FOR MY SISTER

LITTLE SURPRISE ( Kei Ver. )

-Author POV-

“Teman-teman, aku pulang dulu ya”

            Kei beranjak meninggalkan teman-temannya, setelah melakukan perbincangan yang santai di tengah panasnya siang hari. Gadis cantik itu pulang sendirian, berjalan di pinggir jalan melewati padatnya arus manusia. Tas selempang berwarna merah jambu bergaris putih selalu menjadi temannya saat pergi maupun pulang sekolah. Gadis itu menghentikan langkahnya sejenak, melihat kerumunan manusia yang sedang berdiri di kafe. Di sana, ia melihat perayaan ulang tahun yang sederhana. Tampak seorang gadis merasa senang diberikan kue dan kado oleh teman-teman tercintanya. Kei tersenyum kecil melihat kejadian itu.

“Besok adalah hari istimewaku... aku harap akan dapat kejutan spesial dari seseorang termasuk kakakku... aku sangat menginginkannya” gumamnya dalam hati sambil berjalan pulang

            Kei akhirnya sampai di rumah, membuka pintu dan menyapa seseorang di dalamnya.

“Selamat siang, Ibu”

“Selamat siang, Kei..kau sudah pulang rupanya” ujar Sang Ibu sambil memotong bawang

“Ibu... Kak Myungsoo kemana??”

“Dia belum pulang, kenapa??”

“Tidak apa-apa, Bu...aku merindukannya”

“Kau pasti menginginkan sesuatu dari kakakmu, bukan?”

“Ah, tidak Bu...” Kei melambaikan kedua tangannya pelan dan tersenyum sesaat

“Baiklah, sekarang kau harus berbenah dan makan siang”

“Iya, Bu”

.

.

            Sementara itu, Myungsoo sedang menjalani ujian di kampusnya. Pikiran dan tenaganya  terkuras untuk persiapan ujiannya semalam. Ia terlihat lelah, kantung mata sedikit tebal, dan badannya merasa berat. Semua ini dia lakukan untuk memperoleh hasil yang memuaskan. Tangannya menggerakkan pensil ujian di atas lembar jawaban, menggambar bulatan hitam di dalam lingkaran kecil. Myungsoo memilih jawaban yang dianggapnya benar pada soal itu.

“5 menit lagi!” seru pengawas ujian di depan

“Cepat sekali! Aku harus menyelesaikannya!” gumamnya dalam hati

            Myungsoo menyisakan 3 nomor lagi untuk menyelesaikan soal ujiannya, sesekali ia melirik teman-temannya yang tampak serius mengerjakan ujian. Satu per satu mahasiswa maju ke depan membawa soal dan jawaban untuk dikumpulkan, pertanda sudah selesai mengerjakan ujian. Kini Myungsoo harus berpikir lebih cepat dalam menyelesaikan sisa soalnya.

“1 menit lagi!”

            Waktu hampir habis, mau tidak mau Myungsoo menjawab sisa soal dengan jawaban sebisa mungkin. Lalu ia beranjak dari bangkunya dan membawa lembar-lembar ujian ke atas meja, keluar dari kelas sambil menenteng tasnya.

            Myungsoo telah sampai di rumah, membuka pintu dan melangkahkan kakinya menuju ruang santainya. Lalu Kei melihat kakaknya hendak masuk ke kamarnya

“Kakak...” Kei menepuk bahunya

“Kei.. ada apa?” tanya Myungsoo sambil mencari kuncinya di dalam tas

“Aku ingin bertanya padamu... besok adalah hari apa??”

“Hari Jumat... memangnya kenapa??”

“Hmmmm selain itu??” Kei sedikit menaikkan alisnya dan membulatkan matanya

“Tidak ada... besok adalah hari Jumat, tidak ada hari lain”

“Kakak, ayolah...”

“Sudah.. kakak ingin istirahat.. selamat siang”

            Myungsoo masuk ke kamar dan menjatuhkan badannya di atas ranjang yang empuk, meninggalkan adiknya yang terdiam menatap pintu. Kei merasa gelisah karena Myungsoo lupa dengan hari ulang tahunnya. Perasaannya mulai khawatir, ia tidak akan dapat kejutan spesial dari sang kakak tercinta. Kei menahan rasa kekhawatirannya, berharap akan dapat kejutan dari kakaknya esok hari.

            Kei menatap jendela kamarnya, melihat hujan di sore hari membasahi bumi yang kering. Tetesan air hujan membuat embun di jendela. Gadis manis itu menggambar sesuatu dengan jari telunjuknya di jendela yang berembun. Akhirnya goresan jari telunjuknya meninggalkan sesuatu, itu adalah gambar kue ulang tahun. Kei benar-benar menginginkannya di hari spesialnya, ia ingin akan ada momen spesial di hari esok. Lalu ia menopang kedua pipinya, mengingat kejadian yang dilihatnya tadi siang.

            Keesokan harinya, Myungsoo sedang berjalan di pinggiran kota, melihat pemandangan sekitar sambil melepas penat setelah mengikuti ujian kemarin. Sesekali mengecek ponselnya yang beberapa hari tanpa pesan masuk. Kemudian ia sadar ketika melihat tanggal itu, bahwa hari ini adalah ulang tahun Kei. Ia bergegas mencari toko kue untuk adik manisnya. Tidak sampai disitu, Myungsoo ingin memberikan sesuatu yang indah, ia menuju toko perhiasan dan mencari perhiasan yang indah sebagai kado ultah adiknya. Setelah mendapatkan semua yang dia butuhkan, Myungsoo menatap barang yang akan diberikan adiknya.

Kei, aku akan memberimu kejutan terindah dalam hidupmu...lihat saja nanti”  gumamnya dalam hati

            Laki-laki tampan itu memasuki rumah dan menuju kamarnya. Tetapi ia berjalan diam-diam agar tidak ketahuan oleh Kei. Kamar Kei sedang tidak tertutup rapat, gadis manis itu sedang menatap layar laptopnya, melihat beberapa ucapan ulang tahun lewat jejaring sosialnya. Lalu Kei mendengar derap langkah Myungsoo.

“Kakak???” Kei melirik ke belakang

            Myungsoo tak menjawabnya, ia tetap melangkahkan kakinya pelan sebelum adiknya tahu. Tetapi Kei tak bergeming lalu keluar dari ruang santainya.

“Kakak sedang bawa apa??” tanya Kei sambil menunjuk sekantung barang yang dibawa kakaknya

“Ini barangku... kau ini hanya ingin tahu saja!” lirik Myungsoo

“Aku ingin melihatnya” Kei mendekati isi sekantung barang milik Myungsoo

“Tidak boleh!” Myungsoo menjauhkan barangnya dari tangan Kei

“Kakak...tolonglah... aku ingin melihatnya sejenak”

“Sudahlah.. lebih baik pergi dan belajarlah!” Myungsoo masuk ke kamar

            Kei terdiam mendengar amarah kecil dari kakaknya, hatinya pun mulai menangis. Ia berpikir bahwa tidak akan ada hadiah istimewa dari kakaknya. Kei berjalan masuk ke kamarnya dengan perasaan murung dan susah. Sementara itu, Myungsoo lega karena hadiah kejutannya tidak ketahuan oleh Kei. Kemudian ia mengeluarkan semua barang dari kantung dan membuka kue ultah dari pembungkus kotaknya, menyusun hiasannya dan menyalakan lilin. Myungsoo menyembunyikan sekotak kado kecil di kantungnya. Kue itu dibawanya ke kamar Kei. Ia sudah sampai di depan kamarnya, melihat gadis lucu itu sedang duduk di ranjangnya mengukir wajah sedihnya.

“Kei, selamat ulang tahun” Myungsoo melemparkan senyum indah ke arah Kei

“Kakak!”

            Kei beranjak dari ranjang dan memeluk kakaknya. Ia tampak bahagia melihat kejutan istimewa darinya, matanya berkaca-kaca dan pelukannya semakin erat. Hampir saja kue ulang tahunnya terlepas dari tangan Myungsoo. Lalu Kei berkata sesuatu

“Kakak.. aku mengira kau melupakan hari ulang tahunku... terima kasih” isak Kei sambil menyeka airmatanya

“Iya, maafkan aku... aku hampir melupakan hari istimewamu... sekarang tiup lilinnya”

            Rasa senang bercampur haru menyelimuti hatinya, Kei meniupkan lilin ulang tahunnya sebagai bertambahnya usia. Penantian itu terbayar sudah, pertama kali mendapat momen istimewa seumur hidupnya. Myungsoo mencolek pipi adiknya dengan krim kue itu. Kei membalas perbuatan yang sama sepertinya. Kini mereka larut dalam kesenangan, melupakan masalah diantara dirinya masing-masing. Kemudian Myungsoo menaruh kue di meja dan mengeluarkan kado kecil dari kantung celananya

“Kei... inilah kado istimewa untukmu”

            Kei membuka kadonya dan terlihat sekotak kado kecil berwarna merah menyala, Lalu ia membuka kotak itu dan isinya adalah cincin berlian

“Terima kasih....hiks~~ kau benar-benar kakak yang baik”

            Ia meneteskan banyak airmata karena pemberian terindah dari kakaknya dan menyematkan cincin berlian ke jari manisnya

“Iya, Kei... aku berharap kau menjadi perempuan yang baik di setiap harinya”

“Baiklah... aku pasti memegang kata-katamu”

            Myungsoo mendaratkan bibirnya ke arah kening dan pipi kanan Kei. Kei merasa senang dengan ciuman manisnya.

“Kau semakin cantik...” Myungsoo meraba bibir adiknya

“Ahh... terima kasih” Kei tertunduk malu dan menggambar senyum kecil di wajahnya

            Lalu ia mengangkat dagu gadis itu dan mencium bibirnya, melumat bibir atasnya dan mengecupnya dalam-dalam. Kei merasa bingung oleh ciuman darinya, ciuman yang tampak aneh di dalam hubungan sedarah.

“Kenapa kau menciumku seperti ini??”

“Ini adalah hadiah spesial yang kuberikan di ulang tahunmu” lelaki itu mengelus rambut panjang adiknya

“Tapi... kita kakak-beradik.. bukan sepasang kekasih”

“Tidak apa-apa... aku menciummu seperti ini karena kau adalah adik yang terbaik dan terindah dalam hidupku..”

“Kakak, kau juga adalah kakak yang baik bagiku... terima kasih sudah menjagaku selama ini”

            Mereka membuat cinta penuh kasih di tengah perayaan ulang tahun yang sederhana, saling melemparkan ciuman satu sama lain. Ciuman mereka seperti sepasang manusia yang sedang memadu kasih. Kei melingkarkan tangannya ke leher Myungsoo, sedangkan Myungsoo meraba pinggul mulus adiknya. Pertautan bibir mereka cukup kuat, lidah-lidah mereka saling berduel di dalamnya untuk menularkan nafsu dan saling menempelkan dahi.

“Kei, aku mencintaimu... aku ingin memainkan tubuhmu”

“Iya, aku rela... aku juga mencintaimu”

            Kini mereka terseret dalam arus hawa nafsu yang penuh dosa. cinta mereka sudah di luar hubungan sedarah, tak ada kesenangan seperti sebelumnya. Mereka bermain dalam cinta yang penuh gairah, saling memuaskan nafsu masing-masing. Myungsoo membuka daster adiknya dan meraba bagian depannya. Kei membiarkan tubuhnya dimainkan oleh tangan bebas Myungsoo

“Kau sungguh seksi...aku menyukainya”

“Ahhh... kakak” desah Kei

            Mereka menuju permainan yang sesungguhnya, menikmati malam yang penuh dengan keromantisan dan dosa terindah.

 

-END-

(gimana ceritanya??? Aneh apa keren??? Maaf juga kalo ceritanya melenceng dari judul di atas :). Aku juga mohon pencerahan dan pembelajarannya untuk hal membuat FF… kalo mau kontak aku, mention aja ke twitterku (sudah ada di bagian Author)… Kamsahamnida Yeoreobun yang sudah membaca… :D     

HAPPY BIRTHDAY KIM JIYEON a.k.a KEI from LOVELYZ

WISH YOU ALL THE BEST AND KEEP SUCCESS OF YOUR CAREER

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet