Caramel Macchiato

Caramel Macchiatto

Kyungsoo meneguk segelas caramel macchiatonya dengan tenang. Kepalanya menengadah keseliling café dan tersenyum ketika seseorang yang ia kenal memasuki café ini.


"Hyung," lelaki itu tersenyum menghampiri Kyungsoo. Ia mengambil alih kursi yang ada di seberang Kyungsoo dan mendudukkan dirinya disitu.

"Kau jahat hyung. Kau tidak menungguku untuk memesan," rajuk lelaki itu. Kyungsoo hanya tertawa kecil sebagai responnya. Ia memamerkan deretan giginya yang sangat putih dan bersih.
Meski gigiku tidak seindah dan secantik gigi milik Chanyeol, batinnya.

"Hyung bahkan tidak menjawab aku. Kau hanya memberikan respon kecil sebagai jawabannya," lelaki itu kembali merajuk. Ia mempoutkan bibirnya dengan sangat lucu, seperti anak kecil. 

Kyungsoo kembali tersenyum meladeni tingkah lelaki ini. Meski lelaki itu sudah menginjak usia dua puluh tahun, ia tetap bertingkah seperti anak kecil.

"Jongin, baiklah. Kau mau apa?" Kyungsoo membuka suaranya, mengakibatkan lelaki itu tersenyum sangat lebar.
Berhentilah tersenyum atau bibirmu akan robek, pikir Kyungsoo.

"Aku ingin kau mentraktirku, hyung. Ini hu-"

"Hukuman karena aku mengabaikanmu, benar begitu?" potong Kyungsoo dengan cepat.  Jongin mengangguk lucu.

Kyungsoo mengangkat tangannya, berusaha untuk memanggil pelayan. Seorang pelayan pun datang menghampiri mereka dengan notes dan pena digenggamannya.

Pelayan itu tersenyum. "Ada yang bisa saya bantu, Tuan?"

"Kau mau pesan apa, Jong?"

"Milkshake strawberry,"

"Dan caramel macchiato, ya." sambung Kyungsoo.

Pelayan itu mencatat semua pesanan mereka dan pergi meninggalkan mereka.

Selama waktu yang tersisa, keduanya terlarut dalam kebisuan yang tidak berujung. Bahkan ketika pesanan mereka telah tiba, tidak ada yang mengeluarkan suara sedikitpun.

Jongin tersenyum ketika Kyungsoo meneguk segelas caramel macchiatonya. Ia menatap Kyungsoo dengan lekat, seolah-olah Kyungsoo adalah tawanannya dan Jongin menjaga agar ia tidak kabur dari pengawasannya.

"Hyung," suara Jongin memecah keheningan. Kyungsoo menoleh kepadanya.

"Ada apa, Jong?"

"Kenapa kau sangat suka dengan caramel macchiato?" tanya Jongin.

Kyungsoo tersenyum. "Caramel macchiato terdiri dari susu segar yang dikukus, dicampur dengan espresso, dan sebagai hiasan diberi saus karamel. Espresso adalah kau, susu segar itu adalah aku. Dan saus karamel ini adalah kita," jelas Kyungsoo. 

"Caramel macchiato tanpa espresso, maka rasanya akan menyedihkan. Hambar. Begitupula dengan aku. Aku tanpamu, sama menyedihkannya." sambung Kyungsoo. 

Jongin tersenyum. Ia mengecup dahi Kyungsoo dengan sangat lembut. Semburat merah menghiasi kedua pipi Kyungsoo.

"Pipimu merah hyung," goda Jongin.

"A-aku tau, bodoh." Kyungsoo menjitak kepala Jongin dengan pelan. Jongin meringis.

"Lalu, Jong. Kenapa kau menyukai milkshake strawberry?"

"Milkshake strawberry ini seperti dirimu, hyung. Mereka sangat manis, dan kau juga manis. Warna dari minuman ini adalah pink, dan pink itu warna pipimu,"

Semburat merah kembali menghiasi pipi Kyungsoo. Jongin mencubit pipi Kyungsoo pelan.

"Kau sangat lucu hyung," goda Jongin.

"Berhenti menggodaku," ucap Kyungsoo dingin.

Jongin tertawa kecil. Ia menggenggam tangan mungil Kyungsoo dengan erat.

"Hyung,"

"Apa lagi?"

"Kau sangat manis hyung. Seperti milkshake strawberry," 

Kyungsoo berani bersumpah kalau hati dan pipinya akan meledak sekarang.

Kim Jongin sialan.

fin.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
seideer #1
Chapter 1: Sweet >,< sequel ??