end

Dream

 

"Menjadi trainee sulit, kan?"

 

Seokwon tersenyum kecil. Matanya memandang pemandangan Sungai Han. Ia mengambil salah satu batu yang ada di dekatnya dan melemparnya ke air Sungai Han yang tenang tersebut.

 

"Ya, begitulah." jawab Seokwon sekenanya.

 

"Kau tampak frustasi." celetuk Soonyoung--temannya yang berkicau tadi--.

 

"Apakah kelihatan?"

 

"Mereka memperlakukanmu dengan baik 'kan?" tanya Soonyoung. Nadanya terdengar khawatir.

 

"Aku hanya bingung misi apalagi yang akan diberikan. Mereka selalu membuat misi tak terduga." jawab Seokwon. "Kau kelihatan biasa saja. Apa karena agensimu membuat grupmu tampil di acara-acara besar?"

 

Kini, giliran Soonyoung yang tertawa kecil.

 

"Walaupun kami tampil diatas stage, itu bukanlah jaminan kalau kami akan debut seperti itu." balas Soonyoung. "Agak menyakitkan memang."

 

"Aku lebih sakit. Para juri akan mengeliminasi kita setiap minggu. Itu membuatku tidak bisa tidur nyenyak." kata Seokwon.

 

Seokwon dan Soonyoung adalah dua teman yang sama-sama seorang trainee. Bedanya hanyalah pada agensi mereka. Seokwon adalah trainee dari Starship dan tengah mengikuti survival show. Sedangkan Soonyoung, dia sudah dua tahun lebih dulu di 'promosikan' oleh Pledis namun belum kunjung debut.

 

"Semua trainee menyakitkan." ujar Soonyoung.

 

"Apakah menurutmu aku bisa debut?" tanya Seokwon tiba-tiba. Soonyoung yang tengah memandang bintang menoleh.

 

"Kita semua bisa debut asalkan berlatih dengan keras." jawab Soonyoung. "Kenapa tiba-tiba bertanya seperti itu?"

 

"Aku hanya berpikir bahwa aku bisa saja ketinggalan dengan yang lain," Seokwon tersenyum miris. "Shownu sangat baik jika perform. Gun dan Jooheon adalah rapper yang bagus. Minhyuk memiliki suara lembut. Mereka semua memiliki talenta yang membuat orang terpukau. Aku terkadang takut tidak masuk kedalam orang-orang tersebut." lanjutnya.

 

"Aku juga pernah berpikir sepertimu. Seungcheol hyung, Mingyu, Chan, dan Wonwoo baik dalam hal rap. Hansol dan Jisoo seorang English speaker yang di puja. Aku takut jika aku bukanlah seorang yang pantas untuk debut. Namun ketika aku berpikir lagi," Soonyoung terdiam sejenak. Seokwon memandangnya. "Aku masih memiliki kesempatan untuk meraih mimpiku dan aku tidak boleh menyerah begitu saja hanya karena berpikir bahwa aku tidak baik. Apa yang kita pikirkan tidak sama dengan yang orang lain pikirkan, Bung. Kita berpikir bahwa kita tidak pantas debut namun mungkin senior kita menganggap kita lebih pantas untuk debut ketimbang mereka."

 

Seokwon tersenyum.

 

"Kau berubah banyak."

 

"Yeah sepertinya."

 

Seokwon memukul lengan Soonyoung.

 

"Apakah kau lapar? Ayo kita makan ramen!" ajak Seokwon.

 

"Kau akan membayarnya?"tanya Soonyoung--setengah berharap.

 

"Mungkin. Hahaha. Ayolah aku lapar!" seru Seokwon.

 

Soonyoung tersenyum lalu mengikuti Seokwon. Suasana malam di Seoul ini sangat ramai dan membuat keduanya memakai penyamaran. Hei, mereka sudah dikenal banyak orang! Tak salah bukan jika mereka memakai penyamaran?

 

Seokwon membawa dua cup ramen dan memberikannya pada Soonyoung yang menunggu. Mereka memilih memakan ramen mereka di tangga sebuah rumah susun yang sepi. Sesekali keduanya tertawa karena guyonan masing-masing.

 

"Kita akan di panggung yang sama kan?"

 

"Tentu saja, Teman!"

 

--kkeut

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
ybaby95
#1
Chapter 1: Wah, gak nyangka pas browse ff 'bahasa' ternyata nemu yang castnya anak no mercy