We Got Marriage Guest

When This happened
Please Subscribe to read the full chapter

“Apa kau tidak akan turun amber?” manager oppa menyadarkanku dari segala lamunanku dan pikiran kacau balau yang mengganggu keputusanku sebelumnya. “ N sepertinya sudah bersiap di lokasi, kau juga harus melakukan pengambilan gambar segera”

“Ne Oppa” aku dengan malas keluar dari mobil dan menghampiri N yang sudah lebih dulu tiba di lokasi. Aku sungguh tak tahu apa yang kulakukan ini sebenarnya, kenapa aku dengan sukarela menyetujui permintaan Henry menjadi bintang tamu di acara ini.

WGM.. We Got Marriage antara Henry dan Yewon. Kuhela nafasku untuk yang kesekian kali tanpa sepengetahuan N yang berdiri disebelahku dan memasang senyum seperti biasa.

“Annyeonghaseyo” sapaku pada kru dan rekan bintang tamuku di acara ini, ini bukan kali pertamaku bertemu dengan N, kami beberapa kali bertemu di acara music dan terakhir dia jadi bintang tamu dan Mc pengganti di A Song for You 3 bersama dengan membernya

“Annyeong Amber-ssi, kenapa dengan matamu? Apa kau tidak tidur semalam?”

Astaga apa perlu aku menjawabnya? Ne.. aku tidak bisa tidur karena aku tidak yakin bisa mempersiapkan hatiku di acara ini, aku menahan airmataku semalaman hanya karena membayangkan yang akan terjadi hari ini. Karena itu bukan jawaban yang baik jadi aku lebih memilih mengangguk dan tersenyum.

“Apa kita akan masuk sekarang?” aku tau pertanyaan itu ditujukan padaku

“Ne… apa kita harus memencet bel atau mengetuk pintu seperti ini?” aku yang bertanya tapi aku sendiri yang langsung mendorong pintu kayu itu terbuka. Dan terlihatlah mereka dengan gembira menyambut kami, sesaat aku terdiam melihat mereka.

Senyum Amber… bersikaplah biasa.. seperti biasanya dan jangan biarkan emosi menguasaimu

Aku segera memeluk Yewon Eonni sebelum Henry menyentuhku, aku tahu dia akan memeluku tapi aku tak akan melakukannya kali ini. Aku menampik tangannya yang akan menggapaiku dan membiarkan dia menyapa N.

Aku memberikan hadiahku untuk Yewon Eonni, hanya sebuah tongkat yang aku harap bisa digunakannya untuk Henry, kubilang agar ia tak segan memukul Henry saat ia salah dan setidaknya dengan itu aku akan senang jika dia merasakan sakit, sebagai hukuman karena tak pernah menyadari perasaanku.

“Kalian duduklah” aku hanya bisa memuji mereka untuk formalitas dan membiarkan mereka melakukan performancenya dengan Henry yang memainkan Violinnya dan Yewon Eonni yang dengan agak gugup menekan tuts piano itu. Beberapa nada ada yang lambat temponya tapi inilah mereka dengan karyanya, aku hanya bisa menontonnya dengan N disampingku.

Performance itu diakhiri dengan kecupan yang mereka lakukan didepan kami, Apa harus kau melakukan itu Oppa? Bahkan pria di sebelahku saja sedikit jegah melihatnya apalagi aku?

“Bagaimana?” pertanyaan itu terlontar oleh Henry, dan aku bisa apa selain memuji? Apa aku harus mengutuk mereka dan acara ini? sudah cukup aku di kritik oleh nitizen karena kata-kataku sebelumnya.

Entah sudah keberapa kalinya akhirnya aku menghela nafas hari ini. Ini terlalu berat, tak kukira akan sesulit ini berpura-pura senang berada di acara ini dan mengembangkan senyum. Hatiku sesak, aku berulang kali meyakinkan diriku sendiri semua akan baik-baik saja. Tapi apa gunanya meyakinkan diriku jika hatiku menolak untuk merasa baik-baik saja.

Ahh.. apakah ini masih berlangsung lama.. aku ingin menyerah dan lari dari sini segera

Acara ini pun dilanjutkan dengan barbeque, sebelum itu mereka memperkenalkan rumahnya, N Oppa memegang tanganku dan membantuku untuk naik masuk ke rumah Yewon dan Henry. Mereka dengan santainya menunjukan rumah mereka dan anjing peliharaanya. Dan disambung dengan hampir mengunciku satu ruangan dengan N oppa.

Sebenarnya apa yang mau kalian lakukan padaku? Menjodohkanku atau sengaja membuat hatiku semakin terluka? Setidaknya biarkan aku menahannya hingga acara ini selesai.

Please Subscribe to read the full chapter

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
nadrianapradipta #1
@llamajol_spark terimakasiiiih
llamajol_spark #2
Chapter 1: sedih gw bacanyaa :( bagus tapii
nadrianapradipta #3
@ajol_fxonee Iya aku liat sih di wgm ep 9 itu, masih keliatan perhatiannya ke amber, malah waktu ngobrol juga matanya sering liat ke amber, diacara foto2 juga, henry malah foto2 deket sama si amber daripada yewon, malah ada foto yang si yewonnya ketutupan henry

Cuma gimana ya?? Gw gedeg aja liat dia ciuman mulu
:)
Jadi deh ff ini :)
ajol_fxonee
#4
Chapter 1: Ini dari sudut pandang ambee kan?
Tau gak klo menurut aku dari sudut pandang henry gimana?
Henry itu orgnya jail tapi sebenarnya pencemburu hanya saja dia tdk sadar apa yg dia lakukan bisa saja disalah artikan oleh org lain, henry juga bingung bgmn perasaan amber terhadapnya, cara paling mudah adalah dengan membuat amber cemburu, henry selalu ingin ada amber disetiap kegiatannya, ada rasa khawatir saat pertama tau kalau dirinya akan mengikuti acara wgm, mengumumkan lewat media sosial agar org yg menyayanginya tdk perlu khawatir dan ttp mempercayainya itu sebenarnya ditujukan kepada amber secara tdk langsung, setiap saat menghubungi amber dengan frekuensi yg lebih dari biasanya, apa yg dilakukan henry selama ini adalah caranya untuk menyadarkan amber akan perasaannya kepada henry, walaupun berusaha membuat amber cemburu dgn berpura2 bersikap manis dan mesra dgn wanita lain tetapi tetap tanpa dia sadari selalu mengucapkan kata2 cinta disetiap kesempatan untuk menarik perhatian amber, penasaran ingin tau apakah amber merindukannya atau tdk, dengan sengaja memamerkan ciuman2 kecil dihadapan amber bersama wanita lain, tapi amber adalah wanita yg juga tdk dgn mudah mengakui perasaannya yg sebenarnya, lebih mudah menyangkal dan bersikap seakan2 tdk berpengaruh sedikitpun. Bisa terlihat selama interaksi mereka berempat pandangan henry tdk pernah fokus dan hanya fokus jika itu menyangkut amber, karena mata terkadang lebih jujur daripada bibir...