...I Guess i’m still not there yet, I’m still walking in place...

Hyuk POV [ALL]

Kita memaulainya dengan baik... kita berdua bertemu di sekolah saat kau masuk melewati pintu kelasku dan memperkenalkan dirimu, aku masih ingat hari itu, hari dimana kau mengetuk pintu hatiku yang belum pernah terbuka untuk siapapun, ya... kau yang pertama... kau sangat indah dimataku, kau tampan, tinggi, mempesona, dan dimple.mu... deeply set in my heart, aku menyukaimu, batinku, itulah yang aku rasakan saat pertama aku melihatmu.

Past

Guru bahasa Inggris cantikku masuk kekelas, namanya Tiffany Hwang, aku dan siswa lainnya memanggilya dengan sebutan Fanny saem, ia sangat baik, namun jika kita berbuat salah, matilah kita, nilai taruhannya. Fanny saem memberikan pengumuman pada kita bahwa akan ada siswa baru pindahan dari Seoul, setelahnya guruku menyuruh anak baru itu masuk kekelasku, aku melihatnya, aku melihat sosok sempurna yang berjalan memasuki kelasku, dan menyuruhnya duduk di kursi tepat didepanku...

Present

Aku masih mengingatnya dimana pertemuan itu membuat hidupku berubah, berubah semenjak mengenalnya, mengenal Lee Hongbin dengan segala kesempurnaannya, mengenal dia, cinta pertamaku...

Aku masih dalam keadaan berbaring di sofa apartemenku, mataku masih tertutup, rasanya malas untuk membuka mata, aku bisa merasakan hangatnya musim semi melewati sinar matahari yang menerobos masuk di jendela apartemenku, ya... aku tidak menutup tirainya semalam, aku terlalu lelah untuk melakukannya, aku memutar Tv dengan channel yang sama sekali aku tak berniat untuk menontonnya.

setelah bertemu dengan Hongbin 6 tahun lalu di sekolah, kami menjadi dekat dan kami berteman baik, karna dia sedikit bodoh, untuk mengejar ketertinggalannya aku sering membantunya belajar di perpustakaan, aku tersenyum mengingat bagaimana aku memukul kepalanya dengan pulpen saat ia mulai tertidur padahal kita baru memulainya sekitar 15 menit

Past

Tuk!

“aw appo!!” pekik Hongbin sambil menggaruk bagian kepalanya yang menjadi korban keganasan pulpen yang kupegang

“kau! Ini baru lima belas menit dan kau mengantuk?” kataku tak percaya

“hoaaamm... habis tadi malam aku menonton pertandingan sepak bola yang seru, aku jadi kurang tidur” jelas Hongbin sambil cengengesan, dan aku hanya memutar bola mataku, kesal dengan jawabannya, aku serius ingin membantunya, tapi ia tak serius menanggapinya. Setiap rabu dan kamis, aku selalu membantu Hongbin belajar, kami belajar diperpustakaan saat setelah jam bubar sekolah, dan biasanya kami akan belajar sekitar 1-2 jam.

Present

Aku berusaha bangkit dari sofaku yang nyaman, karena aku harus masuk kerja jam 9 nanti, dan ini sudah jam 7, aku belum mempersiapkan apa-apa untuk presentasiku nanti, dengan segera aku pergi ke kamar mandi, untuk bersiap-siap, aku melihat pantulan diriku di cermin, mengerikan... lingkaran hitam menggelayut di mataku yang tadinya, menurut Hongbin sangat cute, rambutku berantakan, seakan-akan sisir singa-pun tak mampu merapikan rambutku, pipiku agak sedikit tirus, dan mataku terlihat lelah, melihat pantulan diriku di cermin, aku mengingat kejadian dimana aku dan Hongbin akhirnya memutuskan untuk jadian setelah kami mengenal selama 6 bulan, dan lalu kami putus 2 tahun lalu... aku menyibukan diriku dengan segala hal, aku ingin melupakannya, karena kurasa ia telah melupakanku, aku menjadi manusia yang gila bekerja hanya untuk melupakannya, karena jika aku sibuk aku tidak akan mengingat kenanganku bersamanya...

Past

“aku... ingin kita berpisah” perkataan Hongbin barusan sungguh mengagetkanku kami telah berpacaran 3,5 tahun dan sekarang ia mengakhiri semuanya?

“ke-kenapa? A-apa salahku?” kataku terbata, aku masih tidak percaya dengan apa yang baru saja ia katakan

“kau tak salah apapun Hyukie, permasalahannya ada padaku” kata Hongbin smbil menatap lurus mataku yang telah basah dengan air mata, yang telah ku usap berkali-kali namun tetap tak berhenti mengalir, sepertinya aku terlalu sedih, Hongbin hampir tak pernah membuatku menangis sebelum ini, aku sangat bahagia bersamanya

“la-lalu kenapa?”

“aku... aku akan debut bersama grupku 2 bulan lagi, dan aku... perusahaan melarangku berpacaran, kalau tidak, aku tidak akan didebutkan, aku mohon Hyukie... mengertilah”

“ja-jangan...” kataku sambil tertunduk

“mwo?” tanya Hongbin padaku

“ja-jangan panggil aku Hyukie, aku bukan lagi kekasihmu” kataku dan berdiri utuk meninggalkan Hongbin, namun ia memelukku dari belakang

“maafkan aku... aku mencintaimu, tapi ini satu-satunya jalan untuk membantu keluargaku dari kesusahan ekonomi Hyukie”

“HAJIMA!!! Jangan panggil aku Hyukie aku mohon,,,,” dan setelahnya aku berlari meninggalkannya tanpa mau mendengar apa-apa lagi darinya, dan Hongbin terus mengejarku hingga ia kehilangan jejakku di stasiun...

Present

Kadang jika kupikir lagi... mungkin saja aku yang terlalu egois, aku hidup dengan kedua orangtua yang menyayangiku, aku anak tunggal, ayahku seorang pengacara dan ibuku seorang ibu rumah tangga yang menjalankan bisnis online, hidupku sangat berkecukupan, aku bisa membeli apapun yang kuinginkan, namun Hongbin? Saat ia pindah ke sekolah, ia memang seorang anak orang kaya, ayahnya pemilik perusahaan tekstil, namun tiba-tiba perusahaanya bangkrut dan membuat ayah Hongbi stres dan akhirnya meninggal, Hongbin memiliki 1 adik, karena ayahnya meninggal setelah lulus SMA Hongbin tak melanjutkan kuliah, ia memilih bekerja dan kembali ke seoul, dan mengikuti audisi di salah satu perusahaan hiburan, dan membuahkan hasil ia diterima menjadi salah satu trainee, dan akhirnya ia debut, namun karena sifatku yang sedikit manja, aku tak terima saat ia memutuu, dan aku benar-benar menyesal karena tidak mendengar penjelasannya dulu....

Aku telah bersiap untuk kekantor, saat aku mengambil remote intu mematikan TV tiba-tiba ada yang menarik perhatianku..

News...

Artis multitalenta Lee Hongbin, dikabarkan menjalin hubungan dengan Suho dari grup idola EXO, mereka terlihat sedang berkencan disebuah kafe, dan mereka masuk ke mobil yang sama, saat diikuti Hongbin mengantar Suho pulang ke apartemennya.

Deg.

Aku melihatnya... ia terlihat sangat baik, baik baik saja, aku mencoba untuk tersenyum saat melihat wajahnya di TV, mencoba untuk menaikan kedua sudut bibirku, namun begitu kelu, hanya air mata yang keluar dari kedua mataku, lihat lah sanghyuk... Hongbin baik-baik saja, dia sukses dan mempunyai seorang kekasih yang sangat pantas bersamanya, keadaanku berbading terbalik dengan Hongbin, aku berubah menjadi monster yang menakutkan, dikantor jika sesuatu tak sesuai keinginanku aku akan menganhancurkan mood semua orang, aku sering lupa makan, lupa membawa syal saat cuaca dingin, aku hancur... melihatnya di berita tadi, ah... ternyata aku belum sampai disana, aku masih berjalan ditempat, ani, lebih tepatnya aku berlari ditempat, karena aku merasakan lelah yang luar biasa. aku masih belum bisa mengimbangi langkahmu yang telah memiliki kehidupan yang baik, ah tidak, sangat baik...

Dikantor...

“Hyuk-ah... model yang akan membintangi produk kita sudah menunggu di ruang meeting”

“bukannya aku ga bikin janji ya Jaehwan-hyung?”

“kau! Kau pasti lupa lagi, janjinya besok, namun dia besok harus ke Jepang, jadi hari ini, dipindah kehari ini”

“ah... aku tau, ayo kita kesana”

Aku membuka pintu ruang meeting sambil membaca beberapa berkas yang akan dipresentasikan setelah makan siang ini,

“ah.. Sanghyuk-nim”

“ah, ye..” perkataanku terpotong saat meihat seseorang yang duduk disebelah kursi orang yang menyapaku barusan

“aku Cha Hakyeon.. manajer dari Lee Hongbin”

Kadang dunia ini sangat tidak adil...

nb : sorry ya buat typo2nya, haha xD namanya saya penulis amatiran,thank yang uda sempetin mampir buat baca cerita gue yang biasa-biasa aja, and reviews are welcomed :)