Chapter 1
Junho : Angel on the Left ShoulderHappy Enjoy..
Sorry for any typos
Dan maaf atas keterlambatan Update-nya hihihi^^
................................
“Thankyou baby..” nichkhun mengecup cepat bibir sang kekasih , menatapnya sayang.kedua tangannya tak henti memeluk erat tubuh mereka yang saling menyatu didalam selimut.
“nggh..kau mengganggu saja khunnie , biarkan aku tidur..aku sangat lelah hari ini , kau tahukan aku sudah memanjakanmu”kedua mata wooyoung masih terpejam , namun sama seperti nichkhun—ia juga membalas pelukannya .
Nichkhun terkekeh , kembali mengecup bibir wooyoung, kali ini sedikit lebih lama.”Kau ini , ayo..kita harus sekolah..aku malas dicap sebagai anak yang bandel”wooyoung mengerang , malas menanggapi ucapan nichkhun.
“Persetan dengan itu khun..aku mau tidur!titik!”wooyoung menarik selimut didadanya keatas kepalanya.nichkhun hanya mendengus pasrah , seperti inilah wooyoung kekasihnya . seorang yang agresif tapi bisa manja dalam waktu yang bersamaan. “Baiklah..untuk hari ini kita bolos saja” nichkhun menyibakkan selimutnya , menampilkan tubuhnya yang sudah—benar-benar— . ia tak perduli , toh di apertementnya hanya ada dia dan wooyoung jadi tak masalah.
Nichkhun menyibakkan tirai yang menjuntai di jendela apertementnya.”hari yang indah..”ia tersenyum , menatap gedung-gedung besar yang menutupi apertementnya.”Jam berapa ini..” kepala nichkhun bergulir , mencari jam apapun disekitar apertementnya”huh , sudah jam enam , tapi sudah terlihat siang..”setelah itu , nichkhun berjalan kearah tempat tidurnya. Berencana untuk tidur lagi.
Junho terus saja menekuk wajahnya , bibirnya tak henti bergumam—lebih tepatnya meracau tak jelas— melihat wooyoung dan nichkhun yang sudah terlelap—kembali dalam tidurnya. Kedua tangannya memegang sebuah buku dan ballpoint , tangan sebelah kanan memegang buku dan kirinya memegang ballpoint. Tangan kirinya terus saja menari dengan indah dipermukaan buku itu , ntah apa yang ia tulis tapi bila dilihat dari keadaan wajahnya , junho benar-benar tak rela untuk menulis itu. “dasar bodoh..baru setengah bulan , kau sudah membuat banyak kesalahan..menyebalkan..”junho memandang bukunya dengan pandangan kesal.”Ntah sudah berapa kali aku menolongmu , tapi kau tidak pernah sadar!dasar wooyoung bodoh..” junho beranjak dari duduknya , berjalan kearah wooyoung . “Kau harus diberi pelajaran..”junho mendesis. “rasakan ini..”
“Aduh..” kedua mata wooyoung yang tadi tertutup itu tiba-tiba terbuka ,seperti ada yang menyentil keningnya. Salah satu tangan wooyoung menggosok pelan keningnya , kedua sisi bibirnya mengerucut kesal , sudah digosok berapa kalipun rasa sakitnya tak hilang-hilang.wooyoung menatap nichkhun kesal , sudah pasti ini semua tindak dari kejahilan nichkhun. Rasanya wooyoung ingin membalas, tapi sayangnya kedua matanya tidak bisa dibuka berlama-lama , jadi ia putuskan untuk tidur kembali—sedikit menahan rasa sakit yang masih tersisa dikeningnya.
Kedua mata junho melebar, tak percaya . rasa kesal-nya benar-benar meledak. Kenapa ia bisa tahan hidup dengan wooyoung? Sungguh ia harus diberi penghargaan karena masih sanggup disisi anak nakal ini—siapa lagi kalau itu bukan wooyoung
“Jang wooyoung , umurmu sudah tujuh belas tahun.tapi kenapa sifat nakalmu itu tidak berkurang-kurang sih?dari dulu sama saja..”omel junho tak henti-hentinya.
“seharusnya kau harus dimasukkan di-Asrama gereja , biar kau bertaubat..”—.
“atau..kau harus kumasukkan dalam sekolah agama?” junho mendesah , seketika raut wajahnya berubah , tidak seperti sebelumnya.kali ini hanya wajah ibah dari mata sendunya.”aku hanya ingin kau menjadi anak yang baik ..” junho tersenyum , salah satu tangannya terulur , menyentuh permukaan kulit pipi wooyoung , mengelusnya dengan lembut
“kalau kau seperti ini , kau kan jadi terlihat lebih cantik , bahkan dapat mengalahkan wanita diluar sana..” junho sedikit terkikik dengan ucapannya , ia benar-benar bingung.bagaimana ia dapat mencintai wooyoung sedalam ini? Mereka berbeda , dan junho tau itu . wooyoung adalah manusia dan junho adalah seorang malaikat—dan parahnya ia bertugas untuk mencatat dosa wooyoung. “aku akan membantumu menjadi lebih baik..” junho mengecup bibir wooyoung pelan , setelah itu pergi—menghilang.
.....................................................
“Kita mau pergi kemana?ini sudah malam khunnie?” wooyoung terus saja bergantungan dilengan nichkhun.”Sudahlah youngie..menurut saja..” nichkhun menyeret wooyoung yang masih berpegangan dilengannya. “Ish..terserah..” wooyoung menyerah , akhirnya menuruti kemauan nichkhun.”kita mau kemana sih?” tidak menjawab , nichkhun hanya tersenyum tipis “tenanglah..ikuti saja..”
Sampailah mereka berdua didepan bar dengan papan nama yang bertuliskan ‘Love Swag’. Nichkhun tersenyum puas , memandang bar dihadapannya , sedangkan wooyoung hanya diam—kebingungan.
“Kenapa kita kemari?”Tanya wooyoung lagi , menatap sang bar yang sepertinya lebih mirip seperti sebuah Minimarket .(hanya pintunya saja)—dan juga menurut wooyoung mungkin ini adalah bar tertutup.
“Karena mau bersenang-senang?apalagi kalau bukan itu uyoungie?”jawab nichkhun sambil mengacak pelan rambut wooyoung, sedangkan wooyoung hanya diam—malas menanggapi tingkah nichkhun.
“Kitakan masih dibawah umur Hyung?”jawab wooyoung lagi , yang sebenarnya merupakan pernyataan untuk dirinya sendiri. Yah..nichkhun dan wooyoung berbeda dua tahun , jadi untuk tahun ini nichkhun sudah berumur sembilan belas tahun.
Nichkhun menggeleng.”Tapi aku tidak youngie..”
“Yah sudah..jadi kau kenapa mengajakku kesini?kau tahukan aku masih tujuh belas tahun?”wooyoung mendengus , malas menanggapi ucapan nichkhun yang terkesan berbelit-belit ,yang notabane-nya susah untuk ditampung dikepala kecilnya.
“tenanglah youngie , tak akan ada yang tahu bila kau umur segitu?apa kau tidak ingin bersenang-senang dengan wyne kesukaanmu?yang berwarna-warni..” nichkhun menaikkan kedua alisnya , berseringai licik— meyakinkan , salah satu tangannya sudah memegang tangan wooyoung—bermaksud mengakhiri obrolan ini.
“ah..hyung~”—wooyoung merengek , menatap nichkhun melas . nichkhun hanya mendesah sambil mengangguk-anggukan kepalanya
“ah..ne , aku tahu-aku tahu .. aku akan mentraktirmu?untung saja aku punya tabungan..lagian kemana uangmu youngie?lama-lama aku bisa bangkrut!berhentilah mengkoleksi Komik doraemon Bodoh-mu itu” nichkhun mengomel, wooyoung hanya tertawa lebar.
“Haha..baiklah suatu saat aku akan membalasnya..ayo tunggu apalagi?” nichkhun tersentak , menepuk jidatnya pelan”Okay..let’s go tuan Jang..” nichkhun menarik wooyoung—masuk kedalam bar , dengan hati yang gembira.
Junho menggeleng kesal . menatap sebuah buku ditangan kirinya.”dari buku ini berwarna biru muda..hingga lusuh seperti ini..dosamu tak berhenti-henti ! menyebalkan..” junho menggerutu sendiri menatap sang buku—yang ia kasihi , karena setiap hari selalu diajak bertempur dengan balpointnya.
“Dan..dari tulisan , yang awalnya bagus penuh hiasan sekarang jadi tulisan cakar ayam hahaha..” jantung junho hampir lepas. Hampir saja kedua matanya jatuh. Tubuhnya berbalik , menatap sang Giant kesal . “hei kau chansung , seharusnya kau merasa sedih ... kau kan malaikat pencatat amal wooyoung”celetuk junho. Chansung hanya menggeleng lemah.”Aniyo..kenapa aku harus sedih?lagian juga..aku
Comments