Final

Thank You For Being My Best Friend
Please Subscribe to read the full chapter

"Yeoboseyo?"

"Yak! Do Kyungsoo, dimana kau?! Kau tau, aku sudah menunggumu hingga kulitku menghitam!" Bentak seseorang di sambungan telepon dengan berlebihan.

"Kau tidak usah berlebihan Kkamjong! Kau memang sudah hitam." Do Kyungsoo, namja yang sedang berhubungan dengan seseorang yang mengaku hitam itu membalas tidak kalah kerasnya. Sambil memutar bola matanya malas.

"Yak! Kau ini. Sudahlah, dimana kau?." Kim Jongin atau yang dipanggil Kkamjong -oleh Kyungsoo- berkata lebih santai.

"Oh. Maafkan aku. Hari ini hyungku datang dari Kanada. Orang tuaku menyuruhku untuk menjemputnya di bandara. Jadi aku melupakan janji kita. Hehehe." Terdengar Kyungsoo meringis di seberang dengan santai tanpa merasa bersalah.

"Menga-"

"Nanti saja kita lanjutkan. Baekie hyung mencariku. Bye~" belum sempat Jongin menyelesaikan satu kata, sudah dipotong oleh Kyungsoo yang tampak terburu-buru. Terdengar dari suaranya.

"Yak! Kyungsoo ini." Di sebuah taman, Jongin tampak mengumpat sambil menatap ponselnya.

"Hah. Sebaiknya aku pulang saja." Jongin mulai berlalu meninggalkan taman dan pulang menuju rumahnya.

"Baekie hyung! Disini!" Kyungsoo berteriak kepada seseorang yang baru datang. Dikarenakan penuhnya orang dan tubuhnya yang lumayan mungil ia melompat-lompat agar dapat dilihat oleh hyungnya tersebut. Lelaki manis dengan surai hitam pekat segera menghampiri Kyungsoo, setelah melihat dongsaeng kesayangannya tampak melompat-lompat kesusahan seperti anak kecil.

"Kyungie~" mereka berpelukan setelah Baekhyun -namja bersurai hitam- sampai ditempat dongsaengnya berada. Tubuh mungil mereka saat berpelukan membuat mereka tampak imut dan menggemaskan. Beberapa orang tampak gemas memperhatikan mereka yang bertingkah kekanakan, berpelukan sambil berputar-putar, seperti teletubies pikirnya.

"Wah kau masih tetap kecil saja, tapi kau semakin manis." puji Baekhyun menggoda dongsaengnya sambil mencubit pipi Kyungsoo keras.

"Yak! Appo hyung." ucap Kyungsoo sambil mencoba melepaskan cubitan hyungnya. Baekhyun menyerah dan melepaskan cubitannya. Kyungsoo mengelus-elus pipinya yang sakit dan memerah sambil mengerucutkan bibirnya.

"Siapa yang kau bilang manis? Aku ini namja hyung! Aku tampan!" lanjut Kyungsoo.

"Ah~ ne, ne. Kalau begitu ayo kita pulang, aku sudah merindukan eomma." Ucap Baekhyun langsung menarik Kyungsoo yang masih sibuk merajuk pada hyungnya.

"Annyeonghaseyo~" ucap Jongin sambil memasuki rumah Kyungsoo. Ia meletakkan tasnya di ruang tamu lalu segera pergi ke ruang makan rumah itu.

"Ah, kau sudah datang Jongin? Tolong panggilkan Kyungsoo, sepertinya dia belum bangun." Nyonya Do menyuruh Jongin segera memanggil Kyungsoo.

Jongin merupakan tetangga sebelah rumah keluarga Kyungsoo. Jongin memang akrab dengan keluarga Kyungsoo. Bahkan tuan dan nyonya Do sudah menganggap ia seperti anak. Setiap pagi Jongin akan sarapan di rumah Kyungsoo. Jongin hanya tinggal bersama appanya, eommanya sudah lama meninggal. Appanya sangat sibuk dan sering berpergian keluar kota, sehingga Jongin jarang sarapan di rumah bersama appanya.

Jongin melangkahkan kakinya ke lantai kedua bangunan rumah keluarga Do. Ia berjalan menuju ruangan yang sudah sangat ia hafal, dan juga ruangan yang berhadapan dengan ruang kamarnya. Diketuknya pintu itu beberapa kali. Lama tak ada sahutan, ia memutuskan membuka pintu kamar tersebut. Matanya melotot saat ia sudah berada di dalam kamar Kyungsoo. Di depannya berdiri seorang namja manis dengan penampilan acak-acakan tampak baru bangun tidur. Jongin dan namja manis itu sama-sama terdiam kaget. Hingga bunyi pintu kamar mandi terbuka dan nampak Kyungsoo keluar dengan rambut basah sambil mengamati dua orang yang sedang terdiam dengan heran.

"Kkamjong, apa yang sedang kau lakukan?" Kyungsoo menghampiri Jongin dan menyadarkannya. Mereka akhirnya tersadar dari keterdiamannya.

"Oh, eh... Do ahjumma menyuruhku memanggilmu." jawab Jongin gugup dan salah tingkah.

"Ne, aku akan segera kesana. Ohya... Kenalkan ini hyungku yang kemarin baru datang dari Kanada. Hyung, ini Kkamjong, sahabatku." Kyungsoo memperkenalkan dua orang yang tadi berdiri berdiam menatap satu sama lain.

"Do Baekhyun." Baekhyun tersenyum manis sambil mengulurkan tangannya ke arah Jongin.

"Eum, Kim Jongin." Jongin mengulum bibirnya sebelum balas menjabat tangan Baekhyun. Jongin terpesona, mereka sama-sama terpesona.

"Yasudah, kembalilah ke bawah. Aku akan ganti baju." Ucap Kyungsoo mengganggu moment perkenalan Jongin dan Baekhyun. Baekhyun segera melepaskan jabatan tangan mereka dan pamit menuju kamar mandi untuk mencuci muka. Jongin segera kembali ke ruang makan. Dan Kyungsoo pergi untuk mengganti pakaiannya dengan pakaian seragam.

"Hey, Kyung." Panggil Jongin kepada Kyungsoo yang ada di sampingnya. Saat ini mereka sedang berada di bus kota menuju sekolah. Posisi mereka saat ini, Jongin sedang duduk di bangku penumpang, dan Kyungsoo yang berdiri sambil bergelantung di samping Jongin. 'Dasar, tidak mau mengalah kepada yang lebih pendek' batin Kyungsoo.

"Heum?" Kyungsoo hanya menjawab singkat.

"Kau tak pernah bilang jika kau mempunyai hyung yang sangat manis." Ucap Jongin.

"Kau tak pernah bertanya." Jawab Kyungsoo malas.

"Yah... Benar juga sih." Jongin bergumam sambil menggaruk lehernya yang tidak gatal.

Bus berhenti di halte terdekat dari sekolah. Kyungsoo segera turun meninggalkan Jongin yang masih bergumam tidak jelas. Setelah sadar jika kyungsoo meninggalkannya, Jongin segera berlari mengejar kyungsoo.

"Hey, kenapa kau meninggalkanku?" tanya Jongin setelah berhasil mengejar Kyungsoo. Sedangkan Kyungsoo hanya diam tidak menjawab. Jongin akhirnya hanya diam berjalan di samping Kyungsoo.

"Eh, Kyung. Apa kau mau mendekatkanku dengan Baekhyun hyung?" tiba-tiba Kyungsoo berhenti setelah mendengar pertanyaan Jongin.

"Ani." Jawab Kyungsoo singkat lalu melanjutkan berjalan.

"Apa kau tega melihatku lama menjomblo?" Tanya Jongin memelas. Kyungsoo menolehkan wajahnya ke arah Jongin.

"Kau baru putus dengan Sehun sebulan yang lalu." Ucap kyungsoo malas.

"Tapi itu termasuk lama." Jongin masih merajuk, Kyungsoo tak memperdulikannya.

"Atau jangan-jangan, kau cemburu?" Ucap Jongin menyuarakan ide konyolnya, membuat Kyungsoo gelagapan.

"A-ani." jawab Kyungsoo gugup.

"Lalu kenapa?"

"A-aku hanya tidak ingin Baekhyun hyung dekat dengan namja playboy sepertimu." sanggah Kyungsoo lalu memasuki gerbang sekolah.

"Kalau begitu- yak! Do kyungsoo!" Jongin tidak jadi melanjutkan ucapannya setelah melihat Kyungsoo berlari meninggalkannya memasuki halaman sekolah.

"Apa-apaan anak itu?"Gerutu Jongin.

'Mianhae Jongin.' Lirih Kyungsoo membatin.

Sudah sekitar 2 bulan Baekhyun pindah ke Korea, dan sudah 2 bulan pula Jongin mendekati Baekhyun. Jongin lebih sering bermain ke rumah Kyungsoo untuk melihat Baekhyun. Bahkan julukan perangko yang diberikan untuk kyungsoo dan Jongin karena selalu bersama, sudah tidak berlaku sejak kedatangan Baekhyun. Jongin juga lebih sering mengajak Baekhyun jalan-jalan. Seperti saat ini, Baekhyun dan Jongin sedang pergi ke toko buku meninggalkan Kyungsoo berdiam diri di rumah sendirian, orangtuanya sedang pergi keluar kota. Kyungsoo kaget Jongin mau diajak pergi ke toko buku. Pasalnya, toko buku adalah salah satu tempat yang sangat dihindari Jongin selain perpustakaan. Dan dengan mudahnya hyungnya membuat Jongin menyetujui ajakannya ke toko buku. Bahkan dulu kyungsoo pernah memohon-mohon agar Jongin mau mengantarnya ke toko buku, tapi namja itu tetap tidak

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
thomasikereta #1
Chapter 1: AKU NANGIS BACA INI. SUER TERKEWER KEWER