He is Missing

We'd Fight For You
Please Subscribe to read the full chapter

Pagi itu, di sebuah kamar yang ber-catkan warna putih bersih terdapat dua buah kasur, duduk seorang pria jangkung namun kurus di salah satu kasurnya. Dia duduk sambil membaca sebuah buku bersampul cokelat dan terdapat tulisan yang terlihat tidak asing baginya.

Terlihat dari wajahnya, tulisan tersebut bukanlah tulisan yang berisikan puisi yang indah atau lagu yang indah. Tulisan itu sepertinya sangat menusuk hatinya. Matanya Nampak berkaca-kaca dan memerah menahan tangis setiap membaca setiap kata, setiap kalimat, dan setiap baris dari sang penulis.

Buku tersebut adalah sebuah buku diary dari orang yang sangat dia kenal. Bahkan sangat ia sayang seperti hyung kandungnya sendiri. Orang yang sudah bersama dengannya lebih dari 7 tahun. Orang yang selalu melindunginya sejak ia pertama kali menginjakkan kaki di SM Ent hingga tadi malam saat ia akan tidur. Saat ia melihat orang tersebut tersenyum kepadanya sambil menyenandungkan sebait lullaby sebelum mimpi menjemputnya ke dunia alam sadarnya. Dan tanpa ia sadari itu adalah hal detik terakhir ia melihat orang tersebut sebelum pagi ini orang itu menghilang.

Pluk…

Buku itu terjatuh dari kedua tangannya setelah ia membaca kalimat terakhir yang tertulis di atas kertasnya.

Dia langsung berlari keluar dari kamar yang telah ia bagi selama tiga tahun dengan hyungnya tersebut.

Drap… Drap… Drap…

"K-kyungsoo hyung… Minseokie hyung… h-hyungdeul…"

Ia berhenti di ruang TV sambil terus memanggil semua hyung-nya. Saat salah seorang hyung-nya keluar dari dapur dan menghampirinya, ia tidak lagi dapat membendung air matanya dan ia langsung memeluk tubuh hyung mungilnya tersebut.

"Ada apa Sehunie?" Kyungsoo adalah orang pertama yang menghampirinya, menghampiri Sehun, magnae-nya yang berteriak memanggil mereka semua dari ruang TV.

Member lain berhamburan keluar dari ruangan masing-masing saat mendengar suara teriakan Sehun yang tidak terdengar seperti biasanya.

"Hiks… hiks…" Bukannya menjawab pertanyaan Kyungsoo, ia malah menangis dan mengeratkan pelukannya ketubuh Kyungsoo yang lebih pendek darinya.

Air matanya membasahi bahu sempit kyungsoo yang terlapisi kaos putih. Kyungsoo yang bingung hanya dapat mengusap punggung kurus magnaenya tersebut sambil terus bertanya lirih. "Ada apa sebenarnya, Sehunie?"

Minseok yang paling tua diantara mereka, akhirnya menghampiri Kyungsoo dan Sehun. Ia mengusap lengan kurus Sehun dan melepaskan pelukan Sehun dari Kyungsoo dengan lembut dan menuntun tubuh Sehun yang jauh lebih tingginya menuju sofa hitam yang ada di tengah ruangan tersebut.

Dia menyandarkan kepala Sehun kepada bahunya yang lebih kekar dari bahu Sehun dan terus mengusap lengan kiri dan sisi kiri kepala Sehun.

"Ada apa sebenarnya Sehunie? Kenapa kamu berteriak dipagi hari seperti ini dan menangis? Apa Junmyeon memarahi mu?" Semua akhirnya menyadari jika tidak ada Junmyeon, leader mereka di antara mereka saat ini.

Padahal biasanya, Junmyeon akan menjadi orang pertama yang menghampiri membernya yang terlibat masalah atau berteriak memanggil mereka seperti Sehun saat ini.

Mendengar nama Junmyeon disebut oleh Minseok, Sehun menegakkan kepalanya dan menatap Minseok dengan matanya yang penuh air mata.

"Junmyeon hyung, tidak ada di kamarnya" Ucapnya dengan bibir dan suara yang bergetar.

Minseok mengerenyitkan dahinya. "Junmyeon tidak ada di kamar kalian? Apa dia sudah bangun?"

Chanyeol yang kini sudah duduk di lantai dihadapan Sehun dan Minseok bersama Baekhyun, Jongdae, dan Jongin, menggelengkan kepalanya seperti tidak percaya. "Tidak mungkin Junmyeonie hyung sudah bangun. Ini terlalu pagi untuknya bangun" Ujarnya dengan suara beratnya. Dan diaminin dengan anggukan Baekhyun dan Jongdae.

"Junmyeon hyung pergi… Dan dia tidak membawa handphone, dompet, ataupun jumpernya. Padahal di luar sedang turun salju" Lanjut Sehun yang kini sudah lebih dapat mengontrol emosinya. "Kita harus mencarinya hyung. Perasaanku tidak enak. Sepertinya ia hanya memakai hoodienya yang tipis"

"Mungkin dia hanya sedang keluar mencari udara segar. Belakangan ini dia sangat sibuk untuk comeback winter kita kan" Ujar Kyungsoo mencoba menenangkan Sehun.

Namun Sehun Nampak makin panic. "Tidak… Ia tidak keluar mencari angin. Dia pergi hyung… Dia meninggalkan kita semua…"

"Apa maksudmu?" Tanya Jongin yang sedari tadi hanya diam.

Sehun tidak langsung menjawab. Namun ia berdiri dan berjalan dengan langkah yang cepat kembali ke kamarnya. Semua menatapnya aneh. Namun tidak lama kemudian, Sehun keluar dan kembali ketengah-tengah mereka sambil membawa sebuah buku yang tadi ia baca.

"Jongdae hyung coba baca ini" Ia menyerahkan buku yang telah ia buka dihalamnya yang tadi.

Jongdae hanya dapat mengerenyit bingung namun tetap menuruti permintaan Sehun.

"Semuanya… Maafkan aku…" Jongdae mulai membaca

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
ohplumbaby
#1
Chapter 1: T____________________T
suratnya bikin baper,
aq bayangin dia bakalan nulis gitu beneran,
nulisnya malem2 sambil nangis di meja belajarnya smbil liatin sehunie tidur terus dia yg pikirannya udah 'aku gagal gagal dan gagal'
dan YIXING!!1!!!!1!!!
Ini seperti yg kita bicarakan di chat,
hati ini sakit kapten /cries/

dan akhirnya
yaaaaaaaaay I'm here /insert ebichu emoticon/ :D
littlestarrie #2
Chapter 1: Yey
Akhirnya ada ff lainnya yg terinspirasi dr Suho(+PCY) scene di SFY mv
Baguus
Kalimatnya jg mudah dipahami
Kereeeen
Ditunggu next chapnya