EMPTY (MY LIFE WITHOUT YOU)
Description
- NAM TAEHYUN adalah putra keluarga Nam yang menguasai Nam Enterprise. Orang lain mengenalnya sebagai pribadi yang menyebalkan, sombong, namun juga dia bertalenta. Kemampuannya dibidang bisnis tak diragukan lagi. Sejak usia 13 tahun, Ayahnya Nam Woohyun mempercayakannya memegang kendali hotel keluarga mereka dan Taehyun berhasil membawanya menjadi hotel peringkat satu dikelas bintang 5 di seluruh wilayah asia pasifik. Selain itu, dia juga memiliki bakat di bidang music. Bersama sahabatnya Seungyoon dan Mino dia membentuk band underground tanpa sepengetahuan ayahnya. The Winner.
- SON WENDY adalah putri tunggal dari SONcorp yang berbasis di Canada. SONcorp yang merajai bisnis ekspor obat-obatan menajdi makanan sehari-hari Wendy. Sejak kecil Wendy dididik menjadi penerus bisnis keluarga dan tentunya menjadi seorang Lady. Karena itulah dia menguasai banyak alat music, tak hanya gitar dan piano atau biola. Dia juga menguasai saxophone. Namun Wendy merasa bosan. Dia ingin menjadi dirinya sendiri, bukan melulu seorang Lady.
- WINNER MEMBERS
- REDVELVET MEMBERS
========================================================
Seperti memori yang ingin dilupakan namun tetap selalu menjadi sebuah batasan.
seperti rinai hujan yang mendadak sendu.
seperti kita yang saling menatap kembali di meja menikmati makan malam kita bersama.
akankah batasan bernama memori itu mendadak jadi sendu seperti rinai hujan yang telah lalu?
aku menatapmu, dan begitupun kamu menatapku.
mana ada kata "kamu adalah aku" dan "aku adalah kamu", justru karena ada "aku" dan "kamu" maka batasan itu terbentuik.
selamanya aku ingin menjauhi batasan itu, menciptakan cakrawalaku sendiri.
semoga bersama kamu.
=========================================================
Foreword
Nam Taehyun menatap kedua orang tuanya yang tengah berdansa dikejauhan, Nam Woohyun dan Park Shendy. Ayah dan ibunya yang berbahagia namun selalu sibuk. Taehyun muram mengaduk gelas berisi red wine lalu meneguknya dengan cepat. “Bagaimana kuliahmu, Nak?” Taehyun menoleh mendengar namanya dipanggil. Park Choonjae atau lebih tepatnya kakak dari ibunya tersenyum. Taehyun tersenyum balik, kenapa bukan kedua orang tuaku yang bertanya?
“Baik-baik saja paman. Kapan paman tiba ke Seoul? Dimana bibi Jessica?”
“Mereka akan segera datang. Sepupumu itu sangat susah diatur sekarang. Aku tak mengerti anak jaman sekarang.” Ujar Choonjae sambil tergelak. Taehyun ikut meringis dengan tidak nyaman. Dia benci hidupnya.
“Astaga Joy, sudah ibu katakan jangan membandel. Rapihkan rokmu. Itu rok harusnya dibiarkan jatuh, bukan diangkat-angkat seperti orang mau ke sawah.” Suara Jessica yang terdengar jelas tengah memarahi putri semata wayangnya. Taehyun menoleh.
“O, oppa!” seru Joy sambil berlari kearah Taehyun dan memeluk lengannya. “Park Sooyoung.” Goda Taehyun.
“Ya! Oppa! Aku Joy. Sudah kukatakan jangan memanggilku selain Joy.” Balas gadis berusia 17 tahun itu. Taehyun tergelak, sepupunya ini memang selalu menjadi hiburan tersendiri baginya. “Baiklah. Aku mengerti.” Taehyun berujar namun kemudian dia beranjak.
“Oppa mau kemana?” tanya Joy. Taehyun menoleh. Sekilas dia dapat menangkap sosok ayah dan ibunya makin larut dalam dansa yang diiringi music super lembut. Paman Choonjae dan Bibi Jessica juga larut dalam nostalgia mereka. “Oppa akan meninggalkanku sendirian?” tanya Joy.
Taehyun tersenyum, “Aku mengantuk. Besok dikampus aku ada kuis. Aku harus bangun lebih pagi untuk belajar.” Joy mengangguk namun wajahnya terlihat sangat sedih. “Umm padahal aku ingin mengenalkan oppa pada onnie. Dia akan mulai kuliah di jurusan bisnis di kampus oppa besok. Sebentar lagi onnie akan datang.” Taehyun mengernyit.
“Onnie? Siapa?” tanya Taehyun.
“Seorang temanku oppa. Dia seniorku di sekolahku dulu. Dia memutuskan kembali ke Seoul karena ingin belajar bisnis di korea saja. Katanya dia lelah menjalani hidupnya di Canada. Aneh kan?” jawab Joy.
Ada yang memiliki kesamaan denganku. Gumam hati Taehyun. “Gurae. Besok aku akan mencarinya selepas kuis. Kau tenanglah. Aku akan membantunya. Katakan saja untuk mencariku, arraso.” Joy mengangguk.
“Selamat malam oppa.” Taehyun memeluk dan mencium kening sepupunya lalu berbalik langsung menuju mobil hitamnya yang terparkir. Tak menyadari dia berpapasan dengan mobil sedan biru seri terbaru yang baru berhenti didekatnya. Seorang perempuan berambut legam dengan ombre warna biru tua turun dan merapihkan gaun warna birunya.
Lalu dia berjalan masuk ke dalam hall yang dipenuhi orang-orang yang asing baginya. “Onnie!!! Wendy onnie!!” suara Joy cukup nyaring untuk membuat gadis bernama Wendy itu mengenalinya. Wendy tersenyum dan melangkahkan kakinya menuju Joy.
Comments