa henti, disodorkannya kue beras yang ada ditangannya kepada Woohyun, tapi namja tampan itu hanya menggelengkan kepalanya dan lebih memilih untuk memandangi wajah cantik milik namja disampingnya yang sebentar lagi tidak akan menjadi miliknya lagi.

“Arraso ..aku makan eoh.” Lanjut Sunggyu.

Dengan seksama Woohyun mengamati setiap lekuk wajah sunggyu mulai dari mata kecilnya yang berubah menjadi sebuah garis seperti bulan sabit yang indah ketika tersenyum, pipi gembulnya yang memerah karena cuaca yang dingin dan yang paling membuatnya tidak bisa berpaling adalah sepasang bibir merah cherry yang selalu mengulaskan sebuah senyuman hangat dan bibir yang selalu mengerucut lucu dan selalu ia cium. Semua yang ada dalam namja manis terlalu sempurna untuk Woohyun. Meskipun terlahir dari keluarga yang tidak terlalu mampu Sunggyu adalah namja yang baik hati dan dihormati banyak orang. Entah kenapa kenyataan itu membuatnya terasa sangat jauh dari Sunggyu meskipun kenyataannya mereka hanya berjarak beberapa centi.

“Hyun !!Woohyun !!.” Sebuah suara menyadarkan dari pikirannya, Woohyun kembali tersenyum ketika melihat wajah bingung Sunggyu yang menurutnya terlihat sangat menggemaskan.

“Hyun ? kau kenapa eoh dari tadi hanya diam dan memandangiku makan ?.” Tanya sunggyu yang heran dengan sikap Woohyun yang sangat pendiam hari ini, padahal biasanya kekasihnya itu sangat cerewet dan selalu merayunya dengan kata-kata aneh meskipun sebenarnya membuatnya senang.

“Aniya ..hanya saja aku sedang berpikir bagaimana bisa seorang namja bisa semanis dan secantik ini eoh ?.”

Blush

Seketika pipi gembul yang awalnya memang sudah merah kini menjadi semakin memerah karena ke greasyan sang kekasih. Woohyun terkekeh geli melihat wajah sunggyu yang sudah sangat merah saat ini.

“Apa kau sudah selesai makannya eum ?.” Lanjut Woohyun saat ia melihat mangkuk yang awalnya terisi penuh dengan ddeokbokki kini sudah kosong, “Aigo~~ lihat bagaimana bisa seorang namja dewasa makan belepotan seperti ini eoh ?.” Mendengar ocehan kekasihnya itu Sunggyu hanya tersenyum lebar dan membiarkan namja tampan itu membersihkan bibirnya yang terkena saus.

“Bagaimana bisa aku meninggalkanmu sendiri jika makan saja kau masih seperti anak kecil ?.” Setelah mengatakan kalimat tersebut Wohyun merasakan sebuah tangan halus menggenggam tangannya yang masih membersihkan bibir Sunggyu, ia mendongakkan wajahnya dan disambut dengan wajah Sunggyu yang kini berkerut dan memandangnya penuh Tanya. Dalam hati namja tampan itu merutuki dirinya yang tidak bisa mengontrol ucapannya sendiri. Dengan nafas berat ia menggamit kedua tangan Sunggyu dan menggenggamnya erat. Ucapan Ummanya terus saja berputar-putar di otaknya seperti kaset rusak akibat sering diputar.

 

Flashback

Ting Tong Ting Tong

Woohyun yang sedang bersantai di depan TV segera menuju kearah pintu dengan semangat menggebu-gebu karena ia berpikir bahwa pizza yang dari tadi ia tunggu akhirnya datang.

“Akhi ..” Seketika senyuman yang tadi menghiasi wajah tampan Woohyun menghilang ia melihat siapa yang ada dihadapannya saat ini. “U-umma ..apa yang kau lakukan disini ?!.” Tanya Woohyun sedikit tidak menyukai kehadiran ibunya di apartemen miliknya dan Sunggyu.

Bukannya menjawab pertanyaan anaknya Mrs.Nam langsung masuk begitu saja kedalam apartemen minimalis milik anaknya dan kekasihnya itu. Yeoja paruh baya itu berkeliling di ruang TV mungil yang tertata rapi dengan foto-foto anaknya dan seorang namja manis yang menurutnya sudah mengacaukan rencana dan keluarganya. Tiba-tiba saja ekor mata yeoja paruh baya itu menangkap beberapa foto anaknya berdua dengan kekasihnya sedang tersenyum lebar dan yang paling membuatnya naik darah adalah foto dimana anaknya mencium bibir mungil namja manis yang ada dihadapannya. Dengan kasar Mrs.Nam Mengambil foto tersebut dari atas meja. “NAM WOOHYUN !!! apa maksudnya foto ini ?!! apa kau mau mempermalukan Umma dengan berfoto menjijikan seperti ini ?!.” Bentak Mrs.Nam pada anaknya yang hanya diam dan menatapnya dingin.

“Lalu untuk apa Umma kesini mengunjungi anak Umma yang menjijikan ini eoh.” Sahut Woohyun santai dan menghampiri sang Umma yang juga menatapnya tajam menahan amarah. Dengan kasar Woohyun merebut fotonya dan Sunggyu dan menaruhnya kembali ke tempat seperti semula.

Melihat anaknya tersenyum ketika melihat foto tersebut Mrs.Nam langsung saja mengambil foto Sunggyu dan membantingnya ke lantai. “Untuk apa ?tentu saja untuk membawanmu pergi dari namja miskin menjijikan ini !! apa kau lupa kalau kau sudah ditunangkan Nam Woohyun ?!.”

“Sunggyuku bukan orang yang menjijikan seperti Umma !! seharusnya yang pantas dijuluki menjijikan adalah Umma sendiri ? menjual anak sendiri demi kelancaran perusahaan !!.” Umpat Woohyun tepat di hadapan Ummanya.

Plakk

Suara tamparan yang cukup keras terdengar dari arah keduanya, Mrs.Nam yang sedari tadi bisa menahan amarahnya kini tidak sanggup lagi mengatasi anaknya yang keras kepala ini. “Sekarang kau lebih membela namja tak tau di untung itu daripada Ummamu sendiri, eoh ? apa bagusnya  namja abnormal seperti dia, Seron lebih pantas untukmu dan untuk keluarga kita. Sedangkan namja menjijikan ini tidak pantas bersanding denganmu !!! namja miskin dan murahan seperti dia hanya akan mengincar hartamu saja !! dia itu lebih pantas berada dikubangan sampah bersama pelacur yang hina !!.” Lanjut Mrs.Nam lebih kasar kali ini.

Mendengar Ummanya memaki-maki kekasihnya membuat darah Woohyun semakin naik. “UMMA !!!! berhenti memaki Sunggyu seperti itu !!! apa mulut Umma itu hanya bisa mengeluarkan kata-kata kasar untuk Sunggyu eoh ? jika Umma ingin mengatakan seseorang pelacur itu lebih tepat untuk Seron karena ia mau menjual dirinya dengan dijodohkan denganku supaya bisa bekerja sama dengan perusahaan Umma !!! cih ..bahkan ia lebih mejijikan daripada kotoran anjing sekalipun.” Balas Woohyun sambil memegangi pipinya yang panas akibat tamparan Ummanya tadi.

“NAM WOOHYUN !! jaga mulutmu !! Ini akibatnya jika kau terlalu sering bergaul dengan orang rendahan !! tidak punya sopan santun dan berkata kasar !! Umma tidak mau tau kau harus menyetujui pertunanganmu.” Seru Mrs.Nam tidak mau kalah. Sedangkan Woohyun, namja tampan itu memandang sinis Ummanya yang kini hendak pergi meninggalkannya.

“SHIREO !! sudah berapa kali aku bilang tidak mau. Lebih baik Umma saja yang menikah dengannya.”

Setelah sampai di depan pintu Mrs.Nam menoleh dengan raut wajah yang dingin “Gurae ..jika itu maumu. Tapi jangan salahkan Umma jika sesuatu terjadi pada namja kesayanganmu itu.Kau tau kan Umma tidak pernah bercanda.” Pamit sang Mrs.Nam dan membanting pintu apartemen itu dengan kasar.

“ARGGHHH !!!!!!.” Pekik Woohyun kesal.

End flashback

 

 

 

“Hahaha ..ada apa dengan wajahmu heum ? kenapa menatapku seperti itu ?” Tanya Woohyun mencoba mengalihkan pembicaraan supaya kekasihnya itu tidak curiga dengan sikap anehnya hari ini.

Tidak mau menaruh curiga terhadap Woohyun akhir nya Sunggyu tersenyum kembali “Ania .. hanya saja kau terlihat pendiam hari ini, apa kau sakit Hyun ?” entah ini salah atau tidak Woohyun merasa sangat bersyukur mempunyai namjachingu yang terkadang terlalu bodoh untuk mudah percaya dengan orang lain seperti Sunggyu, biasanya namja tampan itu akan marah besar jika melihat Sunggyu terlalu mudah percaya dengan orang lain tanpa menelisik apakah orang itu mempunyai niat baik atau tidak padanya.

 

 

Flashback

Drrt ..drrt ..drrt ..

Suara getaran ponsel terdengar keseluruh penjuru kamar bernuansa putih yang kini hanya berisikan namja berambut hitam sedang tertidur sambil memeluk gulingnya.

Drrt ..drrt ..drrt ..

Berkali-kali ponsel yang berada di atas meja dekat Kasur terus berteriak ingin diangkat sampai akhirnya sang pemilik ponsel bagun dan menggangkat telepon masuk sambil menggerutu.

“Yoboseyo ?ada apa Gyu ?”

“…………..”

Woohyun mengrenyitkan dahinya ketika suara diseberang bukanlah suara Sunggyu. “Ne ..ini saya sendiri.”

“……..”

“MWO ?! n-ne ..ne ..saya akan segera kesana.” Dengan buru-buru Woohyun segera mengambil jaketnya dan kunci mobilnya dan segera menuju rumah sakit dimana Sunggyu dirawat tanpa mencuci mukanya.

“Saat ini pemilik ponsel ini sedang dilarikan kerumah sakit karena kecelakaan..”

Sesampainya dirumah sakit tanpa melihat sekitar Woohyun langsung keluar dari mobilnya dan berlari mencari ruangan Sunggyu.

Brakk

“Gyu !!.” Pekik Woohyun kencang sehingga membuat namja manis yang ada di atas Kasur pasien terlonjak kaget karena kedatangannya yang terkesan menyeramkan.

“Hyu …” Belum sempat Sunggyu mengeluarkan suara namja tampan itu segera merengkuhnya kedalam pelukan yang erat. “Hyun ..gwenchana ..aku hanya terserempet. Aku tidak apa-apa hanya patah tulang saja.”Ujar sunggyu pelan, merasa bahwa tubuh kekar kekasihnya bergetar Sunggyu mengarahkan lengannya yang tidak terluka menuju punggung dan menepuknya pelan.

“Gurae ..jika itu maumu. Tapi jangan salahkan Umma jika sesuatu terjadi pada namja kesayanganmu itu. Kau tau kan Umma tidak pernah bercanda.”

Tiba-tiba saja ucapan Ummanya membuat Woohyun sadar bahwa kecelakaan ini adalah ulah Ummanya.Perlahan namja tampan itu melepaskan pelukannya dan menatap Sunggyu. “Apa kau menyeberang tanpa melihat sekitarmu lagi eum ?.” Tanya Woohyun yang sebenarnya hanya ingin menyelidiki apa Ummanya adalah orang dibalik kecelakaan Sunggyu.

Melihat ekspresi serius Woohyun, Sunggyu tersenyum lembut lalu menyentuh pipi kekasihnya itu. “Ani ..saat aku sedang menyeberang tiba-tiba saja mobil itu datang kearahku lalu .. jjan ..disinilah aku sekarang.” Jawab Sunggyu sambil terkekeh kecil.

Entah terbuat dari apa hati Sunggyu itu Woohyun sendiri tidak mengerti, bagaimana bisa seorang yang baru saja mengalami tabrak lari dan membuatnya patah tulang masih bisa tersenyum lebar seperti itu. “Gyu ..”

“Geokjongma Hyun ..aku baik-baik saja. Mungkin orang itu sedang buru-buru untuk pergi ke suatu tempat.”Lanjut Sunggyu menyela Woohyun yang hendak bicara.

“Araso ..khh ..kalau begitu mulai besok kau harus menelponku jika pulang dari café dan tidak ada protes !.” Seru Woohyun.

“Ne~” Namja tampan itu tersenyum dan mengacak rambut Sunggyu gemas sehingga membuat sang pemilik mempoutkan bibirnya lucu.

 

 

 

“Gyu !! waeirae ??” Tanya Woohyun khawatir ketika ia melihat kekasihnya itu sedang menangis sesungukan dipinggir jalan yang sangat sepi. Takut jika namjachingunya terluka buru-buru Woohyun menghampiri Sunggyu yang masih meringkuk dipinggiran jalan yang ternyata dengan baju kotor dan compang-cam… seketika memberhentikan langkahnya dan mengamati penampilan namjachingunya sekali lagi, setelah ia sadar dengan penampilan Sunggyu tanpa basa-basi Woohyun langsung belari kearah Sunggyu dan memeluk tubuh yang saat ini sudah bergetar hebat itu.

”Gyu ? kenapa kau berantakan seperti ini eoh? siapa yang melakukan ini hah ?!.” Tanya Woohyun emosi, tangannya kini beralih meraih wajah Sunggyu yang terus menolak untuk berhadapan dengannya.

Amarahnya semakin naik ketika melihat wajah manis namjachingunya kini penuh dengan lebam dan darah yang keluar dari sudut bibirnya. “W-woohyun-ah .. aku t-takut hiks.. aku takut woohyun-ah.” Ujar Sunggyu susah payah ditengah tangisnya, air mata terus keluar dari mata sipitnya tanpa henti. Hati Woohyun sakit melihat orang yang sangat dicintainya menderita karena  keegoisannya. “Mianhae chagi ,, mianhae aku tidak bisa melindungimu. Mianhae..” Balas Woohyun dan memeluk Sunggyu erat-erat.

Dengan hati-hati Woohyun membenahi baju Sunggyu yang sedikit robek dibagian depan dan mengancingkan mantel namja manis itu sampai semua terkencaing rapat untuk menghindari angin musim dingin yang akan membuat namja manis itu kedinginan.”Kajja kita pulang .. kita perlu mengobati lukamu.eum.” Ujar Woohyun yang hanya ditanggapi anggukan pelan dari Sunggyu.

Setelah Sunggyu selesai mandi mereka bersantai dikamar, Woohyun memeluk tubuh Sunggyu erat-erat seakan namja tampan itu tidak mau melepaskan tubuh namjachingunya yang masih sedikit bergetar.

“Wae ? apa kau masih takut ? apa ada yang sakit ?.” Tanya Woohyun semakin cemas ketika Sunggyu mulai meringkih kesakitan. Perlahan namja tampan itu melepaskan pelukannya dan memandang mata sipit kekasihnya yang mulai berair menahan sakit.

“Hyun .. perutku sakit, ughh .. perutku sakit sekali Hyun.” Rengek namja manis yang sekarang semakin meringkup kedalam selimut, rasa sakit diperutnya seakan menyiksa Sunggyu sampai-sampai ia menangis sesunggukan.

Melihat Sunggyu semakin kesakitan membuat namja tampan yang sedari tadi duduk disebelahnya kini tambah panik. “Gyu ! kajja kita kerumah sakit.” Ajak Woohyun bersiap-siap mengangkat Sunggyu.

“Andwe!!.” Pekik Sunggyu ditengah penderitaannya, “T-tolong ambilkan air panas dan kompres.” Dengan cepat Woohyun berhambur keluar kamar dan mengambilkan semua yang diminta oleh kekasihnya itu tidak lupa namja tampan itu membawa obat penahan sakit dana air minum. Setelah kembali ke dalam kamar namja tampan itu langsung menyuruh kekasihnya itu meminum obat dan berbaring.

 

Setelah setengah jam melihat kekasihnya kesakitan, akhirnya Woohyun bisa bernafas lega. Pemandangan dihadapannya sungguh membuatnya tidak tahan lagi degan sikap ibunya yang kali ini sudah sangat keterlaluan. Dengan air matanya yang mulai menggenang dipelupuk matanya Woohyun digengamnya tangan Sunggyu yang terasa dingin. “Mian Gyu ..”.

 

 

            Suara gemuruh terus saja melengkapi hujan yang mengguyur seluruh kota seoul sejak siang tadi. Meskipun banyak orang lalu lalang dengan wajah kesal karena hujan tidak kunjung berhenti, tetapi tidak untuk namja manis yang saat ini malah tersenyum lebar melihat hujan yang turun dari sebuah jendela besar di perpustakaan tempat dimana dia bekerja. Sesekali Sunggyu terkikik geli melihat ‘payung orang-orang tersingkap karena angin yang kencang.

“Sunggyu hyung ? bukankah seharusnya kau sudah pulang ?.”

Mendengar namanya dipanggil Sunggyu menoleh kearah sumber suara dan tersenyum. “Ah .. ne, aku sedang menunggu orang. Apa aku mengganggu ?.” Sahut Sunggyu pelan, entah sudah berapa lama ia menunggu Woohyun untuk menjemputnya tetapi kekasih tampannya itu tidak kunjung datang.

“Eo ? bukankah ini sudah 2 jam sejak shiftmu selesai, apa perlu kutemani ?.” Lanjut namja bertubuh tinggi yang kini duduk disebelah Sunggyu.

“Gomawo Yongguk-ah.” Ujar Sunggyu yang langsung melemparan pandangannya kembali ke jalanan setelah memberikan sebuah senyuman untuk rekan kerjanya itu. Dilihat dari senyuman Sunggyu yang terlihat dipaksakan semua orang yang mengenal Sunggyu pasti tau kalau namja manis itu sedang sedih.

Yongguk melirik kearah namja disampingnya ketika tidak sengaja ia mendengar suara desahan nafas. “Wae ? tumben sekali kau tidak membaca buku. Biasanya kalau kau sedang senggang seperti ini, kau pasti sudah berada di rak buku paling ujung dengan buku dongeng.”

“Yah ! itu bukan buku dongeng tapi novel ! ish .. kau ini bekerja diperpustakaan tapi tidak mengerti tentang novel !, kau ini sebenarnya ingin menemaniku atau membuatku kesal sih. ”

Bukannya mengalah Yongguk yang  melihat reaksi Sunggyu malah terus menggoda namja manis itu. “Ja ja ja .. lihat mata sipitmu itu .. ouh .. menyeramkan sekali.” Dengan santainya namja bertubuh tinggi itu mendekatkan wajahnya kearah Sunggyu dan tiba-tiba tertawa terbahak-bahak saat melihat wajah cemberut rekan kerjanya.

Tidak terima ditertawakan oleh namja yang lebih muda darinya, Sunggyu langsung menyentil dahi Yongguk gemas. “Rasakan dasar anak bodoh.” Ledek Sunggyu kegirangan melihat namja bertubuh tinggi dihadapannya memegangi dahinya yang memerah.

Tanpa mereka sadari, sedari tadi seorang namja sedang memperhatikan mereka dari balik rak besar tak jauh dari kedua namja yang sekarang sedang bercanda atau lebih tepatnya saling cubit satu sama lain.

 

 

 

 

Mungkinkah ini waktu yang tepat ?

Berkali-kali kalimat tersebut menghantui benak Woohyun, sesekali ia melirik kearah Sunggyu yang sibuk memandangi pemandangan lampu kota yang berkelap-kelip .

“Gyu.”

Merasa dipanggil Sunggyu pun langsung membenahi duduknya dan menatap kekasihnya yang sedang sibuk menyetir. “Ne ?.”

“Tidak apa kan kalau kita pulang malam ? aku ingin pergi ke taman.” Ujar Woohyun lembut.

“Eung.”

Woohyun menggenggam erat tangan Sunggyu yang sedari tadi mengepal di atas pahanya.

“Gomawo.”

 

 

 

 

Ting Tong

“Ne … tunggu sebentar !.” Di pagi hari dimana semua orang sedang sibuk bersiap-siap untuk aktivitas, suara bell sudah menggema dengan tidak sabarnya di apartemen Woohyun.

Dengan tergesa-gesa pemuda tampan itu berlari menuju pintu yang letaknya tidak begitu jauh dengan dapur dimana ia sedang menyiapkan sarapan untuknya dan Sunggyu. Biasanya Sunggyu yang menyiapkan sarapan, tetapi tidak untuk hari ini karena kekasihnya sedang tidak enak badan Woohyun menyuruh namja manis yang sangat ia cintai itu untuk mandi dan segera bersiap untuk kerja.

“Sia…Umma!.” Sekilas Woohyun panik melihat ibunya pagi-pagi sudah mendatanginya tanpa memberitahunya sama sekali, apalagi Sunggyu juga sedang ada dirumah.

Tanpa dipersilahkan masuk Mrs.Nam dengan tidak sabarnya langsung menerobos tubuh kekar anak lelakinya supaya ia bisa masuk ke dalam apartemen yang di singgahi oleh anaknya bersama kekasihnya. “Mana namja sialan itu ?.”

Panik kalau Sunggyu akan segera keluar dari kamar mandi, Woohyun menarik ibunya agar keluar dari apartemennya dan menutup pintu dengan kasar. Kesal, panik dan lebih tepatnya takut. Ia takut jika ibunya akan bertindak kasar terhadap Sunggyu, sedangkan kekasihnya itu tidak tahu apa-apa tentang hubungannya dengan ibunya.

“Untuk apa Umma datang kesini pagi-pagi.” Tanya Woohyun atau lebih tepatnya membentak Ummanya yang hanya memasang wajah datar dan bosan. Wanita paruh baya itu sudah kebal dengan ocehan anaknya yang selalu menyembunyikan kekasihnya itu.

“Bukankah sudah jelas bahwa Umma ingin bertemu dengan namja tidak tahu di untung itu.”

“Andwe! Dia sedang tidak ada dirumah jadi sebaiknya umma pulang saja. Per..”

Belum sempat Woohyun menyelesaikan ucapannya ummanya kembali mencoba menerobos masuk dan tentu saja dicegah kembali oleh tubuh anaknya. “Wae ? kalau dia tidak ada dirumah kenapa umma tidak boleh masuk ? kau sudah mulai bohong rupanya. Minggir !.” Perintah Mrs.Nam kali ini lebih tegas, melihat keseriusan ummanya yang tidak akan menyerah untuk masuk. Akhirnya namja tampan yang sedari tadi mengelak kini meraih tangan ibunya dan metapnya dengan wajah memelas.

“Sebulan .. ani beri aku seminggu, beri aku seminggu dan aku akan berpisah dengannya.” Pekik Woohyun panik ketika ibunya terus melawan digenggamannya. Ia tidak habis pikir dengan apa yang barusan ia katakan, tapi demi Sunggyu selamat ia akan melakukan apapun.

Mrs.Nam menaikkan alisnya sebelah mendengar tawaran anaknya yang tidak pernah terpikir olehnya akan di ucapkan padanya. Merasa menang Mrs.Nam pun tersenyum lalu menyingkirkan tangan anaknya dari lengannya.

“Seminggu, tapi jika kau tidak pulang selama seminggu umma tidak akan segan-segan mengusir namja itu dan tentunya dengan appamu.”

Wajah tampan Woohyun kembali menegang ketika ummanya menyebutkan appanya yang jarang ia temui. “Gurae, tapi umma juga harus menepati janji umma.”

“Araseo.” Ucap Mrs.Nam menyetujui permintaan anaknya, wanita paruh baya itu dengan angkuhnya memakai kacamata hitam yang ada di tasnya. “Ah .. appamu ingin bertemu nanti siang, jangan terlambat eoh !.” Wajah yang sedari tadi hanya memasang ekspresi kesal kini tersenyum lebar sambil menepuk pelan pipi anaknya.

 

“Nugu ?.”

Jantung Woohyun serasa mau copot ketika ia mendengar suara kekasihnya yang kini sudah berdiri disebelahnya sambil menolehkan kepalanya ke lorong apartemen yang sepi.

Dengan senyum yang dipaksakan namja tampan itu merangkul bahu Sunngyu dan membawanya ke dapur untuk sarapan. “Ani, hanya seorang teman mampir sebentar. jja .. aku sudah menyiapkan saran untukmu.”

 

 

 

 

“Pelan-pelan gyu kau bisa tersedak.”

Melihat kekasihnya tidak mendengarkan ucapannya Woohyun mengela nafas lalu menarik namja manis yang sedari tadi berjalan didepannya dan mengajaknya duduk disalah satu bangku yang ada ditaman tersebut.

Dilihatnya wajah manis Sunggyu yang dengan senangnya melahap kue beras kesukaannya. Tapi ia tahu bahwa semua itu hanya topeng, ia tahu kalau Sunggyunya sebenarnya sedang menyembunyikan sesuatu. Senyum lebar yang biasanya terlihat ceria kini terlihat dipaksakan. Meskipun ia tau semuanya hanya bohong, Woohyun harus mengikuti alur Sunggyu supaya namja manis itu tidak curiga.

“Hyun .. akhir-akhir ini kau sering pulang malam dan diam, apa kau sedang ada masalah ? jika kau tidak mau cerita padaku sekarang tidak apa, tapi kalau kau sudah siap kau harus cerita padaku eoh !.” Ujar Sunggyu, hati Woohyun terasa sakit ketika ia melihat senyuman tulus yang tujukan untuknya.

Sungguh ia tidak mau melepaskan Sunggyunya seperti ini, tapi batas waktu yang diberikan untuknya akan segera habis dan ia juga sudah mengemasi barang-barangnya dari apartement maka dai itu Woohyun terlambat menjemput Sunggu tadi.

Sebisa mungkin Woohyun membalas senyuman Sunggyu, dipandanginya wajah cantik Sunggyu ia tahu bahwa Sunggyu itu pria tetapi dengan bibir tipis berwrna pink, pipi gembul yang menggemaskan dan juga mata sipit yang dilengkapi dengan bulu mata yang lentik membuat namja dihadapannya itu terlihat cantik dan sempurna baginya. Woohyun sendiri juga belum bisa menerima bahwa ini adalah terakhir kalinya ia bisa memandangi wajah Sunggyu dengan bebas.

Namja tampan itu tersenyum semakin lebar melihat Sunggyu makan dengan lahap, karena sudah beberapa hari ini kekasihnya itu tidak nafsu makan dan sering meninggalkan sisa dipiringnya. Padahal Sunggyu adalah tipe orang yang tidak suka menyia-nyiakan makanan. Sesekali namja dihadapannya itu menyuguhinya kue beras yang mereka beli tadi, tapi meliht Sunggyu makan dengan senyum ceria seperti itu sudah membuat namja tampan itu Kenyang dan lebih memilih untuk memandangi pemandangan indah dihadapannya alias wajah Sunggyu.

Rasanya ingin sekali Woohyun menangis dihadapan kekasihnya itu dan menceritakan semua permintaan ummanya pada Sunggyu dan membawa namja manis itu pergi dari korea. Tapi ia sangat tahu ummanya tidak akan tinggal diam apalagi wanita paruh baya itu mengancam akan memberi tahu appanya. Ia tidak akan membiarkan siapapun menyakiti Sunggyunya lagi. Ya lagi, namja tampan itu sudah tau bahwa ummanya adalah dalang dari semua penderitaan yang Sunggyu alami.

Saat ia tidak sengaja mengatakan hal yang bodoh Woohyun sangat menyesal melihat kembali wajah sedih Sunggyu di hari terakhir kalinya mereka akan bertemu. Dengan tawa canggung Woohyun kembali mendapatkan anggukan dan senyuman kecil dari namja manis itu,tapi ia tahu benar bahwa Sunggyunya merasakan ada sesuatu yang aneh dibalik sikap kekasihnya malam ini.

“Hyun ..” Terdegar suara pelan Sunggyu yang tampak bergetar.

Woohyun tahu ini adalah saat yang tepat untuk menyelesaikan misinya.

“Eum ?.” jawa Woohyun tenang dan masih menatap wajah Sunggyu yang kini memandangi pepohonan yang bergerak tertiup angin.

Perlahan Sunggyu mengalihkan pandangannya kearah kekasihnya dengan mata yang mulai berkaca-kaca. “Katakan .. katakan yang sesungguhnya.”

“Palli !.” Bentak Sunggyu yang mulai frustasi melihat aksi diam Woohyun.

Dengan wajah bersalah Woohyun menundukkan wajahnya “Mianhae.”

 

TES

 

Satu kata itu berhasil membuat air mata yang sedari tadi ditahan oleh Sunggyu jatuh menyusuri pipi mulus Sunggyu yang mulai dingin karena angin malam.

“Mianhae gyu, tapi sepertinya kita harus mengakhiri hubungan kita.”

Tangis Sunggyu pecah mendengar apa yang barusan Woohyun namja yang mencintainya apa adanya selama ini katakan. Dengan susah payah namja manis itu mengatur nafasnya dan menahan air matanya supaya berhenti tapi semua itu sia-sia karena sakit yang dirasakan saat ini tidak tertahankan. “W-wae ? kenapa tiba-tiba kau mengatakan hal yang tidak masuk akal seperti itu Nam Woohyun !!.”

Tanpa ia sadari suaranya meninggi ditengah isakkan tangisnya, Sunggyu tidak bermaksud membentak Woohyun tadi. Tapi emosinya yang sedang tidak stabil mengambil alih pikirannya kesal, sedih dan juga kecewa menghujam hati Sunggyu secara bersamaan. Ditambah Woohyun yang sedari tadi hanya diam dan tidak memandangnya membuatnya semakin kecewa terhadap namja yang sangat ia cintai itu.

 

Mendengar tangisan Sunggyu yang semakin tersedu-sedu membuat Woohyun merasa semakin tidak tega dan kesal terhadap dirinya sendiri karena kali ini ia adalah alasan kenapa Sunggyu menangis sesunggukan seperti itu. Melihat wajah yang biasanya tersenyum lebar kearahnya kini menangis membuat hati Woohyun sakit bagai ditusuk seribu pisau.

Perlahan namja tampan itu mengulurkan tangannya dan memeluk tubuh Sunggyu yang bergetar. “Mianhae gyu .. mianhae.” Hanya itu yang bisa ia ucapkan ditelinga kekasihnya atau lebih tepatnya namja yang pernah menjadi kekasihnya.

Diciumnya pipi Sunggyu yang basah kuyup akibat dari tangisan yang tidak berhenti-henti, dipeluknya dengan erat tubuh Sunggyu yang selalu menghiasi paginya saat ia terbangun dari tidur selama ini. Perlahan wajah bibir Woohyun mulai menjalar kebawah dan dikecupnya lembut bibir bergetra namja yang sangat ia cintai itu. Perlahan air mata mulai turun dari matanya yang entah sejak kapan sudah tertutup.

Tidak rela itulah yang dirasakan Woohyun saat ini ketika ia mulai melepaskan pelukannya dari tubuh gempal Sunggyu. “Sudah malam, kau harus langsung pulang eum ?. udara malam tidak baik untuk tubuhmu.” Ujarnya lembut sambil mengelus rambut coklat namja manis dihadapannya yang memandanginya dengan wajah memelas.

Dengan perasaan berat Woohyun bangkit dari tempat dimana mereka duduk dan meninggalkan Sunggyu yang menangis semakin kencang melihat punggung namja yang sangat ia cintai mulai menghilang dari pandangannya.

 

 

 

Sudah dua hari setelah kepergian Woohyun, Sunggyu masih duduk dibangku dekat jendela besar dimana ia biasa menunggu Woohyun untuk menjemputnya. Meskipun ia mencoba untuk tidak menangis, terkadang air mata masih saja terus mengalir menyusuri pipi gembulnya yang mulai memucat ketika ia tidak sengaja memikirkan wajah tampan Woohyun.

“sunggyu ?.”

Sibuk dengan dunianya sendiri namja manis yang sedari tadi hanya menatap kosong kolam yang ada dihadapannya tidak menyadari bahwa ada orang yang memanggilnya sampai dirasakan sebuah tepukan lembut dipundaknya.

“Sungg..”

 “Eoh .. Yongguk-ah. Wae ?,” Dengan cepat ia mengelap air mata dari wajahnya, karena ia tidak mau tertangkap menangis oleh rekan kerjanya.

Namja berpostur tinggi itu mengehela nafas melihat senyum paksa dari wajah pucat Sunggyu. “Kau pucat, apa kau sakit ? lebih baik kau pulang.”

Sunggyu tersenyum kecil melihat wajah cemas Yongguk, seperti Woohyun namja dihadapannya selalu cemas pada hal yang sepele. “Gwenchana .. aku hanya kurang tidur.”

“Jinjja ? apa perlu kubawakan kopi ? makanan ? atau kau ingin tidur siang sebentar ? kita sedang istirahat siang jadi kau tenang saja nanti aku akan menggantikanmu.” Suara berat Yonggyuk membuat Sunggyu yang sedari tadi ingin mengatakan sesuatu hanya membuka tutup mulutnya menunggu namja dihadapannya itu diam.

“Ye hyung ? kau mengatakan sesuatu ?.”

Tidak bisa .. suaranya tidak bisa keluar.

Woohyun ..

Pikirannya kembali pada saat Woohyun meninggalkannya.

Yongguk semakin panik melihat rekan kerjanya itu hanya membuka tutup mulutnya seakan tidak bisa mengeluarkan suaranya sampai akirnya setetes air mata mulai turun dari mata sipit yang memerah.

“Yongguk-ah.” Rintihan pelan Sunggyu menyadarkan lamunan namja dihadapannya dan reflek langsung memeluk tubuh bergetar Sunggyu. Beruntung saat ini perpustakaan sedang tutup jam makan siang dan pegawai yang lain sedang sibuk mengisi perut lapar mereka.

Dengan penuh kasih sayang Yongguk membelai lembut kepala namja manis yang ada didekapannya. “Ssst.. uljima gyu hyung. Semuanya pasti akan baik-baik saja,eum.” Bisik Yongguk tepat ditelinga Sunggyu, membuat namja manis itu mengeratkan pelukannya dan semakin menempelkan wajahnya pada dada bidang Yongguk.

 

 

 

 

 

Setelah menepati janjinya kepada ummanya Woohyun menyetujui untuk melanjutkan usaha keluarganya dan bertunangan dengan yeoja yang dijodohkan untuknya. Ia masih ingat betul bagaimana Sunggyu menangisinya sampai larut malam, bagaimana wajah pucat Sunggyu saat namja manis itu memutuskan untuk pulang.

Ya .. Woohyun tidak langsung pergi saat itu, namja tampan itu secara diam-diam mengikuti Sunggyu sampai dengan selamat di apartement yang mulai sekarang menjadi apartemen namja manis itu.

Meskipun didepan Sunggyu ia terlihat tegar, tapi setelah ia membalikkan punggungnnya kepada nama manis yang ia cintai itu tangisannya pecah. Hampir saja ia menabrak orang ditengah perjalanannya kerumah karena air mata yang terus mengalir membuat pandangannya mengabur.

Dengan langkah ragu-ragu namja tampan itu melangkahkan kakinya kearah gedung besar yang terlihat sepi karena jam makan siang membuat gedug itu tutup sementara. Perlahan ia menghampiri sebuah jendela besar dimana ia bisa melihat aktivitas didalamnya atau lebih tepatnya aktivitas Sunggyu. Sudah 3 bulan ini Woohyun mengamati Sunggyu diam-diam.

Sudah menjadi rutinitasnnya setiap istirahat siang kantornya Woohyun akan pergi ke kota untuk mengamati Sunggyu.

Senyuman tipis tiba-tiba menghiasi wajah tampan Woohyun ketika ia tidak sengaja melihat objek pengamatannya tidak sengaja menjatuhkan tumpukan buku yang sedang ia bawa. Ia ingat betul betapa cerobohnya sunggyu jika sudah diserahi masalah angkut barang karena Sunggyu lemah.

Tidak bertahan lama senyuman itu mulai memudar seiring datangnya namja berpostur tinggi membantu Sunggyu membawa buku-buku yang berserakan dilantai. Tapi senyuman itu kembali bersinar ketika ia melihat namja manis yang sedari tadi dimarahi hanya mempoutkan bibirnya lucu.

Tanpa Woohyun sadari ia sudah 40 menit berdiri didekat jendela perpustakaan yang mulai beroperasi kembali. Sampai suara ponsel menyadarkannya dari kegiatan mengamati Sunggyu. Dengan buru-buru namja tampan itu merogoh saku celananya dan mengangkat panggilan dari sekertarisnya yang menyuruhnya untuk segera kembali ke kantor.

“Ne .. tenang saja nana kau tidak perlu marah-marah seperti itu..”

Karena sibuk mengobrol dengan sekertarisnya ditelpon Woohyun tidak menyadari bahwa namja manis yang menjadi objek pengamatannya kini memandang sosoknya yang mulai menghilang ditengah kerumunan dengan wajah sendunya.

 

“Gyu hyung ! ayo cepat kita bisa ketinggalan filmnya.” Pekik seseorang pada Sunggyu yang sedang memandangi jendela dengan wajah kosong.

“Ne !.” Seru Sunggyu setelah sadar dari lamunannya dan segera mengahampiri Yongguk yang sudah tidak sabar menunggunya. Dengan senyum manis ia merangkulkan lengannya kepada namja berpostur tinggi itu.

“Kajja.” Ajaknya dan menuntun Yongguk menuju pintu utama, sesekali ia menoleh kearah jendela dimana ia melihat Woohyun.

Saranghae Nam Woohyun…

 

 

The End

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
inspiritly_beauty
#1
Chapter 1: Finally ada update! ^^/
Kasian banget Woohyun harus ngerelain Gyu...
Tapi endingnya gantung >.< Pengen tau mereka bakal bersatu lagi atau gimana...
imsmlee86 #2
Chapter 1: Woohyun sama mamanya udah kayak perang dunia, and my oh my, favorite secret ship gukgyu(?) Is here!
steffytangkeallo #3
Lanjut authorrrr
inspiritly_beauty
#4
Yang ini di update juga ya author...
akitou
#5
wow..., story ny keren... di tnggu update ny authornim