girl x girl?
love between hatepagi ini seorang gadis berperawakan imut terlihat terburu-buru ke halte bus di sekitar tempat tinggalnya. amber. gadis berusia 17 tahun itu berencana mengikuti sebuah audisi pencarian bakat di sebuah perusahaan rekaman.ketika langkahnya memasuki gedung itu sudah banyak antrian yang tentu saja tujuannya sama dengan dirinya.
amber mengambil tempat duduk disebuah bangku kosong di dekat jendela. ia mendapat urutan yg lumayan yah..bisa dibilang masih lama. disampingnya terlihat seorang gadis berambut hitam panjang yang bisa amber rasa jika ia sedang nervous.
"hai..apa kau sudah mendapat giliran?" tanya amber memulai obrolan.
gadis itu menoleh padanya dan menghela nafas perlahan.
"hhh..urutanku masih lama" gadis itu menatap lurus kedepan lantas mempoutkan bibirnya. Lucu.itu yang amber lihat dari gadis ini.
"kalau begitu sama aku juga masih lama.oh ya apa kau sudah makan?" amber melirik kearah gadis disampingnya.
"hhmm..belum"jawab gadis itu menggelengkan kepalanya.
"kau mau roti isi tadi pagi aku membuat dua.ini untukmu satu..tapi isinya hanya telur dan keju ya hihihi.." amber menyodorkan roti isi pada gadis itu sedang satu lagi ia masukan kemulutnya.
"terima kasih" gadis itu mulai memakan roti isi buatan amber.
"oh ya kenalkan namaku amber.kau?" amber yang baru menghabiskan roti isinya mengelap tangannya asal ke celabanya dan mengulurkan tangan pada gadis itu sambil menyunggingkan senyum tiga jarinya.
gadis itu menatap amber dan mengernyit dengan tingkah amber.lantas ia menjabat uluran tangan amber.
"aku..."belum sempat gadis itu menyebutkan namanya tapi terdengar sebuah pengumuman kepada peserta audisi yang akan menjalani audisi.tentu saja nomor antrian itu milik gadis disamping amber.
"mmaaf amber aku senang bertemu denganmu kuharap kita bisa bertemu lagi.aku pergi dulu. bye" gadis itu nampak berat meninggalkan amber.tapi senyum amber telah memberinya kekuatan untuk menghadapi audisinya.
"semangat kau pasti bisa" teriak amber pada gadis itu sebelum ia benar-benar masuk ruang audisi.gadis itu tersenyum dan menghilang dibalik pintu.
***
2 bulan kemudian.
gedung itu masih sama seperti pertama kali ia menjejakkan kaki disini.amber menarik nafas panjang ketika ia telah sampai didepan pintu sebuah ruangan bertuliskan CEO dari perusahaan itu.
Comments