Is it a deal?

The Lucky One

“MWO?” Sehun langsung berteriak sesaat setelah Hee Gi mengucapkan permintaannya, “Kau mau aku jadi pacarmu?” Tanyanya lagi tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar.

“Anio!!!” Jawab Hee Gi dengan cepat, “Aku hanya bilang aku meminta tolong kau untuk menjadi pacar bohongan ku saja. Untuk satu hari!” Kata Hee Gi menegaskan kalimatnya lagi. Bukan memintanya untuk menjadi pacar. Tetapi ini pacar bohongan.

“Yaa! Memangnya apa keuntunganku jika aku melakukan hal itu?”

“Ayolah! Kau kan sudah berjanji tadi!” Pinta Hee Gi lagi dengan wajah puppy eyesnya. Sehun mengalihkan pandangannya seketika. Ia memegang pelipisnya. Tangan kirinya berkacak pinggang.

Sehun menghembuskan nafas berat, “Kapan aku harus melakukannya?”

“Malam natal. Di Daegu.”

Sehun kembali menatap Hee Gi, “Mwo? Neo Micheosso?”

Hee Gi mengertukan alisnya. Kepalanya mundur 5 cm karena Sehun benar-benar menatapnya dari dekat kali ini. Alis namja itu mengkerut bingung, “Wa..wae?” Tanya Hee Gi padanya.

Sehun berdiri seperti biasa. Namun kini, tangannya menyentuh wastafel dan melihat refleksi dirinya di kaca. Matanya melirik Hee Gi dari cermin itu. “Tidak bisa, aku ada perform.”

Hee Gi mengerutkan keningnya dengan kecewa. Kepalanya menunduk lesu. Ia bingung harus berfikir bagaimana lagi, “Tapi kau kan sudah janji padaku.” Sehun menatapnya tak bergeming. Hee Gi juga bingung harus bicara apalagi. Gadis itu menatap Sehun penuh arti, “Aku akan menunggumu selesai perform. Setelah itu kita ke Daegu.”

“Mwo?” Entah yang keberapa kalinya Hee Gi mendengar kata itu. Satu yang pasti, Hee Gi tidak akan menyerah. Lagian, ia melakukan hal ini sekali seumur hidup. “Yaa! Otakmu ada di dengkul ya?”

Hee Gi melotot, tidak suka dengan apa yang dikatakan Sehun, “YAA! Apa kau tidak bisa berkata lembut? Apa artis selalu begini ya? Bicara sesuka hatinya saja! Yaa! Salah siapa kau melakukan hal itu di depan kedai kopi, akhirnya malah masuk berita. Semua ini gara-gara kau Oh Sehun!”

“Yaa! Harusnya kau berbicara formal padaku! Memangnya aku melakukan apa, huh?” Tanyanya lagi. “Sudahlah, aku harus perform sekarang.” Sehun melirik jamnya yang menunjukan pukul 15.30, sedangkan EXO akan tampil tepat pukul 16.00. Ia melangkahkan kakinya keluar kamar mandi.

“Yaa! Kau harus menepati janjimu! Kalau tidak aku akan mengaku pada semua orang bahwa kau menciumku!”

Sehun menghentikan langkahnya, kemudian berbalik dengan santai, “Yaa! Apa menurutmu itu akan merubah keadaan? Kau harus mengenal lebih jauh tentang fans kami.” Katanya sambil berlalu.

Hee Gi menghentakkan kakinya kesal. Harga dirinya hancur. Percuma saja namja itu tadi bilang janji janji. Janji apa? Janji palsu? Hee Gi manyun. Wajahnya sudah terlihat kusam. Ia buru-buru pergi ke ruang ganti dan menunggu acara selanjutnya untuk membantu tata dekorasinya.

Apartemen, pukul 19.25 KST

Hye Mi masih memegang laptopnya. Ia menonton drama kill me heal me yang sedang ngetrend. Cerita tentang seorang laki-laki yang mempunyai 5 kepribadian sekaligus. Ia melirik jam dinding di ruang tv. Teringat Hee Gi yang juga masih belum pulang. Hye Mi mengambil hpnya kemudian untuk mengirimkan pesan pada Hee  Gi, yang tidak lama kemudian dibalas.

Han Hee Gi

Aku akan pulang malam.

Hye Mi menghembuskan nafasnya dengan berat. Tidak ada Hee Gi rasanya sungguh sepi. Apa ia tidur saja? Ah tidak, ia akan menunggu Hee Gi pulang.

-

Stasiun televisi SBS, pukul 20.00 KST

Sehun merebahkan tubuhnya di kursi backstage. Setelah dari inkigayo, ia harus bergegas lagi ke acara music lain di stasiun tv SBS. Ingatannya kembali lagi ke kejadian di kamar mandi saat Hee Gi meminta sesuatu padanya.

“Yaa! Kau kenapa senyam senyum sendiri?” Sehun melirik Kai yang kini tengah berkaca dan merapikan rambutnya dengan tangannya. Namja itu kemudian duduk di samping Sehun.

“Anio.” Jawab Sehun singkat, kemudian ikut duduk di depan Kai.

“Kai, malam natal besok, bukankah kita perform di music bank?” Tanya Sehun. Kai hanya meliriknya aneh, namun kemudian menganggukan kepalanya. “Ah ya, bukankah besok kau syuting web dramamu? Bagaimana?”

Kai menaruh kedua lengannya di belakang kepala, ia menerawang, “Lumayan.” Katanya. Sehun hanya sedikit memukul kakiknya dengan ujung sepatu yang dipakainya, “Eun Bi nuna sangat baik.”

“Kau tidak terlihat seperti senang,”

Kai melirik Sehun dengan ujung matanya, “Ah, kau tahu kalau aku mudah bosan dan tidak mudah akrab dengan orang baru.”

-

Ruang tunggu, 21.57 KST

“Ah, kau menungguku?” Tanya Jung Kook pada Hee Gi yang telah siap pulang. Hee Gi sudah menyelesaikan magangnya 20 menit lebih awal daripada Kookie. Hee Gi hanya mengangguk dan tersenyum mengiyakan pertayaan Jung Kook.

Jung kook tersenyum ditengah rambutnya yang basah oleh keringat, “Arraseo, aku ganti baju dulu.” Katanya kemudian.

Setelah melakukan salam perpisahan dengan kru KBS, Hee Gi akhirnya bisa bernafas lega dengan menginjakkan kakinya keluar perusahaan tv tersebut. Begitupula Jung Kook yang terlihat begitu senang seperti baru keluar dari rumah sakit.

“Hari ini sungguh melelahkan ya,” katanya. Hee Gi menoleh dan mengiyakan perkataan Jung Kook. Apalagi dirinya telah melalui suatu kondisi yang tak bisa dijelaskan.

“Jung Kookie, kita mampir minum dulu yaaa?” Pinta Hee Gi tiba-tiba. Jung Kook terlihat berfikir sebentar namun pada akhirnya ia mengiyakan ajakan Hee Gi. Toh, mereka berdua sepertinya memang sedang sama-sama stress karena banyak tugas.

-

Mobil, Perjalanan pulang 23.01 KST

“Sehun-ah, apa kita juga harus mengikuti project itu?” Tanya Kai tiba-tiba. Matanya terpejam, namun bibirnya terus mengoceh karena ia sendiri juga tidak tenang. Selain banyak pekerjaan, kini dirinya juga harus disibukkan dengan dunia kuliah.

Sehun terdiam sebentar, “Sepertinya begitu. Ah tenang saja Kai, pasti banyak orang yang ingin bergabung dengan kita.” Katanya lagi mengingat kalau akhir-akhir ini EXO memang sedang naik daun. Siapa yang akan menolak jika diajak bergabung dengan team SeKai?

“Rasanya aku ingin pergi ke china saja bersama lay hyung. Jadi artis itu susah ya,” Kai masih memejamkan matanya. Sehun melirik Kai yang kelihatannya sedang mengeluarkan sisi galaunya.

“Sudah resiko kita hyung.”

Memang, ada kalanya Kai maupun Sehun merindukan kehidupan orang-orang diluar sana. Rasanya, walaupun disibukkan dengan pekerjaan, mereka akan bernafas lega dan mencurahkan seluruh penatnya pada keluarga. Ya, di saat-saat seperti ini, mereka selalu ingin bertemu ibu atau ayahnya walau hanya satu jam saja.

Pikiran Sehun melayang-layang merasakan bagaimana jika dirinya tidak menjadi seorang artis, dan saat ini ia akan pulang menuju rumah, bukan dormnya. Menjadi mahasiswa biasa dan bisa minum bersama teman di kedai pinggir jalan. Bagaimana ya rasanya? Ia hanya bisa mencicipi hal itu di angannya saja.

Tiba-tiba, Sehun teringat sesuatu.

-

Apartemen,

“Mwo?” Tanya Hye Mi panic, “Arraseo, aku akan segera ke sana. Tunggulah sebentar.” Katanya sebelum menutup sambungan telepon. “Haishh jinjja! Ada-ada saja yang dilakukanya.” Umpatnya sebelum pergi meninggalkan apartemen.

“Nuna! Kau mau kemana?” Tanya Ha Neul yang kebetulan mau masuk ke dalam apartemen. Sepertinya dia baru saja pulang kerja.

“Menjemput Hee Gi!” Teriaknya kemudian melesat ke lantai satu untuk pergi ke kedai pinggir jalan yang jaraknya tidak terlalu jauh dari apartemen.

Setelah berlari sekitar 10menit, Hye Mi bisa melihat seorang gadis yang duduk membelakanginya dari dalam kedai. Seorang namja didepannya kini melihat ke arahnya dan melambai-lambaikan tanganya. Hye Mi buru-buru berlari lagi ke dalam kedai.

“Yaa! Han Hee Gi! Mwoaneungoya?” pekik Hye Mi pada Hee Gi yang memasang tampang tak berdosa. Pipinya terlihat merah sekali.

“Apa yang kau tanyakan itu Hye Mi-ya? Tentu saja aku sedang minum,” jawabnya sambil tertawa tidak jelas. Hye Mi hanya menggelengkan kepalanya kesal.

“Ahjumma, berapa yang harus aku bayar?” Tanya Hye Mi pada ahjumma si pemilik kedai.

“Sudah aku bayar,”

Hye Mi menoleh ke arah suara, “Ahh arraseo, Jung Kookie, gomawo. Nanti aku bayar,” katanya kemudian.

“Gwaenchana, tidak usah kau bayar. Aku yang traktir,” ucapnya lagi. Namja itu kemudian membenarkan kupluk yang terpasang di kepalanya. “Khaja! Pulang. Sebelum dia mati beku kedinginan.” Katanya lagi sambil melirik ke arah Hee Gi yang sepertinya sudah tak sadarkan diri.

“Kau dapat jatah magang kapan?” Tanya jungkook yang kini menggendong Hee Gi di atas punggungnya. Hye Mi hanya menoleh ke arahnya dan melihat wajah namja didepannya yang kalem.

“Besok di SBS. Bagaimana magangmu hari ini?” Tanya balik Hye Mi. Ia tetap memperhatikan gerak-gerik Jung Kook yang sekarang akan menjawab pertanyaannya. Sebuah asap keluar dari mulutnya.

“Ah, sangat melelahkan sekali.”

“Kau pasti disuruh ini itu ya?” Hye Mi sedikit manyun mengingat anak-anak magang yang biasanya memang selalu disuruh ini itu oleh atasan mereka. Matanya menatap Jung Kook lagi. Namja itu menoleh pada Hye Mi, “Kau telah bekerja keras Jung Kookie!”

Jung Kook tersenyum memperlihatkan gigi kelincinya. “Besok-besok kau harus benar-benar membawa bekal untuk sarapan. Kau akan terus-terusan di suruh oleh mereka,” tawanya sedikit menemani malam yang dingin.

Hye Mi tersenyum, “Arrasseo.”

***

Kantin program studi perfilmaan, 09.15 KST

“Mianhae Hye Mi-ya. Jinjja Mianhae..”

Hye Mi masih tetap mengunyah sandwichnya di kantin. Matanya kemudian memandang layar latopnya, menghiraukan suara Hee Gi yang dari tadi terus-terusan minta maaf padanya.

“Yaa! Hye Mi ya! Kasihan temanmu.” Kata seseorang yang duduk disebelahnya.

Ah ya benar, jika Hee Gi berteman baik dengan Jung Kook di prodi interiornya, maka Hye Mi juga punya teman baik di prodinya sendiri yaitu Kim Tae Hyung dan Kang Seul Gi. Perlu diketahui, jumlah laki-laki di jurusan ini lebih banyak dibanding dengan perempuan. Walaupun terhitung sekitar 65% jumlah laki-laki dan sisanya adalah jumlah perempuan.

“Tae Hyung-ah!” teriak Seul Gi dari kejauhan, tangannya melambai-lambai memanggil Tae Hyung ke arahnya.

Tae Hyung melirik Hye Mi sebentar, “Yaa! Aku pergi dulu. Memangnya kau magang jam berapa?” tanyanya.

Hye Mi melirik jam di laptop, “20 menit lagi. Kau dengan Seul Gi di KBS kan? Bersiaplah untuk jadi budak mereka. Hwaiting!” Kata Hye Mi yang kemudian fokus lagi dengan laptopnya.

“Arraseo.” Kata Tae Hyung memperlihatkan giginya, matanya melirik Hee Gi kemudian, “Yaa! Hwaiting!” katanya sebelum berlalu.

“Yaa! Kau akan minum-minum begitu lagi?” Tanya Hye Mi tiba-tiba, sudah tak tahan melihat Hee Gi yang kini menundukan kepalanya pasrah. Sedetik setelah mendengar kalimat itu, ia langsung mendongak menatap Hye Mi.

“Arraseo. Aku tidak akan melakukannya lagi Hye Mi-ya!” Hye Mi tersenyum mendengarnya. Sebenarnya, Hye Mi tidak akan pernah bisa marah pada Hee Gi. Namun, jika ia tidak begitu, ia takut sahabatnya akan melakukan hal-hal ceroboh lainnya.

“Arra! Aku pergi duluan dulu. Magang, di SBS.” Hye Mi memasukkan laptopnya kemudian berdiri menenteng benda itu. Tangannya dadah-dadah pada Hee Gi yang kelihatannya masih betah duduk di prodinya itu. “Bye bye!” katanya lagi sambil berlalu.

-

Hee Gi melangkahkan kakinya tak tahu arah. Apa ia akan ke perpus saja? Atau dia akan pulang? Dia masih bingung akan melakukan apa. Ataukah ia mengajak Ha Neul saja untuk pulang bersama? Beginilah kalau ia sendirian, suka bingung sendiri mau melakukan apa atau mau menuju kemana.

Kakinya bergerak menaiki tangga jurusan acting. Kepalanya celingak celinguk ke arah koridor. Ini pertama kalinya ia menginjakkan kaki di gedung acting. Tangannya bergerak mengeluarkan ponsel untuk mengirimkan pesan pada Ha Neul.

Sesaat setelah mengeluarkan ponselnya, benda itu direbut oleh tangan tak dikenalnya. “Yaa!” namun kemudian mulutnya beku melihat siapa si pemilik tangan tersebut. “Neo!” katanya, “Sedang apa kau di sini Sehun-ah? Kau kuliah?” Tanyanya keheranan.

Sehun mengetikkan sesuatu di layar handphone milik Hee Gi, kemudian melirik gadis itu untuk menjawab pertanyaannya, “Tentu saja!” jedanya, “Yaa! Kau masih ingat apa yang kau minta kemarin?” Tanyanya.

Hee Gi mengertukan alisnya sebentar , mencerna perkataan Sehun. Namun tak lama kemudian wajahnya terlihat antusias, “Wae? Kau mau melakukannya? Kau kan sudah janji akan melakukannya!”

Sehun mengangguk-angguk kemudian tersenyum manis ke arah Hee Gi. Gadis itu mengerutkan kening, tidak tahu arti dari senyuman aneh itu. “Waee?” Tanyanya ngeri.

“Kau, belikan aku bubble tea!” Perintahnya.

“Mwo?” Hee Gi melongo.

-

Lokasi syuting SBS, 11.56 KST

D.O celingak celinguk di lokasi syutingnya. Saat ini ia sedang break membaca script untuk adegan selanjutnya. Drama yang sedang dijalankannya ini adalah drama ketiganya. Tentu saja ia menjadi pemeran utama dalam drama yang satu ini.

“Ah, ini kopinya.”

D.O mendongak melihat seseorang menyodorkan kopi untuknya. Matanya flat namun terlihat seperti sedang berpikir.

“Ah, kau EXO ya?” Tanya gadis didepannya yang menyadari siapa dirinya, “Anyyeong haseyo, aku sedang magang di sini. Mohon kerjasamanya.” Katanya kemudian.

D.O sekarang teringat siapa gadis didepannya ini, mulutnya tersenyum, “Kyungsoo imnida.”

“Ah ne. Kyungsoo seonbae ini kopinya,”

“Ireum?” Tanya D.O sambil mengambil kopi dari tangan gadis magang dan meminumnya.

“Ah, Kim Hye Mi.” jawab gadis itu sambil tersenyum, “Aktingmu bagus juga.” Lanjutnya kemudian menoleh pada suara seseorang yang memanggilnya dari seberang. “Ah aku harus pergi dulu.” Pamitnya sambil membungkuk.

-

Ruang kuliah 09, Program Studi Dancing, 14.52 KST

“Kai-ya, dia siapa?” Tanya Ji yeon yang sedang memperhatikan Sehun dengan seorang gadis yang tak kalah cantik darinya.

Kai melirik ke arah Sehun yang sedang menerima bubble tea dari Hee Gi, “Ah, haruskah aku membongkar rahasianya?” katanya kemudian yang langsung membuat Ji Yeon menoleh.

“Mwoo? Ada apa?”

“Yaa! Hee Gi-ya!” Panggil Kai kemudian mengabaikan pertanyaan Ji Yeon. Gadis itu menoleh, begitu pun dengan Sehun. “Aku ingin bubble tea juga!”

“Wae? Kenapa aku?” Tanya Hee Gi bingung. Tak lama, ia kemudian melirik Sehun yang menyentil lengannya.

“Dia temanku, kau juga harus menurutinya,” Hee Gi sukses melongo, manyun. “Ji Yeon-ah, apa kau juga ingin bubble tea?”

“Tidak oppa, aku ingin kopi saja.”

“Bubble tea dan kopi. Tidak pakai lama.” Perintah namja didepan Hee Gi. Gadis itu hanya bisa pasrah.

-

Apartemen, 21.19 KST

“Wah, kenapa kau bisa pulang cepat begini” kata Hee Gi yang melihat Hye Mi melepas sepatunya, baru pulang dari kegiatan magangnya, “Bagaimana magangmu?”

“Baik-baik saja. Menyenangkan sekali. Acara mereka keren-keren. Cynematography-nya bagus sekali.” Jedanya kemudian duduk di sebelah Hee Gi yang sedang menonton tv. “Tumben sekali kau menonton tv.”

“Aku sangat bosan,” jawabnya sambil melihat tv, “Ah ya bukankah dia exo ya?” Tanya Hee Gi melihat seorang namja yang sedang berakting di layar kaca.

“Ah namanya Kyungsoo, tadi aku bertemu dia di SBS. Aktingnya lumayan, keren!” Kata Hye Mi mengingat kejadian tadi di SBS. Ia sendiri memang mengakui bahwa acting D.O bisa dibilang mengesankan. Apalagi lawan mainnya seorang artis imut, Kim So Hyun.

“Jinjja? Apakah dia baik?” Tanya Hee Gi penasaran. Hye Mi hanya mengangguk menjawabnya, “Aigo, aku jadi penasaran dengan exo exo itu, kenapa yang bernama Sehun dan Kai menyebalkan sekali.”

Hye Mi melirik ke arah sahabatnya, “Wae? Apa yang terjadi?”

“Kau tahu? Aku jadi babu mereka.” Curhat Hee Gi kesal.

Hye Mi membelalakkan matanya, “Mwo? Wae yooo?”

“Ah keugon, karena aku memintanya untuk datang di malam natal nanti itu.”

“Neo miccheosseo?”

Hee Gi mengerutkan bahunya kaget mendengar Hye Mi yang setengah berteriak. “Wae? Nan gwaenchana.” Katanya sambil berlalu, Hye Mi hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

“Yaa! Is it a deal for him to accept your wish?”

Hee Gi kembali dengan laptop di lengannya, kemudian mengangguk mengiyakan pertanyaan Hye Mi tadi. Hye Mi hanya menghembuskan nafas tak percaya. Hee Gi kemudian membuka laptop dan mengonekkan koneksi wifi apartemen untuk memasuki situs youtube. Ia mengetikkan exo di kolom pencarian.

“Lihat, ini single terbaru mereka, sing for you.”

Hye Mi melirik layar laptop yang kini sedang menampilkan 8 orang laki-laki berseragam sama duduk di atas kursi dengan mikrofonnya masing-masing. “Lagunya cukup bagus,” komentar Hye Mi. Hee Gi mengangguk setuju.

Hye Mi mengalihkan pandanganya pada ponsel. Kepalanya tiduran di bangku sofa. Sesekali matanya melirik layar laptop di pangkuan Hee Gi yang duduk di atas karpet. Hye Mi menscroll instagramnya dan mengetikkan exo juga di kolom pencarian. Ia juga penasaran dengan ketenaran seorang exo itu seperti apa.

Hye Mi mengerutkan keningnya mendapati foto kyungsoo yang sedang di lokasi syuting. Ia melihat caption di bawahnya, “Waaaah daebak!”

“Mwo?” Hee Gi menoleh dan ikut-ikuta melihat ke layar ponsel Hye Mi. “Bukankah itu kau?”

Hye Mi mengangguk membenarkan, “Woah jinjja daebak. Ini saat aku mengantarkan kopi tadi padanya.” Jedanya masih tak percaya, “Apakah fansnya selalu mengikuti mereka seperti ini?” Tanya Hye Mi sedikit bergidig ngeri, tak percaya dengan hal tersebut.

“Molla.” Jawab Hee Gi, “ah, aku tidak bisa membayangkan jika berita kemarin ketahuan kalau aku yang ada di Koran itu. Mungkin sekarang aku sudah menjadi buronan fansnya.” Hye Mi tertawa mendengarnya. Apa yang dikatakan Hee Gi itu ada benarnya juga.

“Untung saja fansnya mengira aku seorag staff,” lanjut Hye Mi lagi.

Tangannya kini melihat notifikasi line di layar handphone. Ia bergerak membukanya yang sedetik kemudian di tanggapi dengan wajah berkerut, “Yaa! Ha Hee Gi!”

Dilihatnya Hee Gi yang kini tengah tersenyum manis menatap ke arahnya, “Mwoaneungoya?” Tanya Hye Mi sambil membelalakkan matanya. Ia melihat ke nama grup baru yang ada di line yang berjudul “Our Project” terlebih lagi pada anggotanya yang jelas-jelas tertulis Oh Sehun, Kim Jong In, Park Ji Yeon, Jeon Jung Kook. “Yaa! Han Hee Gi! Our Project apanya? Neo?” Tanyanya lagi sambil mengarahkan telunjuknya pada gadis didepannya.

“Ah, mianhae Hye Mi-ya! Aku tidak punya piliha lain.” Kedua tangannya kini meminta maaf pada Hye Mi yang masih tak percaya dengan apa yang dilakukan Hee Gi.

“Astaga! Sebenarnya aku punya salah apa sih denganmu,” Hee Gi tertawa, “Ya! Apakah ini termasuk ke dalam deal mu itu juga?”

Hye Mi membuang nafas pasrah, “Neo! Juggoseo!” yang kemudian ditanggapi Hee Gi dengan senyum manis

***

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
galaxyours
Hi! This is my first story ^^
I've tried to wrote several chapters, and.. it kinda a lilbit bored at the beginning, I think. But the more you read, you'll love the story for sure.
Trust me :)

Comments

You must be logged in to comment
Sky_Wings
#1
Seems good!
ssadssad #2
♥♥♥♥♥