a krishun drabble

Aku berpikir telah melipat lembaran rindu ini jauh lebih rumit hingga susunannya tak terbentuk lagi,
pikirku sembari menengadah menampung gerimis dalam telapakku, bahwa dirimu memang telah sirna
ditelan waktu. Memangnya siapa yang benar-benar bisa menghilang dari memori seseorang tanpa tersisa?
Melupakan adalah sebuah kata sederhana yang pada kenyataannya selalu mustahil untuk dilakukan.

Dan kala itu, mengapa ada kau di sana?

"Kris." panggilku setengah susah mengucapkan namanya di antara percikan gerimis.

Pria itu tidak menoleh, aku berpikir mungkin suaraku kurang keras.

"Kris." sekali lagi bibir ini berucap dengan sedikit penekanan di dalamnya.

Yang disebut namanya tidak menoleh, terus berjalan ke persimpangan tanpa menyadari jejakku.

"Kris, tunggu."

Kali ini dia berbalik, tetapi tidak melihatku sepenuhnya. Yang ada dia malah memandang kosong di tempatku
berpijak, meneliti dalam waktu lama mengapa dia merasa dibuntuti. 

Tiba-tiba sebuah realita menusuk kesadaranku keras-keras; bahwa yang merindu begitu dalam adalah aku.
Kris bisa jadi tidak begitu, atau setidaknya, dia juga merindu sama seperti aku, bahkan bisa jadi lebih hebat.

Aku tidak pernah tahu.

Karena yang melihat akan selalu tahu.

Dan yang tak terlihat tidak pernah diketahui.

Aku hanya pria yang baru saja kehilangan seseorang yang kucintai sebulan yang lalu.

Kepastian akan perasaanku, mungkin itu akan menjadi sebuah misteri tak terpecahkan.

◤end◥

--------------------------------------------------

maafkan atas ketidakjelasan drabble ini

saya lagi galau waktu bikinnya.

mind to review?