1/1

Look At Me

 

 

“appa~~~ jangan lupa hari ini kita ke makam eomma,, appa sudah janji padaku” kata Sanghyuk sambil mempoutkan bibirnya, imut.

 

“nde hyukie-ah~~~ appa kan sudah janji, nanti setelah appa selesai dikantor appa langsung menjemputmu disekolah” jelas Hakyeon pada anak bungsunya

 

“assa!! Oh iya appa, nanti belikan lily putih untuk eomma juga ya?”

 

“iya Hyukiee~~” kata Hakyeon sambil mencubit pipi kanan sang putra bungsu, dan menghasilkan, Hyuk yang mempoutkan bibirnya.

 

“pagiii..” sapa seorang namja yang baru saja turun dari tangga..

 

“Ravi Hyung! Ayo cepaat!! Antar aku kesekolah~~” rengek Hyuk

 

“yah! Aku saja belum sarapan Hyukiee~~” kata pemuda yang diketahui bernama Ravi itu.

 

“kau bisa membawa ini, ini sudah appa siapkan sandwidch, kau bisa makan ini dikantor, pagi ini Hyuk ada ujian praktek, jadi dia tak boleh terlambat” jelas Hakyeon pada Ravi putra sulungnya

 

“baiklah, ayo Hyukie, kita berangkat” putus Ravi, sambil diikuti Hyuk yang menggendong tasnya lalu melambaikan tangan pada ayah tercintanya

 

“hati-hati ya kalian” Hakyeon telah ditinggal isterinya saat Hyuk masih berusia 7 tahun, isterinya meninggal karena penyakit radang otak yang dimilikinya, kalau dihitung, ia sudah menduda selama 10 tahun, ia sama sekali tak memiliki minat untuk menikah lagi, karena ia merasa ia bahagia hanya dengan kedua putranya. Setelah isterinya meninggal, ia harus berperan ganda sebagai seorang ayah sekaligus ibu untuk kedua putranya, contohnya seperti tadi pagi, ia menyiapkan sarapan untuk kedua putranya, ia sengaja tak menyuruh pelayan dirumahnya untuk memasak makanan untuk anaknya, karna ia tau anaknya hanya menyukai masakannya. Dan tugas Hakyeon sebagai seorang ayah adalah mencari nafkah untuk anaknya, Hakyeon merupakan Pemilik dari stasiun TV ternama dikorea selatan yaitu SBS, anaknya Ravi juga bekerja disana sebagai direktur perencanaan, bukan karna Ravi anaknya lalau dijadikan direktur, karena Ravi memang memiliki kemampuan untuk melakukannya, dan Hakyeon percaya itu. Lalu anak bungsunya yang bernama Hyuk, adalah anak yang benar-benar mewarisi segala sesuatu yang ada pada diri minyoung (mendiang isteri Hakyeon) kemiripan wajahnya, tingkah polosnya, semuanya sama persis dengan Minyoung, sedangkan Ravi lebih mirip dengan Hakyeon.

 

 

Other side….

 

“tolong yang ini diperbaiki lagi, saya tidak yakin VIXX menyukai konsep panggung seperti ini”

 

“baik akan saya perbaiki, Ketua Jung” kata seorang yeoja kepada namja yang ia panggil manajer Jung barusan.

 

Jung Taekwoon adalah seorang Ketua bidang kreatif, usianya 26 tahun, ia muda, tampan, dan sukses. Banyak yang mengejarnya berharap bisa menjadi pendampingnya termasuk para idol yang selalu berurusan dengannya dalam hal desain panggung, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan kreatif, namun manusia es ini masih acuh terhadap mereka,

 

“pagi” kata Hakyeon memasuki ruang kreatif untuk mengecek karyawannya, hakyeon sangat menghargai karyawannya.

 

“pagi sajang-nim~~” sambut seluruh staff dan ketua Jung sendiri

 

“apa yang sedang tim kreatif kerjakan?” Tanya Hakyeon pada Taekwoon

 

“mempersiapkan desain untuk panggung comeback beberapa idol” jawab Taekwoon

 

“hmm.. baiklah, selamat bekerja” kata Hakyeon sebelum ia keluar dari kantor tersebut. Setelah Hakyeon keluar dari ruang kerja tim kreatif, seorang namja bermata sipit baru saja masuk ke ruangan dan berpapasan dengan CEO, lalu menuju ke ruangan Taekwoon yang kini sibuk dengan laptopnya

 

“Taekwoon-ah… apa yang ayah mertuamu sampaikan?” Tanya namja  itu

 

“kau jangan bercanda baekhyun-ah” jawab Taekwoon santai

 

“aku tidak berccanda, kan benar adanya kalau anak bungsu Cha sajang itu menyukaimu, siapa namanya ya? AH!! Sanghyuk!!” celoteh pria bernama Baekhyun tersebut, yang membuat Taekwoon bereaksi pada Baekhyun dengan menolehkan sedikit wajahnya

 

“dia hanya kuanggap sebagai adiku saja” putus Taekwoon sambil kembali sibuk dengan laptopnya.

 

“itu menurutmu, yang aku lihat, Sanghyuk memandangmu sebagai seorang pria, bukan kakak” kata Baekhyun sambil berlalu menuju meja kerjanya. Perkataan Baekhyun barusan membuat Taekwoon termenung, entah Taekwoon tidak tau atau selama ini ia pura-pura tidak mengetahui fakta bahwa Hyuk kecilnya, kini melihatnya bukan lagi sebagai kakak, namun sebagai seorang pria. Saat ini tiba-tiba Taekwoon merasa… takut.

 

 

*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*

 

 

“ooh tuan muda! Anda mencari Cha sajang?” kata seorang pria paruh baya yang berpapasan dengan Hyuk saat ia baru saja ingin masuk ke SBS

 

“nde! Appa dimana pak Kang?” Tanya Hyuk

 

“sepertinya tadi ada urusan sebentar, ia keluar dengan rekannya tadi”

 

“baiklah, aku tunggu appa diruangannya saja! Aku pergi dulu pak Kang, sampai nanti~~~” kata Hyuk sambil berlalu, saat ia akan menuju ruang kerja ayahnya ia bertemu dengan Lee Hongbin, seorang aktor tampan yang tanpa diketahui Hyuk, menyukainya.

 

“Hai Hyukie!” sapa Hongbin

 

“hallo binnie Hyung~~~”

 

“kau mau kemana?”

 

“aku mau keruangan appa, hyung mau pulang?”

 

“ani, aku mau kelokasi syuting, karna masih ada waktu, kau mau kutraktir ice cream?”

 

“sungguh masih ada waktu? nanti hyung terlambat ke lokasi bagaimana?”

 

“terlambat ya terlambat saja” jawab Hongbin enteng

 

“lagipula.. untuk Hyukie yang manis ini, apa sih yang tidak” sambung Hongbin yang membuat pipi Hyuk merona karena digoda oleh aktor tampan ini.

 

“hyung~~~~”

 

“Hyuk-ah!!” panggil seseorang

 

“oh!! Ravi-Hyung!!!!”

 

“kau sudah datang? ayah masih diluar, sebentar lagi kembali, oh ada kau Hongbin?” kata Ravi pada Hongbin yang ada disebelah Hyuk.

 

“hallo Ravi-Hyung… aku ingin mengajak Hyukie makan ice cream, boleh?”

 

“kalau Hyuk mau, ya silakan”

 

“kau mau?” Tanya Hongbin pada Hyuk

 

“ayo deh”kata Hyuk

 

“Hyung.. aku mau makan ice cream dulu ya.. hubungi aku kalau ayah sudah di kantornya”

 

“arraseo hyukiee~~” kata Ravi sambil berlalu, lalu Hongbin segera menggandeng tangan Hyuk untuk berjalan ke kedai ice cream terdekat dari SBS.

 

“Hyung! Nanti fans Hyung ada yang lihat” kata Hyuk, sambil berusaha menutupi wajahnya, Hongbin yang melihatnya malah gemas setengah mati

 

“aigooo… aku malah bangga kalau kau dikira kekasihku, mana ada pria yang menolak punya kekasih se-imut kau Hyukie~~” kata hongbin sambil mengacak rambut Hyuk, yang membuat namja yang masih menggunakan seragam sekolah itu mempoutkan bibirnya lucu.

 

 

*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*

 

Dikedai ice cream… saat Hyuk dan Hongbin memasuki café yang menjajakan ice cream, mata jernih Hyuk menangkap sesosok yang sangat dikenalnya, seorang namja berusia 9 tahun lebih tua darinya, tampan, pintar dan sukses.

 

“Taekwoon Hyung…” gumamnya pelan saat melihat sosok tersebut sedang sibuk berbincang dengan seorang idol yang ia ketahui bernama Ken, seorang penyanyi solo terkenal, yang sebentar lagi akan membuat comebacknya di SBS. Walau keadaannya saat itu Taekwoon tak hanya berdua dengan Ken, namun Hyuk tetap tidak suka jika Taekwoon berbincang begitu dekat dengan Ken yang sebenarnya sudah bisa ditebak jika yang mereka bicarakan hanyalah masalah pekerjaan. Namun kekhawatiran Hyuk sangat beralasan, bukan hanya ia menyukai Taekwoon sebagai seorang pria, namun Hyuk pernah tak sengaja mendengar jika Ken juga menyukai Taekwoon hyung-nya.

 

“Hyuk-ah… kita duduk disana” ajak Hongbin sambil menggandeng lengan Hyuk menuju tempat yang dimaksud Hongbin tadi, dan tidak terlalu jauh dari tempat Taekwoon-hyung berada. Namun Hyuk lebih memilih untuk menurut daripada menolak, karena Hongbin akan lebih banyak bertanya nantinya, dan dia tak ingin siapapun tau perasaannya pada namja yang usianya terpaut 9 tahun lebih tua darinya, padahal sangat jelas sekali terlihat jika Hyuk menyukai Taekwoon, termasuk Lee Hongbin. Namun tiba-tiba…

 

“oh! Hongbin-ah!” panggil Ken

 

“oh, Ken Hyung!” Hongbin menarik lengan Hyuk menuju meja Ken dan Juga Taekwoon bersama beberapa staff kreatif lainnya.

 

“kau sedang apa disini?” Tanya Ken sambil sedikit melirik kearah Hyuk yang kini bersembunyi dibalik bahu tegap milik Hongbin

 

“oh! Aku ingin makan ice cream dengan Hyukie” jawab Hongbin santai, entah disadarinya atau tidak, Leo menoleh kearahnya.

 

“kenapa tidak bergabung saja?lagipula kami sudah selesai meeting” tawar ken, namun saat Hongbin ingin menerima tawaran Ken, ia merasakan tangan Hyuk yang ada digenggamannya mulai menengang dan basah karena keringat

 

“ah tidak perlu, lagipula mana ada orang kencan ramai-ramai, iyakan Hyukie?” Tanya Hongbin pada Hyuk yang sepertinya kaget dengan pertanyaan Hongbin yang tiba-tiba.

 

“n-nde..” jawab Hyuk, Hongbin melihat ekspresi Taekwoon dari sudut matanya, dan mata itu terlihat kesal dan tidak puas dengan jawaban Hyuk barusan.

 

“baiklah kalau begitu, selamat berkencan” kata ken, setelahnya Hongbin segera menarik Hyuk ke meja yang tadi ingin ia tuju, dan segera memesan ice cream, karena sepertinya Hongbin sudah terlambat berangkat ke lokasi syuting.

 

 

Setelah mereka selesai menyantap ice cream mereka, Hongbin tiba-tiba dihampiri oleh manajernya,

 

“bin-ah, ayo pergi sekarang, sutradara sudah menunggumu, dia marah-marah terus ditelpon”

 

“setelah aku mengantar Hyukie ke kantor ayahnya, aku akan berangkat”

 

“tapi bin-ah..”

 

“hyung, cepatlah Hyung berangkat, aku bisa kok, pergi sendiri, lagipula tadi Ravi hyung sudah mengirim sms padaku kalau ayah sudah dikantornya”

 

“tapi Hyuk”

 

“sudahlah hyung… aku bisa sendiri, sungguh” kata Hyuk sambil memperlihatkan eye smilenya. Akhirnya Hongbin pergi duluan ke lokasi, lalu Hyuk berjalan menuju SBS, namun ia merasa ada orang yang juga berjalan dibelakangnya, saat ia menoleh, ternyata Taekwoon-lah orangnya.

 

“Taekwoon hyung… mana Ken Hyung?” Tanya Hyuk dengan nada bicaranya yang cheerful

 

“dia sudah pergi tadi, lalu kenapa kau kembali sendiri, mana pacarmu?”

 

“pacar?”

 

“apa sekarang kau juga sedang bermain-main denganku?”

 

“tapi Hongbin hyung bukan pacarku, dia itu hanya…”

 

“sudahlah, lagipula itu bukan urusanku”kata Taekwoon sambil berjalan mejauh dari tempat dimana Hyuk berdiri, Hyuk hanya bisa menundukan kepalanya, sepertinya saat ini sepatunyalah pemandangan paling menarik didunia ini.

 

 

*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*

 

 

“appa…..” panggil Hyuk pada hakyeon yang sedang membaca beberapa berkas diruangannya.

 

“kau kemana saja Hyukie?” Tanya hakyeon padanya

 

“habis kencan dengan Hongbin” jawab Ravi santai, yang menyebabkan Hyuk mendeath glare kakaknya namun malah membuat wajahnya semakin lucu

 

“aigoo… adikku yang manis ini memang hardcore puppy” sambil mencubit pipi Hyuk yang membuat Hyuk pouting karena hyungnya tidak takut pada death glarenya.

 

“ayo sekarang kau bersiap2 Hyukie,, kita akan ke makam eomma, appa sudah membelikan apa yang kamu minta, ini” kata Hakyeon sambil mengeluarkan lily putih yang cantik

 

“cantik sekali appa.. eomma pasti menyukainya” kata Hyuk yang masih terpana dengan bunga cantik yang kini berada ditangannya.

 

 

*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*

 

 

“aku datang Minyoung-ah… aku bersama Ravi dan Hyukie..” kata Hakyeon sambil menaruh sebotol wine di pusara mendiang isterinya

 

“eomma.. ini hyukie dan ravi hyung bawakan bunga kesukaan eomma,,” kata Hyuk yang berdiri disamping Ravi yang merangkulnya, mata ketiga pria tampan ini melihat foto yang terdapat di makam itu, cantik dan anggun, itulah wanita yang paling mereka cintai. Kesunyian benar-benar menyelimuti mereka kala itu…

 

*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*

 

Hari itu hari sabtu, dimana sekolah di seantero korea selatan libur, dan seperti biasa, saat libur Hyuk akan ikut bekerja dengan ayah dan kakaknya ke SBS tv. Karena kakak dan ayahnya sibuk bekerja diruangan masing-masing, Hyuk memilih untuk berjalan-jalan, dan ia bertemu dengan lelaki bermata sipit…

 

“oh! Kau sanghyuk kan?anak Cha sajang??”Tanya lelaki itu

 

“ah ne.. hallo namaku sanghyuk, senang berkenalan dengan, eumm…”

 

“baekhyun, byun baekhyun, aku salah satu staff dari tim kreatif”

 

“aah.. iya, berarti kau satu tim dengan Taekwoon hyung?” Tanya Hyuk, dan pertanyaannya itu membuat baekhyun tersenyum tipis ‘anak ini sangat polos dan imut, tidak cocok sekali dengan taekwoon hyung yang pendiam dan dingin itu’ batin Baekhyun.

 

“nde.. mau ikut ke kantorku?” Tanya Baekhyun masih sambil tersenyum ramah pada Hyuk, mendengar tawaran Baekhyun,membuat jantung Hyuk mau copot seketika

 

“ah, tak usah Baekhyun-hyung.. aku mau ke Ravi hyung sa…” tiba-tiba ponsel Hyuk berbunyi dengan segera Hyuk mengangkatnya karena itu dari hyungnya. Perlahan wajah Hyuk menjadi sedikit muram

 

“wae?” Tanya Baekhyun khawatir

 

“Ravi Hyung mau ada meeting setelah ini” kata Hyuk sambil mempoutkan bibirnya, dan membuat Baekhyun gemas setengah mati.

 

“makanya ayo ikut aku, daripada kau sendirian disini” biasanya Hyuk akan menghabiskan waktunya main video game diruangan Ravi,namun bodohnya hari ini ia lupa membawa game dan semua gadgetnya, jadi ia bosan setengah mati.

 

“Tapi hyung..” jawab Hyuk ragu

 

“sudahlah ayo!” kata Baekhyun sambil menarik lengan Hyuk menuju kantornya, sambil memasang senyum jahil diwajahnya, dan jika Taekwoon melihat wajah sahabatnya saat ini, dia pasti akan memukulnya karena wajah Baekhyun saat inilah yang menurut Taekwoon sangat menyebalkan.

 

Sesampainya dikantor Baekhyun….

 

“kau duduk disini, ini mejaku, jadi kau jangan sungkan, di laci, ada permen, coklat, dan biscuit jika kau mau, ada ramen cup jika kau lapar, oke?!” kata Baekhyun pada Hyuk yang Cuma dijawab anggukan polos oleh Hyuk.

 

“ooh.. kau putranya Cha sajang kan? Sanghyuk kan?” Tanya Kwangsoo yang tiba-tba masuk kantor dan melihat Hyuk duduk di kursi baekhyun, karena suaranya yang besar membuat semua perhatian jatuh pada Hyuk, termasuk Jung Taekwoon.

 

“ah ne…”

 

“yah! Lee kwangsoo, lebih baik kau pergi sana ke ruanganmu, kenapa kau hobi sekali sih kesini?” celoteh Baekhyun yang sedang berada di mesin foto kopi.

 

“waeee?aku ingin bertemu dengan Ailee. Mana dia?”

 

“Dia keluar tadi, karna ia tak ada jadi kau pergilah juga” kata Baekhyun.

 

Waktu terasa begitu lambat bergerak menurut Hyuk, karena ia merasa tak nyaman berada diruangan yang sama dengan pria yang membuat kerja jantungnya tak beraturan. Saat melihat keruangan Taekwoon, ia melihat pria itu sedang sangat serius dengan pekerjaannya, Hyuk tak tahu sudah berapa lama ia memandang taekwoon, sehingga Taekwoon menatapnya balik, dan membuat Hyuk panik setengah mati, karena tertangkap basah, dan Baekhyun cuma terkikik geli. Melihat suasana ruangan yang sepi hanya ada Baekhyun, Taekwoon dan Hyuk, Baekhyun mempunyai ide… untuk meninggalkan mereka berdua diruangan ini.

 

“yah! Jung Taekwoon, aku mau ke kantin sebentar ya, membeli beberapa roti, kamu mau titip?” Tanya Baekhyun

 

“boleh, belikan aku 2 roti 1 coklat 1 kacang merah, dan 1 susu pisang”

 

“roti coklat? Susu pisang?bukannya biasanya kau suka makan kacang merah?dan susu pisang?”

 

“bukan untukku, tapi untuk bocah itu” kata Taekwoon sambil menunjuk Hyuk dengan dagunya. Baekhyun hanya terkekeh melihat Taekwoon sebenarnya peduli dengan Hyuk

 

“baiklah, kau jaga anak itu ya, bye~~”

 

Baekhyun keluar dari ruangan Taekwoon dan memberitahu Hyuk kalau ia akan keluar sebentar, Hyuk hanya mengangguk polos.

 

Hyuk duduk dengan nyaman di kursi baekhyun sambil bermain game dikomputer Baekhyun, namun tiba tibaa… TEP lampu kantor mendadak mati, Hyuk kaget bukan main, dia takut gelap sungguh… namun tiba-tiba ada lengan kekar yang menyelimuti tubuhnya, dan menenggelamkan tubuhnya dibahu lebar itu, ia kenal parfum ini,, dia Taekwoon hyung.. orang yang memeluknya saat ini.

 

“hyuk-ah,,, kau tak apa?”

 

“ak-aku takut Hy-hyung..” jawab Hyuk gemetar

 

“aku disini, aku disini..” tanpa disadari Taekwoon ia mengecup dahi Hyuk dengan sayang. Dan perlakuan Taekwoon membuat Hyuk lebih tenang, dan ia mulai menyamankan dirinya dalam pelukan Taekwoon, walau hal itu membuat kerja jantungnya semakin tak karuan. Taekwoon mengenal Hyuk, seperti keluarganya, karena Taekwoon merupakan orang dekat dikeluarga sajangnim, makanya ia mengenal Hyuk sejak kecil, dia terlalu memahami Hyuk, termasuk ketakutannya akan gelap, makanya dengan segera ia tadi mengahampiri Hyuk saat lampu tiba-tiba mati.

 

“hyung.. aku mau keluar dari sini” kata Hyuk

 

“tak bisa Hyuk-ah.. pintu disini otomatis, jika listrik padam, maka pintu juga tak bisa dibuka, aku sudah mengirimkan pesan pada Ravi untuk mengeceknya, kau tenanglah, ada aku disini”

 

“Hyung tak akan meninggalkanku?” Tanya Hyuk polos

 

“tidak, aku disini, bersamamu” jika saja ada lampu yang menerangi mereka, Taekwoon pasti sudah bisa melihat senyuman Hyuk yang mengembang saat ia mengucapkan itu, juga pipi Hyuk yang semakin merah padam.

 

Sudah 10 menit lampu tak kunjung menyala juga, akhirnya Taekwoon memutuskan untuk menelepon Ravi.

 

“Ravi-ah… bagaimana?”

 

“Hyung… ada sedikit masalah dengan sekeringnya, sebentar lagi akan diperbaiki, apa Hyuk baik-baik saja? Ia takut gelap”

 

“ia aman bersamaku”

 

Saat Taekwoon menutup telponnya, ia mendengar nafas teratur milik Hyuk, sepertinya ia tertidur

 

“segitu nyamannya kah kau dalam pelukanku? bahkan kau bisa tertidur di keadaan gelap begini” kata Taekwoon, sambil tetap menjaga Hyuk dalam pelukannya, mereka duduk di lantai, Hyuk duduk dipangkuan Taekwoon, kepalanya berada di dada bidang Taekwoon, lengan kekar Taekwoon, memeluk posesif pinggang Hyuk. Sungguh posisi romantic seperti di film-film.

 

5 menit kemudian listrik menyala, Taekwoon menatap wajah damai Hyuk yang tertidur dipelukannya, sungguh manis dan imut. Tak lama kemudian, Ravi masuk kedalam ruangan tim kreatif bersama Baekhyun dan beberapa staff yang lain, mereka kaget melihat begitu posesifnya pelukan Taekwoon pada Hyuk, Taekwoon yang melihat banyak orang berkumpul pun hanya cuek, ia malah menggendong Hyuk bridal style, lalu membawa Hyuk keruangannya, diikuti Ravi.

 

“terima kasih Hyung sudah menjaga Hyuk”

 

“sama-sama, lagipula kan dia sudah kuanggap seperti adikku sendiri” kata Taekwoon pada Ravi, membuat Ravi tersenyum kaku, biar bagaimanapun, Ravi tau bagaimana perasaan adiknya pada Taekwoon, adiknya, memandang Taekwoon bukan sebagai kakak, namun sebagai seorang pria.

 

“untung dia tertidur”

 

“eoh?” Tanya Taekwoon tak mengerti

 

“iya, untung dia tertidur saat kau bilang kau menganggapnya seperti seorang adik, karena Hyuk, memandangmu sebagai seorang pria, ah. Aku titip Hyuk dulu ya, aku masih ada pekerjaan” kata Ravi langsung keluar dari ruangan Taekwoon

 

Kata-kata Ravi benar-benar menusuk Taekwoon, ia tau dan sadar bagaimana perasaan Hyuk terhadapnya, namun ia tak yakin dengan perasaanya pada Hyuk, Taekwoon mengamati wajah tertidur Hyuk yang seperti malaikat, sangat lugu dan manis, tapi… Hyuk tak lebih adalah seorang anak berusia 17 tahun.

 

 

*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*

 

Hyuk terbangun dari tidur siangnya, dalam ingatannya tadi, ia berada dalam pelukan hangat Taekwoon Hyng, dan berada nyaman di atas pangkuannya, membuat pipi Hyuk tiba-tiba memerah mengingat kejadian barusan.

 

“kau sudah bangun?” suara yang sangat ia kenal menginterupsinya

 

“Taekwoon hyung…”

 

“kau tak apa kan?” Tanya Taekwoon sambil mengamati wajah Hyuk, ia takut kalau kalau terjadi sesuatu pada Hyuk

 

“i-iya Hyung, eum.. jam berapa sekarang?”

 

“jam 1 siang, kau lapar?”

 

“iya, eh ti-dak, eh- maksudku”

 

“kau lapar. Biar aku pesankan kau makanan, kau mau makan apa?”

 

“eum.. pizza!!”

 

“baiklah, sebentar aku pesankan pizza untukmu”

 

“terima kasih hyung” Taekwoon berjalan menuju sofa tempat Hyuk tidur barusan, dan menyerahkan roti coklat dan susu pisang pada Hyuk

 

“tadi Baekhyun membelikanmu ini, makanlah, sambil menunggu pizza.nya datang” dengan senyum gusinya, segera Hyuk memakan roti dan meminum susu itu, ia lapar, tentu saja.

 

 

*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*

 

 

Hari itu… Hyuk pulang dengan gembira, ia senang dengan perhatian Taekwoon Hyung yang sudah lama tak pernah ia rasakan. Biasanya hanya sifat dingin Taekwoon hyung-lah yang dia dapatkan, entah mengapa, sejak Hyuk mulai menyukai Taekwoon sebagai seorang pria, pada saat itu juga Taekwoon berubah dingin padanya, namun karena terlalu polos, Hyuk tidak mengerti apapun mengenai perubahan sikap Taekwoon padanya.

 

*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*

 

 

Hari ini, Hyuk pergi jalan-jalan dengan Ravi ke Mall, untuk membeli beberapa keperluan untuk mereka, ayahnya tidak ikut karena sekarang sedang ada di Amerika untuk mengurus sesuatu. Saat mereka masuk kesebuah restaurant, mereka bertemu dengan Taekwoon dan Ken yang sedang makan berdua, Ravi yang melihat duluan, segera berusaha mengajak Hyuk pergi, dan mencari restaurant lain.

 

“Hyung…. Aku mau makan pasta” kata Hyuk dengan aegyo.nya, namun Ravi bersikeras untuk tidak membiarkan Hyuk masuk kedalam restaurant itu.

 

“aku tau tempat pasta yang enak” namun Hyuk tidak mendengarkannya, ia menerobos masuk dan langsung melihat bagaimana tangan Ken melingkar erat pada lengan Taekwoon, dan Taekwoon tidak berbuat apa-apa, hanya diam saja tidak menolak, menolak? ‘mereka memang cocok, aku siapa mengharapkan Taekwoon Hyung untuk menjauh dari Ken-ssi’

 

“sudah kubilang kita makan ditempat lain, aku tak ingin kau melihat itu” kata Ravi sambil merangkul pundak adik kesayangannya

 

“Hy-hyuung~~~ sakit, hiks” Hyuk menangis, air matanya tak bisa lagi ditahannya, biar bagaimanapun, ia tak bisa menahan yang lebih dari ini, hatinya innocent, layaknya hati anak usia 17tahun lainnya.

 

“ayo kita pergi dari sini” kata Ravi, setelah mereka menemukan tempat duduk di restaurant lain

 

“Hyuk-ah… aku mau pergi sebentar, ada sesuatu yang harus kubeli, kau tunggu disini ya?”

 

“nde.. jangan lama-lama ya Hyung”

 

“arraseo” kata Ravi sambil menggusak rambut kecoklatan milik Sanghyuk.

 

Ravi bukan pergi untuk membeli barang, tetap untuk menemui Taekwoon untuk mempertegas semuanya.

 

“Hyung” dengan segera Taekwoon melihat Ravi telah berdiri didekat mejanya, dengan Ken yang masih setia mengobrol dengan Taekwoon

 

“Ravi-ah, ada apa kau disini?”

 

“aku ingin memperjelas sesuatu”

 

“eoh?”

 

“begini, aku ingin Hyung menolak Hyuk, jika memang Hyung tidak memiliki perasaan padanya lebih dari seorang kakak ke adiknya. aku hanya tak ingin melihat adikku menderita, aku menyayanginya, dan aku tak bisa tinggal diam saat melihatnya menangis tadi saat melihat kalian merdua disini” Taekwoon dia, ia ingin menjawab perkataan Ravi namun ia bungkam lagi, ia ingin mendengar lebih banyak dari Ravi.

 

“Hyuk selalu bertanya padaku, ‘apakah Taekwoon hyung membenciku?’ Aku bingung harus menjawab apa, karena aku juga tidak tau apa yang kau rasakan padanya, aku hanya bisa bilang, ‘tidak ia tidak membencimu’ untuk menenangkan hatinya. Jika kau memang peduli padanya, tolong, tolak dia, jangan berikan harapan yang tidak bisa kau penuhi nantinya, jangan rusak harapannya, dan jangan juga rusak hati innocentnya, biar bagaimanapun, ia hanya anak berusia 17 tahun yang polos, hal seperti ini, terlalu menyakitkan untuknya” kata Ravi final, dan segera meninggalkan Taekwoon yang termenung memikirkan kata-katanya.

 

“aku tau kalau kau juga melihatnya bukan sebatas seorang kakak ke adiknya” kata Ken tiba-tiba

 

“aku tidak..”

 

“kau tidak usah mengelak, aku tau, sekali lihatpun aku tau, kau memandangnya dengan cara yang berbeda, jika kau menyukainya mengapa tak katakan saja?”

 

“kau tidak mengerti, usianya, 9 tahun lebih muda daripada aku”

 

“jadi itu? Lalu kalau kau mementingkan usia, apa kau akan membiarkan Hyuk menderita seperti itu?”

 

“aku akan menolaknya, dan menyuruhnya melupakanku”

 

“baik, kau coba saja, aku yakin hal itu hanya akan menyakiti kalian berdua. Aku pergi” kata Ken langsung beranjak dari kursi dan meninggalkan Taekwoon termenung memikirkan perkataan 2 orang sekaligus hari ini.

 

 

*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*

 

 

 

Hari-hari dikantor berubah, Taekwoon, ia jadi lebih moody dan menyebalkan menurut Baekhyun.

 

“pasti ada yang salah dengan Ketua Jung” kata Ailee

 

“pastilah, lihat bagaimana ia berubah menjadi singa karena kopinya telat 5 menit, Oh my!! Siapa yang berani membuatnya seperti ini?” celoteh Baekhyun panjang, namun diangguki setuju oleh semua staff yang memperhatikannya dari luar ruangan.

 

“ini tak bisa dibiarkan, aku harus bicara padanya” kata Baekhyun dan langsung menuju keruangan Taekwoon.

 

“YAH JUNG TAEKWOON!! Apa masalahmu hah?!!!” Tanya Baekhyun

 

“apa maksudmu Byun Baekhyun?”

 

“1 minggu ini kau seperti orang kesetanan, kau marah-marah hanya karena sebuah hal kecil yang kau besar-besarkan, kau sungguh tidak seperti Taekwoon yg kukenal”

 

“aku merasa biasa saja”

 

“yah! Kalau kau terus bersikap seperti ini, aku yakin akan banyak staff kreatif yang mengundurkan diri, kau ini!” Taekwoon terdiam, benarkah apa yang dikatakan Baekhyun? Jika ia berubah menjadi monster selama seminggu ini. Berarti karena memikirkan perkataan Ravi dan Ken tempo hari lalu mengenai Sanghyuk membuatnya berubah menjadi seorang monster? Apa itu masuk akal?

 

“ada apa sebenarnya?ceritakanlah”

 

“aku…” Taekwoon pun menceritakan semuanya pada Baekhyun, tentang kejadian tempo hari lalu.

 

“aku.. sebenarnya suka melihat kau bersama dengan Hyukie, kalian cocok, tapi aku setuju dengan apa yang dikatakan Ravi-ssi, jika kau memang harus menolaknya dengan tegas, jika kau memang tidak menyukainya, karena jika kau seperti ini terus, bersikap dingin padanya, kau akan semakin menyakitinya, dengar, lebih baik mencegah dripada mengobati, ingat itu, walau kau sudah terlambat untuk mencegahnya, karena dia sudah jatuh cinta denganmu, dan sepertinya, kau…. Juga mulai jatuh cinta padanya.” Kata Baekhyun final, dengan segera keluar dari ruangan Taekwoon.

 

 

*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*

 

Kau.. mulai jatuh cinta padanya…

 

Kata-kata Baekhyun barusan terngiang dalam benak Taekwoon, apa benar ia mulai menyukai Hyuk ataukah dia telah menyukai Hyuk sejak dulu? Apa selama ini ia terlalu ketakutan mengakui dirinya juga mulai mencintai Hyuk. Ia hanya takut jika Hyuk harus menyukainya, menyukai orang yang selama ini berperan sebagai Hyungnya, orang yang usianya 9 tahun lebih tua darinya, ia sungguh takut. Karena menurut Taekwoon, Hyuk pantas dengan pria muda dan tampan, Hongbin misalnya, dia tampan, muda, berbakat, dan juga kaya raya, dan yang pasti ia juga menyukai Hyuk.

 

 

*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*

 

Hari ini adalah tanggal 5 Juli, hari Ulang Tahun Hyuk, ia akan genap berusia 18 tahun. ulang tahunnya dirayakan dengan megah, karena ini adalah ulang tahun ke-18 putra bungsu dari Cha Hakyeon pemilik SBS Tv. Hyuk sebenarnya tak ingin dirayakan begini, tapi ayahnya memaksanya, karena sang ayah ingin anaknya bersenang-senang hari ini. Ia ingin membuat anaknya tersenyum lagi, karena sudah beberapa hari ini Sanghyuk-nya selalu terlihat murung, ia mendengar dari Ravi apa yang terjadi dengan Hyuknya. Awalnya ia kaget, bagaimana bisa putra bungsunya yang masih 18 tahun jatuh cinta pada Taekwoon yang usianya 9 tahun lebih tua daripada anaknya. Namun jika dipikir kembali, mungkin karena Hyuk sedari kecil terbiasa dengan keberadaan Taekwoon.

 

Taekwoon merupakan anak dari sahabatnya saat Kuliah dulu, rumah mereka berdekatan, dan hal itulah yang membuat ayah Taekwoon selalu membawa anaknya main kerumah Hakyeon untuk bermain dengan Ravi. Saat Hyuk lahir, Taekwoon sangat gembira, ia seperti memiliki adik baru, ia sangat menyayangi Hyuk, namun Hakyeon sungguh tak menyangka akhirnya seperti ini. Namun Hakyeon juga tak berencana untuk menentang perasaan putranya, jika Taekwoon memiliki niat baik untuk memacari putranya, ia dengan senang hati merestuinya, karena ia tahu, Taekwoon adalah anak yang baik. Namun sepertinya dari cerita Ravi, Taekwoon hanya menganggap Hyuk sebagai adiknya saya ‘oh! Putraku yang malang’ batinnya.

 

 

*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*

 

Taekwoon datang dengan kemeja Navy dengan lengan tergulung dan kancing atas yg terbuka, dengan rambut yang ia tata keatas, ia terlihat berbeda, tampan. Taekwoon melihat dengan matanya sendiri jika Hyuk tidak seceria biasanya, apa ini karna dirinya, hari ini ia datang kesini juga ada yang ingin ia bicarakan dengan Hyuk, ia telah memutuskannya, dan ia yakin tak akan pernah menyesalinya. Taekwoon pun berjalan mendekati Hyuk

 

“Hyuk-ah… bisa ikut aku sebentar?” pinta Taekwoon, yang dijawab dengan aggukan lemah oleh Hyuk, lalu membiarkan tangan besar Taekwoon mengamit jemarinya, lalu menariknya ke halaman belakang rumahnya.

 

“ada apa hyung?” Tanya Hyuk. Taekwoon berbalik menatap mata Sanghyuk dalam, seolah dengan tatapan itu ia ingin sanghyuk mengetahui seluruh isi hatinya. Berselang beberapa detik, Taekwoon pun memeluk Pinggang Hyuk, lalu menenggelamkan kepalanya di bahu milik Hyuk, Hyuk kaget, tak tahu reaksi seperti apa yang ia harus lakukan, ia senang, pria yang di sukainya memeluknya saat ini, namun disisi lain ia takut jika setelah ini Taekwoon akan mengatakan sesuatu yang akan menghancurkan harapannya.

 

“Hyuk-ah… aku telah membuat keputusan” kata Taekwoon sambil tetap memeluk Hyuk erat.

 

“ke-keputusan apa?” Tanya Hyuk takut

 

“aku ingin minta maaf, karena selalu bersikap dingin padamu, mengacuhkan mu, dan kasar padamu” Hyuk dengan diam mendengarkan

 

“aku ingin minta maaf, untuk rasa sakit yang aku berikan untukmu, aku sudah membuat keputusan yang tak akan pernah kusesali, agar aku tidak menyakitimu lagi” lanjut Taekwoon, membuat Hyuk menangis, air matanya mengalir deras, ia tau ini akan berakhir seperti apa, ia sangat mengerti apa yang akan dilakukan oleh Taekwoon setelah ini.

 

“jangan menangis” kata Taekwoon melepas pelukannya dan menatap langsung mata Hyuk

 

“maaf jika aku selalu merepotkan hyung, selalu membuat hyung kesal, selalu tidak pernah mau mengerti keadaan hyung, aku terlalu egois untuk memahami jika hyung tidak memandangku lebih dari seorang adik, aku minta maaf”

 

“sssshhhh” kata Taekwoon sambil menempelkan jari telunjuknya ke bibir merah jambu milik Hyuk. Taekwoon melihat bagaimana Hyuk menangis tersedu-sedu dihadapannya.

 

“maaf hyung… maaf, tapi jangan pergi dari sisiku. Jangan tinggalkan aku” tangis Hyuk semakin pecah, membuat Taekwoon sakit melihatnya

 

“jangan menangis, itu menyakitiku Hyukie” katanya sambil mengusap air mata yang mengalir di pipi pucat Sanghyuk.

 

“Hyuk…” panggil Taekwoon, yang membuat Hyuk menatap Taekwoon, dengan cepat Taekwoon mengecup bibir merah jambu milik Hyuk, dan membuat mata Hyuk membelalak kaget.

 

“aku mencintaimu” kata Taekwoon setelah melepaskan bibirnya dari bibir Hyuk

 

“benarkah?” Tanya Hyuk

 

“iya, aku mencintaimu, lebih dari yang kau tau Hyukie”

 

“maaf… telah menjadi Hujan untukmu, dan juga payung untukmu” lanjut Taekwoon, lalu kemudian memagut bibit Hyuk sekali lagi, menunjukan betapa ia mencintai laki-laki ini, dan ingin selalu melindunginya.

 

Perasaan Hyuk pada Taekwoon adalah rasa suka dan perasaan berdebar yang sulit dimengerti olehnya, namun apa yang dirasakan Taekwoon pada Hyuk lebih dalam dari itu, karena ia orang dewasa, ia sangat mencintai Hyuk, dan selalu ingin melindunginya, tak ingin membiarkan air mata menetes dari mata cantik Hyuk, tak ingin membiarkan hati innocent Hyuk terluka lagi karenanya. Ia mengambil sebuah keputusan yang tak akan disesalinya, yaitu memacari seorang anak laki-laki yang usianya 9 tahun lebih muda darinya. Walau dikemudian hari akan ada cobaan yang datang kepada mereka, Taekwoon akan berusaha melindungi Hyuk-nya. Ia memang bukan pria yang 100% baik, dan ia tidak bisa berjanji dikemudian hari dia tak akan membuat Hyuk-nya menangis, tapi yang bisa ia pastikan, ia akan berusaha membuat Hyuk tersenyum bahagia. Walau itu berarti, ia akan menjadi payung sekaigus hujan untuk Hyuk-nya…

 

 

END

 

EPILOG

 

“Hyung…bangun… ini sudah pagi” kata Hyuk sambil mengguncang tubuh pria yang telah menikahinya 1 tahun lalu ini.

 

“5 menit lagi Hyukie sayang….” Jawab pria tersebut dengan nada suara khas orang bangun tidur.

 

“ya sudah! Huh!! Aku tak mau masak kalau begitu, aku mau pulang saja kerumah appa!!” ancam Hyuk pada suaminya itu

 

“baiklah-baiklah, aku bangun” kata Taekwoon sambil membawa Hyuk kepangkuannya dan memeluknya erat.

 

“hari ini kita ke rumah appa ya, sekalian membantu persiapan pernikahan Ravi Hyung dengan Hongbin-Hyung setelah itu… kita beli perlengkapan bayiiiiii” kata Hyuk riang

 

“nde” jawab Taekwoon sambil tersenyum melihat isterinya yang kelewat imut itu. Taekwoon menikahi Hyuk saat Hyuk berusia 20 tahun, atau sesaat setalah Hyuk lulus SMA. Lalu sekarang Hyuk tengah hamil, dia hamil 5 minggu. Hyuk lebih dulu menikah daripada Ravi, Ravi baru akan menikah bulan depan.

 

“ayoo kita bersiap!”

 

“sebentar sayang” kata Taekwoon sambil kembali berbaring diranjang dengan Hyuk dalam pelukannya, tetap ia hati-hati, karena kini Hyuk tengah mengandung.

 

“Terima kasih Hyuk-ah… kau telah memberikan segalanya yang terindah kepadaku” ucap Taekwoon sambil menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Hyuk

 

“iya Hyung, sama-sama”

 

“aku tak percaya, aku akan menjadi seorang ayah setelah ini, terima kasih malaikatku, Sanghyuk” kata Taekwoon final, dan setelahnya mencium bibir merah jambu Hyuk dengan mesra, meresapi manisnya bibir itu, tidak berubah sejak pertama ia menyentuhnya.

 

END, REALLY END J

 

Thanks yang udah mampir kesini, udah baca Fanfic yang ga bagus bagus amat ini, aku dulu pernah janji mau bikin pairing LeoXHyuk, dan gak kesampean2, karena selalu dapet idenya Hyukbin terus, tapi akhirnya, tadaaaa… jadi 1 Fanfic LeoXHyuk pertama aku, semoga suka ya, terima kasih sudah membacaaa~~~~

 

 

By : Nana Kim/92

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Markjin94 #1
Chapter 1: ff leohyuk pertama yg aku baca, kerennnnnn
sellyafida #2
Chapter 1: GOOD STORY AUTHORNIM. hehehehe.
aku suka sama critanya. kekeluargaan antara ravi, hakyeon, ama hyuk terasa banget. dan innocent-nya hyuk itu yaaa ampuuun, cute bangeet. feel taekwoon yang dingin dsini pun kerasa banget. pas apalagi wktu bagian ini “segitu nyamannya kah kau dalam pelukanku? bahkan kau bisa tertidur di keadaan gelap begini” kata Taekwoon, sambil tetap menjaga Hyuk dalam pelukannya, mereka duduk di lantai, Hyuk duduk dipangkuan Taekwoon, kepalanya berada di dada bidang Taekwoon, lengan kekar Taekwoon, memeluk posesif pinggang Hyuk. Sungguh posisi romantic seperti di film-film."

beneran sumpah entu bagian yang paling aku suka. aaaaaaaaaaaaaawwwwwwwwwwwww, authornim bener-bener buat aqu meleleh. . .

buat LUCK lagi ya, please please please. . . .
SosoKawaii #3
Chapter 1: Awwwww~
This is sooo cute, author-nim~
My favorite OTP everrrr!

Hyukkie hamil??? Tunggu, aku bayangin dulu.. Omomomo~
Dan Ken manis banget, walopun dia suka sama Taekwoonie, tapi dia ga berusaha menghalang-halang cinta Taekwoonie dan Hyukkie.. Malah dia yg membuat Taekwoon sadar dgn perasaannya..


Biasanya aku ga pernah baca fanfic dalam bahasa Indonesia, rasanya aneh banget.. Tapi yg ini aku nyaman bacanya.. Ga aneh, ga lebay juga..
Great job, author-nim~
Ditungguin fanfic nya LUCK couple lagi yah...
ZeacoIsMine
#4
Chapter 1: Cye yg hamil /? -colek hyuk- ini cute banget lah wkwkwk~