Chapter 1

Tik Tok
Please Subscribe to read the full chapter

*Author POV*

Tik Tok...

Tik Tok...

Tik Tok...

Hanya detak jam saja yang terdengar dan kegelapan yang terlihat. Sampai kemudian...

"Ya! Bawa keluar perempuan buta itu!" kata seorang perempuan.

"Mau kita bawa dia kemana nyonya?" tanya seorang laki-laki dengan suara yang berat.

"Haha.. mau saya jual. Cepat sana!" perintah perempuan itu.

"Baik Nyonya Hwang.." jawab tiga orang laki-laki serempak. Dan mereka pun berjalan ke sebuah ruangan yang terkunci dari luar. Begitu mereka membuka pintu, terdengar suara teriakan perempuan dari dalam ruangan.

"Mau apa kalian?!" teriak perempuan itu. "Lepaskan aku!!! Ya!" lanjut perempuan itu.

Didalam ruangan tersebut, terdapat seorang perempuan yang sangat cantik dengan tangan terikat dibelakang tubuhnya. Ia memiliki rambut panjang berwarna coklat tua, bertubuh tinggi dan langsing, berkulit putih bersih walaupun sekarang kulitnya sudah dipenuhi debu, dan memiliki mata keemasan yang sangat cantik. Tetapi pandangan matanya kosong dan tidak fokus kepada orang yang sedang berbicara.

"Diamlah perempuan buta.." kata laki-laki pertama. Sementara laki-laki kedua meraba-raba punggung perempuan itu. Ternyata perempuan itu buta.

"Ya! Mau apa kamu?! Hentikan!!" kata perempuan itu sambil berusaha menghindari tangan laki-laki kedua.

"Diamlah perempuan buta! Jangan menyusahkanku seperti apa yang dilakukan ibumu dulu! Dan lihatlah.. sekarang ibumu berakhir di tanah kubur. Haha.." kata perempuan yang dipanggil Nyonya Hwang tersebut. Ternyata ia juga sudah berada didalam ruangan itu.

"Kenapa eomma tega melakukan ini padaku?!" tanya perempuan buta itu.

"Eomma? Haha.. kalau bukan karena ibumu yang merebut suamiku, aku tidak akan melakukan ini padamu sayang." lanjut Nyonya Hwang.

"Tetapi saat itu Eomma sudah bercerai dengan Appa. Eomma kejam!" teriak perempuan buta itu.

"Kalau dia masih terus berteriak, kalian boleh mencicipi tubuh si buta itu haha..." kata Nyonya Hwang kepada semua anak buahnya.

"Kami boleh mencicipi dia sekarang Nyonya?" tanya laki-laki ketiga dengan senyum merekah.

"Ya! Rakus sekali kalian! Kalau dia tidak laku terjual, baru kalian boleh mencicipinya." kata Nyonya Hwang.

"Eomma!! Lepaskan aku!!" teriak perempuan buta itu.

"Bawa dia ke mobil sekarang!" perintah Nyonya Hwang.

"Baik Nyonya." jawab mereka serempak. Dua diantara mereka membawa si perempuan buta dengan paksa, sementara yang satu lagi pergi keluar untuk menyiapkan mobil.

"Lepaskan aku!! Lepaskan aku!!" teriak perempuan buta itu berkali-kali sampai akhirnya mereka memasukkannya ke dalam mobil.

Setelah memasukkan perempuan buta itu ke dalam mobil, salah satu dari orang tersebut pamit untuk ke kamar kecil sebentar. Kebetulan kamar kecilnya terletak di luar rumah dan sedikit jauh dari mobil tersebut. Tiba-tiba..

"Ya! Bantu aku menghilangkan bukti-bukti bahwa kita pernah berada disini!" teriak Nyonya Hwang dari dalam rumah kecil tersebut. Rumah tersebut tampak terang sekali diantara hutan-hutan yang mengelilinginya. Tetapi tidak jauh dari hutan-hutan tersebut terdapat jalan raya yang besar dan sepi.

"Baik Nyonya!" teriak salah satu dari dua laki-laki yang berada di mobil.

Perempuan buta itu tahu bahwa hanya tinggal satu laki-laki yang mengawasinya di mobil. Perlahan ia mencoba membuka handle pintu mobil dengan tangannya yang terikat. Beruntung pintunya dapat terbuka tanpa suara. Dengan segera, ia berlari ke arah jalan. Sebagai orang buta, ia dapat mendengar suara dengan sangat baik dan itu di dukung dengan keadaan sekitar yang sangat sepi sehingg

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
afiercesong #1
Awesome story!!