Unknown

Description

Lelaki itu selalu saja datang menerorku dimanapun aku berada, aku selalu ketakutan jika hanya berjalan seorang diri karena dia tak akan pernah membiarkan aku sendirian. Dia murid yang dikenal sedikit gila karena semua tingkah anehnya terkadang sangat emosional dan terkadang sangat baik dan lembut, dia juga orang yang misterius sehingga tak banyak orang yang mengetahui siapa Kim Myungsoo ini sebenarnya. Aku tak pernah tahu mengapa ia selalu mengikutiku. Pada awalnya aku tak sadar jika sedang diikuti oleh seseorang hingga seorang sahabatku Lee Mijoo mengatakan bahwa aku selalu diikuti oleh sunbae kami Kim Myungsoo.

 

Suatu hari saat semua teman-temanku sudah pulang dan hanya tinggal aku yang sedang menunggu Dongwoon oppa untuk pulang bersama, sudah 10 menit aku menunggu tapi ia tak kunjung menemuiku diluar perpustakaan. Perasaanku mulai gelisah karena merasa ada yang mengawasiku dan ia mulai mendekat dan benar apa yang ku khawatirkan dia Myungsoo Sunbae. Aku berdiri hendak berlari dari sana karena ketakutan sayangnya aku tak sempat ia berhasil meraih tanganku dan…

 

Chu~

 

Dia berhasil mencium bibirku, dia telah mencuri ciuman pertamaku yang harusnya untuk Taemin oppa orang yang kusukai selama ini. Entah mengapa sekujur tubuh terasa kaku dan tak sanggup ku gerakkan sama sekali seakan ia telah menyihirku. Setelah beberapa detik ia melepaskan ciumannya, lalu mengusap pipiku dengan lembut seraya tersenyum tanpa mengatakan sepatah katapun kemudian ia melangkah pergi.

 

Sampai hari ini aku tak dapat melupakan kejadian itu, namun aku membencinya karena ia sudah bersikap tak sopan padaku dengan merebut ciuman pertamaku itu. Dan lagi ia selalu mencuri kesempatan untuk menciumku kalau entah berapa kali ia menciumku secara tiba-tiba dan terkadang ia menciumku penuh nafsu dan kasar seperti orang gila hingga aku menangis lalu pergi begitu saja . Aku membencinya! Sangat membencinya! Dan juga sangat takut jika bertemu dengannya.

 

 

Rasanya kegilaanku pada Son Naeun sudah hampir diambang batas kesadaranku. Entah mengapa wajah polosnya selalu menggodaku dan membuatku selalu berkhayal dapat memiliki dia seutuhnya. Rasa cintaku terhadapnya membuatku semakin gila dan tak mampu ku kendalikan, hingga aku memberanikan diri untuk menciumnya hari itu didepan perpustakaan sekolah.

 

Pikiran-pikiran gilaku semakin tumbuh liar di otakku karenanya namun terkadang aku masih mampu menahannya, sampai suatu hari aku melihat teman sekelasku Taemin yang hampir saja mencium Naeun untung berhasil ku gagalkan. Aku tahu dengan jelas Naeun menyukai Taemin tapi tetap saja aku tak suka karena saat itu Taemin baru saja berpacaran dengan Hyeri sahabatku, ingin sekali aku menghajar laki-laki sialan itu namun mengingat ia adalah orang yang dicintai oleh sahabatku aku menahannya. Hingga aku bertemu Naeun dan menciumnya lagi namun dengan perasaan yang berbeda biasanya dengan perasaan tenang,bahagia dan berlangsung hanya 5 detik, namun kali ini aku menciumnya dengan penuh paksaan dan kasar hingga dia menangis mengingat wajah Taemin. Begitu tersadar aku langsung pergi meninggalkannya tanpa meminta maaf. Sakit melihatnya menangis, namun sulit bagiku hanya untuk mengatakan maaf jangankan maaf mengatakan hai padanya saja aku tak mampu lidahku terasa kelu didepannya.

 

Melihat Naeun yang selalu menatapku dengan tatapan mata ketakutan membuatku selalu ingin merubah diriku yang tampak mengerikan menjadi orang yang baik dan ia bisa memandangku dengan tatapan mata yang bahagia bukan seperti ketakutan melihat hantu. Aku tahu dengan pasti mengapa ia takut padaku tentu saja karena gossip yang beredar disekolah ini. Semua itu memang benar aku memang orang gila dan sedikit psikopat karena lingkungan tempat tinggalku dan pengalaman hidup yang buruk seharusnya memang sekolah ini mengeluarkan siswa sepertiku karena sering membuat masalah dan bertingkah aneh namun sekolah mempertimbangkannya mengingat aku telah membawa nama sekolah dalam ajang olimpiade matematika dunia dan fotografi yang sering aku menangkan.

 

Aku bingung apa yang harus aku lakukan agar ia dapat melihat diriku yang sesungguhnya.

 

“Son Naeun, aku bukanlah orang jahat, aku adalah orang yang mencintaimu dengan tulus. Tak bisakah kau melihatnya?”

 

 

Dongwoon oppa hari ini akan pulang malam karena ada pesta dirumah Woohyun oppa, sedangkan appa dan eomma ke rumah nenek di Jeju. Aku sedikit takut dirumah sendirian takut jika Myungsoo tiba-tiba akan datang kemari menggedor pintu rumahku dan memperkosaku itu buruk sekali. Aku menyesal tidak ikut eomma ke Jeju, saat itu moodku sedang buruk karena mendengar Taemin oppa berpacaran dengan Hyeri eonni bahkan aku melihat mereka berciuman. Aku memilih menangis dan mengurung diri dikamar. Dan sekarang aku menyesalinya.

 

Ting~ Tong~

 

Seseorang memencet bel pintu rumahku, aku mencoba mengintip siapa yang datang namun tak terlalu jelas karena ia mengahadap kearah jalanan serta mengenakan tudung jaketnya. Ku putar knop pintu dengan tangan sedikit gemetaran, “Nu..nuguseyo?”

 

Lelaki itu berbalik dan betapa terkejutnya aku mengetahui dia adalah Myungsoo sunbae. Aku segera bergegas masuk dan menutup pintu namun gagal ia berhasi mengganjal pintu dengan kakinya. “A..apa yang akan kau lakukan sunbae? Kumohon jangan lakukan sesuatu yang buruk padaku.” Kataku dengan nada gemetar.

 

“Tidak Naeunie aku tak akan melukaimu kali ini aku hanya ingin bicara padamu. Kumohon ijinkan aku?” Untuk pertama kalinya aku mendengar suara Myungsoo sunbae dengan jelas meski kami sering bertemu aku tak pernah sedikitpun mendengar suaranya.  Dan ini terdengar begitu lembut dan memohon aku tak tega menolaknya mungkin ia memang tak berniat buruk.

 

“Tentu sunbae, Kau mau masuk? Cuaca cukup dingin.”

 

“Tidak aku hanya sebentar, aku ingin menyampaikan sesuatu padamu.”

 

“Apa?”

 

“Maaf atas kejadian hari itu telah membuatmu menangis dan sikap anehku, Aku…aku…menyukaimu, aku ingin kau jadi milikku. Aku tahu aku tak pantas mengucapkan ini tapi….would you be mine?”

 

Saat dia mengucapkan kalimat itu dadaku berdetak begitu kencang, oh tuhan yang benar saja jangan biarkan aku juga menyukai orang gila ini.

 

Aku terdiam bingung apa yang harus ku katakan, beberapa detik kemudian terjadi lagi dia menciumku! Dan aku hanya diam terpaku karena semua kegilaan ini. Dia menciumku begitu lembut dan kegilaan macam apalagi ini?! Aku membalas ciumannya! Cukup lama kami berciuman akhirnya dia melepaskan tautan bibir kami. Aku tahu ini gila tapi aku bisa apa?! Aku seakan telah terhipnotis oleh mata elangnya.

 

“Ini artinya kau menerimaku?” Ini adalah pertamakalinya aku mendapati tatapan myungsoo sunbae yang hangat dan penuh kasih sayang tak seperti biasanya.

 

“Tidak, aku akan memberimu waktu untuk merubah dirimu. Kau tahu kau terlihat begitu menyeramkan saat disekolah. Itu membuatku takut.”

 

“Hahaha. Baiklah. Terima kasih untuk itu. Tapi mulai sekarang aku bisa menerima ciuman manis Son Naeun setiap hari kan?”

 

“Bukankah sunbae selalu mencuri ciumanku hm?”

 

“Baiklah aku minta maaf, itu karena lidahku  yang seketika bertulang saat berdiri dihadapanmu. Hanya itu yang bisa kulakukan. Daripada hanya diam membuatku semakin gila.” Ujarnya, aku benar-benar tidak menyangka bahwa dia bisa tersenyum sehangat ini membuatku nyaman.

 

“Lalu bagaimana sekarang lidahmu tak bertulang lagi saat berbicara didepanku?”

 

“Karena dorongan cinta. Hahaha.” Bahkan ia mampu tertawa seperti ini sangat berbeda dengan saat-saat ia disekolah.

 

“Bisa saja kau sunbae. Bersemangatlah merubah diri aku akan menunggumu dan berusaha mencintaimu.”

 

“Gomapta Naeunie. Tak salah jika aku jatuh cinta padamu.”

 

Myungsoo sunbae mendekatkan wajahnya lagi menghapuskan jarak yang tercipta diatara kami, hembusan nafasnya mulai terasa dan aku mulai memejamkan mataku. Bibir kami kembali bertemu dan bertautan satu sama lain. Ini pertama kalinya aku menikmati ciuman Myungsoo sunbae yang terasa begitu memabukkan membuatku ingin lagi dan lagi. Entah sejak kapan aku merasakan perasaan aneh ini pada Myungsoo sunbae yang memang harusnya ku benci.

 

 

Aku merasa begitu bahagia saat ia mengatakan padaku jika ia akan menungguku merubah sikapku dan mulai belajar mencintaiku itu melegakan. Aku akan berusaha agar kau tak menatapku dengan tatapan ketakutan seperti sebelumnya namun dengan penuh cinta seperti yang selama ini aku harapkan. Terima kasih, Aku mencintaimu Son Naeun….   -Myungsoo-

 

Malam ini begitu dingin namun tidak dengan hatiku yang entah mengapa terasa begitu hangat, ini jauh lebih hangat dibandingkan pelukan Taemin oppa. Semua ini karena Myungsoo sunbae. Entah karena aku menyukainya atau apa aku tak mengerti yang jelas saat ini aku nyaman berada didekatnya tak ada rasa takut seperti biasanya. Namun aku tak tahu akan kah ia menjadi Myungsoo yang seperti ini selamanya atau suatu hari ia akan kembali menjadi Kim Myungsoo yang aku takuti selama ini… -Naeun-

 

 

The End

 

 

 

Comments

You must be logged in to comment
harakimmy #1
what a sweet fanfic ><♥ bikin versi chapter nya juseyong~ ㅋㅋㅋ
wwwonwoo #2
Bagus thor, ayo buat chapternya wkwk aku akan selalu setia menunggu/? Eaea
nalina379 #3
Thor buat chapter!!
kawaiigurl7 #4
wah ternyata banyak yang minta di chapterin xD Di tunggu aja ya~ wkwk
jayjayri #5
Buatin chapter ajaa... Pngen tau myungsso bkal brubah atau enggak /? Kwkwk fighting ☆L(´▽`L )♪