Chapter 2 Hurt - Sakit-

Too Happy To Be Your Brother

Siswa-siswi tetap sibuk seperti biasanya, semua sibuk untuk mempersiapkan diri memasuki ujian akhir dan kemungkinan untuk memasuki universitas.

Saat ini kelas Chanyeol dan Luhan sedang ada dalam jam pelajaran olahraga, sayangnya Chanyeol tidak bisa mengikuti pelajaran itu, Chanyeol hanya memandang Luhan dan teman-temannya yang sedang asyik bermain bola basket dari bangku cadangan, Luhan terlihat sangat keren. Saat itu, Chanyeol tersenyum dan bersorak setiap kali Luhan berhasil mencetak angka. Bagi Luhan itu sudah hal biasa, melihat sahabat yang lugunya itu menyorakinya, walaupun teman-teman memandang aneh kelakuan chanyeol, tapi tidak dengan Luhan yang malah tersenyum dan melambaikan tangannya pada Luhan, memberi acungan dua jempol pada sahabatnya itu.

 

“Bukankah kau juga ingin bermain?” ucap seorang yang sangat dikenal suaranya oleh Chanyeol

“woa,,, Lay sunbae” Chanyeol sedikit terkejut

“ahaha kau tak perlu terkejut.. bagaimana kesehatanmu?”

“ehmmmm"

Chanyeol tertunduk dan membetulkan kacamatanya.

“yahh,, kau tak perlu menjawabnya.. aku tau yang akan kau jawab sama seperti 2 tahun lalu kan?”

“ne….” Chanyeol membetulkan kacamatanya dan tertunduk, disaat yang sama, Sehun dan Kai melihat Chanyeol, keduanya mempunyai rencana membully chanyeol lagi.

Bagi Sehun dan kai, Hal itu merupakan kesenangan yang sempurna dan entah darimana ide itu berasal selalu saja ada yang mereka lakukan pada Chanyeol.

Dan benar saja, setelah sehun dan kai saling berbisik ditengah permainan lapangan, Kai dengan sengaja melempar bola basket kearah Chanyeol

 

Bbbuuukkkk

 

“Chanyeol….!!”

Lay ingin memegang lengan Chanyeol untuk menariknya, tapi terlambat, kepala Chanyeol dibentur dengan bola basket yang cukup kuat.

Luhan yang menyadari sahabatnya itu terkena bola dari kai langsung berlari kearah Kai dan menghantam Kai dengan satu pukulan tepat di wajahnya, itu bahkan belum membuat Luhan puas, berkali-kali dia memukul wajah Kai,

“Kau,, !! sudah ku peringatkan!! Aku bilang jangan menyakitinya!! JANGAN MENYENTUHNYA!!” muka Luhan memerah, rasa takut dan khawatir pada sahabatnya itu bercampur aduk dan menjadi tenaga pendorong bagi Luhan untuk melampiaskan amarahnya.

 “Luhan hentikan!! Bantu aku membawa Chanyeol ke UKS” perintah Lay

Luhan yang menyadari bahwa Lay melihat kelakuan kasar yang selama ini tidak diperlihatkannya pun segera berlari kearah Lay,

Namun belum jauh dari tempat Kai tersungkur jatuh dari pukulan Luhan.

Luhan menghentikan langkahnya sejenak, berbalik dan melihat tajam kearah 2 orang yang terlihat sangat meremehkan Chanyeol

“Kali  ini aku biarkan  kalian, tapi tidak ada kata lain kali lagi!!”

Sehun tersenyum puas degan hal itu, dan Kai hanya bisa melihat Lay dan Luhan membopong Chanyeol bersama beberapa siswa lain yang ikut membantu,

 

SKIP

Chanyeol POV

Hyung, aku terkena bola basket, bukannya aku tidak bisa menghindar, tapi kau tahu kan? Aku hanya Chanyeol… anak aneh yang dipandang sebelah mata, aku hanya Chanyeol.. si anak aneh...

 

 

Author POV

“Chanyeol.. bangunlah aku mohon,, aku akan melakukan apapun yang kau mau, tapi bangunlah.. tolong.. jangan buat hyungmu ini khawatir” ucap Luhan yang sedari tadi berada diruang UKS, demi sahabatnya itu Luhan tidak mengikuti pelajaran dan memutuskan menjaga Chanyeol di UKS sekolah, walaupun Lay mengatakan bahwa Chanyeol hanya pingsan tapi Luhan tetap tidak ingin meninggalkan sahabatnya itu.

“begitukah?? Kau tidak mau bangun dan sadar eoh?? Aku tidak akan berbicara lagi padamu kalau kau tidak bangun” suara Luhan terdengar sedikit gemetar, dia membalikan badannya membelakangi Chanyeol yang sedang terbaring.

“Luhan… sudahlah… dia tidak apa-apa, aku yakin sebentar lagi dia sadar” ucap Lay menenangkan Luhan

“tapi aku….”

“hyung.. sudahlah.. jangan panik” suara chanyeol tiba-tiba mengagetkan Luhan, Chanyeol yang tengah terbagun memegang kepalanya dan merasa sedikit pusing. Dengan segera Luhan melompat kearah Chanyeol dan memeluk sahabatnya itu

“Park Chanyeol!! berapa kali harus ku katakan! Saat aku tak ada,,, kau harus waspada pada dua serigala itu!! Kau harus selalu waspada dimana saja!! Kenapa kau tidak mendengarkanku huh!!!???” Luhan terdengar akan menangis

Chanyeol hanya tersenyum mendengar sahabatnya itu memarahinya

“hyung,, kau ingat kan aku ini,,, hanya….”

“bukan… kau bukan anak aneh,, kau itu sahabatku,, kalau terjadi apa-apa padamu aku tidak akan membiarkan dua serigala itu hidup dengan tenang!” kata Luhan sebelum Chanyeol melanjutkan pembicaraannya

“Hyung…..”

Luhan melepaskan pelukannya. Dan menatap sahabatnya itu, memakaikan kacamata pada sahabatnya si raksasa aneh Chanyeol

“Kita adalah sahabat ingat??, saat aku pertama kali masuk disini, kau satu-satunya yang mau berbicara padaku dan juga kau yang pertama membelikanku roti isi, bahkan kau yang pertama menjengukku saat aku sakit, Kau itu bukan aneh.. tapi Kau itu sahabat yang langka bagiku, mengerti??” Luhan tersenyum simpul menandakan bahwa dirinya lega sahabatnya itu telah sadar

Chanyeol menghembuskan nafas panjangnya dan menangguk pelan “Ne hyung. Gamsahamnida” Chanyeol tersenyum lebar, seperti biasa, memamerkan giginya yang putih dan bersih, walaupun senyum itu hanya ditunjukan pada sahabatnya saja.

“Lihatkan… Chanyeol itu tidak apa-apa” Lay memegang pundak Luhan dan memberinya sebuah minuman soda. “Minumlah,., sedari tadi kau hanya duduk dan menunggu chanyeol”

Begitu kagetnya Chanyeol mendengar hal itu, selama chanyeol pingsan Luhan lah yang menunggunya, bahkan hingga melewatkan jam pelajaran, padahal Luhan adalah anak yang berprestasi sama dengannya, Chanyeol tau benar Luhan tidak akan meninggalkan pelajaran walau hanya sebentar.

“Hyung…” chanyeol menunduk

“aku tau,, sudahlah,," ucap Luhan yang kemudian meneguk minuman soda  "aku tidak apa-apa, oh,, aku akan mengambil tas. Hari ini, kita bolos saja OK!.. tunggulah disini, kau mengerti?” Luhan mengedipkan sebelah matanya dan memberi pengarahan pada Chanyeol

“tapi..”

Luhan menggelengkan kepalanya “sssstt… Lay sunbae akan mendengar kita…Tidak ada tapi,,tapi,, tunggu disini” Lay menaikkan sebelah alisnya mendengar kata-kata Luhan hanya cengar-cengir kemudian bercberjalan menuju pintu UKS dan pergi, namun pintu itu kembali terbuka “Kau dengar??” Luhan memunculkan kepalanya lagi dan memunculkan wajah curiganya. Lay tertawa melihat tingkah Luhan.

“Arraseo Hyung” balas Chanyeol dan pintu itu kembali tertutup.

“kau beruntung Chanyeol” ucap Lay mendadak sambil tertawa

“ehh??”

“dia sahabat yang baik”

“ehm.. dia bukan sahabat”

“dia adalah… hyungku” ucap Chanyeol sambil tersenyum

“yah.. aku rasa dia lebih cocok menjadi hyungmu…” Lay memandang sebuah foto di mejanya. fotonya bersama dua orang yang dikenalnya, Kris dan Chanyeol.

Chanyeol terdiam, sejujurnya Chanyeol juga ingin Kris disini, hyung yang mempunyai darah yang sama dengannya, Chanyeol hanya tersenyum simpul namun tatapannya kosong. Tatapan yang selama ini tidak dia tunjukkan pada Luhan

“Yeol-ah…aku sarankan padamu…”

“aku sudah tau.. kau ingin mengatakan aku untuk tidak lagi sekolah karena penyakitku kan?”

“kau tau, ini sudah 8 bulan sejak kau tahu tentang penyakitmu semakin parah..kau tahu kan bahayanya”

“aku tahu.. waktunya,, tinggal sedikit lagi, tapi aku harap.. Tuhan akan memberikan sedikit waktu yang lebih padaku”

 

Luhan sedang bersiul saat akan kembali keruang UKS, memeriksa tasnya dan mengancingkan kembali. Saat menuruni tangga Luhan bertemu dengan namja tinggi yang sedang memegang minuman soda ditangan kirinya, soda yang sama yang diberikan Lay tadi Luhat mengerutkan keningnya, namja itu adalaha seseorang yang harusnya sekarang ini berada disebelah Chanyeol, yah… dia Kris…. 

Kris berdiri ditangga menuju UKS, dia membawa tas dipunggungnya dan sedang menatap kearah luar melalui jendela, baju seragamnya terlihat acak, Luhan tau saat ini Kris pasti akan membolos seperti biasanya.

“Kau,,,,” ucap luhan pelan

Kris hanya membalikan badannya dan menatap Luhan

“Chanyeol sedang berada di UKS, kepalanya….”

“aku tidak peduli” jawab Kris sebelum Luhan mengatakan dengan jelas.

Kris berjalan menuruni tangga, dan saat yang tepat juga Chanyeol membuka pintu UKS,  mereka saling bertatap muka.

“Hyu….”

Chanyeol hendak menegur Kris, namun

“Ah,., maaf aku lama..Kau menungguku yah?” Luhan mendahului Kris dan membuat seolah-olah Chanyeol ingin menegurnya.

“emm.. ne” Chanyeol menjawab sambil menundukkan kepalanya

“ayo… aku mau mengajakmu berkeliling!! ” Luhan merangkul Chanyeol dan membawa Chanyeol,

“aigo, kau sangat tinggi, apa yang bibi berikan kepadamu heoh” canda Luhan

Jarak Kris dan Chanyeol menjauh.  Kris hanya menatap Chanyeol dari jauh dan menghela nafasnya

 

“Kau tidak mau mengikutinya?” Ucap Tao yang juga meniru gaya Kris melihat Chanyeol dan mengutak atik Handponenya sambil tersenyum.

“Kau gila??” balas Kris dingin

“huh.. kau ini.. " Tao melihat gaya kris yang sedang memegang tasnya, baju acak-acaknya, dan rambutnya yang terurai namun tetap keren. seperti itulah gaya Kris yang akan membolos, sekolah mungki hanya pelarian baginya. 

"Ayo bolos sama-sama. Aku  mau mentraktirmu!” Tao merangkul sahabatnya itu “Kajja!!” teriak Tao.

 

SKIP

Luhan mengajak Chanyeol makan, semua yang diinginkan Chanyeol baik itu permen, cokelat maupun ramyeon semua Luhan belikan untuk Chanyeol

‘Yeol-ah.. ingat kau harus waspada mulai besok”

“ne…”

“Cuma itu??”

"arrasseo Hyung" ucap Chanyeol

“mmmm....hyung… kau berkelahi dengannya?”

Luhan meletakkan sumpitnya dan mempoutkan bibirnya, sangat lucu menurut Chanyeol,sehingga chanyeol hanya tersenyum melihat sahabatnya itu, kini wajah Luhan terlihat benar-benar seperti yeoja yang manja berbeda saat tadi Luhan bermain basket, pada saat-saat tertentu Chanyeol mengira-ngira bagaimana jika Luhan adalah Yeoja, dirinya pasti menjadi bahan pembicaraan yang hebat disekolah.

“Dia pantas menerimanya! aku bahkan ingin mematahkan lengannya saat itu, tapi Lay sunbae menghentikanku” Luhan cemberut dan mempraktekkan bagaimana dia ingin menghajar habis-habisan Kai dan Sehun

“hyung, kalau fansmu melihatnya mereka tidak akan menyukaimu lagi”

“aku tidak peduli”

“ehhh??”

“Yeol –ah, bagiku hanya Kau yang terpenting” Luhan kembali menyeruput minumannya

Dan chanyeol hanya tertawa mendengar sahabatnya itu

“hyung sangat manly..” Chanyeol mengacungkan kedua jempolnya dan tertawa lebar

“Tentu saja” Luhan membanggakan dirinya dan tersenyum simpul

“Tapi, hyung tetap saja cantik,, heheh”  tertawa kecil Chanyeol keluar dari mulutnya

 

hanya untuk hari ini… kau boleh mengatakan hal apapun hari ini, aku akan memberikan apapun yang kau mau, asal kau tetap disini…” batin Luhan.

 

Luhan menunduk dan memakan ramennya, sudut matanya mengeluarkan air mata mengingat apa yang pernah dikatakan ibunya Chanyeol padanya.

Namun dia kembali menghapus airmata itu agar chanyeol tak menyadarinya. sesungguhnya Luhan pun tau semua tentang Chanyeol. 

Chanyeol mengikuti gaya luhan, dia menyeruput minumannya dan memakan ramennya

Chanyeol dan Luhan bersenang senang hari itu. Begitu lama mereka bersenang – senang bersama.

Luhan dan Chanyeol berpisah saat mereka harus pulang,

“Hati-hatilah dijalan.. “ Luhan merapikan baju seragam Chanyeol.

“Hyung,, kau ini seperti yeoja,, sangat perhatian”

“Enak saja,,, ini karna aku hyungmu” Luhan mencubit pelan lengan chanyeol.

Kesenangan hari itu diakhiri dengan tawa Chanyeol karena tingkah Luhan.

Dan mereka pun berpisah.

 

SKIP

Dalam perjalanan pulangnya, Chanyeol melihat sosok yang sangat dikenalnya, sosok itu sedang berhadapan dengan para preman. Dan sosok itu kalah jumlah, dari kejauhan Chanyeol memantaunya, Chanyeol merasa ada yang tidak beres. Kemudian bukan hanya sosok itu saja, namun juga adik Luhan,.. namja yang sering bersama Kris juga ada disitu, Chanyeol sangat khawatir, bagaimana kalau terjadi apa-apa pada Kris dan Tao.

Chanyeol berniat menelpon Luhan, namun saat itu Chanyeol melihat seorang preman sedang memegang batu bata dan terus melihat kearah kiri dan kanan, dari gerak-geriknya Chanyeol menduga sepertinya preman itu hendak melemparkannya ke toko butik terkenal ditempat mereka sedang berdiri, dan tidak Jauh dari tempat mereka berdiri ada 2 orang polisi yang sedang berpatroli menuju arah mereka, Chanyeol mengubah  pemikirannya dan memilih untuk merekam kejadian saat itu, berjaga-jaga jika terjadi sesuatu.

Dan benar saja, preman itu melemparkan batu bata yang ada ditangannya kepada jendela butik terkenal ditempat mereka berdiri, semua preman itu melarikan diri, sedangkan Kris dan Tao kebingungan karena ditangkap oleh pemilik butik. Mereka pasrah dan akhirnya hendak menjelaskan semuanya pada pemilik butik, namun terlambat, sang pemilik butik tidak menerima penjelasan mereka dan mengira mereka adalah salah satu komplotan preman- preman tadi. Pemilik itu melaporkan mereka kepolisi, ini hal pertama yang pernah Kris alami, walaupun sering berbuat onar dan bolos, Kris tidak pernah sampai dibawa kekantor polisi, ini sungguh memberatkan dirinya, dia khawatir pada ibunya kalau mendengar hal ini, juga dia khawatir jika Luhan tau bahwa Tao ikut terlibat saat ini.

Kris hanya pasrah, dan terpaksa menjadi tersangka sementara, Kris dan Tao dimasukkan disel. Mereka berdua masih menggunakan seragam sekolah dan hanya duduk dipojok sel, para tahanan yang juga ada disel sementara melihat mereka. Kris benar-benar tidak bisa berpikir sekarang dan saat Kris mulai menundukkan wajahnya seorang petugas polisi membuka pintu sel.

“Kalian yang memakai seragam sekolah disitu boleh keluar” ucap penjaga itu

“tapi.. bagaimana?” Tanya Tao berdiri kebingungan

“ada seorang  anak seusiamu yang membawa bukti bahwa itu bukan kesalahanmu”

“hah??? Hanya itu yang bisa keluar dari mulut Kris

“kau harus bersyukur” ucap penjaga itu dan mengembalikan  tas milik Tao juga Kris.

“boleh aku tau siapa dia?” Kris sedikit malu mennanyakan hal itu

“maaf, dia ingin aku merahasiakan identitasnya. Alasannya, dia tidak ingin kejadian ini sampai dibawa kelingkungan sekolah, sepertinya dia anak yang baik,”

“bagaimana bisa dia…..” Tao ragu

“dia kebetulan lewat dan merekam aksi itu, kalian dijebak.” Jelas penjaga

Alis kris mengkerut

“dan lagi,…dia memberikanmu ini, katanya diluar mungkin akan hujan, dia memberikan payung dan mantel untuk kalian berdua, sepertinya dia mengenal kalian berdua” kata petugas itu seraya menyerahkan payung dan mantel hujan.

“Hyung…” tao menoleh kearah Kris

“Ayo kita pulang”

 

Kris POV

Aku sangat bingung, siapa orang baik yang telah membebaskan aku dan Tao, lagipula kami terkenal onar, yah kecuali Tao, dia tak seonar diriku. Tapi,…..

 

 “dan lagi,…dia memberikanmu ini, katanya diluar akan hujan, dia memberikan payung dan mantel untuk kalian berdua, sepertinya dia mengenal kalian berdua

 

Payung dan mantel? bahkan diluar juga tidak hujan,... Apa dia yeoja? Tapi itu tidak mungkin. Apa itu dia??? ahhh tidak mungkin,, lagipula kenapa aku jadi memikirkannya, mungkin saja ini keberuntunganku

 

AUTHOR POV

Kris menuju rumahnya, namun pikirannya masih berkutat tentang siapa yang membebaskannya, siapa orang itu, setidaknya Kris ingin mengucapkan terimakasih.

Saat membuka pagar pintu rumahya, Kris melihat chanyeol yang sedang menunggunya diluar, kepalanya tersandar pada tiang rumah mereka, dan dia terlihat seperti tertidur.

 

“dia menungguku?” Kris tersenyum dingin dan mengerutkan alisnya, langkahnya terhenti tepat ditempat Chanyeol sedang duduk.

“percuma, ini tidak akan memperbaiki apapun.. idiot..” Kris berjalan melalui chanyeol dan memasuki rumah

 

Air mata keluar dari sudut mata Chanyeol yang tertutup. Senyumnya yang lebar mampu menggambarkan suasana hatinya yang senang kakaknya telah bebas, namun air mata yang mengalir dari matanya menandakan bertapa sedih dirinya yang tidak bisa memeluk hyungnya itu.

 

Chanyeol POV

Hyung, bisakah aku menghentikan langkah mu itu agar kau disini bersamaku?, bisakah kau memberiku kesempatan untuk memelukmu walau kau akan meminta aku menghilang, atau kau akan meminta aku pergi selamanya?? Bisakah aku memelukmu? Bisakah aku menyambutmu seperti yang biasa dilakukan adik kepada hyungnya. Bisakah aku melakukannya? Bisakah sekali ini aku membuat kenangan itu bersama mu? Kenangan seorang adik bersama kakaknya? Bisakah aku? Mampukah aku? Akankah aku sanggup bertahan?  Aku bahkan selalu takut setiap aku menutup mataku. Kris hyung… aku…akan pergi.. karena itu,,, bisakah aku kembali menjadi adikmu untuk terakhir kali dan selamanya??

 

 

-To Be Continued-

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
parkchan1027 #1
Berlinang bacanya, sayang sdh terlalu lama ditinggalkan authornya.hiks
Debby1894 #2
Chapter 1: all @ huaaaa.... udah aku post tapi baru chapter 1 nih.. maaf yah.. secepatnya di update yang chapter 2nya.... auhtor kewalahan ma tugas dan ujian -_-.. gomawo sudah menunggu ^^
ohlenny #3
Update juseyooooooo *buing buing*
hildaamalia2527 #4
Chapter 1: Jadi penasaran sebenernya apa yang terjadi sama kris dan chanyeol. Ugghhh
update soon please
KrisYeolforever #5
ahh! sounds good~ update soon~!! ^o^