Seorang wanita dengan kaca mata hitam berlogo BLANC & ECLAIR keluar dari BMW nya, dingin itulah kesan awal yang ditunjukkan olehnya. Produk kaca mata yang dia keluarkan pada bulan Agustus yang lalu mendapatkan sambutan yang cukup hangat terutama dari golongan atas. Memang untuk memiliki satu kaca mata berlogo BLANC & ECLAIR dana yang dikeluarkan sebesar $ 250.00. Waw... bukankah itu harga yang sangat fantastis. Meskipun dengan harga yang fantastis jika dana yang dikeluarkan setara dengan kualitas barang yang didapatkan, semuanya tidak menjadi masalah kan?. 

Jessica memasuki ruanganya dan mulai sibuk dengan berbagai berkas yang sudah menumpuk diatas mejanya. Penjualan produknya naik tajam dibandingkan bulan Agustus kemarin, Jessica tersenyum bangga dengan buah kerja kerasnya, tidak sia sia Semua usahanya selama ini untuk memiliki brand fashion sendiri terpenuhi, namun BLANC & ECLAIR tidak hanya sebatas kaca mata, Jessica ingin mengembangkan sayap produknya pada parfum di tahun yang akan datang. Jessica punya impian untuk itu semua. Tanpa disadari Jessica semua itu bukan hanya sebatas impian yang harus di wujudkan, itu semua berubah menjadi ambisi untuk Jessica. Jessica tidak akan pernah puas.

Jari lentik Jessica mulai menari indah diatas helaian kertas putih, beberapa sketsa kaca mata jadi. Dia lagi lagi tersenyum penuh dengan kepuasan, Jessica selalu menghabiskan hari harinya dengan duduk diruangan kantornya. Dia selalu melewatkan makan siangnya. Seperti hari ini, Jessica kembali melewatkan makan siangnya. 

"Jessie, setiap hari kau melewatkan makan siangmu, itu tidak baik Jess" Tiffany Hwang sahabat sekaligus Asisten pribadi Jessica, mereka telah lama berteman bahkan sejak mereka masih sekolah di Los Angeles beberapa tahun yang lalu. Tiffany bersedia ke Korea saat dia tahu Jessica membuka perusahaan sendiri, Tiffany pecinta fashion, secara tidak langsung dia memanfaatkan kesempatan ini untuk lebih dekat dan mencintai fashion.

"Tiff, aku tidak butuh makan siang, aku harus lebih banyak membuat desain untuk produk kita, dan lagi kau tahu kan ada satu lagi impian yang aku belum capai" 

Tiffany hanya mendesah dengan nafas panjang, sahabatnya benar benar keras kepala, impian atau ambisi mu Jess? keluh Tiffany dalam hatinya. 

****

Semua keadaan Jessica di kantornya, berbanding terbalik dengan keadaan sebuah restoran kecil di pinggir Seoul, semua orang penuh tawa hangat jika memasuki restoran tersebut. Seorang wanita tinggi dengan rambut yang diikat ekor kuda, sepatu kets hitam, skinny jeans hitam dipadu d