Taehyung X OC Side

Maybe The World Are Too Small For Us

Woori's POV


Aku sedang duduk didepan kemudi dalam mobilku sambil menatap layar handphoneku yang menampilkan fotoku dengan teman kecilku saat aku berumur sepuluh tahun dan dia berumur dua belas tahun. Taehyung oppa, apa kabar? Aku membatin sambil mengelus fotonya, sudah lima tahun aku tidak bertemu dengannya. Dia pindah kejepang saat aku berumur delapan belas tahun sedangkan aku tetap berada dikorea, hanya saja setelah aku lulus SMA, aku berhasil masuk ke universitas di Seoul sehingga aku harus pindah daei Busan.

Aku tidak berhenti mengingat soal Taehyung oppa sampai handphoneku berbunyi, display menampilkan kontak milik tetangga apartemenku yang hampir seperti adikku sendiri

“ada apa Hyerin-ah?” ujarku sambil menhidupkan mesin mobil, aku bisa mendengar suara hujan diseberang telepon

“eonni bisa menjemputku? Aku harus pergi kerumah sakit dan hujan sedang turn deras sekali”

“arraseo, kebetulan aku harus kebandara yang searah dengan rumah sakit, tunggu disana ya, kumatikan”

“ne eonni, gomawo”

“ne, cheonmayo Hyerin-ah” aku menutup telepon dan keluar dari tempat parkir. Dan benar saja, diluar sedang hujan deras sekali.

*****

“kenapa tidak pulang saja Hyerin-ah?” aku sedang berkonsentrasi mengemudi kerumah sakit, Hyerin selalu pergi kerumah sakit tiga minggu sekali seingatku, menghibur anak kecil penderita kanker dan semacamnya.

“aniyo eonni, aku suka bersama mereka”

“eonni lihat kamu pasyi punya alasan khusus ya” aku terkekeh saat melihat wajah Hyerin sedikit memerah “pasti benar”

“anni eonni, hanya saja aku pernah suka pada orang yang dulu pernah mengidap kanker, kalau melihat mereka aku jadi ingat padanya”

“first love?”

“entahlah eonn, mungkin seperti itu”

“ahaha, arraseo, nah sudah sampai, hati hati ya” ujarku saat mobilku sampai dirumah sakit dan Hyerin turun dari mobil

“eonni nado, hati hati kalau menyetir, sedang hujan dan jalan pasti licin”

“arraseo Hyerin-ah, annyeong” ujarku sambil menutup kaca jendela dan pergi dari rumah sakit menuju bandara.

Tadi CEO Kim (aku biasanya memanggilnya dengan sebutan  Jin oppa,  dia yang memintaku, tidak mau terdengar tua karena sudah menjadi CEO saat umurnya baru dua puluh delapan) bilang kalau aku harus menjemput sepupunya dibandara karena sepupunya baru pulang dari jepang. Yang benar saja, aku kan sekertarisnya bukan supir pribadi. Tapi demi mendengar Jin oppa berjanji dia akan memberiku libur tiga hari aku tidak bisa menolak. Toh ini cuma menjemputkan?

Tapi aku tidak tahu kenapa Jin pppa menyuruhku untuk membuat banner dengan namanya, bukan nama si sepupunya, saat aku mau bertanya, Jin oppa malah harus ikut rapat petinggi perusahaan dan membawa sekertarisnya yang lain -_-

Jadi disinilah aku, mengacungkan banner putih bertuliskan ‘Kim Seokjin’ kepada orang orang yang baru keluar dari pesawat dengan malas. Sampai hampir semua penumpanh keluar, aku belum bisa melihat sepupu yang Jin oppa ceritakan sebagai namja yang berambut orange padaku (siapa juga namja ini, mengecat rambutnya dengan warna orange, memangnya dia member boyband?).

Aku terus mencari diantara kerumunan orang sampai seorang namja dengan jaket hijau dengan motif tentara dan rambut orange berjalan dengan headphone terpasang dan sibuk dengan handphonenya. Disebelahnya, seorang namja dengan rambut hitam sedikit keunguan sedang sibuk berbicara dengan namja berambut orange tadi. Tunggu, Jin oppa tidak pernah bilang apa apa soal mera ada dua kan?

aku ingin sekali memanggilnya tapi aku sendiri tidak tau siapa namanya. Benar benar menyebalkan.

Sampai akhirnya namja dengan rambut hitam itu menunjuk nunjuk bannerku sambil mengguncang lengan namja berambut orange dan namja bermabut orange itu menoleh padaku ( JANGAN bayangkan ini adegan film india yang sering haelmoni tonton, entah kenapa kadang selera haelmoni sungguh aneh, baru kali ini aku tau ada orang korea yang menyukai film india yang berdurasi berjam jam itu). Loh namja itu mirip Taehyung? (aku sedikit mengenalinya karena kami saling bertukar foto dan surat sampai dua tahun lamanya dan terputus saat aku pindah keseoul dan surat yang kukirim kejepang kembali lagi kepadaku karena ternyata Taehyung oppa juga sudah pindah)

Mereka berdua berjalan kearahku sambil menarik bawaan merak masing masing, satu koper besar setiap orangnya dengan backpack besar juga. Mereka dari jepang atau mana sih? Namja itu terlihat terburu buru menarik kopernya sambil melambaikan tangannya padaku.

“Woori-ya!!” aku terlonjak, bagaimana dia bisa tau namaku dan memanggilku dengan seakrab itu?

“Taehyung?” aku bertanya dengan wajah bingung, dia hanya tertawa kecil sambil mengangguk angguk “Taehyung oppa!” ujarku sambil memeluknya

“oh woori-ya, ini roommateku saat kuliah dijepang” ujarnya saat pelukan kami terlepas

“Jeon Jungkook” ujar namja berambut hitam itu sambil tersenyum padaku

“Nam Woori” ujarku memperkenalkan diri

“Woori-ya, kajja, aku lapar”

“you’re not change at all oppa” aku tertawa sambil mengajak mereka pergi dari bandar, mencari tempat makan yang enak dan mengantar mereka ke apartemen yang akan merak tinggali (mereka berbagi apartemen, katanya mengurangi biaya sewa. Dasar namja)

Aku mengamati Taehyung oppa yang sedang makan dengan lahap sekali, Taehyung oppa sama sekali tidak berubah, hanya Hair stylenya saja yang berubah mencolok, saat aku tanya dia bilang ingin mencoba sesuatu yang baru dan aku hanya bisa terkekeh.

Aku pernah bilang kalau dulu aku menyukai Taehyung oppa? Kurasa belum.

Ya benar, aku memang menyukai Taehyung oppa dulu, dan sekarang aku sedang mencoba untuk move on. Bukankah move on dari cinta pertama itu sulit? Memang.

Dan entahlah bagaimana perasaanku sekarang saat Taehyung oppa sudah ada dihadapanku, karena kurasa lima tahun tidak cukup bagi kita untuk saling melupakan satu sama lain.

Atau mungkin, dunia ini terlalu kecil untuk kita berdua saling berjauhan.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
author-wannab
104 streak #1
wish it were in english :?